Pertanian Pangan
3.8 Pertanian Pangan
3.8.1 Pangan Nasional
Terdapat penurunan kuantitas konsumsi pangan nasional di tingkat rumah tangga sekitar 5,05 persen disebabkan menurunnya konsumsi beras dari 281,71 gram/kap/hari di tahun 2011 menjadi 267,49 gram/kap/hari pada tahun 2012.
Tabel 3.20 Perkembangan Konsumsi Pangan Nasional
Secara Kuantitas pada Tahun 2011 -2012 Konsumsi
Kelompok
Bahan Pangan Gram/kap/hari
Kg/kap/thn
2012 Padi-padian
a. Beras
b. Jagung
c. Terigu
a. Singkong
b. Ubi jalar
c. Kentang
d. Sagu
e. Umbi lainnya
Pangan Hewani
a. Daging ruminansia
b. Daging unggas
c. Telur
d. Susu
e. Ikan
Minyak dan Lemak
a. Minyak kelapa
b. Minyak sawit
c. Minyak lainnya
Buah/biji berminyak
a. Kelapa
b. Kemiri
a. Kedelai
b. Kacang tanah
c. Kacang hijau
d. Kacang lain
a. Gula pasir
b. Gula merah
Sayuran dan Buah
a. Sayur
b. Buah
a. Minuman
3,92 Sumber : Susenas 2011 – 2012 Triwulan I, BKPS diolah BKP
b. Bumbu-bumbuan
3.8.2 Produktivitas Pertanian
Berdasarkan angka sementara (Asem) BPS, produksi padi nasional tahun 2013 mencapai 70.87 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Artinya mengalami kenaikan sebesar 1,81 juta ton atau 2,62 persen dibanding 2012.
Tabel 3.21 Produktivitas Padi Tahun 2011 -2013 Jenis
Tanaman
Tahun
Luas Panen
(ku/Ha)
Sumber data : BPS Tahun 2013 *) Data Tahun 2013 adalah angka Sementara
Kenaikan produksi padi nasional tersebut berasal dari kenaikan produksi di Jawa sebesar 871.34 ribu ton dan di luar Jawa sebesar 939.11 ribu ton. Produksi komoditas padi meningkat seiring peningkatan luas panen 324,29 ribu hektare (2,41 persen) dan kenaikan produktivitas sebesar 0,1 kuintal per hektare.
Tabel 3.22 Produktivitas Jagung Tahun 2011 -2013
Produksi Jenis Tanaman
Luas Panen
(ku/Ha)
Sumber data: BPS Tahun 2013 *) Data Tahun 2013 adalah angka Sementara
Produktivitas jagung mengalami penurunan dari 48.99 (ku/ha) tahun 2012 menjadi
47.99 (ku/ha) pada tahun 2013, kondisi tersebut seiring dengan turunnya Luas Panen dari 3.957.595 (Ha) tahun 2012 menjadi 3.857.359 (Ha) pada tahun 2013.
Tabel 3.23 Produktivitas Kedelai Tahun 2011 -2013 Jenis Tanaman
Tahun
Luas Panen
(ku/Ha)
Sumber data: BPS Tahun 2013 *) Data Tahun 2013 adalah angka Sementara
Penurunan luas panen juga terjadi pada komoditas kedelai yakni dari 567,624 (Ha) tahun 2012 menjadi 554,132 (Ha) pada tahun 2013. Kondisi tersebut berakibat pada turunnya produktivitas kedelai tahun 2013 sebesar 0,28 (ku/Ha) bila dibandingkan tahun 2012.
Tabel 3.24 Produktivitas Ubi Kayu tahun 2011 -2013 Jenis Tanaman
Tahun
Luas Panen
(ku/Ha)
(Ton)
(6) Ubi Kayu
24.044.025 Ubi Kayu
24.177.372 Ubi Kayu
Sumber data: BPS Tahun 2013 *) Data Tahun 2013 adalah angka Sementara
Produksi Ubi kayu pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,32 juta ton dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan tersebut seiring dengan meningkatnya produktivitas dari 214,02 (ku/Ha) pada tahun 2012 menjadi 224,18 pada tahun 2013.
3.8.3 Produkivitas Perikanan
Perikanan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis.
