Bagian Ketujuh BIDANG BIDANG PARTAI

Pasal 46 Fungsi dan Tugas Dewan Pimpinan Wilayah

1. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh, bertugas dan berfungsi sebagai pelaksanan Organisasi Kepengurusan Partai Tingkat Wilayah.

2. Dewan Pimpinan Wilayah merupakan perpanjangtangan Pimpinan Pusat Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh untuk melaksanakan Keputusan-Keputusan Politik dan Strategis di Wilayah-wilayah sesuai dengan Arah dan Kebijakan Partai, yang diamanatkan oleh Musyawarah Besar Aceh.

3. Dewan Pimpinan Wilayah merupakan satu Kesatuan Kepengurusan Partai yang fungsi dan tugasnya yang saling terikat dan tidak terpisahkan dengan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

4. Dewan Pimpinan Wilayah berfungsi dan bertugas menjalankan kebijakan-kebijakan partai di tingkat wilayah dan mutlah harus dijalankan oleh setiap pengurus tingkat wilayah dan kader-kader partai di Wilayah.

Pasal 47 Wewenang Dewan Pimpinan Wilayah

1. Dewan Pimpinan Wilayah berhak dan Berwewenang untuk menjalankan

tugas-tugas Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengawasan terhadap perkembangan perjalanan partai dan kader-kader partai di wilayah.

fungsi

dan

2. Dewan Pimpinan Wilayah Berhak dan berwewenang menjalankan segenap keputusan-keputusan dan Kebijakan- kebijakan dalam Musyawarah Besar Wilayah.

3. Dalam setiap Pengambilan Keputusan Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah berhak dan berwewenang melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Pimpinan Partai dan atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

4. Dewan Pimpinan Wilayah berhak dan berwewenang mengusulkan Calon Kepala Pemerintahan Kabupaten/kota sesuai dengan arahan dan petunjuk Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

5. Dewan Pimpinan Wilayah berhak dan berwewenang mengajukan Calon Anggota Legislatif, Calon Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota dan Kebijakan Wilayah lainnya sesuai dengan petunjuk dan pertimbangan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

BAB VI ANGGOTA LEGISLATIF

Bagian Kesembilan Pasal 48 Calon Anggota Legislatif Partai Aceh

1. Calon anggota legislatif Partai Aceh merupakan masyarakat Aceh dan kader Partai Aceh.

2. Calon anggota legislatif Partai Aceh merupakan wakil Partai Aceh yang bertugas melakukan dan menjalankan amanat MoU Helsinki sesuai dengan visi dan misi partai.

3. Calon anggota legislatif Partai Aceh adalah terdiri dari Calon Anggota Legislatif Aceh yang berkedudukan di Ibukota

Provinsi Aceh dan

Anggota Legislatif Kebupaten/Kota

Calon

berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota.

Pasal 49 Persyaratan Umum Calon Anggota Legislatif Partai Aceh

1. Pencalonan anggota legislatif Aceh dan anggota legislatif kabupaten/kota harus memenuhi syarat-syarat sesuai yang diatur dalam pasal 50, 51, 52, 53, 54, 55 dan 56 undang- undang nomor 10 tahun 2008 tentang pemilu.

2. Patuh dan taat kepada persyaratan lain yang diatur Partai Aceh.

Pasal 50

Persyaratan Khusus Calon Anggota Legislatif Partai Aceh

1. Setiap calon anggota legislatif Aceh dan calon anggota legislatif kabupaten/kota diwajibkan :

a. Menerima, patuh, taat dan setia pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta garis-garis perjuangan Partai.

b. Melaksanakan Peraturan-peraturan dan Menjalankan Kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh dan Tuha Peuet Aceh

c. Bersedia menyerahkan 30 % (tiga puluh persen) dari hasil Gaji Pokok dan Penghasilan Lainnya yang diperoleh karena Jabatannya dan tugas-tugasnya sebagai Anggota Legislatif Aceh atau Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh kepada Dewan Pimpinan Aceh Partai

