Air Minum
Air Minum
P kan untuk mempercepat akses pemba- yanan, terutama bagi Perusahaan Daerah simposium UNDP (1991), bahwa Capa-
emberlakuan Undang-undang
Oleh: Abdul Gani bungan untuk diterapkan, dimonitor dan
Otonomi Daerah Nomor 22 /1999 dievalusi terhadap rencana tindakan. dan Nomor 25/1999 dimaksud-
Menurut konsep dan kajian dalam
ngunan di daerah. Setiap daerah pada
city Building terdiri atas empat kompo- prinsipnya dapat menentukan struktur
Air Minum (PDAM)
nen :
organisasi pemerintahan dan memiliki
1. Penguatan Lingkungan (policy and otoritas untuk mengelola sumber daya
Sekilas Konsep "Capacity Building"
legal framework) manusia. Sistem penyaluran dana dari
Konsep Capacity Building menurut
2. Pengembangan Institusi (institution- pemerintah pusat ke daerah juga meng-
GTZ (German Technical Cooperation)
al development) alami perubahan yang mendasar dan
dalam bukunya "Capacity Building
3. Pengembangan SDM (human resour- lebih transparan, yaitu apa yang dikenal
Needs Assessments in the Regions- Pro-
ces development) dengan Dana Alokasi Umum (DAU).
cess Guideline" 2002, diartikan suatu
4. Pengaturan dan kesinambungan ke- Setiap Pemda dapat menentukan alokasi
proses yang meningkatkan kemampuan
uangan (arranging for the sustain- pengeluaran dana sesuai dengan kebu-
dari orang-orang, organisasi atau sistem
able funding) tuhan dan prioritasnya.
untuk mempertemukan manfaat dan sa-
saran suatu organisasi.
Proses jalannya pemerintahan di
Implementasi Pendekatan Capacity
daerah beralih menganut asas desen-
Dalam konteks
Building
tralisasi di hampir semua sektor pemba-
ngunan kecuali politik, keamanan dan
pembangunan infrastruktur
A. Aspek Penguatan Lingkungan
pendidikan nasional. Secara praktis pro-
Berdasarkan pengamatan dan kondisi ses desentralisasi mengandung maksud
air minum, telah terjadi
objektif Perusahaan Daerah Air Minum memberikan tanggung jawab kepada
perubahan paradigma pe-
(PDAM) di Indonesia saat ini, maka Pemda untuk meningkatkan dan me-
ngelolaan penyediaan air
langkah awal yang perlu diperhatikan nyempurnakan fungsi pelayanan publik
dalam pengembangan kapasitas PDAM, dengan cara merespons kebutuhan lokal,
minum. Untuk hal tersebut,
ada tiga hal pokok: melibatkan partisipasi masyarakat dalam
pendekatan komprehensif
1. Meninjau ulang seluruh perangkat pengambilan keputusan dan memper-
mesti dilakukan agar pen-
hukum (legal framework) mulai dari pendek jenjang birokrasi dalam melak-
gelolaan pelayanan air
Undang-undang, Peraturan Pemerin- sanakan pelayanan.
tah, Peraturan Menteri, Keputusan Dalam konteks pembangunan infra-
minum makin berkualitas.
Menteri, Instruksi Presiden maupun struktur air minum, telah terjadi per-
Peraturan Daerah yang masih dipedo- ubahan paradigma dalam pengelolaan
mani saat ini, apakah masih relevan penyediaan air minum. Untuk hal terse-
Selanjutnya secara detail Capacity
terhadap tuntutan perubahan ling- but, pendekatan yang komprehensif
Building dapat didefinisikan sebagai su-
kungan yang sedang dan akan terjadi mesti dilakukan agar pengelolaan pe-
atu proses untuk meningkatkan kemam-
di masa datang. Produk yang diharap- layanan air minum semakin berkualitas
puan dari individu, kelompok, organisasi
kan antara lain UU BUMD, iklim yang dan mampu memenuhi harapan masya-
atau masyarakat untuk ; (i) menganalisa
kondusif, dan peraturan pelaksanaan rakat dan stakeholder di masa datang se-
lingkungannya, (ii) identifikasi masalah,
kebutuhan, wacana dan kesempatan, (iii)
UU SDA.
2. Melakukan evaluasi dan penilaian komprehensif dimaksud, tidak lain ada-
cara efektif dan efisien. Pendekatan
formulasi strategi untuk mengenali
terhadap perangkat kebijakan pe- lah penerapan konsep Capacity Building
masalah, wacana, dan kebutuhan dan
merintah (government policy) yang (pengembangan kapasitas) organisasi da-
peluang yang relevan, (iv) disain rencana
diberlakukan apakah mampu men- lam upaya meningkatkan kinerja pela-
tindakan dan (v) penggunaan sumber-
daya secara efektif dan berkesinam-
dorong peningkatan kinerja PDAM.