Profil Negara Turki

A. Profil Negara Turki

Maftuhin (2007), mendefinisikan negara Turki adalah negara di antara

dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 kilometer persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi geografi yang strategis itu menjadikan Turki jembatan antara Timur dan Barat. Bangsa Turki diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia, peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Usmani dan pengaruh negara-negara Barat Modern. Hingga saat ini bangunan- bangunan bersejarah masa Bizantium masih banyak ditemukan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki.

Turki terletak di sebelah Tenggara Eropa dan Asia Barat Daya

(wilayah Bosporus yang secara geografis merupakan bagian dari Eropa), berbatasan dengan laut hitam, diantara Bulgaria dan Georgia dengan laut Aegean dan Laut Tengah, antara Yunani dan Suriah. Secara geografis Turki terletak pada koordinat 39 00 di Utara dan 35 00 Timur. Total wilayahnya adalah 780. 580 km 2

dengan wilayah daratan sebanyak 770.760 km 2 dan wilayah perairan 9. 820 km 2 .

Perbatasan darat Turki sepanjang 2.648 km, dimana 268 km berbatasan dengan Armenia, 9 km dengan Azerbaijan, 240 km dengan Bulgaria, 252 dengan Georgia, 206 km dengan Yunani, 499 km dengan Iran, 352 km dengan Irak, 822 km dengan Suriah.

Turki merupakan sebuah Negara Republik Turki dan ibu kotanya

berada di Ankara. Hingga tahun 2011 kepala negara Turki adalah Presiden Abdullah Gul, sedangkan perdana menteri Recep Tayyip Erdogan dan menganut sistem pemerintahan parlementer. Turki memilki jumalah penduduk sekitar 72.561.312 jiwa pada tahun 2011. Mata uang Republik Turki adalah Turki Lira, dan lagu kebangsaan Turki adalah Istiklal Marsi. Bahasa kebangsaan Republik

Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya sampai daerah Balkan di Eropa Tenggara.

Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di

sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transcontinental.

Wilayah Turki dibagi ke dalam 81 provinsi untuk tujuan administrasi.

Provinsi tersebut dikelompokkan lagi ke dalam 7 wilayah untuk tujuan kepentingan sensus. Ke-tujuh wilayah itu adalah Marmara, Ege, Karadeniz, Ic Anadolu, Dogu Anadolu, Akdeniz, dan Guneydogu Anadolu. Provinsi-provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Istanbul (13 juta jiwa), Ankara (5 juta jiwa), Izmir (4 juta jiwa), Bursa (3 juta jiwa), dan Adana (2 juta jiwa). Republik Turki adalah sebuah negara dengan empat musim diantaranya adalah musim panas (Summer/Yaz) Juni-Agustus, musim gugur (Autumn/Sonbahar) September- November, musim dingin (

) Desember-Februari, musim semi (Spring/ ) Maret-Mei (PPI TURKI, 2012, hal: 6).

Mata uang

uangnya dengan 1 Lira sama pecahan 5 TL, 10 TL, 20 TL, 50 TL, 100 TL, dan 200 TL. Sedangkan mata uang

Mata uang

Lira merupakan satu-satunya alat tukar yang legal di Turki. Walaupun demikian, di beberapa tempat wisata atau tempat tertentu mata uang asing seperti USD dan Euro dapat dipergunakan (PPI TURKI, 2012).

Turki merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama

Islam. Diperkirakan jumlah penduduk yang beragama Islam mencapai 96%. Walaupun demikian, pengaruh sekularisme (faham yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara) masih bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi secara perlahan pengaruh itu mulai memudar seiring dengan tumbuhnya berbagai Islam. Diperkirakan jumlah penduduk yang beragama Islam mencapai 96%. Walaupun demikian, pengaruh sekularisme (faham yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara) masih bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi secara perlahan pengaruh itu mulai memudar seiring dengan tumbuhnya berbagai

Pada tahun 2008, pemerintah Turki telah mencabut larangan tersebut.

Oleh karena itu, saat ini banyak pihak universitas yang mulai memperbolehkan pelajar yang berkerudung atau berjilbab masuk ke dalam kelas-kelas. Akan tetapi, ada sebagian kecil yang masih mempertahankan ideologi sekulernya. Di tengah kehidupan yang sekulernya, jumlah masjid di Turki terbilang sangat banyak dan memiliki arsitektur yang elegan dan indah. Hampir di setiap kompleks apartemen terdapat masjid (Camii). Setiap camii dikelola oleh seorang imam yang juga sebagai pegawai dari Departemen Urusan Agama (Diyanet Isleri Bakanligi) dan mereka mendapat gaji tiap bulannya. Adzan untuk shalat lima waktu terdengar menggema ke seluruh penjuru Turki.

Pengaruh dari sejarah peradaban Islam pada masa Kekhalifahan

Usman terlihat masih membekas pada kehidupan beragama penduduk Turki di masa kini. Hubungan sosial antar umat beragama berjalan dengan harmonis penuh dengan toleransi. Tidak ada permusuhan atau pertikaian antar penganut agama atau sesama penganut seagama. Dengan semangat toleransi itulah para penganut agama yang lain seperti Kristen, Yahudi, Hindu, Atheis, dan lain-lain merasakan nyaman tinggal di Turki. Semua pihak saling bekerja sama membangun negara yang mereka cintai (PPI TURKI, 2012).

