LAYOUT PETA

ACARA IX LAYOUT PETA

Oleh: Atika Nur Solikhah A1L014029 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2017

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi telah menjadi bagian perkembangan hidup manusia. Teknologi mencerminkan modernisasi yang memicu pada persaingan untuk menjadi yang paling unggul. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat pesat sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan dalam melakukan berbagai aktifitas terutama dalam bidang pertanian. Teknologi yang digunakan dalam bidang pertanian untuk memperoleh data penutupan lahan adalah melalui kegiatan penafisran citra baik citra resolusi tinggi maupun citra resolusi sedang. Kegiatan tersebut tentu didukung dengan suatu software yang dapat memudahkan dalam pengerjaannya. Software tersebut adalah QGIS.

Data yang telah diolah kemudian dibuat dalam bentuk layout peta. Layout peta merupakan tahap terakhir dalam pembuatan peta. Peta sangat diperlukan oleh manusia untuk berbagai macam kebutuhan, dari yang bersifat kebutuhan pribadi maupun kebutuhan umum. Dengan menggunakan peta dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang akan dicari, mendapatkan informasi yang ingin ditemukan menggunakan peta tentang suatu lokasi atau wiyalah, walaupun belum pernah mengunjungi tempat tersebut.

Layout memiliki fungsi dalam mengatur tampilan peta dan menambah kelengkapan atribut-atribut peta sehingga sesuai dengan kaidah-kaidah kartografi. Kelengkapan-kelengkapan tersebut diantaranya skala, legenda, sistem proyeksi, Layout memiliki fungsi dalam mengatur tampilan peta dan menambah kelengkapan atribut-atribut peta sehingga sesuai dengan kaidah-kaidah kartografi. Kelengkapan-kelengkapan tersebut diantaranya skala, legenda, sistem proyeksi,

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengertian layout.

2. Mengetahui komponen dalam layout.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Sebuah peta yang baik seharusnya mempunyai komponen – komponen peta yang lengkap. Komponen-komponen peta yang harus terdapat pada sebuah peta sebagai syarat kelengkapan peta, diantaranya judul peta, skala peta, garis astronomis, simbol, legenda, mata angin, dan sumber peta (Ruhimat et al, 2008).

Peta dasar (base map) yaitu peta topografi yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta tematik. Dalam pembuatan peta tematik, peta dasar digunakan untuk memplotkan data yang didapat, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Peta tematik menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema tertentu. Peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fisikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesehatan (Zeller, 1991).

Pada hakekatnya legenda (legend) adalah keterangan tentang obyek-obyek yang ada di peta. Legenda Peta merupakan Suatu daftar atau tabel yang menunjukkan tanda-tanda atau simbol-simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna dan deskripsinya ditampilkan di sebelah kanan tengah dari peta. Daftar ini lazim disebut dengan keterangan atau legenda peta (Tanaamah, 2008).

Peta yang baik selain menampilkan informasi petanya sendiri, juga harus memunculkan informasi pendukung agar peta dapat dibaca dan dimanfaatkan Peta yang baik selain menampilkan informasi petanya sendiri, juga harus memunculkan informasi pendukung agar peta dapat dibaca dan dimanfaatkan

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Sistem informasi geografis acara IX yaitu Layout ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017, bertempat di Laboratorium Pedologi, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah software QGIS 2.18 dan peta kesesuaian lahan. Alat yang digunakan dalam Georeferenching adalah alat tulis, seperangkat komputer/ laptop, optical mouse.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada acara IX ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi QGIS 2.18 dibuka.

2. Peta yang digunakan adalah peta lanjutan dari digitasi dan sudah pada satuan lahan homogen

3. New Print Composer pada taskbar dipilih, di kolom Composer title ditulis nama layout. Lalu add new map diklik kemudian ditarik pada lembar composer dari atas hingga ujung bawah peta akan muncul.

4. Pada tabel item properties sebelah kanan terdapat keterangan scala diganti dengan 125000 agar peta yang ada pada layar composer terlihat dan pada tabel composition orientation diganti menjadi landscape.

5. Selanjutnya pada menu item properties dipilih gird dan dipakai tipe zebra.

6. Untuk menampilkan koordinat pada peta dipilih di menu item properties tabel draw koordinat diaktifkan dan dipilih degree, minute second with suffx.

7. Tabel informasi pada peta dibuat dengan cara pilih add rectangle terlebih dahulu kemudian dilengkapi informasi lainnya.

8. Kemudia hasil layout disimpan untuk diprint.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 9. Hasil layout peta kesesuaian lahan kawasan Cilongok

B. Pembahasan

Peta merupakan gambar permukaan bumi yang berbentuk datar. Peta berisi informasi-informasi yang cukup penting mengenai suatu wilayah yang dipetakan. Menurut Hartono (2007), peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati kenampakan permukaan Bumi lebih luas dari batas pandang manusia. Peta adalah suatu gambaran unsur-unsur kenampakan abstrak dari permukaan Bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Peta mengandung arti komunikasi, artinya Peta merupakan gambar permukaan bumi yang berbentuk datar. Peta berisi informasi-informasi yang cukup penting mengenai suatu wilayah yang dipetakan. Menurut Hartono (2007), peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati kenampakan permukaan Bumi lebih luas dari batas pandang manusia. Peta adalah suatu gambaran unsur-unsur kenampakan abstrak dari permukaan Bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Peta mengandung arti komunikasi, artinya