Aceh dan

bagi

Anggota Legislatif

Kabupaten/Kota atau Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota disetor kepada Pimpinan Partai Wilayah atau Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh tingkat Wilayah yang bersangkutan sebesar 20 % (dua puluh persen) dan 10 % (sepuluh persen) disetor kepada Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

d. Sehubungan dengan huruf c di atas, baik Anggota Legislatif Aceh atau Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh maupun Anggota Legislatif Kabupaten/kota atau Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota harus bersedia membuat Surat Pernyataan diatas kertas bermaterai Rp. 6000,. (enam ribu rupiah) atau sesuai dengan Peraturan dan Persyaratan yang berlaku.

Pasal 51 Sanksi – sanksi Anggota Legislatif Partai

1. Semua Anggota Legislatif Aceh atau Anggota Dewan Perwakilan

dan Anggota Legislatif Kabupaten/Kota atau Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota tidak diperkenankan mencari uang dalam jabatan dan bersedia membuat pernyataan tertulis di atas materai Rp. 6000 (enam ribu rupiah) sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

Rakyat

Aceh

2. Anggota Legislatif Aceh dan Anggota Legislatif Kabupaten/Kota yang melanggar AD/ART Partai, Peraturan-peraturan Partai, Kebijakan-kebijakan Partai dan Kebijakan-kebijakan Pimpinan Partai, melanggar Kode Etik Partai, Kode Etik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Anggota Dewan Perwakilan Kabupaten/Kota serta

Melanggar Peraturan perundang-undangan yang berlaku maka Pimpinan Partai Aceh berwewenang Merekomendasi dan Mengajukan Penarikan atau Merecall dari Anggota Legislatif Aceh dan anggota legislatif Kabupaten/Kota.

3. Pimpinan Partai Aceh berhak mengganti Anggota Legislatif Aceh dan Anggota Legislatif Kabupaten/Kota sebagai Pengganti Antar Waktu dan atau Merecall Anggota Legislatif Partai Aceh, apabila Kehilangan Hak sebagai Anggota Legislatif karena Mengundurkan diri, Meninggal dunia, Sakit dan tidak dapat menjalankan tugas-tugas legislatif selama-lamanya 6 (enam) bulan berturut turut, Melakukan Perbuatan Tercela dan Memalukan Partai, dan Dicabutnya Hak dan Kewajiban sebagai Anggota Partai Aceh.

Bagian kesepuluh KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, WEWENANG DAN

KEWAJIBAN ANGGOTA LEGISLATIF ACEH DAN ANGGOTA LEGISLATIF KABUPATEN/KOTA Pasal 52 Kedudukan Legislatif Partai

1. Anggota Legislatif Partai dipilih dan diangkat oleh Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh melalui Proses Pemilihan yang telah ditentukan dengan pemenuhan persyaratan umum dan persyaratan khusus yang telah ditetapkan.

2. Anggota Legislatif Partai dipilih melalui proses penyaringan oleh Panitia Pemilihan Aceh dan atau Panitia Pemilihan Wilayah dan atau Panitia Pemilihan Sagoe.

3. Panitian Pemilihan ditetapkan dan dipilih oleh Dewan Pimpinan Aceh, Dewan Pimpinan Wilayah dan atau Dewan Pimpinan Sagoe.

4. Legislatif Partai dapat Diberhentikan dan atau Digantikan dan atau dapat Ditarik dan atau Direcall bila dibutuhkan untuk Jabatan Lain sebagai kader Partai sesuai dengan Peraturan-peraturan,

Kebijakan-kebijakan Partai dan Kebijakan Pimpinan Partai oleh Dewan Pimpinan Aceh dengan suatu Rapat Terbatas Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

5. Anggota Legislatif Partai dapat Ditarik setelah mendapat hasil Rekomendasi dan Evaluasi Komisi atau lembaga yang ditunjuk untuk itu dalam Penilaian dan Pengkajian Kinerja Anggota Legislatif.

