Karakteristik Sampel
4.2 Karakteristik Sampel
Nelayan sampel yang berjumlah 74 orang merupakan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Karakteristik nelayan sampel terdiri atas usia, lama pendidikan, penerimaan, pengalaman nelayan, modal kerja, jarak tempuh melaut.
4.2.1. Usia Sampel
Pada penelitian ini usia sampel nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia diketahui bahwa persentase terbesar jumlah nelayan sampel berdasarkan usia adalah pada usia 40-50 tahun yakni 74,33% dimana pada usia ini merupakan usia produktif, hal ini dikarenakan para pemuda di daerah Kelurahan Belawan Bahagia melakukan pekerjaan lain, seperti buruh, sales, mekanik bengkel, serta pekerjaan lain diluar melaut, sedangkan persentase jumlah nelayan sampel Pada penelitian ini usia sampel nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia diketahui bahwa persentase terbesar jumlah nelayan sampel berdasarkan usia adalah pada usia 40-50 tahun yakni 74,33% dimana pada usia ini merupakan usia produktif, hal ini dikarenakan para pemuda di daerah Kelurahan Belawan Bahagia melakukan pekerjaan lain, seperti buruh, sales, mekanik bengkel, serta pekerjaan lain diluar melaut, sedangkan persentase jumlah nelayan sampel
99% Persentase (%) Jumlah (orang)
Pada penelitian ini tingkat pendidikan sampel nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia diketahui bahwa persentase terbesar jumlah nelayan sampel berdasarkan tingkat pendidikan adalah pada tingkat pendidikan SMP yakni 55,40%, hal ini dikarenakan keterbatasan biaya orangtua dalam menyekolahkan anak-anak mereka pada masa itu, oleh karena itu sebaiknya pendidikan anak para nelayan lebih diperhatikan pemerintah dengan memberikan keringanan biaya sekolah, pelatihan paket C agar pendidikan anak para nemlayan tidak tertinggal sedangkan persentase jumlah nelayan sampel pada tingkat pendidikan SD adalah 33,78%, dan persentase jumlah nelayan sampel pada tingkat pendidikan SMA adalah 10,81%. Secara lengkap karakteristik sampel berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Grafik Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada penelitian ini penrimaan sampel nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia diketahui bahwa persentase terbesar jumlah nelayan sampel berdasarkan penerimaan adalah pada penerimaan Rp 1.300.000 yakni 54,05%, hal ini dikarenakan jumlah modal yang dikeluarkan selama melaut tergolong besar, sehingga mempengaruhi jumlah penerimaan nelayan menjadi lebih rendah, sedangkan persentase jumlah nelayan sampel pada penerimaan Rp 1.560.000 yakni 32,43%, dan persentase jumlah nelayan sampel pada penerimaan Rp 1.820.000 adalah 13,51%. Secara lengkap karakteristik sampel berdasarkan penerimaan dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Grafik Karakteristik Sampel Berdasarkan Penerimaan
20 Jumlah (orang)
4.2.4. Pengalaman Nelayan
Pada penelitian ini lama pengalaman sampel nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia diketahui bahwa persentase terbesar jumlah nelayan sampel berdasarkan lama pengalaman 20-30 tahun yakni 59,45%,hal ini dikarenakan para nelayan sudah menekuni melaut sudah sejak usia dini, sedangkan persentase jumlah nelayan sampel dengan lama pengalaman lebih kecil dari 20 tahun adalah 35,13%, dan persentase jumlah nelayan sampel dengan lama pengalaman lebih besar dari 30 tahun adalah 5,41%. Dengan adanya pengalaman yang lebih dari nelayan, diharapkan dapat berbagi pengalaman melautnya kepada nelayan yang masih baru menekuni melaut. Secara lengkap karakteristik sampel berdasarkan lama pengalaman dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Grafik Karakteristik Sampel Berdasarkan Pengalaman Nelayan
20 Jumlah (orang) 15 26
4.2.5. Modal Kerja