Suatu peta yang telah selesai dibuat kemudian di layout. Layout merupakan tahap akhir dalam pembuatan peta yaitu penataan peta sehingga nantinya peta terlihat lebih informative dan siap untuk dicetak. Menurut Budiyanto (2002), peta yang telah selesai diedit harus melalui sebuah proses layout untuk siap cetak. Layout adalah sebuah proses menata dan merancang letak-letak property peta, seperti judul peta, legenda, orientasi, label, dan lain-lain. Peta yang di layout dimaksudkan untuk memperjelas dan memberikan keterangan yang benar kepada pengguna peta tersebut. Peta yang telah di layout dengan baik akan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam suatu terapan tertentu. Layout membantu pengguna peta memperoleh informasi yang akurat. Bakosurtanal (1999), menambahkan layout peta merupakan sebuah tahapan akhir dalam pembuatan peta yang digunakan untuk menggabungkan semua hasil pembuatan peta, baik itu berupa view, tabel atau chart ke dalam suatu dokumen yang siap cetak. Hal yang harus diingat dalam membuat layout adalah komponen peta harus masuk dalam peta seperti peta utama, judul peta, arah mata angin, skala (batang dan angka), keterangan (legend), riwayat peta, insert peta, pembuat peta, grid dan koordinat dan lain sebagainya.

Langkah awal layout peta adalah dengan membuat layer batas kecamatan dengan cara memodifikasitampilan dari layer. Membuat poligon dari layer menjadi transparan, sehingga hanya terlihat garis batas kecamatannya saja. Selanjutnya adalah mengubah nama layer, dengan melakukan hal yang sama terhadap layer. Dengan ini maka nama layer telah diubah sesuai simbol yang ditampilkan di masing-masing layer tersebut (Saraswati, 2013).

Peta yang telah selesai kemudian dilakukan pembuatan layout. Layout yang dibuat harus berisikan beberapa informasi penting didalamnya. Terdapat beberapa informasi yang harus dicantumkan diantaranya adalah:

1. Judul peta Judul adalah nama yang digunakan untuk memberi nama tentang peta yang akan diinformasikan. Peta harus diberi judul sesuai dengan informasi (isi) yang disampaikan dalam peta. Judul peta juga dapat diletakan di sembarang tempat asalkan tidak menggangu informasi yang disampaikan. Akan tetapi, idealnya judul peta diletakan di tengah bagian atas atau di luar garis tepi bagian atas peta.

2. Mata angin Mata angin adalah spedoman arah pada peta yang digambarkan dalam bentuk garis anak panah, terutama menunjukan arah utara. Arah mata angina perlu dicantumkan dalam peta agar posisi peta dapat diketahui. Simbol arah mata angina dapat diletakkan di sembarang tempat selama tidak menggangu data yang diinformasikan.

3. Skala Skala adalah perbandingan jarak antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya. Skala perlu dicantumkan agar penerima informasi dapat mengetahui ukuran yang sebenarnya, terutama jarak dan luas yang ada dalam peta.

4. Symbol Simbol adalah tanda-tanda pada peta yang melambangkan objek-objek geografi yang terdapat di permukaan Bumi dan bersifat universal. Guna mempermudah pembacaan peta symbol harus digambar dengan jelas dengan menggunakan warna-warna tertentu.

5. Legenda Legenda adalah keterangan tentang symbol-simbol yang terdapat pada peta. Oleh karena itu, seorang pengguna peta harus mengetahui dan memahami legenda untuk membantu memudahkannya dalam membaca peta. Penempatan legenda umumnya di bagian bawah dari ruang peta terutama pada ruang yang kosong.

6. Garis astronomis Garis astronomis adalah garisgaris khayal yang melingkari bumi secara vertical (garis bujur) dan horizontal (garis lintang). Garis-garis tersebut berfungsi untuk memudahkan dalam menunjukkan lokasi absolut dari objek geografi. Banyak peta yang garis astronomisnya berupa tanda garis pendek yang diletakan pada garis tepi peta.

7. Tahun pembuatan Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan kepada pengguna bahwa data yang dimuat dalampeta masih dapat digunakan. Peta-peta tematik yang sifat datanya sanagat dinamis selalu mencantumkan tahun pembuatannya.

8. Sumber Sumber peta merupakan keterangan tentang asal dari data-data yang diinformasikan dalam peta. Sumber peta perlu dicantumkan guna meyakinkan pengguna atas keaslian data-data yang ditampilkan dalam peta sehingga dapat dipercaya.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan membuat layout peta dengan skala 1:125.000. Peta tersebut berjudul Peta kesesuaian Lahan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun 2017. Peta hasil layout tersebut mengandung beberapa komponen-komponen peta yang berisi informasi-informasi yang penting diantaranya judul peta, skala peta, grid koordinat, simbol, legenda, mata angin, pembuat peta dan sumber peta.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan adalah:

1. Layout adalah sebuah proses menata dan merancang letak-letak property peta, seperti judul peta, legenda, orientasi, label, dan lain-lain.

2. Komponen yang harus terdapat didalam peta diantaranya adalah judul, mata angin, skala, legenda, garis astronomis, tahun pembuatan dan sumber.

B. Saran

Sebaiknya dalam memberi arahan dan materi serta petunjuk pembuatan seluruh rombongan disamakan agar lebih mudah bagi praktikan yang bertukar jadwal.