Belajar dari Desa Global
Belajar dari Desa Global
52 Percik
Juli 2005
(i) (ii)
(iii) (iv)
(v)
FOTO:DORMARINGAN
sungguhnya bukan tercipta di peningkatan pemanfaatan biogas
di perdesaan mencapai 88 per- dikembangkan di beberapa ne- 8
Cina, jauh sebelumnya telah 10 sektor reform
investor
pelayanan miskin
sen. "Penduduk tidak saja men- gara di Asia, Afrika, Eropa dan
dapat gas rumah tangga, pupuk Ameraka Latin. Ide ecosan ini 6
untuk tanaman, tetapi juga me- mulai dikembangkan sekitar
ngurangi beban wanita dari pe- tahun 1950 oleh lembaga pene- 4
kerjaan berat dan menciptakan litian (Kanagawa Public He- 2
lingkungan yang indah," kata alth) di Yokohama Jepang, dan
Wu.
menghasilkan model yang dise- 0 but "Benjo". Dan kemudian
mengalami penyempurnaan, Hasil konferensi ini telah yang dimulai di Vietnam tahun 1956 hing-
diamkan, biasanya urine minimal 1 bulan
memberikan informasi yang penting ter-
ga berbagai model seperti sekarang ini.
hadap pengembangan sanitasi di berba- Di Cina sendiri, toilet yang ramah
dan tinja 1 tahun, masyarakat menggu-
gai negara. Selain itu konsep ecosan yang lingkungan, sebagai dasar pengembang-
nakannya sebagai pupuk tanaman. Pada
telah berjalan di Cina memberikan inspi- an ecosan, dikembangkan sejak tahun
model wet latrine, tinja dan urine di-
rasi memadukan konsep sanitasi eko- 1997, tetapi di Cina-lah pendekatan ini
satukan dalam kompartemen, dan di-
logis, pertanian, wisata untuk mening- yang paling memberikan hasil yang sa-
diamkan. Melalui proses reaksi kimia,
katkan pendapatan dan perbaikan ekono- ngat signifikan dibandingkan negara lain.
dihasilkan gas yang dapat dijadikan sum-
ber energi. Cairan yang terkumpul pada
mi.
Desa-desa di Cina, sekarang sudah tian yang luar biasa terhadap pengem-
"Pemerintah kami memberikan perha-
bak penampung, secara periodik akan
menjadi topik pembicaraan di tingkat bangan biogas di tingkat komunitas,"
diambil, menggunakan ember atau lain-
dunia oleh para ahli lingkungan dan kata Wu Libin, direktur pada lembaga
nya dan disiramkan ke tanaman sebagai
peneliti ekonomi kerakyatan. Keberha- pengembangan biogas di Kementerian
pupuk.
silan ini, menurut pelaku ecosan di Cina, Pertanian Cina.
"Apa yang diberikan, bagi kami sudah
tidak terlepas dari: Tercatat tiga pejabat negara Cina
cukup," kata seorang penduduk desa keti-
dukungan politis dan administratif melakukan kunjungan ke desa lokasi bio-
ka menjawab pertanyaan "apa yang ma-
sih anda perlukan dari pemerintah".
pemerintah
gas, yang merupakan hasil dari pengem-
kolaborasi yang baik antara pemerin- bangan ecosan. Tahun 1958, Mao Ze-
Walaupun masih ada ketergantungan
tah daerah dan instansi sektoral dong, mengunjungi desa Wuhan City,
kepada tenaga ahli dari pemerintah
dukungan teknis dan kemudahan Propinsi Hubei. Tahun 1980, Deng Xio-
untuk perbaikan bila ada kerusakan,
penggunaan model yang ditawar- ping mendatangi lokasi biogas di Cheng-
tetapi masyarakat merasa puas atas
pelayanan. "Kami hanya menunggu 6 jam
kan
efektifas dan kemudahaan pendanaan Jiang Zemin mengunjungi Xiangton di
du, Propinsi Sichuan dan tahun 1991
tenaga sudah datang,'' kata penduduk
dari pemerintah pusat, pemerintah Propinsi Hunan. "Kunjungan seperti ini
lainnya melalui penerjemah.