Pada penelitian ini modal kerja sampel nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia diketahui bahwa persentase terbesar jumlah nelayan sampel berdasarkan modal kerja adalah pada modal kerja Rp 650.000 yakni 50,00%, sedangkan persentase jumlah nelayan sampel pada modal kerja Rp 520.000 adalah 18,91%, dan persentase jumlah nelayan sampel pada modal kerja Rp 780.000 adalah 31,08%. Dimana modal kerja meliputi konsumsi nelayan selama melaut dan biaya perawatan perahu tradisional. Secara lengkap karakteristik sampel berdasarkan modal kerja dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Grafik Karakteristik Sampel Berdasarkan Modal Kerja
Persentase (%) 20 37 Jumlah (orang)
4.2.6. Jarak Tempuh Melaut
Pada penelitian ini jarak tempuh melaut sampel nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia diketahui bahwa persentase terbesar jumlah nelayan sampel berdasarkan jarak tempuh melaut 450-550 Km yakni 52,70%, sedangkan persentase jumlah nelayan sampel dengan jarak tempuh melaut lebih kecil dari 450 Km adalah 28,37%, dan persentase jumlah nelayan sampel dengan jarak tempuh melaut lebih besar dari 550 Km adalah 18,92%. Berdasarkan jarak tempuh nelayan, semakin jauh area melaut maka semakin banyak hasil tangkapan yang didapat nelayan. Secara lengkap karakteristik sampel berdasarkan jarak tempuh melaut dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Grafik Karakteristik Sampel Berdasarkan Jarak Tempuh Melaut
28.37% Persentase (%) 20 39 Jumlah (orang)
Aktivitas kegiatan melaut nelayan tradisional dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore. Peralatan yang digunakan nelayan tradisional masih sangat sederhana seperti perahu tradisional, pancing, jala, dan bubu. Dengan peralatan yang masih tradisional jarak tempuh melaut nelayan tradisional sangat terbatas dengan rata-rata 450-550 Km perbulan, sehingga hasil tangkapan ikan sangat sedikit. Pada saat penelitian sedang terjadi musim barat, biasanya dari akhir bulan Agustus sampai awal bulan Maret. Umumnya terjadi gelombang besar, pasang tinggi, arus deras, curah hujan selalu terjadi, puncak musim ini disebut pasang Perdani, yaitu pasang paling besar/tinggi yang terjadi satu kali setahun. Keadaan ini pada umumnya nelayan tradisional sangat jarang melaut karena bahaya yang mungkin terjadi sehingga produksi ikan sedikit dan haga ikan akan tinggi.
Keadaan ekonomi nelayan tradisional yang serba pas-pasan, rumah para nelayan tradisional masih terlihat sangat kumuh karena sebagian besar rumah mereka masih terbuat dari papan. Lingkungan tempat tinggal para nelayan Keadaan ekonomi nelayan tradisional yang serba pas-pasan, rumah para nelayan tradisional masih terlihat sangat kumuh karena sebagian besar rumah mereka masih terbuat dari papan. Lingkungan tempat tinggal para nelayan
Kehidupan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia sangat memprihatinkan, hal ini dikarenakan tingkat pendapatan nelayan tradisional masih dibawah rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata pendapatan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia yaitu Rp 771.757. Hal ini disebabkan karena para nelayan tradisional masih menggunakan peralatan yang tradisional serta modal kerja yang kecil yaitu sekitar Rp 650.000 perbulan.
Faktor lain yang sangat mempengaruhi kehidupan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan adalah rendahnya tingkat pendidikan nelayan tradisional yang rata-rata hanya mengenyam pendidikian sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama, sehingga membuat mereka tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan kegiatan melaut. Dengan memanfaatkan sumber daya alam laut, membuat para nelayan tradisional tetap bertahan dan mendapatkan rejeki didaerahnya sendiri, tanpa harus
melakukan perpindahan ke daerah lain.