Kasus yang Dianalisis
c. Kasus yang Dianalisis
Kasus yang dianalisis yaitu risiko yang berkaitan PT. Indosat, Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai
a. Profil Perusahaan
dengan bisnis perusahaan tentang kegagalan sistem perusahaan modal asing, dan memulai operasinya pada
jaringan, beberapa sistem utama, gateway menuju tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan
jaringan perusahaan atau jaringan operator lainnya. Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki
Alasan diambil studi kasus adalah dikarenakan oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat
masalah tersebut memberikan dampak negatif bagi menyediakan
bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara
perusahaan serta permasalahan tersebut berpengaruh layanan broadcasting [11].
secara
langsung
terhadap pencapaian tujuan
perusahaan [11].
Visi
Menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh Permasalahan terjadi pada tanggal 31 Agustus 2007 kebutuhan informasi dan komunikasi.
jum’at malam dimana jaringan seluler Indosat di
Misi
Jabodetabek (merupakan wilayah yang menjadi • Menyediakan dan mengembangkan produk,
lumbung pelanggan Indosat) mengalami kelumpuhan layanan dan solusi inovatif yang berkualitas untuk
akibat penurunan kapasitas hingga 20%, gangguan memberikan nilai lebih bagi para pelanggan.
memuncak pada Sabtu 1 September 2007 pukul • Meningkatkan shareholders value secara terus
08.00. Hal ini berakibat kepada pelanggan pengguna menerus.
prabayar Mentari, IM3 dan pascabayar Matrix • Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik
mengalami kesulitan dalam melakukan panggilan bagi stakeholder.
telepon dan pesan singkat. Kegagalan jaringan
Tujuan
tersebut diakui oleh perusahaan melalui Head of Tujuan perusahaan adalah menyediakan jaringan
Public Relation PT Indosat Tbk. Kegagalan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta layanan
dipicu oleh trafik pelanggan Indosat di Jabodetabek informasi teknologi dan/atau teknologi konvergensi.
melonjak akibat
banyaknya pelanggan yang melakukan roaming sementara kapasitas jaringan Strategi pencapaian tujuan menurun. Dilain pihak perusahaan sebenarnya sudah
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas, memperkirakan bahwa di awal September setiap perusahaan melakukan kegiatan termasuk bisnis utama
tahunnya trafik pelanggan akan meningkat [12, 13, sebagai berikut [11]:
14]. Terkait terganggunya jaringan, Badan Regulasi
a. Untuk menyediakan jaringan telekomunikasi, jasa Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sampai melakukan telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau
investigasi kepada Indosat untuk mengetahui layanan
penyebab kegagalan jaringan tersebut [16]. penyediaan
multimedia, layanan internet telepon, jasa akses
Hasil Analisis
jaringan point,
Menjaga kualitas Jaringan dalam suatu perusahaan telekomunikasi
atau organisasi khususnya yang bergerak dalam telekomunikasi;
bergerak dan
tetap
jaringan
bidang telekomunikasi merupakan salah satu
b. Dengan melakukan transaksi pembayaran dan landasan dalam rangka penciptaan layanan yang layanan
berkualitas dan optimalisasi proses bisnis. Hal telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau
tersebut tidak lepas dari resiko yang timbul sehingga teknologi konvergensi.
membutuhkan pengelolaan resiko yang baik dengan mengacu pada best practice framework manajemen resiko .
Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa proses assesment terhadap potensi risiko yang dapat menghalangi risiko telah dilakukan. Hal ini terbukti bahwa perusahaan
pencapaian tujuan perusahaan. telah memiliki profil risiko perusahaan untuk tahun
1.1 Sumber risiko
berikutnya.Yang menjadi masalah adalah jaringan Kapasitas, kinerja dan kualitas jaringan Indosat tetap saja mengalami kegagalan meskipun
1.2 Kejadian
perusahaan telah memprediksi bahwa permasalahan Kegagalan sistem jaringan, terjadi pada tersebut akan terjadi setiap tahunnya diawal bulan
tanggal 31 Agustus 2007 jum’at malam, September.
jaringan seluler Indosat di Jabodetabek perusahaan karena telah berdampak langsung pada
mengalami kelumpuhan akibat penurunan kepuasan pelanggan Indosat.
