Satuan Geologi Lingkungan dan Rekomendasi Penggunaan Lahan

3. Satuan Geologi Lingkungan dan Rekomendasi Penggunaan Lahan

Wilayah Kota sabang dapat dibagi atas 9 (sembilan) satuan geologi lingkungan yaitu: Pedataran Aluvium, menempati pedataran rendah dan pantai dengan penyebaran tidak seberapa

luas. Sudut kemiringan lereng 0–8 %; Tersusun oleh pasir endapan pantai dan hasil rombakan lereng bersifat lunak-mudah lepas, nilai resapan pada orde 1 x 10 -3 cm/det, fondasi dangkal

diperoleh nilai 13,5 ton/m 2 ; gempa bumi termasuk zona II–III yang memiliki nilai percepatan maksimum 0,05–0,15 g, intensitas gempa pada skala V–VI MMI; pada pantai dengan ketinggian <

5 m dpl termasuk zona rawan tsunami, beberapa bagian pantai memiliki abrasi cukup tinggi. Hasil skoring, satuan geologi lingkungan pedataran pantai diperoleh nilai total skor 84 yang berarti

termasuk agak leluasa untuk dikembangkan.

L IVC - 6 L AMPIRAN IV

Pembangunan fisik berupa bangunan rumah tinggal di sekitar pantai sebaiknya tidak dikembangkan, kecuali pada lahan dengan ketinggian > 20 m di atas permukaan laut. Peningkatan perlu ditingkatkan terutama pada zona sempadan pantai.

Pedatara Tuf, terdapat pada suatu punggungan relatif rata antara Cot Bau dan Cot Abeuk. Sudut kemiringan lereng 0–8%, ketinggian daerah sekitar 100 m di atas permukaan laut; Tersusun oleh tuf dengan tanah hasil pelapukannya berupa lanau tufaan-lanau lempungan, agak lepas dan

padat, kapasitas resapan pada orde 1.2 x 10 -3 cm/det, daya dukung fondasi dangkal diperoleh nilai 17,8 ton/ m 2 ; Kondisi air tanah termasuk zona konservasi aman dengan akuifer produktif

rendah–setempat berarti, kedalaman muka air tanah dangkal 0 - < 30 m; Kerentanan gerakan tanah termasuk sangat rendah; Potensi gempa bumi termasuk lajur gempa bumi zona II–III dengan nilai percepatan maksimum 0,05–0,15 g dan intensitas pada skala V–VI MMI; Termasuk zona aman terhadap landaan tsunami. Hasil analisis geologi lingkungan, karakteristik lahan pada satuan ini diperoleh nilai total skor 100 yaitu leluasa untuk dikembangkan.

Satuan ini dapat dikembangkan untuk permukiman dan pengembangan kota, dengan mempertimbangkan koefisien dasar bangunan (KDB).

Kaki Perbukitan Tuf, menempati sekitar Jaboi dan pada kaki perbukitan/gunung sekitar timur Cot Lueng Angen dan barat Cot Pawang; Sudut kemiringan lereng 15 – 30%, ketinggian antara 0 – 60 m dpl. Batuan yang menyusun berup, cukup padat dan pegas (britle) di bagian lapuk membentuk tanah lanau tufaan - lanau lempungan sampai pasiran, kapasitas resapan pada orde

1.4 x 10 2 cm/det, daya dukung fondasi dangkal 11,20 - 17,80 ton/ m ; Kondisi airtanah umumnya termasuk zona konservasi aman, akuifer produktif rendah – setempat berarti, kedalaman muka air

tanah dangkal 0 - < 30 m; Kerentanan gerakantanah termasuk rendah - sedang; Potensi gempa bumi pada zona II – III yang memiliki nilai percepatan maksimum 0,05 – 0,15 g dengan intensitas pada skala V – VI MMI; Di bagian pantai dalam satuan ini memiliki kerawanan terhadap tsunami. Hasil analisis geologi lingkungan diperoleh nilai total skor 80 yang mencerminkan lahan kondisi agak leluasa untuk dikembangkan.

