Implikasi globalisasi pada level nasional

5.2 Implikasi globalisasi pada level nasional

Globalisasi telah menjadi subjek perdebatan luas dalam tahun-tahun belakangan ini utamanya karena konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonominya. Menurut ILO (Or- ganisasi buruh Internasional), negara-negara menghadapi tantangan rangkap dua: mengeksploitasi potensi keuntungan sekaligus mengurangi konsekuensi negatifnya sampai batas minimum.

Seperti yang kita lihat, keuntungan globalisasi, yang difasilitasi oleh teknologi informasi dan telekomunikasi baru dan penting adalah sebagai berikut ini:

• transmisi data internasional yang didigitalisasi dan kreasi serta pemusnahan aliran informasi seketika;

• menarik tabungan dan investasinya di berbagai tempat dan daerah dengan ban- tuan berbagai instrumen keuangan;

• memotong biaya transportasi; • meningkatnya kebutuhan jaringan komputer antar perusahaan dan antara peru-

sahaan dengan pasar serta berkontribusi pada peningkatan pertukaran barang dan jasa internasional.

• Kemungkinan ekonomi digital. Tantangan atau konsekuensi negatif globalisasi yang cukup penting adalah bertam-

bahnya ketidak-adilan dalam lingkungan sosial dan daerah.

Peran Negara

Perdebatan tentang globalisasi telah sering dilakukan utamanya menitik beratkan pada implikasi terhadap negaranya. Apakah negara serta pimpinan politik nasionalnya masih mempunyai kekuasaan seperti dulu atau mereka jadi tergantung pada kekuatan lain yang membentuk dunia?

Kumpulan negara adalah anggota dasar organisasi politik internasional seperti Amerika Serikat. Sebuah negara adalah sekelompok orang yang memiliki serangkaian keyaki- nan berkaitan dengan konsep, ideal dan institusi politik yang sama. Orang-orang ini mungkin juga memiliki bahasa atau budaya yang sama, tapi yang lebih penting adalah mereka bersatu dibawah nilai-nilai politik tertentu. Negara bagian, disisi lain, adalah sebuah entitas yang memiliki karanteristik tertentu termasuk wilayah tanah, populasi, pemerintah, sistem ekonomi dan sistem sirkulasi yang teratur. Negara-bagian adalah bentuk komunitas yang penting di seluruh dunia.

Dalam konteks globalisasi, peran dan arsitektur negara-bagian diubah sementara daerah atau wilayah menjadi unit kegiatan baru dalam ekonomi saat ini.

Ada dua tren yang bertentangan yang tampaknya memberi ciri pertumbuhan ekonomi: desentralisasi dan globalisasi. Apakah keduanya bertentangan? Desentraslisasi kekua- saan adalah usaha pemberian tanggung jawab seperti kebutuhan pegawai dan jalur ekonomi yang disesuai dengan kebutuhan setempat dimana perusahaan bekerja dan beraktifitas secara otonomi dalam memutuskan apa yang terbaik untuk perkemban- gannya.

Kedua proses tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya: desentralisasi bisa meningkatkan pertukaran internasional karena kuatnya kapasitas masyarakat lokal, membuat mereka lebih produktif & kompetitif dan membebaskan produk baru yang ti- dak distandarisasi; globalisasi memperkuat desentralisasi, karena memberikan kesem- patan untuk meningkatkan kapasitas lokal, memungkinkan pertukaran dan penyebaran praktek-praktek pelajaran yang dipelajari, teknologi, dan metodologi; dan mungkin juga merangsang ide-ide inovatif untuk proses dan produk baru, atau untuk adaptasi proses dan produk yang sudah ada ke kondisi lokal (yang juga berarti inovasi).

Sudah ada sebuah istilah baru glocalisation yang berarti kemungkinan peran ekonomi lokal dalam konteks global.

Hal diatas mengarahkan pada perlunya mempertimbangkan kemajuan yang telah dibuat dalam proses desentralisasi sehingga manajemen setempat memenuhi fungsi barunya untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan Hal diatas mengarahkan pada perlunya mempertimbangkan kemajuan yang telah dibuat dalam proses desentralisasi sehingga manajemen setempat memenuhi fungsi barunya untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan

tangan yang ditimbulkan oleh globalisasi, telah mengarah pada penilaian ulang yang signifikan atas validitas perkembangan ekonomi dan inisiatif dan kebijakan ketenaga kerjaan.

Hasil yang muncul dalam beberapa dekade terakhir dari serangkaian inisiatif inovasi pengembangan dari bawah ke atas yang telah dilakukan bersama dalam istilah Local Economic Development / LED (Pengembangan Ekonomi Lokal).