2.2.2 Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa telah banyak dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Menurut Tan dan Wright dalam Liliweri, 1991, komunikasi massa
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikasi secara masal, berjumlah banyak,
bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu Ardianto, 2004: 3.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang Ardianto, 2004: 3. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh Gerbner. Menurut Gerbner komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri
Ardianto, 2004: 4. Ahli psikologi sosial mengatakan, komunikasi massa tidak selalu dengan
menggunakan media massa. Berpidato di lapangan yang disaksikan banyak orang, asal menunjukkan perilaku massa mass behavior, sudah dapat dikatakan
komunikasi massa. Namun, ahli komunikasi juga berpendapat bahwa komunikasi massa mass communication merupakan komunikasi melalui media massa cetak
dan atau elektronik. Jelasnya, komunikasi massa menurut ahli komunikasi merupakan singkatan dari komunikasi media massa mass media communication.
Meskipun berbeda-beda, ternyata komunikasi massa memiliki kesamaan, walaupun terdapat perbedaan antara ahli psikologi sosial dengan ahli komunikasi
dalam masalah komunikasi tersebut Mondry, 2008: 13. Dari beberapa definisi yang telah disebutkan, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa komunikasi massa adalah proses komunikasi yang menggunakan media massa untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat yang berjumlah besar, yang
bertempat tinggal jauh terpencar, dan menimbulkan efek. Menurut Effendi, 1986 dalam Mondry, 2008: 14, komunikasi massa
memiliki ciri khusus, yaitu: 1.
berlangsung searah 2.
komunikator melembaga
3. pesan bersifat umum
4. menimbulkan keserempakan
5. komunikan heterogen.
Assegaff, 1983 dalam Mondry, 2008: 16 mengungkapkan bahwa media massa memiliki ciri-ciri yang umum, meliputi:
1 Komunikasi massa bersifat komunikasi searah.
2 Menyajikan aneka atau rangkaian pilihan informasi yang luas, baik ditinjau
dari khalayak yang ingin menjadi sasaran maupun dari sisi pilihan isi yang diberikan kepada khalayak “pembaca” namun, kini semakin banyak media
yang mengembangkan spesialisasi atau segmentasi. 3
Sifat media massa dapat menjangkau khalayak yang besar dan tersebar karena jumlah media massa lebih sedikit dibandingkan khalayak yang
memanfaatkan. 4
Karena sifat media massa menarik perhatian khalayak luas dan besar, berarti media itu harus mampu mencapai tingkat intelek umum rata-rata.
5 Organisasi penyelenggara komunikasi massa merupakan lembaga
masyarakat yang harus peka terhadap berbagai hal, seperti lingkungannya, termasuk lingkungan masyarakatnya.
Meskipun memiliki ciri yang sama seperti yang diungkapkan tersebut, namun pesan yang diterima khalayak dari media cetak dan elektronik, menurut
Effendy 1986, memiliki perbedaan: pesan-pesan yang disampaikan media elektronik harus lebih mudah dicerna pendengar atau pemirsa karena pesan media
elektronik hanya sekilas dan “mengharuskan” khalayak selalu berada dekat dengan pesawat radio atau televisi, sedangkan berbagai pesan yang disampaikan
melalui media cetak dapat disimpan lebih lama, dikaji ulang dan dipelajari atau dibaca tiap kesempatan. Karena itu pula, pesan-pesan yang disampaikan media
massa cetak dapat ditulis dengan lebih canggih dan ilmiah Mondry, 2008: 17.
2.2.3 Media Massa