Ekonomi dan Ketenagakerjaan
3.7 Ekonomi dan Ketenagakerjaan
3.7.1 Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi cukup signifikan Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi cukup signifikan
Gambar 3.22 Persentase Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2007 - 2012
Sumber data: BPS, Pendapatan Nasional Indonesia
tahun 2007, 2008, 2009, 2010*, 2011** dan 2012***
*) Angka Sementara **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara
Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita terdiri atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000. Pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku terus meningkat dari 15.125.923,58 rupiah tahun 2007 menjadi 30.516.670,73 pada tahun 2012. Demikian pula dengan pendapatan perkapita atas dasar harga konstan 2000, meningkat dari 7.344.733,98 rupiah menjadi 9.490.533,09 rupiah pada tahun 2012.
Tabel 3.16 Jumlah Pendapatan per Kapita Indonesia Tahun 2007-2010 Jumlah Pendapatan per
2011*) 2012**) kapita per tahun
Atas dasar harga
27,298,811.57 30,516,670.73 berlaku
Atas dasar harga
Sumber data: BPS 2007, 2008, 2009, 2010 *) Angka Sementara **) Angka sangat sementara
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) terdiri atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000. PDRB atas dasar harga berlaku terus meningkat dari 3.556.333.628 juta rupiah tahun 2007 menjadi 6.020.994.080 juta rupiah pada tahun 2010. Begitu pula dengan PDRB atas dasar harga konstan 2000, meningkat dari 1.890.607.083 juta rupiah menjadi 2.363.341.719 juta rupiah pada tahun 2010.
Tabel 3.17 Jumlah Pendapatan Domestik Regional Bruto
Indonesia (juta rupiah) Tahun 2007 - 2011
Jumlah Pendapatan Domestik Regional Bruto
2010 2011 per tahun (juta rupiah)
5,293,856,970 6,020,994,080 Atas dasar harga konstan
Atas dasar harga berlaku
Sumber data: BPS 2007, 2008, 2009, 2010, 2011
Berdasarkan harga berlaku, Provinsi dengan PDRB terendah pada tahun 2011 adalah Provinsi Maluku Utara dengan pendapatan bruto 6.056.973,74 juta rupiah. Sementara Provinsi Gorontala memiliki pendapatan bruto terendah berdasarkan harga konstan yakni 3.141.458,12 juta rupiah.
Provinsi DKI jakarta dengan PDRB harga berlaku dan harga konstan masing-masing 982.540.043,96 juta rupiah dan 422.162.570,82 menempati perolehan tertinggi dalam Pendapatan Domestik Regional Bruto di Indonesia untuk tahun 2011. Lihat Lampiran Tabel 3.22 dan 3.23 untuk Pendapatan Domestik Bruto menurut Provinsi.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah sebuah kondisi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan kesehatan. Bank Dunia mendefiniskan kemiskinan ini dengan kehidupan dengan pendapatan $ 1 USD per hari.
Gambar 3.23 Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2009-2013
Sumber data: Perkembangan Beberapa Indikator Utama
Sosial-Ekonomi Indonesia tahun 2009-2013
Gambar 3.23 menunjukkan persentase penduduk miskin di indonesia berdasarkan Perkembangan Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia tahun 2009-2013 terus mengalami penurunan. Persentase jumlah penduduk miskin di indonesia tahun 2009 adalah 14,15 persen, angka tersebut sampai dengan tahun 2013 turun menjadi 11,37 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia.
Provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Jawa Timur dengan jumlah penduduk miskin mencapai 5.070.980 juta jiwa. Sedangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada pada posisi terendah yakni 71.360 jiwa penduduk miskin. Lihat Lampiran Tabel 3.24 untuk melihat jumlah dan persentase penduduk miskin menurut Provinsi.
3.7.2 Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
TPAK adalah persentase penduduk yang bekerja terhadap jumlah seluruh penduduk usia kerja (15-64 tahun).
Gambar 3.24 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Indonesia (persen) Tahun 2007 - 2010
Sumber data: Sakernas 2007,2008, 2009, 2010
Pada tahun 2011 tingkat partisipasi angkatan kerja belum berdasarkan jenis kelamin, hasil sakernas pada tahun 2011 dan 2012 data pada bulan februari tahun 2011 sebesar 69.96 persen kemudian tingkat partisipasi angkatan kerja menurun sampai dengan bulan Agustus tahun 2011 sebesar 68.34 persen. Pada tahun 2012 bulan Februari naik kembali sebesar 69.66 persen kemudian kembali menurun pada bulan agustus sebesar 67.88. Pada tahun 2013 tingkat partisipasi angkatan kerja hanya tersedia sampai bulan Februari yaitu sebesar 69,21 persen (TPAK menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.25).
Tabel 3.18 Tren Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Sumber data: Sakernas 2011, 2012, 2013
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
TPT adalah persentase penduduk yang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dari jumlah angkatan kerja yang ada.
Gambar 3.25 Tingkat Pengangguran Terbuka Indonesia (persen) Tahun 2007 – 2011
Sumber data: Sakernas 2007,2008, 2009, 2010, 2011
Tingkat Pengangguran terbuka Indonesia dari hasil Sakernas pada tahun 2012 sampai dengan bulan Februari sebesar 6.32 dan pada bulan Agustus turun sebesar
6.14. Pada tahun 2013 pada bulan februari tingkat pengangguran terbuka sebesar
5.92, sementara data bulan agustus belum tersedia (Tingkat penganguran terbuka menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.26).
Tabel 3.19 Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka
*) Pengangguran Terbuka : Mencari Pekerjaan, Mempersiapkan Usaha, Merasa Tidak Mungkin Mendapat Pekerjaan, Sudah Punya Pekerjaan tetapi belum dimulai