KAJIAN PUSTAKA
Sifat-Sifat Cahaya
Dapatkah kamu melihat benda-benda yang ada di sekelilingmu dalam keadaan gelap? Kamu tentu menjawab tidak dapat. Tahukah kamu mengapa kita hanya dapat melihat benda-benda ketika ada cahaya yang mengenai benda tersebut? Cahaya yang masuk melalui jendela kamarmu di pagi hari merambat lurus seperti terlihat pada gambar di awal bab. Merambat lurus merupakan salah satu sifat cahaya.
Agar kamu mengetahui sifat-sifat cahaya lainnya, perhatikan uraian berikut ini. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan bintang. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dan dapat dipantulkan.
Cahaya Merambat Lurus
Pernahkah kamu melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah atau jendela yang ada di rumahmu? Bagaimana arah rambatan cahaya tersebut? Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus Bagaimanakah cahaya itu bergerak, apakah merambat lurus atau berkelok-kelok? Pernahkah kamu memperhatikan seberkas cahaya yang masuk pada sebuah lubang kecil di ruang yang relatif gelap? Bagaimanakah perambatan cahaya yang kamu lihat? Untuk membuktikan jawabanmu, Jika kamu melakukan kegiatan tersebut dengan baik, cahaya akan keluar dari karton terakhir ketika lubang ketiga karton tersebut berada pada satu garis lurus. Hal ini membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Hal yang sama terjadi pada saat kamu melihat perambatan cahaya melalui lubang kecil di suatu ruang yang gelap. Jika sumber cahaya tersebut adalah Matahari, kamu akan melihat perbedaan arah rambat cahaya di ruang gelap tersebut ketika Matahari terbit sampai Matahari terbenam. Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya seperti buku, pohon, kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila terkena cahaya.
Cahaya Menembus Benda Bening
Mengapa kaca jendela rumahmu merupakan kaca yang bening? Bagaimana jika kaca tersebut ditutup dengan triplek atau kertas karton? Apakah cahaya matahari dapat masuk? Cahaya dapat masuk ke dalam rumahmu selain melalui celah-celah juga melalui kaca jendela yang ada di rumahmu. Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari. Apabila kamu menutup kaca jendela rumahmu dengan menggunakan karton maka cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumahmu. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya hanya dapat menembus benda yang bening.
Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna
Tahukah kamu warna dari cahaya matahari yang setiap hari dipancarkan ke bumi? Apakah cahaya matahari berwarna putih? Bagaimana dengan sumber cahaya lainnya? Cahaya matahari yang kita lihat seperti warna putih sebenarnya terdiri dari berbagai macam warna. Agar lebih jelas, pehatikan uraian berikut ini!
Kehidupan Sehari-hari
Kalian tentu penah melihat pelangi di langit. Pelangi merupakan salah satu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan penguraian cahaya. Pelangi biasanya dapat kita lihat pada saat hujan turun rintik-rintik. Warnapelangi sama halnya seperti warna spektrum cahaya yang terbentuk pada kegiatan yang telah kamu lakukan sebelumnya. Warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu pada pelangi berasal dari pembiasan dan penguraian cahaya putih matahari oleh bintik- bintik air hujan. Pelangi yang memilki warna dan bentuk yang indah dapat kita buat melalui percobaan sederhana berikut ini..
B. Kerangka Berpikir
Selain memunculkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe time token akan berpengaruh pada hasil belajar IPA siswa. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe time token dalam mata pelajaran IPA, ternyata lebih memberi peluang pada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Perhatian siswa terfokus pada kegiatan belajar, karena siswa akan mengalami sendiri kegiatan belajar. Penemuan konsep setelah melalui kegiatan diskusi yang melibatkan seluruh anggota kelompok akan membuat informasi yang diperoleh melekat kuat dalam memori pikiran mereka. Terfokusnya perhatian siswa dan melekat kuatnya informasi yang diperoleh inilah yang secara tidak langsung memberi pengaruh pada peningkatan hasil belajar IPA siswa.