6. Anggota Legislatif Partai, untuk Dewan Perwakilan Rakyat Aceh berkedudukan di Ibukota Provinsi Aceh di Banda Aceh, sedangkan untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota

di Ibukota Kabupaten/Kota.

berkedudukan

7. Anggota Legislatif Partai tidak diperkenalkan Merangkap Jabatan dalam Struktur Organisasi Dewan Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh dan atau pada Struktur Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh terkecuali sangat dibutuhkan Tenaga dan Pikiran demi Kebutuhan dan Strategi Partai.

8. Persyaratan, Ketentuan-ketentuan dan Fungsi, Kedudunan dan Wewenang Anggota Legislatif Partai Aceh akan dibuat 8. Persyaratan, Ketentuan-ketentuan dan Fungsi, Kedudunan dan Wewenang Anggota Legislatif Partai Aceh akan dibuat

Pasal 53 Fungsi dan Tugas Legislatif

1. Legislatif Partai merupakan Lembaga Perwakilan Partai Aceh yang berkedudukan dalam organisasi Pemerintahan Partai Aceh sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Aceh yang menjalankan tugas-tugas legislatif.

2. Legislatif Partai merupakan unsur Organisasi Pemerintahan Partai Aceh yang memiliki tanggung jawab yang sama dengan Pemerintahan Aceh untuk memajukan dan kesejahteraan Rakyat Aceh.

3. Legislatif Partai merupakan perpanjang tangan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh untuk melaksanakan tugas- tugas Partai di Legislatif dalam Pengesahan Legislasi-legislasi yang diajukan Partai, disamping Tugas-tugas Pokok di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Kabupaten/Kota diantaranya tugas Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.

Pasal 54 Kewengan Anggota Legislatif Partai

1. Mengajukan dan Mengusulkan Undang-undang sesuai kebijakan-kebijakan Partai.

2. Mempunyai Hak Inisiatif Pengajuan Anggaran, Pengawasan dan Regulasinya.

3. Mengajukan dan Menetapkan Calon Kepala Pemerintah Aceh dan Kepala Pemerintahan Kabupaten/Kota, kepada Pimpinan Partai dan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh Sesuai dengan yang Diajukan dan Telah Ditetapkan Pimpinan Partai dan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh. Pemenuhan persyaratan harus memenuhi Ketentuan- ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang berlaku.

4. Mengajukan dan mengusulkan Pemberhentian Kepala Pemerintahan

Kepala Pemerintahan Kabupaten/Kota, kepada Pimpinan Partai dan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh sesuai persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

Aceh

dan

5. Pengesahan Undang-undang atau Legislasi-legislasi sesuai yang diajukan Pimpinan Partai dan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

Pasal 55 Kewajiban Anggota Legislatif Partai

Kewjiban-kewajiban Anggota Legislatif adalah sebagai berikut :

1. Menjalankan Peraturan-peraturan dan Kebijakan-kebijakan Partai.

2. Mematuhi Kebijakan-kebijakan Pimpinan Partai.

3. Menjalankan Undang-undang dan Kebijakan-kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota.

4. Menjaga Kode etik Partai dan Kode etik Dewan Perwakilan Rakyat

Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota.

Aceh dan

Dewan

5. Menyetor kewajiban Wajib dan memberikan infak 30%(tiga puluh persen) Pendapatan dari Gaji pokok dan pendapatan lainya dalam jabatannya sebagai Anggota Legislatif Partai sesuai pendapatan yang diterima untuk Pimpinan Partai dan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh dan atau Pimpinan Wilayah Partai Aceh, sesuai persyaratan yang berlaku.

Bagian Kesebelas PENGGANTI ANTAR WAKTU (PAW) ANGGOTA LEGISLATIF PARTAI Pasal 56 Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Legislatif Aceh

1. Anggota Legislatif Partai atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Anggota Legislatif Partai di Kabupaten/Kota atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota dapat dilakukan Pengganti Antar waktu oleh Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh bila akan dipromosikan ke Tempat dan Jabatan lain.