daerah dan masyarakat bermakna banyak di negara kami," kata
Pupuk alami dari ecosan ini menyu-
kondisi sosial masyarakat untuk Wu Libin lebih lanjut.
burkan tanaman penduduk dan me-
penyelesaian problem Pada konferensi WSP ini, peserta dia-
ningkatkan frekuensi panen. Desa yang
pendekatan komprehensif antara sa- jak melihat langsung "apa dan bagai-
hijau menjadi pemandangan yang indah
nitasi, kesehatan, pertanian, pening- mana" ecosan dikembangkan. Ada dua
saat menulusuri wisata sungai. Suasana
katan ekonomi domestik desa yang dikunjungi. Desa pertama me-
desa yang indah ini dijual sebagai paket
Selama ini, Indonesia juga telah me- ngembangkan model sanitasi kering (dry
wisata oleh berbagai biro perjalanan,
ngembangkan pendekatan sanitasi yang pit latrine), dan desa kedua mengem-
sambil menikmati hasil panen penduduk.
juga dihubungkan dengan berbagai isu, bangkan sanitasi basah (wet latrine)
"Di Cina, biogas telah berkontribusi
misalnya peningkatan ekonomi, pe- yang menghasilkan biogas. Model dry
dalam peningkatan pendapatan petani,
ngentasan kemiskinan, pendidikan dan pit, memisahkan bagian pengumpulan
pembangunan ekonomi pedesaan, per-
sebagainya. Namun pengalaman dari tinja (feces) dan air seni (urine) di dua
baikan lingkungan, peningkatan kualitas
Cina dapat dijadikan pelajaran untuk kompartemen yang berbeda. Setelah di-
hidup," kata Wu Libin.
Menurutnya, sejak tahun 1999, laju
kita. (DHS)
Percik 53
Juli 2005
BUKU UMUM BUKU UMUM PANDUAN
Condominial Water and Sewerage Systems Water and Sanitation Program
Karakteristik dan Cara Pengolahan Air Limbah Serta
Good Dams and Bad Dams:
Dampaknya terhadap
Environmental Criteria for Site Selection Lingkungan. Kementerian of Hydroelectric Projects. George Ledec Lingkungan Hidup. 2003
and Juan David Quintero. World Bank. 2003.
Daftar Standar Bidang
Indonesia. Averting an Infrastructure Crisis:
Konstruksi dan
A Framework for Policy and Action.
Bangunan Sipil.
Sulitkah Memperoleh Air Bersih?
Balitbang,
ProAir-Program Air Bersih dan Sanitasi
Departemen
Pedesaan di Nusa Tenggara Timur. KfW-GTZ.
Pekerjaan Umum
Water for the Poor: Partnerships for Action. How to Bring Water to the Rural Poor. Asian Development Bank.
MAJALAH
Water and Poverty. Fighting Poverty through Water Management. John Soussan. Asian Development Bank.
Air, Edisi Desember 2004 Diterbitkan oleh Ditjen SDA Departemen PU.
KATALOG
Environment Matters. Annual Review. World
Katalog Pustaka Air Minum
Bank. 2003
dan Penyehatan Lingkungan. Sekretariat Pokja AMPL. 2005
Habitat Debate, Vol. 9 No. 1 April 2003
Air Minum
PROSIDING PROSIDING
Edisi 113, Februari 2005 Balitbang, Departemen
Seminar Teknologi Tepat Guna
Pekerjaan Umum Pengolahan Limbah Cair:
Saatnya untuk Melangkah.
Pusteklim, Yogyakarta. 2004. Lokakarya Nasional Konservasi
Sumber Daya Air. Direktorat Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup. Ditjen Bangda, Depdagri. 2004.
54 Percik
Juli 2005
K LINIK
Ir. Nugroho T Utomo Majalah Percik bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia, membuka rubrik Klinik.
