Plasma Darah Fisiologi Darah .1. Komponen Darah

2.2.1.1 Plasma Darah

Plasma darah adalah suatu cairan yang berwarna kekuningan. Pada plasma darah dapat ditemukan beberapa protein dalam tubuh, atau yang lebih sering dikenal dengan plasma proteinTortora G J,2009. Plasma protein memiliki peran penting dalam mempertahankan tekanan osmotik yang merupakan faktor penting dalam pertukaran cairan melewati dinding kapilerTortora G J,2009. 2.2.1.2 Elemen-elemen Pembentuk Elemen-elemen pembentuk dari darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. 1. Eritrosit sel darah merah Eritrosit atau sel darah merah adalah sel darah yang khusus dalam proses transport oksigen. Eritrosit tidak memiliki nucleus inti, oleh karena itu seluruh bagian dalamnya tersedia untuk mengankut oksigen. Eritrosit tidak banyak memiliki mitokondria sehingga ATP yang diperoreh melalui anaerobikTortora G J,2009. Fungsi utama dari sel darah merah adalah transport hemoglobin yang berguna membawa oksigen dari paru menuju jaringan tubuh. ketika sel darah merah bebas dalam plasma,sekitar 3 berpindah melalui kapiler membran melalui membrana glomerular pada ginjal menuju filtrasi glomerulus setiap kali darah melewati kapilerTortora G J,2009. 2. Leukosit Sel Darah Putih Leukosit adalah sel darah yang aktif pada sistem pertahanan tubuh yaitu berfungsi melawan infeksi dan penyakit lainnya. Batas normal jumlah sel darah putih berkisar dari 4.000 sampai 10.000mm3. Universitas Sumatera Utara Sel darah putih diklasifikasikan atas 2 kelompok berdasarkan granula sitoplasma yaitu leukosit granular dan leukosit agranular. a Leukosit granular Leukosit ini mengandung granula spesifik dalam sitoplasmanya dan mempunyai inti yang memperlihatkan banyak variasi pada bentuknya. Leukosit granular terdiri atas 3 jenis yaitu: i. Neutrofil Neutrofil merupakan sistem pertahanan tubuh primer melawan infeksi bakteri dengan cara PhagocytosisTortora G J,2009. ii. Eosinofil Eosinofil memiliki fungsi Phagocytosis yang kurang baik. Pada pewarnaan, granula tidak menutupi nukleus yang terdiri atas dua lobus yang saling berhubunganTortora G J,2009. iii. Basofil Basofil berfungsi dalam pengaktifan histamin. Pada pewarnaan dijumpai berwarna biru-keunguan. Biasanya granula menutupi nukleus yang terdiri atas dua lobusTortora G J,2009. b Leukosit agranular Leukosit ini tidak memiliki granula spesifik dalam sitoplasmanya. Leukosit agranular terdiri atas 2 jenis yaitu: i. Limfosit Limfosit berbentuk bulat dan sedikit ada lekukan dan berwarna gelap. Terdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit T dan limfosit B. Limfosit T bergantung timus. Limfosit B tidak bergantung timus, tersebar dalam folikel-folikel kelenjar getah bening. Limfosit T bertanggung jawab atas respons kekebalan Universitas Sumatera Utara selular melalui pembentukan sel yang reaktif antigen sedangkan limfosit B, jika dirangsang dengan semestinya, berdiferesiansi menjadi sel-sel plasma yang menghasilkan imunoglobulin, sel-sel ini bertanggung jawab atas respons kekebalan hormonalTortora G J,2009. ii. Monosit Monosit memiliki fungsi phagocytosis dan sangat aktif, membuang sel-sel cedera dan mati, fragmen-fragmen sel, dan mikroorganismeTortora G J,2009. 3. Trombosit Trombosit berdiameter 2- 4 μm. Siklus hidupnya 5-9 hari dan memiliki banyak vesikel tetapi tidak memiliki nukleus. Trombosit berfungsi untuk membentuk plug dalam hemostasis dan mengeluarkan bahan kimia yang menyebabkan spasme pembuluh darah dan pembekuan darahTortora G J,2009. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 proses proliferasi sel darahTortora G J,2009

2.3. Klasifikasi Leukemia