20%, gangguan memuncak pada Sabtu 1 September 2007 Kerangka kerja manajemen risiko ISO 31000:2009 akan
digunakan untuk menganalisis permasalahan. Lebih
1.3 Konsekuansi
difokuskan pada proses manajemen risiko ISO - Pelanggan pengguna prabayar Mentari, 31000:2009 .
IM3 dan pascabayar Matrix mengalami kesulitan dalam melakukan panggilan
Menentukan konteks
telepon dan pesan singkat. Metoda/teknik
- Berdampak langsung pada kepuasan menentukan konteks. Tabel 2 menjelaskan konteks
pelanggan Indosat. perusahaan terkait TI
- Berdampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek
perusahaan [12] - Berpengaruh secara langsung terhadap Kelompok risiko
Tabel 2 Konteks Risiko terkait TI
No
Jenis Risiko
pencapaian tujuan perusahaan [12]
1.4 Pemicu
Infrastruktur TI
Kegagalan sistem jaringan dipicu oleh
2 Ketersediaan infrastruktur minim
trafik pelanggan Indosat di Jabodetabek
melonjak akibat banyaknya pelanggan
frekuensi 4 Kegagalan, kerusakan dan jangka waktu
yang melakukan
roaming sementara
satelit yang terbatas
kapasitas jaringan menurun.
5 Ketergantungan pemeliharaan jaringan
dan teknologi pada pemasok utama
Antisipasi awal memperbaiki jaringan
PSTN
yang mengalami kegagalan.
Inovasi teknologi
1 Kehilangan peluang untuk mengupgrade teknologi
1.6 Perkiraan kapan dan dimana risiko terjadi
Awal September setiap tahun, di wilayah
membunuh teknologi yang telah dimiliki
Jabodetabek
Kegagalan sistem
1 Fasilitas back-up
utama
2. Analisis risiko
Teknik analisis yang digunakan adalah skema
terpusat di satu tempat
Kegagalan sistem
pemeringkatan risiko. Teknik ini merupakan
jaringan
1 Jaringan overload
metode analisis kualitatif [6].
2 Cacat pada software jaringan
2.1 Identifikasi nilai-nilai kemungkinan
3 Kualitas/kinerja jaringan menurun
Melalui proses pengumpulan informasi ditetapkan
4 Kapasitas jaringan menurun
nilai-nilai kemungkinan untuk setiap kondisi seperti
5 Gangguan kabel transmisi
pada tabel 3:
Risiko terkait TI merupakan bagian dari ERM, maka Tabel 3 Matriks probabilitas (sumber [6]) permasalahan kegagalan sistem jaringan termasuk ke
dalam jenis risiko operasional (terganggunya layanan)
Tingkat
Sebutan
Uraian Frekuensi
dan berdasarkan konteks pada tabel 2 permasalahan 1 kali dalam tersebut termasuk kelompok risiko kegagalan sistem
Terjadi setiap tahun 1tahun atau jaringan dengan jenis risiko jaringan overload,
A Hampir pasti
lebih kualitas/kinerja jaringan menurun dan kapasitas jaringan
Menurut pengalaman menurun
B Mungkin sekali
kejadian ini muncul 1 kali dalam 3 beberapa kali
tahun
1 kali dalam 5
Assesment risiko
C Mungkin
Menurut pengalaman baru terjadi satu kali
tahun
Kejadian ini sangat 1 kali dalam 7 Metode yang digunakan dalam identifikasi risiko ini
1. Identifikasi risiko
D Kecil
kemungkinan
jarang muncul tahun Pernah mendengar ada
1 kali dalam 1 kali dalam
Dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu [6]: kemungkinan dalam studi kasus kegagalan sistem
1. Kelompok Atas
jaringan termasuk pada tingkat A hampir pasti terjadi Kelompok risiko berbahaya dan tidak dapat setiap tahunnya.
ditolerir. Langkah-langkah mitigasi (risk reduction )
harus
diambil, berapapun
2.2 Identifikasi bidang dampak
biayanya.