Rubrik ini berisi tanya jawab tentang air minum dan penyehatan lingkungan.
4. Tidak ditempatkan di lokasi berlereng curam/daerah
S UMUR R ESAPAN DI R UMAH
labil/mudah longsor
5. Sumur resapan dapat saja ditempatkan di bawah ba-
Tanya:
ngunan, dengan catatan penutup harus kuat dan diberi Saya ingin membuat sumur resapan di rumah saya. Apakah ada
pengaman
gambar-gambar/petunjuk praktis yang bisa saya peroleh? Berapa
6. Bahan-bahan yang bisa dimasukkan dalam sumur antara diameternya? Berapa dalam? Bahan apa yang harus saya gunakan?
lain : Batu-batuan, ijuk, arang, pasir Halaman rumah saya sekitar 60 m2, berapa banyak sumur resapan
7. Untuk bangunan yang berbentuk kopel agar dibuatkan yang harus saya buat
sumur resapan terpadu
B Ba am mb ba an ng g, Patukangan, Jakarta
8. Jangan lupa membuat saluran limpasan apabila curah
Jawab:
hujan sangat besar dan tidak dapat tertampung di sumur Pak Bambang, hal pertama yang perlu diperhatikan
tersebut.
adalah apakah kondisi tanah Anda memang cocok untuk Mengenai jumlah sumur yang dapat Anda buat pada dibuatkan sumur resapan. Faktor-faktor yang penting
lahan 60 m2, apabila syarat-syarat di atas dapat dipenuhi, adalah:
maka Anda dapat membuat sampai dengan 2 sumur resap-
1. Tinggi muka air tanah sebaiknya lebih dari 3 m (diukur
an.
dari permukaan tanah). Cara paling sederhana untuk memeriksa kondisi ini adalah dengan melihat muka air tanah pada sumur terdekat. Apabila tidak ada sumur
A IR B ERWARNA C OKLAT
pada lokasi tersebut, terpaksa Anda harus mengga- li/mengebor (cukup dengan diameter kecil) untuk me-
Tanya:
ngetahui kondisi muka air tanah. Air sumur (pompa listrik) saya setelah air di tampung di bak
2. Permeabilitas tanah (kecepatan peresapan tanah) sebaik- lama-kelamaan akan menjadi coklat sehingga menimbulkan rasa nya di atas 2 cm per jam. Pengujian secara sederhana dapat
tidak nyaman waktu dipakai. Pertanyaan saya adalah kenapa air di dilakukan dengan menggali lubang 30 cm x 30 cm dengan
bak bisa menjadi coklat dan bagaimana cara mengatasinya kedalaman 40 cm. Isi lubang tersebut dengan air dan
N Ne elllly y, Bandung
kemudian Anda lihat berapa waktu yang diperlukan per-
Jawab:
mukaan air untuk turun sedalam 2 cm. Apabila kurang dari
1. Air yang coklat biasanya karena kandungan besinya
1 jam, tunggu sampai habis dan penuhi kembali lubang cukup tinggi. Pada saat air dipompakan dari dalam tanah tersebut dengan air dan dilakukan pengukuran yang sama.
air masih bersih karena kandungan besi yang ada belum Apabila sampai pengisian ke-3 kecepatan penurunan muka
bersentuhan dengan udara yang mengandung oksigen. air tetap lebih dari 2 cm/jam, maka kondisi permeabilitas
Pada saat dialirkan ke dalam bak, kandungan besi dalam tanah tersebut layak untuk sumur resapan.
air mulai bersentuhan dengan oksigen dalam udara,
3. Jarak dari rembesan septik tank sebaiknya paling tidak 5 sehingga zat besi tersebut menjadi teroksidasi dan akan m agar tidak malah mengurangi kemampuan rembesan
menimbulkan warna coklat. Proses ini sama seperti karat septik tank tersebut.
pada logam yang menimbulkan warna coklat.
