PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILU 2014: SEBUAH STUDI PENJAJAKAN

1.5. Metode Penelitian

Kajian ini merupakan penelitian kualitatif, sebuah penelitian yang metode pencarian data dan intepretasi datanya tergantung pada intepretasi dan objektivitas yang diolah dari sumber informasi yang diberikan oleh para informan di setiap daerah penelitian. Unit analisis dari riset ini sifatnya adalah pilihan politik individual yang tercermin pada daftar pemilih di tingkat provinsi dan kabupaten kota dari hasil Pileg dan Pilres 2014. Sebagai objek penelitian, kumpulan pilihan politik individual yang tercamtum pada hasil pemilu diharapan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Untuk memperoleh data, kajian yang singkat ini tidak mungkin dilakukan di seluruh provinsi yang ada, tetapi hanya akan dilakukan pada empat provinsi yang mewakili kategori partisipasi yang rendah, sedang dan tinggi.

Sebagaimana telah disinggung pada latar belakang, terdapat sejumlah provinsi yang tergolong memiliki tingkat partisipasi rendah, seperti DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan lain-lain. Pemilihan lokasi tersebut diharapkan dapat mewakili Luar Jawa dan Jawa. Dalam rangka menggambarkan tingkat partisipasi pemilih tersebut, provinsi yang menjadi lokasi penelitian ditetapkan pada Provinsi DKI Jakarta yang mewakili provinsi yang tingkat partisipasi rendah. DKI Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian yang sangat dekat dengan sumber informasi kepemiluan. DKI Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia juga merupakan arus utama dinamika politik pada Pileg dan Pilpres 2014.

Tabel 1.1. Kategori Pemilihan Lokasi Penelitian

Provinsi

Tingkat Partisipasi

Kategori

Lokasi Penelitian

DKI

Provinsi DKI Jakarta Sumatera Barat

60 Rendah

Provinsi Sumatera Barat Jawa Tengah

Sedang

Provinsi Jawa Tengah Sulawesi Selatan

73 Tinggi (di atas

partisipasi nasional)

Provinsi Sulawesi Selatan

Sedangkan Sumatera Barat dipilih untuk mewakili daerah yang tingkat partisinya sedang dengan tingkat partisipasi di bawah rata-rata angka partisipasi nasional). Sementara untuk daerah yang mewakili tingkat partisipasi tinggi, dipilih Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi penelitian tersebut diharapkan dapat mewakili tiga kategori tingkat partisipasi pemilih, sehingga akan diperoleh gambaran faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tingkat partisipasi pada empat lokasi penelitian.

Dalam rangka pengumpulan data, akan dilakukan wawancara dengan sejumlah narasumber antara lain: KPU di tingkat Provinsi/Kabupaten di setiap daerah yang menjadi lokasi penelitian. Selain dengan anggota KPU, wawancara mendalam juga akan dilakukan dengan beberapa narasumber yang secara purposive dipilih oleh peneliti karena dianggap mengerti dan memahami persoalan yang sedang diteliti. Atas dasar pertimbangan- pertimbangan pengetahuan mengenai partisipasi pada pemilu, wawancara akan dilakukan dengan akademisi, aktivisi NGO‘s Kepemiluan, aktivis perempuan, wartawan, mantan anggota KPU, lembaga-lembaga survei dan pemantau, dan sejumlah informan lainnya yang dianggap perlu oleh peneliti dalam pengumpulan data.

Data yang diperoleh akan diolah dan dianlisis secara objektif dalam bentuk narasi laporan penitian di setiap lokasi penelitian. Terakhir akan dibuat abstraksi berupa kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan.

1.6. Pembabakan Penulisan

Kajian ini terdiri atas beberapa bab. Bab 1 adalah pendahuluan yang berisi latar belakang atau urgensi mengapa riset partisipasi pemilih dilakukan. Selain itu, pada bab ini juga menjelaskan kerangka pemikiran atau konseptual yang berkaitan dengan pengertian partisipasi pemilih, faktor-faktor yang memengaruhi, dan dimensi-dimensi kehadiran dan tidak hadiran pemilih di TPS ( voter turnout ). Bab pendahuluan secara singkat juga menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian penjajakan tentang partisipasi memilih.

