Korupsi, Penyelewengan dan menghabiskan anggaran dari DR dan mengalihkan

6.2 Korupsi, Penyelewengan dan menghabiskan anggaran dari DR dan mengalihkan

sebagian sisa dananya untuk penggunaan yang

Kerugian Aset-Aset Negara

tidak dimandatkan. Di beberapa daerah, sejumlah

Korupsi dan penyelewengan telah meruntuhkan

pejabat juga dilaporkan telah ‘membengkakkan’

sejumlah investasi utama yang didanai DR dalam

biaya proyek DR yang mereka awasi untuk

reboisasi dan rehabilitasi hutan selama dan

membesarkan anggaran mereka secara tidak sah;

setelah pemerintahan Soeharto. Persoalan ini

sementara para pejabat lainnya meminta suap

menyebabkan kerugian besar bagi aset keuangan

atau imbalan yang tidak semestinya untuk bahan

negara dan sumber daya hutan.

penunjang yang penting seperti benih atau pupuk. Selama Orde Baru, kurangnya transparansi dan

Selain itu, para pejabat yang korup diduga telah akuntabilitas di seluruh sistem administrasi DR

melakukan kecurangan terhadap negara dengan oleh Kementerian Kehutanan menyebabkan

menempatkan sejumlah besar dana dari DR pengalokasian dana paling sedikit US$ 600

(diperkirakan sekitar Rp 2,3 triliun selama tahun juta untuk proyek-proyek politik yang populer

2002-2005) dalam deposito berjangka atau rekening namun tidak terkait dengan rehabilitasi atau

investasi dan bukan menggunakannya untuk reboisasi hutan. Sebagian dari dana tersebut

reboisasi atau rehabilitasi hutan. diyakini telah digelapkan oleh elit politik dan

rekan mereka yang mendukung berbagai proyek Terdapat indikasi bahwa di tingkat nasional, tersebut. Selain itu, Kementerian Kehutanan

korupsi dan berbagai bentuk kecurangan juga juga menyalurkan sekitar US$ 1,0 miliar untuk

terus melemahkan administrasi dana yang subsidi keuangan di bawah program HTI.

dialokasikan untuk reboisasi dan rehabilitasi lahan Namun demikian, banyak perusahaan penerima

yang rusak. Penyelidikan KPK (yang berlangsung yang menipu dengan melipatgandakan biaya

bulan Desember 2009) menyatakan bahwa para investasi mereka dan/atau menambah luas lahan

pejabat senior di Kementerian Kehutanan dan yang ditanami untuk memperoleh jumlah dana

DPR telah terlibat dalam proses pengalihan yang lebih besar daripada DR yang seharusnya

penipuan sekitar Rp 180 miliar (US$ 20 juta) mereka terima. Beberapa penerima subsidi

dana anggaran yang disisihkan untuk program DR juga menebang hutan di wilayah konsesi

kontrak GN-RHL tanpa tender dalam proyek mereka dan tidak pernah menanamnya kembali

pengadaan sistem komunikasi radio terpadu atau gagal melakukannya sesuai dengan yang

tahun 2007. Perlu dicatat bahwa paling sedikit dipersyaratkan untuk mengembangkan HTI

satu pejabat Kementerian Kehutanan yang telah yang produktif. Sementara itu, Kementerian

resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Kehutanan paling sedikit telah menyalurkan dana

ini pernah menduduki sejumlah jabatan penting sebesar Rp 1,2 triliun dari DR sebagai pinjaman

yang akan berperan utama dalam pengambilan berbunga rendah selama periode Soeharto,

keputusan yang terkait dengan administrasi dana tetapi sebagian besar perusahaan penerima

REDD+ di masa mendatang yang kemungkinan telah menipu negara dengan tidak membayar

akan dikelola oleh Kementerian Kehutanan. hutang mereka, dan hampir setengah dari jumlah

ini, sekitar US$ 65 juta, masih belum lunas.

Tata Kelola Keuangan dan Dana Reboisasi selama Periode Soeharto dan Pasca Soeharto, 1989-2009 | 53

Pada sisi positif, terlihat bahwa berbagai baik, untuk menerapkan langkah-langkah inisiatif pemberantasan korupsi yang dilakukan

pencegahan korupsi dan juga untuk mengambil oleh pemerintah Indonesia selama periode

tindakan penegakan hukum jika ada tanda-tanda Reformasi telah mengirimkan sinyal kuat yang

bahwa program REDD+ akan terkena korupsi atau menunjukkan bahwa pemerintah semakin serius

bentuk-bentuk perilaku kejahatan lainnya. Upaya dalam menangani korupsi dan penyelewengan

yang sama harus dilakukan untuk meningkatkan yang terkait dengan DR dan sejumlah sumber

kemampuan penegakan hukum dan peradilan keuangan negara. Keberhasilan penuntutan Bob

biasa, yang terus-menerus menangani sebagian Hasan dan Probosutedjo atas penipuan yang

besar kasus korupsi dan penipuan di Indonesia. terkait dengan DR, masing-masing tahun 2001

Badan-badan yang terkait meliputi, misalnya, unit- dan 2003, merupakan dua kasus profil tertinggi

unit korupsi dan kejahatan keuangan Kepolisian, kroni Soeharto yang dihukum atas kejahatan yang

Kejaksaan Agung dan Pengadilan.

dilakukan selama Orde Baru. Kemajuan yang lebih penting lagi adalah pembentukan Komisi