Perlu ditetapkan area yang menjadi perhatian dimana
2. Kelompok Tengah
risiko yang terjadi akan mempunyai dampak yang paling Kelompok risiko dimana perlu analisis dominan/signifikan khususnya dalam mempengaruhi
manfaat-biaya guna mengukur perbandingan pencapaian sasaran organisasi/proyek. [6]. Identifikasi
antara peluang serta dampak buruknya. bidang dampak ditunjukan dalam tabel 4 berikut ini:
3. Kelompok Bawah
Kelompok risiko dimana aspek positif atau Tabel 4 Matriks dampak (sumber[6])
negatif terlalu kecil (sepele) sehingga tidak dibutuhkan
penanganan risiko secara
Kriteria Kategori kegagalan
Kategori
Peringkat khusus.
sistem jaringan
ERM
Penurunan kapasitas
Sangat Kecil
Dampak terhadap
Berdasarkan
permasalahan
studi kasus yang
jaringan 5%
ERM kecil
I dianalisis maka kondisi tersebut sesuai dengan kelompok atas. Risiko kegagalan sistem jaringan
Kecil
Penurunan kapasitas
Dampak terhadap
II perlu ditangani segera dengan pertimbangan: (a). Berdampak langsung terhadap tujuan perusahaan
jaringan 10%
ERM medium
Penurunan kapasitas [11]; (b). Kegagalan sistem jaringan mempengaruhi
Sedang
jaringan 15 %
Dampak terhadap ERM cukup besar
finansial, reputasi perusahaan; (c) Kejadian tersebut Penurunan kapasitas
III
terjadi di wilayah Jabodetabek yang merupakan
Besar
jaringan 20%
Dampak terhadap
IV wilayah lumbung pelanggan Indosat [13]; Hasil analisis bahwa permasalahan tersebut masuk kategori
ERM besar
Penurunan kapasitas
Dampak terhadap
V peringkat risiko sangat tinggi.
Bencana
jaringan 25%
ERM sangat besar
Perlakuan Risko
Berdasarkan data yang diperoleh maka nilai dampak Hasil dari evalusi risiko adalah suatu daftar yang dalam studi kasus kegagalan sistem jaringan termasuk
berisi peringkat risiko yang memerlukan perlakuan pada kriteria besar peringkat IV yaitu penurunan risiko. Secara umum perlakuan terhadap suatu kapasitas sebanyak 20% dan dampak terhadap ERM
risiko terdiri dari 4 yaitu [6]:
besar.
2. Menghindari risiko (risk avoidance) Hasil dari tabel 3 dan 4 maka dapat ditentukan peringkat
Berbagi risiko (risk sharing/transfer)
3. Mitigasi (mitigation)
risiko seperti dalam tabel 5 berikut:
4. Menerima risiko (risk acceptance) Tabel 5 Penentuan peringkat risiko (sumber[6])
Berdasarkan hasil dari assesment risiko (identifikasi,
analisis dan evaluai risiko) maka perlakuan risiko
IV V yang tepat unuk permasalahan kegagalan sistem jaringan Indosat adalah mitigasi yaitu perlakuan
kinan I II III
A Menengah
risiko untuk mengurangi terjadinya risiko dan B Menengah
Tinggi
Tinggi Sangat
Tinggi Sangat Tinggi
pengurangan kerugian yang diakibatkan apabila
risiko tersebut terjadi. Mitigasi dipilih dengan tujuan C Rendah
Tinggi Tinggi Tinggi
untuk mencegah timbulnya kembali pemicu risiko.
Rendah Rendah
E Rendah Rendah Menengah
Tinggi Ishikawa diagram (diagram sebab-akibat) digunakan dalam metode mitigasi, ditunjukan pada gambar 3.