Bertitik tolak dari kerangka berpikir demikian, dapat ditegaskan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token secara tepat dalam kegiatan pembelajaran IPA akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar IPA siswa.
C. Hipotesis Tindakan
Bertolak dari permasalahan dan kerangka berpikir yang didasarkan pada kerangka teori serta didukung oleh bukti-bukti empirik yang relevan, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time tokendiharapakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mengenai pemahaman konsep IPA tentang Cahaya dan keterampilan kooperatif siswa kelas VSD Negeri 6 Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.
B. Seting Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas ini bertempat di SD Negeri 6 Penyaringan, yang berlokasi di daerah pegunungan, beralamat di Banjar Tibu Beleng Tengah, Desa penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembarna.
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V (lima) SD Negeri 6 Penyaringan Tahun Pelajaran 20152016 Semester II. Dengan jumlah siswa 23 orang, 13 orang laki-laki dan 10 orang Perempuan. Berikut ini peneliti sajikan daftar nama siswa kelas V sebagi subyek penelitian .
Tabel 3.1 : Daftar Nama Siswa Kelas V (lima)
1 1356 I GEDE AGUS WIDIANTARA 2 1357 NI KADEK ARI PUSPITA ANA DEWI 3 1358 NI MADE APRI LIANTINI 4 1359 KOMANG ADI WIRADANA 5 1360 NI KADE AYU RIFSI GISILAWATI 6 1361 I GUSTI MADE ADI ARTAWAN 7 1362 I KOMANG AGUS ADI PUTRA 8 1363 I PUTU GEDE DARMA ARDI PUTRA 9 1364 NI MADE AYU SRI PARAMITA DEWI 10 1365 I MADE AGUS RYAN SETIAWAN 11 1366 I PUTU AGUS ARY MAHARDIKA 12 1367 NI PUTU CHRISYA MARSYA GITA DEWI 13 1368 GUSTI PUTU HADI NUGRAHA 14 1369 I NYOMAN IVAN MERTHA ANANDA PUTRA 15 1370 NI KOMANG INTAN TRIASTINI RAHAYU 16 1371 KADE MEITHA NANDA SUKMA LESTARI 17 1372 I GEDE PANDE PRADNYANA PUTRA 18 1373 NI PUTU RAHAYU APRILIANI 19 1374 I MADE RIPKI ANGGARA PUTRA 20 1375 NI NYOMAN SINTYA MAHARANI 21 1376 NI NYOMAN WIASTIKA PUTRI 22 1377 I PUTU WEDA WIDYATAMA 23 1378 I KADEK DWIPA YOGA SAPUTRA
Objek penelitian adalah hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 6 Penyaringan Semester Genap Tahun Pelajaran 20152016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token.
Waktu yang digunakan dalam penelitian beserta penyusunan laporan penelitian ini selama 3 bulan dari bulan April-Juni. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran IPA Kelas V yaitu pada hari senin dan selasa. Berikut ini rincian jadwal penelitiannya.
Prasiklus
: Tanggal 6-11 April 2016
Siklus I
: Pertemuan ke – 1 : Hari Selasa, tanggal 12 April 2016
Pertemuan ke – 2 : Hari Senin, tanggal 18 April 2016 Pertemuan Ke- 3 : Hari Selasa, tanggal 19 April 2016
Siklus II
: Pertemuan ke – 1 : Hari Senin, tanggal 25 April 2016
Pertemuan ke – 2 : Hari Selasa, tanggal 26 April 2016 Pertemuan Ke- 3 : Hari Senin, tanggal 2 Mei 2016
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui beberapa siklus. Berdasar refleksi awal akan dilakukan perbaikan pada suklis I, refleksi siklus
I akan diperbaiki pada siklus II dan begitu juga seterusnya. Setiap siklus yang dilaksanakan terdiri dari perencnaan tindakan, pelaksanaan, observasievaluasi dan refleksi (Arnyana, 2009:3). Setiap siklus dilakukan dalam tiga kali pertemuan, dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu pertemuan untuk evaluasi pembelajaran.
