Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja Lanjutan No. Jabatan Jumlah 15. Kabag Logistik 1 16. Kabag General Administration 1 17. Machinery 2 18. Electrical 2 19. Technical 2 20. Supervisor Dish 1 21. Supervisor Mounting 1 22. Supervisor Kereta Sorong 1 23. ADM Logistik 2 24. Supervisor Gudang 1 25. Security 4 26. Karyawan 120 27. Cleaning Service 2 28. Driver 5 TOTAL 166 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

2.6.2. Jam Kerja

PT. Bintang Persada Satelit menetapkan jam kerja efektif adalah 7 jam per hari. Apabila target produksi tidak tercapai, maka akan diadakan lembur selama 4 jam per hari dan akan diberikan upah lembur oleh perusahaan.

2.7. Proses Produksi

Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya tenaga kerja, mesin, bahan baku dan uang yang ada. Universitas Sumatera Utara

2.7.1. Standar Mutu BahanProduk

Setiap produk yang dihasilkan harus memenuhi kriteria tertentu. Demikian juga dengan produk parabola yang dihasilkan PT. Bintang Persada Satelit harus memenuhi beberapa kriteria dan spesifikasi tertentu, seperti : Tabel 2.2. Jenis Produk Parabola PT. Bintang Persada Satelit Type Rangka Bibir Tinggi Diameter Kecekungan Mesh cm Plat Strip 6 BP 96 148 77 188 31,5 55 x 120 85 7 QQ 110 167 85 212 36,5 70 x 120 103 7 BP 102 155 80 107 33,5 70 x 120 103 8 QQ 123,5 186 97 237,5 43,2 60 x 120 116 8 BP 117 177 93 225 38,5 60 x 120 116 9 QQ 142 212 106,5 270 50 165 x 120 135 9 BP 142 212 106,5 270 50 165 x 120 135 10 QQ 152 226 106,5 288 55 175 x 120 145 10 BP 147 220 106,5 278 53,5 175 x 120 145 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

2.7.2. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam proses produksi parabola terdiri dari bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. 2.7.2.1.Bahan Baku Berbagai jenis bahan baku yang digunakan untuk produksi parabola antara lain adalah aluminium coil, plat besi, pipa besi, plat strip dan aluminium hollow. Aluminium coil digunakan untuk membuat komponen dish yang terdiri dari jaring mesh. Plat strip dan aluminium hollow digunakan untuk membuat komponen rangka dan bibir dish. Plat besi dan pipa besi digunakan untuk komponen mounting. Universitas Sumatera Utara 2.7.2.2.Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong dalam proses pembuatan parabola adalah: 1. Dimension A Dimension A digunakan sebagai pengilat pada komponen mounting. 2. Dimension B Dimension B digunakan untuk menghilangkan noda dan kotoran pada komponen mounting. 3. Batang kawat las Batang ini digunakan untuk menyatukan masing-masing komponen baik komponen mounting dan komponen dish. 4. Zink Zink digunakan untuk melapisi komponen-komponen dari parabola agar tidak berkarat. 5. HCl Asam klorida HCl Asam klorida digunakan untuk menghilangkan karat-karat pada komponen parabola. 2.7.2.3.Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan guna meningkatkan Universitas Sumatera Utara citra produk dan nilai tambah dimata konsumen. Adapun bahan tambahan yang digunakan selama proses produksi berlangsung yaitu: 1. Baut Baut digunakan untuk melekatkan setiap komponen penyusun parabola. 2. Cat Cat digunakan untuk menulis atau mencetak merek produk pada parabola. 3. Paku tembak Paku tembak digunakan untuk menyatukan antara mesh yang satu dan mesh lainnya.