Menengah
Berdasarkan data yang diperoleh maka peringkat risiko
Layanan Kapasitas Kegagalan pada peringkat risiko sangat tinggi.
dalam studi kasus kegagalan sistem jaringan termasuk
Banyak
jaringan sistem Jabodetabek melakukan
pelanggan
jaringan di
overload menurun jaringan roaming (20%)
3. Evaluasi Risiko
Tujuan evaluasi risiko adalah membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan analisi risiko.
Sebab lain mengevaluasi didasarkan pada
Keputusan dalam
Sebab lain
peringkat risiko yang diperoleh dari hasil analisis risiko.
Gambar 3 Diagram Ishikawa (sebab-akibat) untuk
[6] Leo J. Susilo dan Victor Riwu Kaho, (2010): Manajemen Tindakan pengendalian dilakukan jaringan setiap waktu
Risiko Berbasis ISO 31000 Untuk Industri Non Perbankan , Penerbit PPM, Jakarta
terutama di bulan September setiap tahunnya dengan [7] Monahan G., (2008): Enterprise Risk Management A cara:
Methodology for Achieving Strategic Objectives, Hoboken,
a. Menambah kapasitas jaringan, meningkatkan New Jersey, John Wiley & Sons, Inc kualitas dan memperbaiki kinerja jaringan
[8] ____ (2009): The Risk IT Framework. [online] Tersedia: http://www.ISACA.org Akses 7 Maret 2011
b. Mengembangkan Network Monitoring System yang [9] Jake Kouns, Daniel Minoli, (2010): Information Technology digunakan untuk memonitor operasional jaringan
Risk Management in Enterprise Environments, New Jersey, telekomunikasi.
John Wiley & Sons, Inc.
c.
ISO _31000, [online] Contingency Planning (perencanaan darurat) dengan Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/ cara menghasilkan sebuah perencanaan, prosedur , Akses 3 Mei 2011 [11] ____, (2010): Annual Report 2009 & 2010, [online] Tersedia: dan tindakan teknis yang memungkinkan sistem
http://www.indosat.com Akses 16 September 2011. dapat dipulihkan secara cepat dan efektif setelah
[12] Ardhi Suryadhi, (2007) : Jaringan Seluler Indosat terputusnya/terganggunya
[Online] Tersedia: disruption http://us.detiksport.com/read/2007/09/01/142815/824401/328 ) /jaringan-seluler-indosat-jabodetabek-lumpuh
Kesimpulan dan Saran
____, (2007): Indosat Klarifikasi Jaringan Terganggu ke
BRTI a. Kesimpulan , [Online] Tersedia:
http://www.antaranews.com/print/75906/earthquake-jolts- Setelah dilakukan analisis terhadap manajemen risiko
sumbawa Akses 23 September 2011 terkait TI di PT. Indosat, Tbk. Menggunakan framework
[14] Achmad Rouzni Noor, (2007): Sempat Lumpuh, Jaringan
manajemen risiko ISO 31000:2009, ternyata dapat Indosat Berangsur Pulih, [Online] Tersedia: diambil kesimpulan sebagai berikut: http://www.detikinet.com/read/2007/09/02/110007/824520/3 28/sempat-lumpuh-jaringan-indosat-berangsur-pulih Akses
1. Framework manajemen risiko TI dapat membantu
23 September 2011
proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil [15] Achmad Rouzni Noor, (2007): BRTI Siap Investigasi Kasus risk assessment yang dilakukan.
Jaringan
Indosat.
[Online]. Tersedia:
2. http://www.detikinet.com/read/2007/09/02/132317/824541/3 Proses risk assesment yang baik akan menghasilkan 28/brti-siap-investigasi-kasus-jaringan-indosat . Akses
23 profil risiko perusahaan yang baik pula sehingga
September 2011
pengambilan keputusan terhadap perlakuan risiko akan tepat.
3. Kegagalan sistem jaringan dalam ERM termasuk pada jenis risiko operasional dengan tingkat likehood
A (hampir pasti), dampak IV (Besar) yaitu penurunan kapasitas sebanyak 20% dan dampak terhadap ERM besar, peringkat risiko sangat tinggi serta perlakuan risiko yang tepat yaitu mitigasi.