Prosedur Penelitian

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tata urutan yang harus dilaksanakan dalam proses penelitian agar peneliti mendapat hasil yang optimal. langkah- langkah penelitian dari awal yaitu persiapan membuat proposal sampai pada penulisan hasil penelitian. Setiap penelitian mempunyai prosedur penelitian yang berbeda-beda. Hal tersebut disesuaikan dengan disiplin ilmu san tujuan yang akan dicapai oleh peneliti. Karena penelitian ini menggunakan metode historis, maka ada empat tahap yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian. Empat langkah tersebut terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Jejak / Peristiwa Sejarah

Fakta Sejarah

1. Heuristik

Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein yang artinya memperoleh. Dalam pengertian lain, menurut G.J. Reiner yang dikutip oleh Dudung Abdurahman (2011), heuristik adalah suatu teknik, suatu seni dan

aturan-aturan umum. Heuristik sering kali merupakan suatu keterampilan dalam menemukan, menangani dan memperinci bibiliografi, atau mengklasifikasi dan merawat catatan-catatan.

Pada tahap ini diusahakan mencari dan menemukan sumber- sumber tertulis berupa buku-buku yang relevan dan surat kabar. Sumber tertulis primer berupa arsip yang meliputi: Artikel-artikel dalam surat kabar

yang ditulis mengenai Upaya-upaya dari Turki dalam mengatasi gerakan separatisme Kurdi seperti pada Kompas, 17 Juli 2005 Kompas, 11 November 2007, Kompas, 20 Oktober 2007, Kompas, 7 November 2007, Kompas, 25 Februari 2008, dan Kompas, 26 Februari 2008. Beberapa tulisan yang dimuat

dalam situs www.swaramuslim.com dan www.mfa.gov.tr. Selain itu juga digunakan artikel-artikel dan buku-buku yang relevan dengan penelitian sebagai sumber tertulis sekunder antara lain karya Riza Sihbudi berjudul

1993, karya Zurcher, Erik J. berjudul Sejarah Modern

2003, karya

Timur Tengah Pusaran Strategis

karya Toprak Binnaz, 1999 tentang

Islam and Political

Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki

Political Parties and Democracy in Turk

1991 dan Metin Heper and Jacob M. Landau sebagai editor karangan ini, menjelaskan mengenai perkembangan politik, partai dan demokrasi di Ataturk: A Biography of Mustafa Kemal, father of Modern Turkey

ieditori oleh Barry Rubbin and Turkey in World Politics An Emerging Multiregional

Power Serta beberapa karya dan sumber-sumber lain yang relevan.

mengunjungi beberapa perpustakaan diantaranya Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Monumen Pers Surakarta, Perpustakaan Universitas Gajah Mada. Perpustakaan Universitas Islam Negeri Kalijaga Yogyakarta serta Digital Library Universitas Indonesia (perpustakaan bersama.com).

2. Kritik

Tugas penyelidik dalam penelitian historis ini adalah mengadakan rekonstruksi mengenai masa lampau. Tetapi di dalam mengadakan rekonstruksi itu, tidak semua peristiwa yang sudah silam dapat diulangi terjadinya, sehingga penyelidik harus banyak mendasarkan diri pada fakta- fakta sejarah dan membangun pemecaham masalah atas fakta itu. Fakta yang diterima dari berbagai sumber, banyak bergantung pada orang-orang yang terdahulu hidup dan menjadi pelaku atau pembuat sejarah yang diselidikinya. Karena itu, penyelidik harus mempunyai cara-cara untuk meneliti apakah fakta itu benar-benar asli dan dapat dipercaya ataukah tidak. Cara-cara meneliti data itulah yang dimaksud dengan kritik historis.

Kritik yaitu kegiatan untuk menyelidiki apakah sumber-sumber sejarah itu sejati atau otentik dan dapat dipercaya atau tidak. Pada tahap ini kritik sumber dilakukan dengan dua cara yaitu kritik ekstern dan kritik intern.

keabsahan tentang keaslian sumber (otentisitas) sedangkan kritik intern . (hlm. 108). Kritik ekstern adalah kritik terhadap autentisitas sumber, apakah sumber yang dikehendaki asli atau tidak, utuh atau turunan (salinan). Kritik ekstern dilakukan terhadap sumber yang diperoleh berdasarkan bentuk fisik atau luarnya berupa bahan (kertas atau tinta) yang digunakan dan segi keabsahan tentang keaslian sumber (otentisitas) sedangkan kritik intern . (hlm. 108). Kritik ekstern adalah kritik terhadap autentisitas sumber, apakah sumber yang dikehendaki asli atau tidak, utuh atau turunan (salinan). Kritik ekstern dilakukan terhadap sumber yang diperoleh berdasarkan bentuk fisik atau luarnya berupa bahan (kertas atau tinta) yang digunakan dan segi