2.7.3. Uraian Proses Produksi

PT. Bintang Persada Satelit Medan menghasilkan produk yang sangat beragam tetapi mempunyai proses produksi yang sama di mana perbedaanya terletak pada perlakuan terhadap proses dalam work center tertentu. Proses pembuatan parabola di perusahaan ini terdiri dari beberapa tahapan yang dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu: 1. Proses pembuatan dish 2. Proses pembuatan Mounting 2.7.3.1.Proses Pembuatan Dish Dish merupakan komponen utama dari parabola. Proses pembuatan dish terdiri dari proses pembuatan rangka dish dan bibir dish, plat strip, dan proses Universitas Sumatera Utara pembuatan mesh yang kemudian diikuti proses perakitan. Adapun proses-proses dalam membuat dish adalah sebagai berikut: 1. Proses pembuatan rangka dish dan bibir dish. Proses pembuatan rangka dish dan bibir dish terdiri dari beberapa urutan, yaitu: a. Pembuatan rangka dish Bahan baku pembuat rangka dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 inch. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. b. Pembuatan bibir dish Bahan baku pembuat bibir dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 inch. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. c. Pengeboran Setelah rangka dish diroll kemudian rangka tersebut dibor. Bor terdiri dari bor satu lubang bor 1 dan bor tiga lubang bor 3. Proses pengeboran bor 1 digunakan untuk menyatukan mounting, sedangkan pengeboran bor 3 digunakan untuk menyatukan rangka tiap parabola dengan mesh. d. Pengelasan Rangka dan bibir dish yang telah dibor 1 dan bor 3 tersebut kemudian dilas. Proses pengelasan rangka dan bibir dish dilakukan untuk Universitas Sumatera Utara menyatukan empat keping rangka yang akan membentuk dish. Pengelasan dilakukan pada 5 titik, yaitu 4 titik untuk menyatukan tiap rangka dan bibir serta satu titik persekutuan keempat rangka. 2. Proses pembuatan mesh Bahan baku pembuat mesh yaitu aluminium coil dibentuk menggunakan mesin pembuat mesh. Lempengan aluminium coil dimasukkan ke mesin sehingga menghasilkan lembaran jaring-jaring mesh. Ukuran mesh disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan yang akan diatur melalui waktu yang ada pada mesin mesh. Setelah menjadi jaring-jaring mesh kemudian dimasukkan ke dalam mesin roll agar menjadi lurus. Kemudian mesh tersebut dimasukkan ke dalam mesin potong dan dipotong menjadi dua bagian yang akan berbentuk menjadi mesh segitiga. Setelah dihasilkan mesh segitiga, maka dapat dilakukan pemberian merek sesuai dengan keinginan pelanggan. 3. Proses pembuatan plat strip Plat strip dibuat menggunakan mesin pemotong plat strip. Bahan baku berupa lembaran aluminium dipotong dengan spesifikasi tertentu. Plat strip merupakan lembaran dari aluminium yang digunakan untuk menyatukan dish dengan mesh. Lembaran ini digunakan sebagai alas sebelum diberikan paku tembak untuk menyatukan dish dan mesh tersebut. 4. Proses perakitan komponen Setelah semua proses pembentuk komponen dish selesai, tahapan berikutnya adalah penyatuan rangka dish, bibir dish, mesh dan plat strip. Rangka dan bibir dish yang telah disatukan dengan dilas tersebut kemudian dipasang jaring Universitas Sumatera Utara mesh. Mesh disusun di atas empat keping bagian dish dan dipasang plat strip untuk menyatukan antara mesh yang satu dengan mesh yang lain. Setelah itu ditembak menggunakan paku tembak ke lubang-lubang dan kemudian dibor untuk menyatukan mesh, plat strip dengan rangka dan bibir dish. 2.7.3.2.Proses Pembuatan Mounting Mounting adalah bagian bawah parabola yang berfungsi untuk menyangga dish, dan tempat tiang fokus. Adapun tahapan-tahapan dalam membuat mounting adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan badan mounting Badan mounting dibuat dari bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm. Badan mounting terdiri dari botol siku, plat U siku, kuping siku, mounting siku, pipa mounting, kran hidrolik, dan tiang hidrolik. 2. Pembuatan tiang fokus Tiang fokus dibuat sesuai ukuran spesifikasi parabola yang akan dibuat. Bahan baku pembuat tiang fokus adalah pipa besi ukuran 1 inchi x 5,7 m. 3. Cetak dan pon Proses cetak dan pon yaitu proses mencetak berbagai komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mounting dan proses pengepresan. Berbagai komponen seperti piring atas, piring bawah, dan tutup botol dicetak dan dipon agar dapat digabungkan nantinya. Universitas Sumatera Utara 4. Pengelasan dan pembautan Komponen yang telah selesai dicetak dan pon kemudian dilas dan dibaut untuk menyatukan beberapa komponen menjadi komponen-komponen utama penyusun mounting. 5. Galvanis Pada proses ini komponen-komponen utama pembentuk mounting dilakukan galvanis. Galvanis merupakan proses pembersihan komponen pembentuk mounting dari karat dan oliminyak yang melekat pada komponen pembentuk mounting. Proses galvanis dilakukan dengan memasukkan komponen pembentuk mounting ke dalam larutan Hcl untuk menghilangkan karat yang melekat pada komponen pembentuk mounting. Setelah komponen pembentuk mounting bersih kemudian dimasukkan ke dalam larutan dimension agar komponen pembentuk mounting menjadi kilat. 6. Penghalusan Komponen mounting yang telah melalui proses galvanis kemudian dihaluskan permukaannya dengan menggunakan gerinda. Proses gerinda dilakukan untuk meratakan bagian yang merupakan bekas hasil potongan. 7. Perakitan Setelah komponen pembentuk mounting kilat maka proses selanjutnya adalah proses perakitan. Pada proses ini komponen utama pembentuk mounting disatukan dan dirakit menjadi mounting. Blok diagram pembuatan parabola dapat dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Pembuatan Rangka dan Bibir Dish Pembuatan Mesh Pembuatan Plat Strip Penyatuan Komponen Dish Rangka Dish, Bibir Dish, Mesh dan Plat Strip Pembuatan Badan Mounting Pembuatan Tiang Fokus Cetak dan Pon Komponen Pembentuk Mounting dan Tiang Fokus Pengelasan dan Pembautan Menjadi Komponen Utama Mounting Galvanis Komponen Pembentuk Mounting Perakitan Komponen Mounting Parabola Penghalusan Permukaan Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Parabola di PT. Bintang Persada Satelit

2.8. Mesin dan Peralatan