Peningkatan produktivitas perikanan hasil tangkapan baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut :
Tabel 3.25 Volume Produksi Perikanan (ton)
Perairan Umum
Jaring Apung
Sumber data: Perikanan dan Kelautan dalam Angka, Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012
Produktivitas nelayan dan pembudidaya ikan perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. Tahun 2011 perikanan tangkap meningkat 0,49 persen dan perikanan budidaya meningkat 4,4 persen. Peningkatan produktifitas perikanan tersebut dikarenakan adanya peningkatan produktivitas tambak dan peningkatan produktivitas alat tangkap perairan umum, serta meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pembudidayaan ikan. Namun, tingkat konsumsi ikan nasional pada 2010 mencapai 30,48 kg/kapita/tahun sedangkan pada 2011 rata-rata konsumsi ikan per kapita nasional sebesar 31,64 kg/kapita atau dapat dikatakan mengalami peningkatan rata- rata 3,81 persen dibandingkan konsumsi tahun 2010.
3.8.4 Produktivitas Perkebunan
Perkebunan merupakan usaha pertanian dengan lahan luas untuk menghasilkan komoditas perdagangan berbasis pertanian. Tabel 3.27 menyajikan berbagai komoditas perkebunan dalam 6 (enam) tahun terakhir.
Tabel 3.26 Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahun 2008-2013
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan 2013, Kementerian Pertanian
3.8.5 Produktivitas Peternakan
Peternakan merupakan kegiatan mengembang biakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Berikut ini gambaran produktivitas peternakan selama 3 tahun terakhir:
Tabel 3.27 Produktivitas Peternakan Tahun 2008-2011 No.
Kegiatan Utama
1. Sapi Potong
2. Sapi Perah
8. Ayam Buras
9. Ayam Ras Petelur
10. Ayam Ras Pedaging
49.392 Sumber : Direktorat jenderal Peternakan *Angka Sementara
**Berdasarkan hasil pendataan lengkap sapi potong, sapi perah, dan kerbau tahun 2011
Populasi sapi di Indonesia mencapai 15,4 juta ekor berdasarkan hasil akhir Pendataan Sapi Perah, Sapi Potong dan Kerbau (PSPK 2011) oleh BPS bersama Kementan. Riciannya adalah jumlah sapi potong mencapai 14,8 juta ekor, sapi perah sebanyak 597.200 ekor dan kerbau 1,3 juta ekor. Produktivitas peternakan seperti sapi saat ini setiap masyarakat Indonesia baru mampu mengkonsumsi daging sapi kurang lebih 1,7 kg/orang/tahun, yang disupply dari sapi lokal sekitar 15 juta ekor sapi setara dengan 350.000 ton daging. Sehingga masih kekurangan sapi potong untuk memenuhi kebutuhan nasional. Rendahnya konsumsi daging disebabkan supply sapi yang belum mencukupi permintaan dan biaya produksi (pemeliharaan) yang relatif mahal, sehingga harga sapi potong melambung tinggi dan akhirnya daya beli masyarakat tidak mampu menjangkau. Tingginya tingkat permintaan terhadap produk unggas akan meningkatkan kontribusi daging unggas dalam memenuhi kebutuhan daging nasional.
PENUTUP 4
Profil Kependudukan tingkat Nasional Indonesia ini diharapkan dapat memberikan gambaran situasi kependudukan di Indonesia. Telaah lebih mendalam dari Profil ini bermanfaat dalam memotret lebih tajam dan detil situasi kependudukan di Indonesia.
Tujuan dari penyusunan buku Profil Kependudukan ini, agar dapat memberikan masukan kepada komponen maupun bidang teknis tentang permasalahan kependudukan di Indonesia berdasarkan tren kecenderungan data yang ditampilkan.
Akhir kata, kritik dan saran membangun terhadap penyusunan buku Profil Kependudukan Tingkat Nasional Indonesia ini sangat diperlukan, demi menyempurnakan isi dan relevansi data profil ini terhadap situasi kependudukan di Indonesia, dalam upaya mengidentifikasi masalah kependudukan, serta merumuskan alternatif solusi pemecahannya.
Jakarta, Oktober 2013