Mendengarkan Isi Program Sekolah
A. Mendengarkan Isi Program Sekolah
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mengajukan pertanyaan isi program sekolah yang belum jelas dan menanggapinya.
1. Mengajukan Pertanyaan
Mintalah teman, ayah, ibu, atau kakak untuk membacakan teks informasi berikut! Sambil mendengarkan, catat pokok-pokok isinya di buku tugas dengan format berikut ini!
Format 4.1
Pokok-pokok Isi
No. Judul Apa Siapa Di Mana Kapan Mengapa Bagaimana
1. Favorit yang Tak ........ ........ ............. ........... .............. ................. Diskriminatif
Favorit yang Tak Diskriminatif Memasuki awal ajaran baru atau masa pendaftaran siswa baru
(PSB), seluruh sekolah dan lembaga pendidikan mulai mempromosikan pendidikan yang dimiliki. Yakni, lewat penyebaran brosur dan pema- sangan spanduk di setiap jalan serta sudut kota. Mereka menawarkan program-program sekolah yang dapat menarik minat masyarakat (orang tua murid). Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi persaingan antar- sekolah yang masing-masing berharap mendapatkan siswa pendaftar untuk memenuhi jumlah tempat duduk yang tersedia. Pemandangan seperti itu bisa disaksikan pada setiap awal ajaran baru atau masa penerimaan murid baru. Setiap orang tua murid berharap agar anaknya dapat belajar di sekolah yang bermutu. Yakni, mencari sekolah favorit, walau-pun tawaran biaya pendidikannya mahal.
Kehadiran sekolah favorit di masyarakat menjadi fenomena yang tidak terelakkan lagi. Sebab, masyarakat telanjur berasumsi bahwa hanya sekolah yang tidak favorit tidak akan memberikan pendidikan yang baik. Padahal, keberhasilan peserta didik tidak seluruhnya ber- gantung pada baik buruknya sekolah atau mahal tidaknya biaya pen- didikan.
88 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Munculnya istilah sekolah favorit di masyarakat secara tidak langsung telah memunculkan istilah lain, yaitu sekolah nonfavorit. Dengan demikian, telah terjadi discrimination of school (diskriminasi lembaga sekolah). Sebab, masyarakat akhirnya akan memarginalkan sekolah nonfavorit.
a a n ry a
o to H r: F b e u m S
Gambar 7 Sekolah, sebagai sarana penunjang pendidikan.
Dengan munculnya dua istilah tersebut, telah terjadi dua hal. Pertama, diskriminasi terhadap sekolah sekolah nonfavorit sebagai subjek pendidikan dan diskriminasi siswa sebagai objek yang tidak mampu belajar di sekolah favorit, baik karena keterbatasan kualitas dan keterampilan maupun keterbatasan finansial (financial problem). Sekolah favorit dengan segala kelebihannya jelas tidak sebanding dengan sekolah nonfavorit. Dari segi fisik dan sarana penunjang pendidikan (comparative advantage), sekolah favorit jauh lebih memadai, begitu pula dari sisi mutu pendidikannya (competitive advantage). Sebab, sekolah favorit biasanya bermodal besar sehingga merekrut tenaga pen- didikan yang profesional di bidangnya serta mampu menyediakan sarana penunjang yang representatif.
Kondisi tersebut berbeda dan bertolak belakang dengan yang dialami sekolah nonfavorit yang segalanya serba terbatas. Dipandang dari segi fisik dan sarana belajar sebagai penunjang pendidikannya, sekolah non- favorit jelas sangat kekurangan. Kondisi serupa terjadi dalam segi mutu serta manajemen sekolah yang amburadul (asal jalan).
Hal itulah yang mengakibatkan masyarakat memandang sebelah mata sekolah nonfavorit. Mereka menarik sebuah kesimpulan bahwa menghasilkan siswa bermutu (output) harus diimbangi dengan sarana serta kualitas pendidikan yang baik. Pandangan masyarakat seperti itu tidak salah dan sah sebagai bentuk penilaian yang subjektif.
Namun, kadang-kadang orang tua murid mempunyai penilaian keliru. Yakni, ukuran kualitas pendidikan dipandang dari sisi besar atau tidaknya biaya pendidikan. Masyarakat yang mampu berupaya
Pelaksanaan Program-program Sekolah 89 Pelaksanaan Program-program Sekolah 89
Dengan semakin banyaknya sekolah yang menamakan dirinya se- bagai sekolah favorit, sekolah tersebut semakin berlomba-lomba mening- katkan biaya pendidikan yang akhirnya berakibat pada kesenjangan sosial. Sebab, hanya orang kaya yang dapat masuk. Padahal, kebutuhan terhadap pendidikan yang bermutu tidak hanya milik orang kaya. Akan tetapi, mereka yang berada di bawah garis kemiskinan juga sangat membutuhkan dan semestinya mendapatkan tempat.
Ironisnya, tidak sedikit lembaga pendidikan yang mengesampingkan faktor kualitas dan keterampilan siswa dalam merekrut siswa baru. Banyak sekolah elite yang mengomersilkan pendidikannya sehingga hanya orang di kelas atas yang mampu menjangkaunya. Padahal, banyak siswa yang bermodal cukup namun tidak berbekal skill serta kualitas bagus yang tertinggal dari siswa yang berasal dari golongan miskin. Apalagi, biasanya jauh sebelum pendaftaran murid baru dimulai, sekolah-sekolah favorit telah mematok harga tinggi dengan perincian anggaran yang tidak mungkin terjangkau masyarakat bawah sehingga masyarakat yang berasal dari ekonomi lemah sedini mungkin harus mengubur impiannya dalam-dalam. Bahkan, mereka sampai frustasi dan terpaksa menyekolahkan anaknya di sekolah yang terjangkau atau kadang memilih menganggurkan anaknya. Persaingan sekolah favorit dengan biaya pendidikan yang mahal adalah sah dan baik selama per- saingan tersebut masih normal dan diimbangi pelayanan pendidikan yang baik, menjanjikan terbentuknya anak didik yang baik, serta dilatar- belakangi hal yang bersifat komersial. Bagaimanapun, orang tua murid berharap agar anaknya memiliki keterampilan serta kualitas yang sesuai harapan.
Oleh: Ahmad Millah Hasan (Sumber: Harian Jawa Pos, 1 Agustus 2007)
Berdasarkan catatan dalam format 4.1 dapat disusun berbagai per- tanyaan tentang isi teks yang belum jelas. Selanjutnya, sampaikan per- tanyaan tersebut kepada orang yang membacakan teks tadi!
Contoh:
a. Apa yang dimaksud dengan sekolah favorit?
b. Kapan persaingan antarsekolah biasa terjadi?
90 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
2. Menanggapi Informasi
Berdasarkan catatan dan pertanyaan yang Anda ajukan sekaligus jawaban- nya, Anda dapat memberikan tanggapan yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan program yang diadakan di sekolah tersebut. Sampaikan tanggapan tersebut secara lisan!