Penggunaan lahan dapat dikembangkan sebagai budidaya pertanian lahan kering dan pemukiman bercirikan pedesaan.

Perbukitan Bergelombang Tuf, merupakan perbukitan yang tersusun oleh tuf, menempati kawasan Kota Sabang antara Kota Atas sampai Kota Bawah Timur, sudut kemiringan lereng antara 5– < 15 % dan di beberapa bagian mencapai 30 %; ketinggian daerah berkisar antara 5 –

75 m dpl; Tersusun tuf bersifat padat dan pegas (britle), sedangkan lapukannya membentuk tanah lanau tufaan-lanau lempungan sampai pasiran yang di beberapa bagian mengandung komponen

kerikil, kapasitas resapan pada orde 1.4 x 10 -3 cm/det, daya dukung fondasi dangkal 11,20 - 17,80 ton/ m 2 ; Kondisi air tanah termasuk zona konservasi aman, akuifer produktif rendah–sedang,

setempat berarti, kedalaman muka air tanah dangkal 0 - < 30 m; Kerentanan gerakan tanah termasuk rendah-sedang; Potensi gempa bumi termasuk lajur atau zona II–III. Di bagian pantai termasuk rawan landaan tsunami. Hasil analisis geologi lingkungan diperoleh total skor 87 yang cukup leluasa untuk dikembangkan.

L AMPIRAN IV L IVC - 7

Rekomendasi penggunaan lahan dapat dikembangkan sebagai budidaya pertanian lahan kering, permukiman, perkebunan, setempat hutan produksi.

Kaki Perbukitan Aglomerat, Satuan ini merupakan bagian kaki dan pedataran landai antar perbukitan/pegunungan; Sudut kemiringan lereng umumnya pada kisaran 5–15 %, ketinggian daerah antara 15 sampai 100 m dpl. Tersusun oleh aglomerat agak padat, tanah lapukannya membentuk lanau pasiran–lanau lempungan mengandung komponen batuan seukuran kerikil–

boulder, hasil pengujian infiltrasi memberikan nilai kapasitas resapan 3.9 x 10 -4 cm/det, fondasi dangkal pada salah satu percontoh tanah tak terganggu (undisturbed soil) memberikan nilai 23,13

ton/m 2 . Kondisi air tanah termasuk zona rawan, sebagian sebagai kawasan imbuhan, akuifer produktif rendah–sedang, setempat berarti, kedalaman muka air tanah di beberapa bagian cukup

dalam (> 30 m); Kerentanan gerakan tanah termasuk rendah - sedang; Potensi gempa bumi termasuk zona II–III. Aman dari potensi landaan tsunami. Hasil analisis geologi lingkungan memiliki nilai total skor 75 menunjukkan agak leluasa untuk dikembangkan.

Penggunaan lahan disarankan sebagai lahan pertanian lahan kering, perkebunan dan hutan produksi.

Perbukitan Bergelombang Aglomerat, memiliki sudut kemiringan lereng 15 – 30 %, terdapat di Cot Da Intan, Cot Monaree dan sekitar Cot Batedong, ketinggian daerah antara 25 sampai 350 m dpl, tersusun oleh aglomerat dengan tanah lapukannya berupa lanau pasiran–lanau lempungan mengandung komponen batuan seukuran kerikil–boulder, hasil pengujian infiltrasi memberikan

nilai kapasitas resapan 3.9 x 10 2 cm/det, nilai fondasi dangkal 23,13 ton/m . Kondisi air tanah termasuk zona imbuhan, akuifer produktif rendah sampai langka, kedalaman muka air tanah > 50

m; Kerentanan gerakan tanah termasuk sedang-tinggi, serta termasuk pada erosivitas dan erodibilitas sedang-tinggi; Potensi gempa bumi termasuk zona II–III, Hasil analisis geologi lingkungan memberikan skor total 60 kurang leluasa untuk dikembangkan.

Rekomendasi penggunaan lahan sebaiknya dikembangkan sebagai hutan produksi dan hutan lindung.