2. Anggota Legislatif Partai atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewa Perwakilan Rakyat Aceh dan Anggota Legislatif Parta di Kabupaten/Kota atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota dapat dilakukan Penggantian Antar Waktu bila melanggar Peraturan- peraturan dan Kebijakan-kebijakan Partai.

3. Anggota Legislatif Partai atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan

Anggota Legislatif Parta di Kabupaten/Kota atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota dapat dilakukan Penggantian Antar Waktu bila Melanggar Kode Etik Partai, Kode Etik Anggota DPR Aceh, Kode Etik Anggota DPR Kabupaten/Kota.

4. Anggota Legislatif Partai atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Anggota Legislatif Partai di Kabupaten/Kota atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota dapat dilakukan Pengganti Antar Waktu bila :

a. Meninggal Dunia

b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri

c. Sakit sehingga tidak dapat menjalankan tugas-tugas sebagai Anggota Legislatif Partai secara berkelanjutan selama 6 (enam) bulan berturut-turut, dengan pertimbangan dan kebijakan Pimpinan Partai.

d. Dihapus Hak sebagai Anggota Legislatif disebabkan Kehilangan Hak sebagai Anggota Partai dikarenakan dicabut Kartu Tanda Anggota Partai Aceh.

e. Melakukan Perbuatan Tercela, Pelanggaran Syariah dan terlibat Tindak Pidana Korupsi dengan memperkaya diri, Keluarga, Kelompok dan Golongan.

5. Anggota Legislatif Partai atau Anggota Legislatif Partai Aceh yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota Pengganti Antar Waktu dilakukan oleh Pimpinan Partai Tingkat Aceh bila telah mendapat Rekomendasi Tim atau Komisi

Penilaian dan Evaluasi Kinerja Anggota Legislatif yang dibentuk untuk itu oleh Pimpinan Partai atas nama Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

6. Anggota Legislatif Kabupaten/Kota Pengganti Antar Waktu dilakukan oleh Pimpinan Partai Tingkat Aceh setelah mendapat usulan dan pertimbangan dari Pimpinan Partai Tingkat Wilayah dan atas Rekomendasi Tim atau Komisi Penilaian dan Evaluasi Kinerja Anggota Legislatif Partai yang dibentuk oleh Pimpinan Partai Aceh.

Bagian Keduabelas Mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW) Anggota Legislatif Pasal 57 Usulan Penggantian Antar Waktu (PAW)

Usulan Penggantian Antar Waktu (PAW) Anggota Legislatif Aceh dan Anggota Legislatif Kabupaten/Kota yang melakukan pelanggaran seperti yang tercantum dalam Bab VI bagian kesembilan pasal 51 dan Bagian kesepuluh pasal 52 poin

4, Bagian kesebelas pasal 56 Peraturan ini dapat di lakukan penggantian antar waktu oleh Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh atas usulan :

a. Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

b. Pimpinan Wilayah Partai atau Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh

c. Komisi Evaluasi dan Penilaian Kinerja Anggota Legislatif.

Pasal 58 Proses Penggantian Antar Waktu (PAW)

Proses Penggantian Antar Waktu (PAW) Anggota Legislatif Aceh dan Anggota Legislatif Kabupaten/Kota, seperti yang tercantum pada pasal 57 diatas Peraturan ini dapat di lakukan penggantian antar waktu oleh Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh adalah sebagai berikut :

1. Untuk Anggota Legislatif yang Menundurkan Diri dari Keanggotaan Partai, Meninggal Dunia, Melanggar Kode Etik Partai, Melanggar Peraturan-peraturan dan Kebijakan- kebijakan Partai, Melanggar Kebijakan Pimpinan Partai dan atau yang sifatnya Internal Partai proses Penarikan atau Recall dan atau Pengganti Antar Waktu (PAW) dilakukan dengan :

a. Anggota Legislatif Partai yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh, dilakukan Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dengan mengajukan Permohonan dan Ditarik yang sifatnya segera Kepada Ketua atau Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, untuk diteruskan Kepada Menteri Dalam Negeri melalui Kepala Pemerintahan

untuk diresmikan Pemberhentiannya.