Bab 2 Partisipasi Pemilih di DKI Jakarta. Bab ini memaparkan gambaran umum partisipasi pemilih pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD DKI, serta Pilpres 2014. Tingkat partisipasi pada setiap jenjang pemilu diperbandingkan satu dengan lainnya. Dari gambaran tingkat partisipasi menunjukkan bahwa angka partisipasi pemilih pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD DKI 2014 serta Pilpres 2014 tergolong rendah dibandingkan Bab 2 Partisipasi Pemilih di DKI Jakarta. Bab ini memaparkan gambaran umum partisipasi pemilih pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD DKI, serta Pilpres 2014. Tingkat partisipasi pada setiap jenjang pemilu diperbandingkan satu dengan lainnya. Dari gambaran tingkat partisipasi menunjukkan bahwa angka partisipasi pemilih pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD DKI 2014 serta Pilpres 2014 tergolong rendah dibandingkan

Bab 3, menggambarkan tingkat partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres 2014 di Provinsi Jawa Tengah. Sebagai provinsi yang memiliki tingkat partisipasi di atas rata-rata nasional Jawa Tengah dapat menjadi salah satu referensi penting dalam melihat faktor-fakor yang memengaruhi tingkat partisipasi pemilu dengan karakter yang berbeda baik dari segi ideologi politik, kultur dan mungkin pengaruh-pengaruh lainnya. Bab ini mengulas sejumlah faktor tersebut yang dapat berdampak pada hadir atau tidaknya pemilih di TPS.

Bab 4, menganalisis tentang representasi kultural, transaksi dan kepentingan yang merupakan faktor-faktor penting yang memengaruhi angka partisipasi pemilih pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pilpres 2014 di Sulawesi Selatan. Rata-rata tingkat partisipasi pemilih di Sulsel terdapat perbedaan antara Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD dengan Pilpres 2014. Angka partisipasi pada Pilpres 2014 jauh lebih rendah dibanding dengan angka partisipasi pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD. Ada sejumlah faktor yang memengaruhi yang diuraikan pada bab ini, antara lain faktor kekerabatan, etnik, dan demografi. Selain faktor itu, faktor tansaksi politik dan mobilisasi juga menjadi salah satu faktor penting kehadiran pemilih di TPS. Selain faktor kehadiran, bab ini juga menguraikan faktor-faktor penghambat partisipasi politik, baik pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPD maupun pada Pilpres 2014.

Bab 5, Partisipasi Politik Masyarakat di Provinsi Sumatera Barat Pada Pemilu Tahun 2014. Partisipasi pemilih masyarakat pada Pileg dan Pilpres 2014 di Sumatera Barat digambarkan secara umum baik pada tingkat partisipasi memilih DPR, DPD dan Pilres, maupun partisipasi memilih pada DPRD tingkat provinsi. Bab ini juga menganalisis faktor- faktor yang menyebabkan mengapa pemilih memilih dan mengapa yang tidaknya memberikan suaranya. Selain itu juga dibahas tingkat kesalahan memilih ( invalid vote ) yang berbeda-beda pada data pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD dengan Pilpres. Faktor- faktor yang memengaruhi invalid vote , serta sejumlah analisis lain yang berkaitan dengan perbedaan angka partisipasi.

Bab 6, Kesimpulan dan Penutup. Bab terakhir ini menjelaskan intisari atau benang merah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan dari faktor-faktor yang memengaruhi kehadiran dan ketidakhadiran pemilih di empat lokasi. Selain itu, pada bab terakhir ini juga diabstraksikan beberapa kesimpulan yang menjadi temuan umum dan khusus dari riset penjajakan. Bab ini juga berisi sejumlah rekomendasi yang berkaitan dengan upaya untuk Bab 6, Kesimpulan dan Penutup. Bab terakhir ini menjelaskan intisari atau benang merah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan dari faktor-faktor yang memengaruhi kehadiran dan ketidakhadiran pemilih di empat lokasi. Selain itu, pada bab terakhir ini juga diabstraksikan beberapa kesimpulan yang menjadi temuan umum dan khusus dari riset penjajakan. Bab ini juga berisi sejumlah rekomendasi yang berkaitan dengan upaya untuk

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25