2. Cara yang paling umum untuk mengatasinya adalah de- Apabila ketiga kondisi di atas tidak dapat dipenuhi, maka
ngan menggunakan filter karbon aktif. Filter yang siap tampaknya lokasi tanah Anda tidak sesuai untuk dibangun
pakai banyak dijual di pasaran, namun sebetulnya relatif sumur resapan, sehingga upaya pematusan air hujan terpak-
mudah untuk dibuat sendiri dengan budget yang lebih sa dilakukan dengan mengalirkannya ke saluran drainase di
hemat tentunya. Bahan yang diperlukan dan cara mem- depan rumah Anda.
buatnya adalah sebagai berikut:
Selain hal tersebut, ada beberapa hal lagi yang perlu
Alat yang dibutuhkan:
diperhatikan, antara lain: Pipa PVC diameter 8" (25 cm) sepanjang 1 - 1,2 m, de-
1. Air hujan yang melalui atap rumah dapat langsung disa- ngan dilengkapi keran air pada ujung-ujungnya (2 buah) lurkan melalui talang ke sumur resapan
Media filter berupa kerikil, pasir silika, dan karbon aktif
2. Hindarkan membuat sumur resapan di lokasi bekas tem-
granular atau lokal
pat penimbunan sampah
Cara membuat:
3. Sumur agar diberi tutup tralis untuk alasan keamanan Pipa PVC diisi dengan pasir setebal 10 - 15 cm, kemudian pasir dan agar terhindar dari sampah
silika setebal 20 cm, terakhir karbon aktif setebal 45 - 60 cm.
Percik 55
Juli 2005
Tanggal Bulan
Kegiatan
2-5 Mei
Lokakarya CLTS di Lumajang
3 Mei Sosialisasi Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat di Prop. Banten Evaluasi Pelaksanaan SANIMAS 2003 dan 2004 serta Rencana Kegiatan SANIMAS 2005 Persiapan Seminar Regional Waste Management Corporation
8-11 Mei
Lokakarya CLTS di Sumbawa
26-27 Mei
Konsolidasi CLTS
30 Mei-3 Juni Lokakarya dan Pelatihan untuk Operasionalisasi Kebijakan dan Penyusunan Renstra AMPL Berbasis Masyarakat-Indonesia Bagian Timur
2 Juni Forum Diskusi Forkami "Mengatasi Krisis Air Bersih dengan Menggunakan Tanah"
4 Juni
Dialog Nasional Mencari Solusi Pengelolaan Sampah di Indonesia
6 Juni
Hari Lingkungan Hidup: "Pekan Lingkungan Indonesia"
6-10 Juni Lokakarya dan Pelatihan untuk Operasionalisasi Kebijakan dan Penyusunan Renstra AMPL Berbasis Masyarakat-Indonesia Bagian Barat
9-10 Juni Pertemuan dalam rangka Perencanaan Lintas Sektor Bidang Water and Environment Sanitation (WES) Kerja sama RI - UNICEF
13 Juni
Wrap up meeting Misi Supervisi WSLIC-2
15-17 Juni Pelaksanaan uji coba program CLTS dan Pelaksanaan kegiatan kesehatan dan Sanitasi dlm program WSLIC-2, kunjungan ke Kabupaten Lumajang.
19-26 Juni
Pelatihan CWSH di Surabaya Pelatihan Manajemen Pengelola Kegiatan dan Pelatihan Mobilisasi Metode MPA/PHAST CWSHP di Pasuruan, Jawa Timur
21-23 Juni
Seminar ESP Multi-Kota untuk Konsep Sanitasi Skala Perkotaan
24 Juni Pembahasan Draft Tata Cara Pembentukan Badan Pengelola Air Bersih dan Sanitasi 28-30
Juni
Pelatihan CLTS di Sambas, Kalimantan Barat
28 Juni
Dialog Nasional Pembiayaan Pengelolaan Air Pertemuan dengan Director Of Water & Energy, Bank Dunia Peresmian Sanimas di Pamekasan
29 Juni
Pertemuan Review PSP
World Habitat Day, 3 Oktober 2005
Tema: Millennium Development Goals and the City Kota yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan: Jakarta, Indonesia (Informasi lengkap kunjungi http://www.unhabitat.org/whd/2005/default.asp)
Dubai International Award for Best Practices (DIABP)
Dead line : 31 Maret 2006 (Informasi lengkap kunjungi http://dubai-award.dm.gov.ae/
Pengumuman pemenang: November 2006
· Lembaga berbasis komunitas.
