BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 PerspektifParadigma Kajian
Salah satu dari banyak hal yang sangat mempengaruhi dan membentuk ilmu dan teori adalah paradigma paradigm. Thomas Khun dikenal sebagai orang
pertama yang mempopulerkan istilah paradigma. Paradigma dalam bidang keilmuan sering juga disebut sebagai perspektif perspective atau mazhab
pemikiran school of thought atau teori. Paradigma secara sederhana dapat diartikan sebagai kaca mata atau cara pandang untuk memahami dunia nyata.
Perspektif penelitian dalam hal ini adalah cara pandang peneliti dalam memberikan tingkat kebebasan kepada responden dalam memberikan data atau
informasi yang hendak disajikan. Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berperspektif emik, yaitu pendekatan penelitian yang perolehan datanya
dalam bentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan bahasa asli hasil konstruksi para responden atau informan, tanpa ada evaluasi dan interpretasi dari peneliti. Data
dalam bentuk cerita detail tersebut hanya dapat diperoleh, karena teknik pengumpulan datanya adalah wawancara mendalam dan atau observasi, bukan
kuesioner. Dengan demikian tingkat kebebasan perspektif emik yang diberikan kepada responden atau informan sangat tinggi Hamidi, 2010: 124-125.
Perspektif atau paradigma sangat penting perannya dalam mempengaruhi teori, analisis maupun tindak perilaku seseorang. Secara tegas boleh dikatakan
bahwa pada dasarnya tidak ada suatu pandangan atau teori pun yang bersifat netral dan objektif, melainkan salah satu di antaranya sangat tergantung pada
paradigma yang digunakan. Menurut Thomas Khun, paradigma menentukan apa yang tidak kita pilih, tidak ingin kita lihat, dan tidak ingin kita ketahui. Paradigma
pula yang mempengaruhi pandangan seseorang apa yang baik dan buruk, adil dan yang tidak adil Mulyana, 2001: 10.
Perspektif atau paradigma penelitian yang peneliti gunakan adalah kualitatif yang memiliki tahapan berfikir kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti
memulai berfikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-
fenomena sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu
Bungin, 2008: 6.
2.2 Kajian Pustaka