MODUL 1 SEMESTER 1 Unit pelajaran
MODUL 1 - SEMESTER 1
GLOBALISASI DAN DAYA SAING
IMPLIKASI PADA TINGKAT NASIONAL, LOKAL & INDIVIDU
Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) Edisi pertama, 2007
Publikasi ini dibuat dan dikembangkan atas kerja sama antara International Labour Or- ganization (ILO) dan Nuffic untuk menunjang Entrepreneurial Skills Development Pro- gram (ESDP), yang diimplementasikan oleh Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) dan dibiyai oleh Pemerintah Negeri Belanda
Publikasi ini mungkin dikutip atau direproduksi tanpa hak, pada kondisi seperti ini pen- gutip harus mencantumkan sumbernya. Apabila mempunyai permintaan untuk penye- suaian atau terjemahan bahan selain kedalam bahasa Inggris, harus meminta ijin yang dialamatkan ke Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) Jl. Kanayakan 21, Dago, Bandung 40135.
PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU SEMESTER 1. MODUL 1: PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU
UNIT PELAJARAN 1: Globalisasi dan daya saing – Implikasi pada level nasional, local dan individu.
Penulis : Adelina Guastavi (DELTA Programme) Dibantu oleh : Sara Bozzi Colonna
Penunjukan yang mengerjakan publikasi International Training Center ILO, disesuaikan dengan praktik Perserikatan Bangsa Bangsa, dan pemberian bahan yang ada didalam- nya, tidak mengandung ungkapan secara langsung dari sebuah pendapat apapun pada bagian Pusat sehubungan dengan kedudukan hukum dan kewenangan suatu Negara, bidang ataupun wilayah atau mengenai batasan perbatasan.
Pertanggung-jawaban terhadap pendapat yang diungkapkan dalam artikel, bahan ajar dan lain-lainnya semata-mata pada penulis, publikasi ini tidak ada hubungannya den- gan pusat
Penggunaan nama perusahaan dan produk komersial dan seluruh proses tidak menda- pat dukungan dari International Labour Office, dan kesalahan dalam penulisan perusa- haan, produk komersial ataupun proses tidak bermaksud untuk memberi celaan/hinaan.
DELTA (Distance Education and Learning Technology Applications) International Training Centre of the ILO Viale Maestri del Lavoro, 10 – 10127 Turin, Italy Tel.: +39-011-6936-523; +390-011-6936-111 Fax.: +39-011-6936-469; +39-011-6638-842 E-mail: [email protected] Web site. http://www.itcilo.org
Diterjemahkan oleh: Sinta Abdul Majid Dindin Sulaeman
UNIT PELAJARAN 1
GLOBALISASI DAN DAYA SAING – IMPLIKASI PADA TINGKAT NASIONAL, LOKAL DAN INDIVIDU Tujuan pembelajaran khusus Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
1.1 Kapan globalisasi dimulai?
1.2 Batasan globalisasi
1.3 Ciri-ciri globalisasi
1.4 Mengapa ICT berdampak terhadap globalisasi?
1.5 Keuntungan dan kerugian dari globalisasi
1.6 Perbedaan pandangan terhadap globalisasi
2. Globalisasi dan strategi-strategi pengembangan nasional
2.1 Globalisasi: suatu pemahaman yang luas
2.2 Perubahan konsep daya saing dan produktivitas
2.3 Kontribusi produktivitas terhadap pengembangan nasional
2.4 Paradigma baru dalam meningkatkan produktivitas
3 Aliansi dan jaringan kerja
3.1 Macam-macam tipe aliansi
3.2 Jaringan bisnis
4 Pengembangan berkelanjutan
4.1 Tonggak dari pengembangan berkelanjutan
4.2 Definisi pengembangan berkelanjutan
4.3 Mengapa pengembangan berkelanjutan itu penting?
4.4 Cakupan (Bidang-bidang kunci) pengembangan berkelanjutan
4.5 Ketahanan lingkungan: masa depan global kita
4.6 Ketahanan dan produktivitas
5 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat nasional, lokal dan individu
5.1 Kemandirian dan sistematika berpikir
5.2 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat nasional
5.3 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat lokal: berpikir secara global, bertindak lokal
5.4 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat individu.