Adapun bagan alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas tersebut dapat dilihat pada bagan dibawah ini..
Keterangan:
1. Rencana 2. Tindakan 3. Evaluasi 4. Refleksi
Gambar 1. Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Perencanaan, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model resitasi.
3. Observasi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Untuk mengetahui efektif tidaknya tindakan, dilakukan pemantauan atau observasi dan evaluasi. Pemantauan ini dilakukan oleh dua orang guru dari sekolah yang sama pada saat tindakan dilaksanakan. Pemantauan diarahkan pada proses pembelajaran itu sendiri, untuk mengetahui apakah tindakan yang ditempuh peneliti pada saat menerapkan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Evaluasi dilakukan tiap selesai pelaksanaan tindakan baik pada siklus I maupun II. Caranya, dengan mengkaji data hasil belajar siswa. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa. Segenap informasi yang terkumpul dari hasil evaluasi dimanfaatkan untuk membuat keputusan atas tindakan
4. Refleksi, Semua data yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Analisis dilakukan secara kontinyu setelah tindakan atau pada setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil analisis ini dilakukan refleksi dengan melibatkan tim pengamatobserver. Refleksi dilaksanakan setelah semua informasi hasil tindakan terkumpul, baik itu informasi berupa efektif tidaknya tindakan peneliti sesuai dengan rencana, perilaku belajar siswa maupun informasi berupa perolehan hasil belajar siswa 4. Refleksi, Semua data yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Analisis dilakukan secara kontinyu setelah tindakan atau pada setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil analisis ini dilakukan refleksi dengan melibatkan tim pengamatobserver. Refleksi dilaksanakan setelah semua informasi hasil tindakan terkumpul, baik itu informasi berupa efektif tidaknya tindakan peneliti sesuai dengan rencana, perilaku belajar siswa maupun informasi berupa perolehan hasil belajar siswa
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Proses Pelajaran (RPP) Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
4. Tes formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep Pengetahuan Sosial 4. Tes formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep Pengetahuan Sosial
E. Metode Pengumpulan Data
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data untuk mejawab dua permasalahan pokok, yaitu: 1. Tema apa yang dapat ditemukan pada data-data ini dan (2) seberapa jauh data-data ini dapat meyokong tema tersebut (Sukidin dkk., 2002:111). Penelitian ini akan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Data yang akan dianalasis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar IPA siswa. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data utama yaitu data hasil belajar siswa. Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes formatif.
Dilihat dari waktu pelaksanaannya, ada dua macam tes yang digunakan yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk memperoleh data awal sebelum dilaksanakannya tindakan hasil. Tes awal ini di ambil dari nilai ulangan harian sebelumnya. Tes akhir dilakukan memperoleh data pada setiap berakhirnya pelaksanan tindakan yang dilakukan sebanyak dua kali masing-masing menjelang berakhirnya pelaksanaan tindakan pada siklus I dan pada siklus II.
Berpedoman pada metode pengumpulan data tersebut di atas maka instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Butir soal tes hasil belajar dibuat sama bentuk maupun isi soalnya.
F. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh maka digunakan teknik analisis data Untuk menganalisis data yang diperoleh maka digunakan teknik analisis data
1. rata-rata kelas (M)
Prestasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan menggunakan nilai rata-rata kelas (M) hasil tes dengan rumus :
= Nilai rata-rata kelas ∑X = Jumlah total skor siswa N
= Jumlah siswa
(Nurkancana, 1992)
2. Ketuntasan Belajar (KB)
Untuk analisis Ketuntasan Belajar (KB). Dengan rumus daya serap dan ketuntasan belajar sebagai berikut:
Banyak siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
KB = Ketuntasan Belajar N
= Jumlah siswa
(Depdikbud, 1994)
G. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan penelitian tindakan ini didasarkan pada pedoman kriteria Indikator keberhasilan prestasi belajar siswa, yaitu apa bila nilai rata-rata kelas (M) minimal 65, dan ketuntasan belajar (KB) minimal 80.