Bara Timur

2003 Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki

Political Parties and Democracy in

1991 dan Metin Heper and Jacob M. Landau sebagai editor karangan ini, menjelaskan mengenai perkembangan politik, partai dan demokrasi di Turki, karya Lord

Ataturk: A Biography of Mustafa Kemal, father of Modern Turkey

ng dieditori oleh Barry Rubbin and Kemal Kirisci, 2002 Turkey in World Politics An Emerging Multiregional Power serta karya Toprak Binnaz, 1999 tentang

. Kritik intern dilakukan dengan membandingkan antara isi sumber yang satu dengan isi sumber yang lain sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat memberikan sumber yang dibutuhkan. Hal tersebut dilaksanakan agar dapat mengetahui bagaimana isi sumber sejarah dan relevansinya dengan masalah yang dikaji. Kritik intern sumber data tertulis dalam penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi gaya, tata bahasa, dan ide yang digunakan penulis, sumber data, dan permasalahannya kemudian dibandingkan dengan sumber data lainnya. Kritik ini bertujuan untuk menguji apakah isi, fakta dan cerita dari suatu sumber sejarah dapat dipercaya dan dapat memberikan informasi yang diperlukan. Misalnya dengan membaca buku Riza Sihbudi berjudul

1993 yang mengupas mengenai peristiwa-peristiwa di Timur Tengah termasuk didalamnya pemberontakan Suku Kurdi dan membandingkannya dengan karya Zurcher,

2003 yang mengupas mengenai kondisi pemerintahan di Turki sejak masa Kekhalifaan hingga masa modern Turki yang berada dibawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha Attaturk, karya

Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki mengupas mengenai sejarah Kebudayaan Islam di Turki dan peradaban Islam Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki mengupas mengenai sejarah Kebudayaan Islam di Turki dan peradaban Islam

3. Interpretasi

Menurut Nugroho Notosusanto (1978), interpretasi adalah suatu usaha menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada, kemudian dilakukan perbandingan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga terbentuk rangkaian yang selaras dan logis 40). Menurut Berkhofer yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman (2011) bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh, sehingga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk analisa. (hlm. 114).

Kegiatan menyeleksi dan menafsirkan tulisan buku dalam penelitian ini dilakukan dengan penentuan periodisasi, merangkaikan data secara berkesinambungan, misalnya dengan merangkaikan periode sejarah dan

menghubungkan sumber data sejarah yang ada pada tulisan Zurcher, Erik J. berjudul

2003. Karya Kirdi Dipoyudo, yang karya Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki karya Toprak Binnaz, 1999 tentang

Political 1991 dan Metin Heper and Jacob M.

Biography of Mustafa Kemal, father of Modern Turkey Turkey in World Politics An Emerging Multiregional Power

-artikel dalam Koran terbitan Kompas, 17 Juli 2005, Kompas, 11 November 2007 sehingga, menjadi kesatuan yang harmonis dan masuk akal melalui interpretasi. Dalam kegiatan interpretasi ini penelitian yang dilakukan berusaha bersikap obyektif yang disebabkan keanekaragaman data yang diperoleh.

Data-data yang didapat dari berbagai sumber sejarah kemudian ditafsirkan, diberi makna dan ditemukan arti yang sebenarnya, sehingga dapat dipahami makna sesuai dengan pemikiran yang relevan, logis dan berdasarkan obyek penelitian yang dikaji. Dari kegiatan kritik sumber dan interpretasi tersebut dihasilkan fakta sejarah.

4. Historiografi

Historiografi adalah kegiatan menyusun fakta sejarah menjadi suatu kisah. Peristiwa sejarah yang dikisahkan melalui historiografi akan sangat dipengaruhi oleh subyektifitas penulis dalam merekonstruksinya.

menyampaikan hasil sintesa fakta-fakta yang diperolehdalam bentuk kisah

menggunakan keterampilan teknis, penggunaan kutipan-kutipan dan catatan- catatan tetapi penulis juga dituntut untuk menggunakan pikiran kritis dan analisis. Interpretasi yang dilakukan terhadap fakta sejarah dapat menghasilkan suatu cerita atau kisah sejarah dan serangkaian kisah tersebut disajikan dalam suatu penulisan atau historiografi.

Historiografi merupakan langkah terakhir dari metode sejarah untuk merangkai fakta-fakta sejarah dengan bahasa yang lugas, ilmiah sehingga menjadi suatu cerita sejarah yang tersusun dalam karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul Upaya Pemerintah Turki Dalam Mengatasi

Gerakan

Separatisme

Suku

Kurdi

Tahun

1984-2006 .