5.5 Merangkum perbedaan pada setiap tingkat dan memberikan contohnya.
Daftar tugas Bibliography and webography
Tujuan Pembelajaran Khusus
Sesudah mempelajari unit ini anda diharapkan mampu:
1. mengindentifikasi beberapa fakta sejarah, penilaian globalisasi dan perubahan yang timbul dalam masyarakat;
2. mendefinisikan konsep globalisasi dan memberi argumentasi untuk dan menghadapi globalisasi;
3. mengetahui dampak ICT dalam proses globalisasi dan daya saing;
4. menguraikan keuntungan dan kerugian dari globalisasi
5. menghubungkan proses globalisasi dengan strategi pengembangan nasional;
6. menegaskan konsep daya saing, produktivitas dan bagaimana hubungannya dengan pengembangan nasional dan mencari tahu bagaimana penerapannya dalam dunia usaha;
7. menjelaskan konsep-konsep aliansi dan jaringan kerja;
8. menguraikan macam-macam tipe aliansi dan jaringan kerja;
9. menguraikan apa itu pengembangan berkelanjutan dan mengapa hal ini penting
termasuk hubungan antara produk ramah lingkungan dan pengembangan berkelanjutan;
10. menggunakan sistimatika berpikir dalam menjelaskan hubungan antara globalisasi, daya saing, produktivitas, dan ketahanan;
11. menguraikan implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat nasional, lokal dan indi- vidu;
Pendahuluan
dimana dan akan kemanakah kita?
Dimulai dengan beberapa hal penting dari sejarah yang ada dan arti globalisasi, maka pada unit pelajaran ini akan dibahas tentang globalisasi sebagai alasan untuk menye- bar-luaskan perubahan global terkini yang sedang terjadi dalam kehidupan sosial ter- masuk dampak ICT. Kita akan memperhatikan beberapa keuntungan dan kerugian glo- balisasi serta melihat perbedaan-perbedaan pandangan tentang globalisasi.
Selain hal tersebut diatas, kita juga akan memperhatikan hubungan antara globalisasi dan strategi pengembangan nasional; daya saing dan paradigma produk baru untuk kewirausahaan; termasuk memperhatikan kepentingan aliansi bisnis dan jaringan kerja
untuk mencari akses pasar yang baru. Dengan demikian kita akan berpendapat bahwa
globalisasi, daya saing, produktivitas, dan strategi bisnis aliansi dan jaringan kerja bu-
kan konsep yang abstrak tetapi berdampak pada tingkat nasional.
Konsep pengembangan berkelanjutan dan masing-masing kepentingan lingkungan bis- nis serta ruang lingkup dari pengembangan berkelanjutan akan dilindungi dan difo- kuskan pada ketahanan lingkungan sebagai bagian dari era global kita kedepan.
Dengan sedikit pemahaman tentang hubungan antara beberapa macam konsep yang dimunculkan, kita perlu mengadopsi suatu pola pikir baru yang dikenal sebagai sisti- matika berpikir yang akan memberi kemudahan kepada kita untuk menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia luar kepada komitmen kita di tingkat nasional, lokal dan individu.
Singkatnya dan dengan sedikit penjelasan hubungan dan implikasi dari globalisasi nasional, lokal dan individu, kita akan mengedepankan konsep pengembangan lokal sesuai dengan istilah populer: berpikir secara global dan bertindak lokal. Pada piramida pengambilan keputusan dan contoh yang berhubungan akan ditunjukan dengan jelas keterkaitannya.
1 Apa itu Globalisasi?
Orang cenderung berpikir bahwa globalisasi itu merupakan suatu phenomena baru. Namun demikian phenomena ini sudah dibangun secara progresif sejak beberapa abad yang lalu sejak manusia melintasi dunia.
1.1 Definisi globalisasi
Ada beberapa definisi globalisasi yang berbeda, kebanyakan orang memandangnya se- bagai fenomena ekonomi, melibatkan peningkatan interaksi, keterpaduan, sistem eko- nomi nasional melalui pertumbuhan perdagangan internasional, investasi dan aliran modal, namun ada juga yang menganggapnya sebagai peningkatan yang terjadi den- gan cepat dalam pertukaran teknologi, sosial, dan budaya lintas negara sebagai bagian dari globalisasi.
Kebanyakan definisi globalisasi diartikan sebagai perpindahan orang, barang, modal dan berfikir-berfikir yang sepadan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan ekonomi ter- padu yang pada gilirannya dipicu oleh peningkatan perdagangan dan investasi. Hal seperti ini terus menerus maju dalam kehidupan di dunia tanpa batas.
1.2 Kapan globalisasi dimulai?
Tidak ada yang dapat memastikan sejak kapan pengertian globalisasi dimulai, namun fakta sejarah menyampaikan sebagai berikut:
• Perkembangan perdagangan yang pesat dan investasi di dunia yang telah me- mulai pada akhir abad kesembilanbelas
• Telah diketahui bahwa dunia telah bersatu dan menghasilkan ketetapan garis waktu internasional dan zona waktu dunia antara tahun 1875 dan tahun 1925.
