Berpidato Tanpa Teks

A. Berpidato Tanpa Teks

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu lancar berpidato, mencatat pidato teman, dan memberikan masukan atas kekurangannya.

1. Lancar Berpidato dengan Lafal, Intonasi, Nada, dan Sikap yang Tepat

Berpidato adalah aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan pikiran, baik direncanakan maupun tidak direncanakan. Berpidato merupakan salah satu keterampilan berbicara. Apabila kita pandai berpidato tentu saja akan mendatangkan banyak keuntungan, baik keuntungan secara pribadi maupun secara umum bagi keluarga dan masyarakat luas.

a. Unsur-unsur Pidato

Unsur-unsur dalam berpidato adalah pembicara, bahan/materi pembicara- an, objek atau pendengar, dan tema. Ketiga unsur tersebut saling memengaruhi satu dengan yang lain. Hilangnya salah satu unsur tersebut di atas, akan meng- akibatkan ketimpangan dalam berpidato.

b. Metode Berpidato

Berpidato yang baik tentu harus memilih metode yang baik. Metode-metode berpidato yang baik dapat dibagi menjadi berikut ini.

1) Metode naskah, yaitu berpidato yang mengandalkan pada naskah. Metode ini dipakai biasanya dalam pidato-pidato resmi, pidato di televisi atau di radio.

2) Metode menghafal, yaitu metode berpidato yang direncanakan jauh hari sebelumnya. Metode ini biasanya akan membosankan bagi pendengarnya.

3) Metode impromptu/serta-merta, yaitu metode berpidato berdasarkan ke- butuhan sesaat. Oleh karena itu, metode ini tanpa ada persiapan sebelum- nya, sehingga hasilnya akan kurang maksimal.

4) Metode ekstemporan (catatan kecil), yaitu metode berpidato yang direncana- kan dengan menggunakan catatan kecil sebagai inti dan rangkaian pem- bicaraan yang akan disampaikan kepada pendengarnya.

Keempat metode ini saling melengkapi. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, sebagian orang yang kreatif justru menggabungkan berbagai metode berpidato di atas untuk menarik simpati pendengarnya.

30 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa 30 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

Berpidato tidak hanya sekadar bermain kata-kata. Berpidato juga memiliki maksud dan tujuan yang baik dan bermanfaat. Maksud dan tujuan berpidato antara lain sebagai berikut.

1) Mendorong/memberi semangat pendengarnya.

2) Meyakinkan pendengarnya.

3) Menginginkan reaksi dari pendengarnya.

4) Memberitahukan/menginformasikan pendengarnya.

5) Menyenangkan dan menghibur pendengarnya.

d. Teknik Penyajian Berpidato yang Baik

Dalam menyampaikan materi pidato diperlukan strategi penyampaian yang baik untuk menarik simpati pendengarnya. Teknik penyampaian pidato yang baik adalah sebagai berikut.

1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pendengar.

2) Menggunakan contoh dan ilustrasi yang mempermudah pendengar dalam memahami konsep yang abstrak apabila diperlukan.

3) Memberi penekanan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya penyajian.

4) Mengorganisasikan materi sajian dengan urut dari hal mudah ke hal yang sulit dan lengkap.

5) Menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebih-lebihan.

6) Program atau materi disajikan dengan urutan yang jelas.

7) Berikan ikhtisar butir-butir yang penting, baik selama sajian maupun pada akhir sajian.

8) Gunakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada hal-hal yang penting.

9) Kejelasan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat agar pendengar tidak bosan atau terkesan monoton.

10) Membuat dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman pen- dengar, minat pendengar, atau sikap pendengar, jika diperlukan.

11) Menggunakan nada suara, volume suara, kecepatan bicara secara ber- variasi.

12) Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung komunikasi Anda dengan pendengar.

2. Mencatat Pidato Teman

Berlatihlah pidato tanpa teks di depan kelas. Lakukan secara bergantian dengan teman. Saat teman Anda berpidato di depan kelas, catatlah penampilan- nya berdasarkan format berikut ini! Salin dahulu di buku tugas!

Pencemaran Lingkungan, Perlu Solusi yang Tepat 31

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157