Ketersediaan Pelayanan

3.4 Ketersediaan Pelayanan

3.4.1 Kesehatan

Tenaga Kesehatan (Dokter dan Bidan)

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, diketahui bahwa jumlah tenaga Dokter yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan dokter gigi, mengalami peningkatan dari 42.467 Dokter pada tahun 2010 menjadi 59.492 Dokter pada tahun 2011. Jumlah tersebut sama dengan dengan 24,7 Dokter per 100.000 Penduduk pada tahun 2011.

Jumlah Bidan juga mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir yakni 93.889 Bidan pada tahun 2009, kemudian meningkat menjadi 96.551 Bidan pada tahun 2009, dan 124.164 Bidan pada tahun 2011. Jumlah tersebut setara dengan 51,5 Bidan per 100.000 penduduk pada tahun 2011.

Gambar 3.4 Banyaknya SDM Kesehatan tahun 2008 – 2011

Sumber data: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008, 2009, 2010, 2011

Berdasarkan wilayah diketahui bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki tenaga Dokter terbanyak yakni 7.829 Dokter pada tahun 2011, sedangkan provinsi dengan jumlah Dokter terendah berada pada Provinsi Papua Barat yakni 243 Dokter. Kondisi yang sama juga terjadi pada jumlah Bidan, dimana provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah Bidan terbanyak yakni 15.833 Bidan pada tahun 2011, sedangkan Papua Barat berada pada provinsi dengan kepemilikan Bidan terendah yakni 600 Bidan. Lihat Lampiran Tabel 3.4 untuk Sumber daya manusia Kesehatan menurut Provinsi.

Sarana Layanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu sumber layanan kesehatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah Puskesmas tercatat sebanyak 8.234 pada tahun 2007, meningkat menjadi 8.548 Puskesmas pada tahun 2008, dan 9.321 Puskesmas pada tahun 2011.

Gambar 3.5 Banyaknya Sarana Puskesmas tahun 2007-2011

Sumber data: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008, 2009, 2011

Berdasarkan wilayah, jumlah Puskesmas terbanyak berada pada Provinsi Jawa Barat yakni sejumlah 1.046 Puskesmas, sedangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki jumlah Puskesmas terendah yakni 58 Puskesmas (lihat Lampiran Tabel 3.5).

Gambar 3.6 Banyaknya Sarana Rumah Sakit tahun 2007-2011

Sumber data: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007, 2008, 2009, 2011

Pada tahun 2011 jumlah Rumah Sakit (RS Umum dan RS Khusus) di Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (lihat Gambar 3.6). Pada tahun 2007 jumlah Rumah Sakit tercatat sebanyak 1.319 Rumah Sakit, meningkat menjadi 1.371 pada tahun 2008, dan 1.721 pada tahun 2011 (Profil Kesehatan Indonesia).

Sementara berdasarkan wilayah, jumlah RS terendah berada pada Provinsi Sulawesi Barat yakni 7 Rumah Sakit, sedangkan jumlah RS terbanyak berada pada Provinsi Jawa Tengah yakni 225 Rumah Sakit. Lihat Lampiran Tabel 3.5 untuk Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) menurut Provinsi.

Klinik Keluarga Berencana (KB)

Klinik pelayanan KB baik melalui jalur pemerintah maupun swasta terus mengalami kenaikan. Data BKKBN menunjukkan pada tahun 2010 klinik pelayanan KB melalui jalur pemerintah berjumlah 20.050 klinik, meningkat menjadi 21.609 klinik pada tahun 2013. Kondisi yang sama juga terjadi pada klinik pelayanan KB jalur swasta, dimana Klinik pelayanan KB baik melalui jalur pemerintah maupun swasta terus mengalami kenaikan. Data BKKBN menunjukkan pada tahun 2010 klinik pelayanan KB melalui jalur pemerintah berjumlah 20.050 klinik, meningkat menjadi 21.609 klinik pada tahun 2013. Kondisi yang sama juga terjadi pada klinik pelayanan KB jalur swasta, dimana

Gambar 3.7 Banyaknya Klinik Pelayanan KB di Indonesia

Klinik Pemerintah Klinik Swasta

Sumber data: Pelayanan Kontrasepsi, BKKBN 2010-2013

*) Data sampai dengan bulan Agustus 2013

3.4.2 Pendidikan

Sarana Pendidikan (Sekolah)

Tren jumlah Sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maupun pada Kementerian Agama (Kemenag) pada tahun 2008/2009-2010/2011 terus mengalami peningkatan. Sekolah yang dimaksud di sini adalah tingkatan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA).