Kaki Perbukitan Andesit, merupakan bagian kaki perbukitan/pegunungan, menempati Cot Abe Ukee, bagian barat Cot Drien Klah, sekitar Krueng Raya, Ujung Bau, bagian lereng atas Pria Laot, lereng kaki timur Cot Batee Pagee; Sudut kemiringan lereng umumnya pada kisaran 15 – 30 %, dan lebih besar 40 %. Termasuk ke dalam satuan ini adalah pulau-pulau kecil dengan ketinggian daerah antara 0 sampai 300 m dpl. Tersusun oleh batuan andesit yang memiliki sifat fisik keras, di bagian lapukannya membentuk lanau lempungan, agak lunak, teguh dan padat, hasil pengujian

infiltrasi 5.9–7.2 x 10 2 cm/det, daya dukung untuk fondasi dangkal 28,58 ton/m . Kondisi air tanah termasuk zona agak rawan, sebagian daerahnya berfungsi sebagai zona imbuhan. Kerentanan

gerakan tanah termasuk sedang–tinggi; Potensi gempa bumi termasuk zona II–III. Hasil analisis geologi lingkungan diperoleh total skor 63 yang agak leluasa–kurang leluasa untuk dikembangkan.

L IVC - 8 L AMPIRAN IV

Penggunaan lahan sebaiknya dikembangkan lahan pertanian lahan kering, perkebunan dan hutan produksi, pemanfaatan bahan galian andesit secara terpilih.

Perbukitan Curam Andesit, merupakan kawasan perbukitan sampai pegunungan yang memiliki bentuk lereng curam–terjal, dengan sudut kemiringan 30–45 % dan beberapa bagian mencapai > 40%. Ketinggian daerah antara 25–566,9 m (puncak Cot Kulam) di atas permukaan laut. Batuan yang menyusun didominasi andesit, dengan tanah lapukan membentuk lanau lempungan

mengandung kerikil–kerakal sampai bongkah, pengujian infiltrasi memberikan nilai 5.9–7.2 x 10 -4 cm/det, nilai daya dukung untuk fondasi dangkal cukup tinggi yaitu 28,58 ton/m 2 sampai 40,69 ton/m 2 . Kondisi air tanah termasuk zona rawan, merupakan zona imbuhan, akuifer produktif

rendah–sedang, setempat berarti, kedalaman muka air tanah umumnya dalam–sangat dalam. (>

50 m), sebagian wilayah air tanah langka; Kerentanan gerakan tanah termasuk sedang–tinggi, erosivitas dan erodibilitas tinggi; Potensi gempa bumi termasuk zona II–III. Berdasarkan pembobotan diperoleh nilai total skor 54 menunjukkan kurang leluasa sampai tidak leluasa untuk dikembangkan.

Penggunaan lahan terutama dikembangkan sebagai hutan lindung, taman hutan wisata alam, beberapa bagian untuk hutan produksi. Potensi bahan galian dapat dimanfaatkan pada lereng bawah pada sudut lereng < 30 % secara selektif.

Perbukitan Bergelombang Batugamping, menempati bagian timur dan tenggara wilayah kota Sabang. Sudut kemiringan lereng > 15–30% dan setempat > 40%, litologi penyusun terutama batugamping terumbu, abu-abu keputihan, keras, mengandung rongga, penggalian sukar. Pada bagian lapuk membentuk tanah lempung lanauan, agak lunak sampai teguh, plastisitas sedang,

tebal > 1,2 m, pengujian resapan memberikan nilai 5.8 x 10 -4 ; Hasil perhitungan daya dukung

pondasi diperoleh nilai 11,60 ton/m 2 dan 16.17 ton/m ; Kondisi akuifer termasuk wilayah air tanah dengan akuifer produktif sedang setempat berarti, kedalaman muka air tanah dangkal termasuk 0-

30 m; Kerentanan gerakan tanah termasuk sedang, Potensi gempa bumi termasuk zona II–III. Hasil analisis geologi memiliki nilai total skor 82 atau cukup leluasa – kurang leluasa untuk dikembangkan.

Kawasan ini sebaiknya dikembangkan untuk hutan produksi atau zona konservasi dalam upaya perlindungan sumber daya air.

L AMPIRAN IV L IVC - 9