Turki merupakan salah satu negara dengan peran dan posisi strategis di

dunia. Perekonomian Turki tumbuh sangat pesat, bahkan menempati peringkat kedua di bawah Cina yang mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 8% per tahun. Pendapatan ekonomi diperoleh dari sektor pariwisata dan industri. Kemajuan perekonomian yang pesat tersebut didukung juga dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Terdapat beberapa universitas - universitas unggulan yang diakui di dunia. Sebagian besar universitas di Turki telah diakui oleh Uni Eropa (PPI TURKI, 2012).

terbesar di Kawasan Eurasia dan memiliki sejarah panjang dalam penyelenggaraan pemerintahan, khususnya pemerintahan Islam. Sekitar pertengahan abad ke-13, Turki masih berupa kabilah kecil yang dipimpin oleh Erthogul. Sampai kemudian, seiring jatuhnya Kesultanan Seljuk oleh Mongol, kabilah kecil itu dapat memanfaatkan peluang untuk menggantikan posisi khalifah dibawah Kesultanan Usmaniyah.

Selanjutnya, kabilah kecil yang sudah menjadi khalifah itu terus

menerus memperoleh kemenangan dan memperluas wilayahnya. Kekuasaan khalifah Usmaniyah yang berpusat di Istambul menyebar hingga ke kawasan Balkan, Hongaria, Austria, Ceko, Slovakia dan beberapa negara di kawasan bekas Uni Soviet. Beberapa negara Islam seperti Mesir, Suriah, Irak, Palestina, Jordania, Mekkah, Madinah dan seterusnya juga berada di bawah naungannya. Sampai periode abad ke-18, kejayaan kekhalifahan itu berangsur-angsur memudar. Kejatuhan khalifah Islam itu sendiri tidak lepas dari usaha konspirasi Barat atau Eropa.

Berbagai cara dilakukan oleh Barat untuk menghancurkan

kekhalifahan, termasuk salah satunya adalah kehadiran Mustafa Kemal Ataturk, agen Inggris keturunan Yahudi Dunamah dari Salonika sebagai pahlawan Turki. Pada tanggal 29 November 1923, Mustafa Kemal Ataturk dipilih menjadi Presiden Pertama Turki. Dan menjadikan Turki sebagai Republik Turki modern dengan sistem sekuler dan paham demokrasi (Lord Kinross, 1978).

Turki merupakan Negara Republik, yang pada konvensinya dikenal

dengan Republik Turki yang dalam bahasa Turki dikenal dengan Turkiye Cumhuriyeti . Tipe pemerintahannya adalah demokrasi parlementer yaitu sebuah Republik Konstitusional yang demokratis, sekular, dan bersatu. Sistem politiknya didirikan pada tahun 1923 di bawah pimpinan Mustafa Kemal Atatürk setelah kejatuhan Khilafah Ottoman, akibat Perang Dunia I. Sejak itu, Turki telah berangsur-angsur bergabung dengan Barat, sementara di saat yang sama menjalin hubungan dengan dunia Timur. Negara ini merupakan salah satu anggota pendiri Persatuan Bangsa-bangsa, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan OSCE, serta

Sejak tahun 2005, Turki adalah satu-satunya Negara Islam pertama yang berunding menyertai Uni Eropa, merupakan anggota koalisi sejak tahun 1963. Turki juga merupakan anggota negara industri G20 yang mempertemukan 20 buah ekonomi yang terbesar di dunia.

Pasca diproklamasikannya Republik Turki modern, terjadi perubahan

yang signifikan terhadap berbagai kebijakan politik. Nilai-nilai religius ditanggalkan dan diganti dengan nilai-nilai yang lebih berorientasi sekuler (Barat). Tujuan utama dari pembaharuan Turki adalah memisahkan Turki dari budaya dan tradisi kuno Arab Asia serta mengubahnya menjadi bangsa modern gaya Barat. Langkah tersebut dilakukan demi memperlancar upaya integrasi Turki dalam organisasi Negara Barat dan yang menjadi prioritas utama yaitu keanggotaan Turki dalam Uni Eropa (ANKARA, 2011).

Setelah Mustafa Kemal berkuasa, pemerintahan Turki dilanjutkan oleh

suatu pemerintahan partai tunggal di bawah Partai Rakyat Republik atau

dilibatkan secara formal, militer memainkan perannya untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan sekularisme radikal untuk merealisasikan ide-ide kemalisme tradisi islam warisan kesultanan Ustmani di tekan dengan dalih untuk mempercepat proses modernisasi. Tindakan pemerintah itu bahkan telah menyentuh sisi religius dari masyarakat Islam. Hal itu terlihat misalnya dalam upaya pemerintah untuk menganti bahasa Arab dalam praktek-praktek ibadah umat islam dengan bahasa Turki (Mukti Ali, 1994).

Mustafa Kemal Ataturk menerapkan kebijakan-kebijakan yang

condong ke arah sekuler dan sangat terpengaruh oleh kebudayaan Barat. Ataturk menginginkan Turki menjadi negara yang maju dan layak masuk sebagai anggota Uni-Eropa. Pada masa pemerintahan Ataturk sistem kekhalifahan dihapuskan, banyak perubahan yang terjadi dalam pemerintahan Turki. Turki menjadi sebuah negara Republik dengan sistem pemerintahan parlementer. Pada masa kekhalifahan Turki menerapkan nilai-nilai utama agama dalam pemerintahan dan hukum, pasca Ataturk menjadi presiden pertama Turki agama tidak menjadi dasar condong ke arah sekuler dan sangat terpengaruh oleh kebudayaan Barat. Ataturk menginginkan Turki menjadi negara yang maju dan layak masuk sebagai anggota Uni-Eropa. Pada masa pemerintahan Ataturk sistem kekhalifahan dihapuskan, banyak perubahan yang terjadi dalam pemerintahan Turki. Turki menjadi sebuah negara Republik dengan sistem pemerintahan parlementer. Pada masa kekhalifahan Turki menerapkan nilai-nilai utama agama dalam pemerintahan dan hukum, pasca Ataturk menjadi presiden pertama Turki agama tidak menjadi dasar