Berdasarkan data statistik indonesia jumlah Sekolah Dasar (SD) di indonesia tercatat sebanyak 146.804 pada tahun ajaran 2010/2011, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dari semua jenis sekolah baik pada tingkatan pendidikan dasar maupun lanjutan. Sedangkan sekolah dengan jumlah sarana terendah adalah Madrasah Aliyah (MA) yakni sebanyak 6.426 pada tahun ajaran 2010/2011.

Gambar 3.8 Jumlah Sekolah di Indonesia Tahun 2008-2011

Sumber data: Statistik Indonesia 2012

Provinsi Jawa Timur pada tahun ajaran 2010/2011 memiliki jumlah Sekolah Dasar tertinggi sebesar 19.923. Sedangkan pada tahun tahun sebelumnya Jawa Barat yang memiliki jumlah Sekolah Dasar terbanyak. Lebih lanjut tentang Sarana Pendidikan menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.7.

Rasio Penduduk Usia Sekolah Per Sekolah

Rasio penduduk usia sekolah per sekolah yang diolah dari data sensus tahun 2010 (jumlah penduduk) dan statistik indonesia (jumlah sekolah) untuk tingkat sekolah dasar adalah 168 siswa per sekolah dasar. Jumlah tersebut menjadi lebih tinggi pada sekolah-sekolah tingkat lanjutan yakni 305 siswa dan 491 siswa per sekolah untuk tingkat SMP dan SMA. Sementara Rasio tertinggi berada pada tingkat perguruan tinggi, yakni 7.504 siswa per perguruan tinggi. Selengkapnya untuk rasio penduduk Usia sekolah per sekolah menurut Provinsi dapat dilihat pada lampiran Tabel 3.8.

Tabel 3.4 Rasio Jumlah Penduduk Usia Sekolah per Jumlah Sekolah

Di Indonesia tahun 2009/2010

Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

Jumlah Sekolah Rasio

Usia Sekolah

5-6 (TK)

67.550 135,1 7-12 (SD/MI)

43.888 305,5 16-18 (SMA/SMK/MA)

13-15 (SMP/MTs)

25.332 491,7 19-24 (PT)

Sumber data: SP 2010, Statistik Indonesia 2012 - BPS RI

Tenaga Pengajar

Jumlah guru menurut Statistik Indonesia 2012, tertinggi yaitu jumlah guru Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1.501.236 pada tahun ajaran 2010/2011 dan jumlah guru paling sedikit yaitu Madrasah Aliyah (MA) sebesar 112.793 pada tahun ajaran 2008/2009.

Gambar 3.9 Banyaknya Tenaga Guru di Indonesia Tahun 2008-2011

Sumber data: Statistik Indonesia 2012

Dari Statistik Indonesia 2012, rata-rata tenaga pengajar terbanyak yaitu guru Sekolah Dasar (SD) dan Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah tenaga pengajar terbanyak. Pada tahun ajaran 2010/2011 tenaga pengajar Sekolah Dasar (SD) berjumlah 207.535. Data tentang Tenaga Pengajar (Guru) menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.9.

3.4.3 Sanitasi dan air bersih

Rumah tangga yang memiliki fasilitas buang air besar sendiri terus meningkat menjadi 65,20 persen pada tahun 2011 dan persentase rumah tangga yang tidak memiliki fasiltas buang air besar terus menurun menjadi 17,78 persen pada tahun yang sama (Persentase fasilitas buang air besar dalam rumah tangga menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.10).

Gambar 3.10 Persentase Fasilitas Buang Air Besar

dalam Rumah Tangga

Sumber data: BPS, Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011

Sementara itu, rumah tangga yang memiliki fasilitas air minum sendiri sudah melebihi 50 persen. Hanya saja dari data statistik kesejahteraan rakyat, persentase rumah tangga yang memiliki fasiltas air minum sendiri mengalami penurunan dari 60 persen pada tahun 2010 menjadi 58,69 persen tahun 2011. Sedangkan, rumah tangga yang menggunakan fasilitas air minum bersama dan tidak memiliki fasilitas sama sekali mengalami peningkatan dari survey sebelumnya (Persentase fasilitas buang air besar dalam rumah tangga menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.11).

Gambar 3.11 Persentase Fasilitas Air Minum dalam Rumah Tangga

Sumber data: BPS, Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011

3.4.5 Listrik

Rumah tangga yang menggunakan Listrik PLN sebagai sumber penerangan mengalami peningkatan menjadi 92.08 persen pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, dari hasil survey Sosial Ekonomi Nasional sebanyak 3,84 persen rumah tangga menggunakan Listrik Non PLN, dan sebanyak 4,08 persen memakai penerangan lainnya.

Gambar 3.12 Persentase Sumber Penerangan dalam Rumah Tangga

Listrik PLN Listrik Non-PLN Lainnya

Sumber data: BPS, Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011

Lebih lanjut tentang Persentase sumber penerangan dalam rumah tangga dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.12.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24