Pihak-pihak yang dapat mencalonkan diri:
· Sektor swasta
· Lembaga pemerintah dan lembaga bantuan bilateral.
· Lembaga akademis dan riset
· Komite-komite Habitat nasional atau Focal Points.
· Media
· Pemerintah daerah, Pemerintah Kota/
· Yayasan milik swasta atau pemerintah
Kabupaten atau organisasi asosiasinya. · Perorangan yang telah melakukan inisiatif kegiatan atau · LSM
proyek yang memenuhi kriteria best practices.
56 Percik
Juli 2005
Impurities
Kandungan kotoran/pencemar di dalam air, baik yang tersuspensi, terlarut atau berbentuk koloid yang menyebabkan air tersebut digolongkan dalam suatu tingkatan kualitas.
Improved Sanitary Landfill
Pengembangan dari system Sanitary Landfill di mana semua leacheate ditampung dan diolah sehingga setelah itu dapat dibuang dengan aman ke badan air.
Incenerator
Perangkat peralatan/instalasi pembakar limbah padat (sampah) pada metode pengolahan akhir pembakaran (incineration).
Incremental Sanitation Concept
Konsep peningkatan sanitasi (lingkungan) secara bertahap. Konsep/metode pembangunan fasilitas sanitasi dengan pendekatan untuk selalu meningkatkan/menyempurnakan fasilitas yang telah dibangun sebelumnya.
Infiltration head
Besaran tekanan air di bawah tanah yang membuat air bisa meresap melalui suatu lapisan media (tanah). Inflow (Aliran Masuk)
Aliran yang memasuki suatu sistem
Inlet
Bagian masukan dari suatu sistem bangunan (pengolahan). Inspection Chamber (Bak Kontrol)
Merupakan perlengkapan jaringan air limbah (sewerage) yang berfungsi sebagai lubang pemeriksaan mini (manhole). Dibangun pada setiap belokan, perubahan ukuran saluran dan perubahan gradien serta tiap jarak 30 meter dari bentangan saluran yang lurus.
Intake
Bangunan pada lokasi sumber air yang berfungsi menyadap/menangkap dan mengumpulkan air baku. Interceptor (Penyadap)
Sistem penyadap air limbah dari suatu aliran drainase, di mana aliran yang berlebihan dari air hujan tidak ikut tersadap. Sistem ini bekerja untuk melindungi badan air penerima tercemar langsung oleh air limbah, terutama pada musim hujan.
Interference among wells
Kondisi saling mempengaruhi dari kurva-kurva penurunan air tanah dari dua atau lebih sumur-sumur yang saling berdekatan. Dalam prakteknya kondisi ini akan menyebabkan berkurangnya debit yang bisa diambil dari tiap-tiap sumur.
Intestinal infectious diseases (Penyakit perut) Salah satu penyakit (misalnya diare) yang banyak diderita dan menyebabkan kematian di Indonesia akibat buruknya kondisi sani- tasi lingkungan.
Invert
Bagian internal yang terendah dari suatu penampang saluran air kotor atau drainase.
Jetting
Salah satu cara pembuatan sumur pada lokasi tanah yang belum terkonsolidasi (padat). Dilakukan dengan bantuan semprotan air yang disalurkan melalui pipa selongsong sumuran tersebut hingga material galian yang lepas bisa dikeluarkan dari sumur.
Dikutip dari Kamus Istilah & Singkatan Asing Teknik Penyehatan dan Lingkungan. Penerbit: Universitas Trisakti.