Aceh,

b. Anggota Legislatif Partai yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota atau Anggota DPR Kabupaten/Kota, dilakukan Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dengan meminta kepada Pimpinan Partai Wilayah atau Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh untuk Mengajukan Permohonan b. Anggota Legislatif Partai yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota atau Anggota DPR Kabupaten/Kota, dilakukan Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dengan meminta kepada Pimpinan Partai Wilayah atau Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh untuk Mengajukan Permohonan

c. Proses Jangka waktu pelaksanaan Penarikan atau Recall khusus bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota atau DPR Kabupaten/Kota, sesuai bunyi pasal 54 poin 1 sub b paling lama harus dilakukan dan dilaksanakan Pimpinan Wilayah atau Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja.

d. Apabila tidak dilakukan dan dilaksanakan Proses Penarikan atau Recall sesuai bunyi poin b dan poin c di atas maka Usulan Penarikan dan Recall dapat dilakukan oleh Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh.

2. Untuk Anggota Legislatif yang Dipromosikan dan Ditempatkan dalam Jabatan Lain, Melanggar Kode Etik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh dan Melanggar Kode Etik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota, Proses Penarikan atau Recall dan atau Pengganti Antar Waktu (PAW) dapat dilakukan Sesuai proses yang berlaku dengan Ketentuan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh dan Ketentuan Tata Tertip Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota, dan persyaratan perundang-undangan yang telah ditentukan.

3. Untuk Anggota Legislatif Partai sebagai Anggota Legislatif Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 3. Untuk Anggota Legislatif Partai sebagai Anggota Legislatif Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota

4. Anggota Legislatif Partai yang Melanggar dan diduga Melakukan Perbuatan Pidana Umum dan Pidana Khusus Korupsi atau TIPIKOR, proses Penarikan dan atau Recall dan Atau Pengganti Antar Waktu (PAW) dapat dilakukan Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh dengan cara dan Proses cepat yaitu Melakukan Pemecatan sebagai Kader Partai dan mencabut Tanda Keanggataan Partai Politik, yang dengan sendirinya akan kehilangan hak atau :

a. Dihapus dan Kehilangan hak sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh, karena tidak memenuhi lagi persyaratan sebagai Anggota DPR Aceh.

b. Dan atau Dihapus dan Kehilangan Hak sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota, karena tidak memenuhi lagi persyaratan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota

Pasal 59 Penetapan Penggantian Antar Waktu (PAW)

1. Penetapan Calon Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Legislatif Partai yang berkedudukan di Dewan Perwakilan

Rakyat Aceh atau DPR Aceh, dan atau Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota atau DPR Kabupaten/Kota, dilakukan dan ditetapkan oleh Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, kepada Pelaksana Pemilihan atas Pertimbangan Pengajuan dilaksanakan sesuai Pemenuhan Persyaratan Pelaksana Pemilihan yang telah ditetapkan dengan mengajukan Permohonan dan sifatnya segera Kepada Ketua atau Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, untuk diteruskan Kepada Menteri Dalam Negeri melalui Kepala Pemerintahan Aceh, untuk diresmikan Pengangkatannya.

2. Pengajuan Penetapan Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Legislatif Partai yang berkedudukan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh, dan atau Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota atau DPR Kabupaten/Kota, akan dilakukan dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya oleh Pimpinan Partai atau Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, kepada Pelaksana Pemilihan, selama 14 (empat belas) hari kerja atas Pertimbangan Pengajuan dilaksanakan sesuai Pemenuhan Persyaratan Pelaksana Pemilihan yang telah ditetapkan.

BAB VII Pasal 60