Pada masa itu standard internasional menyetujui penggunaan telegram dengan
menggunakan sinyal tertentu. 1
1 International Standard Organization dibentuk tahun 1947 dengan tujuan untuk menyediakan rekomendasi untuk harmonisasi standard nasional
• Perluasan dan pengembangan perusahaan multinasional memproduksi dan men- jual produk mereka di pasar domestik dan masyarakat di luar negeri
• Proses kemandirian kelompok-kelompok menciptakan tuntutan dunia baru. • Konferensi Asia-Afrika yang dikenal sebagai “Konferensi Bandung” telah dilang-
sungkan pada bulan April tahun 1955 di Bandung. Tujuan konferensi adalah memperkenalkan ekonomi Afro-Asia dan kerjasama budaya untuk menentang penjajah.
• The General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yaitu kesepahaman dunia tentang Tarif dan Perdagangan telah disetujui oleh 23 negara peserta pada ta-
hun 1947 dan berlaku sampai tahun 1994. • Jatuhnya benteng yang memisahkan Berlin Timur dan Berlin Barat pada tahun
• Nelson Mandela mengakahiri system apartheid di Afrika Selatah tahun 1990. • Pada tahun 1990-an, dengan berkembangnya internet memungkinkan organisasi
bisnis menghadapi skala global dengan fasilitas yang lebih besar dibandingkan masa sebelumnya.
• Munculnya World Trade Organization (WTO) yaitu Organisasi Perdagangan Dunia pada tahun 1994.
Sejarah perdagangan sejak lima ratus tahun lalu ditandai dengan kecenderungan dan transaksi-transaksi yang telah menguatkan ikatan hubungan dan ketergantungan yang mendalam.
Baru-baru ini kegiatan globalisasi meningkat secara dramatis. Pesawat terbang jet, pe- layanan telepon yang murah, e-mail, komputer, aliran permodalan yang cepat, semua ini telah membuat dunia lebih saling bergantung kepada pihak lain dibandingkan sebe- lumnya. Sebagai contoh perusahaan multinasional memproduksi produk mereka dibe- berapa negara dan menjual kepada konsumen di seluruh dunia. Uang, teknolologi dan bahan mentah lebih mudah bergerak melintasi batas negara.
Perdagangan dunia berkonsentrasi di tiga daerah: Amerika Utara, Eropa Barat dan Asia Tenggara.
Perubahan besar lainnya ditengarai sebagai hasil globalisasi, dimana perusahaan yang sedang berusaha dalam membuka dan memperluas pasar global dan cenderung menjadi trans-nasional (antar negara), investasi (langsung atau tidak langsung) disesuaikan pada regional atau ekonomi nasional di negara terpilih. Mereka juga merelokasi beberapa kegiatan mereka ke beberapa regional yang berbeda untuk mencari pasar yang baru.
Perbedaan yang paling besar pada globalisasi masa lampau dan saat ini terletak pada masing-masing sudut pandang dan kecepatan.
1.3 Kekhasan globalisasi.
Diantara hal yang penting dari saluran global terpadu adalah perdagangan internasional dan aliran modal.
The global competitiveness Report (Laporan daya saing global) tahun 1977 mencatat lima faktor utama dalam investasi modal asing.
• Seberapa besar pasar yang ditargetkan oleh negara • Pertumbuhan pasar yang diharapkan sesuai dengan yang ditargetkan negara • Kemampuan modal pendamping dan keuntungan yang diperoleh • Produktivitas dan budaya kerja pekerja • Infastruktur
Sebagai contoh, investasi umum dalam pendidikan dan infrastruktur dapat meningkat- kan modal sendiri dan motivasi kerja serta akan menarik investasi asing.
Globalisasi cenderung untuk lebih membuka iklim investasi dan memberi kontribusi per- tumbuhan aliansi global, joint venture dan jaringan bisnis.
Serikat buruh era global, telah mengubah pola kekhususan geografi antar negara. Se- bagai pengembang ekonomi menggeser pelayanan, industrialisasi menjadi the hall- mark of the peryphery. Industri pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di semua bagian negara berkembang.
Kita hidup di dunia transformasi (terbuka memberi informasi), telah memberi dampak hampir kepada semua aspek yang kita lakukan. Untuk yang baik maupun yang buruk, kita akan ditarik mengikuti tuntutan global yang tidak seorangpun akan mengerti, tetapi hal ini memberi dampak seperti yang telah menimpa dan kita alami semua.
Karena itu konsep ini akan menjadi perdebatan yang luas pada tingkat internasional dan nasional, politisi dan soko guru bisnis. Seperti sebelum sepuluh tahun yang lalu di- mana masalah ini sudah terjadi.
1.4 Mengapa ICT memiliki dampak terhadap globalisasi?
‘Dunia menjadi semakin kecil’ hal ini muncul hasil dari pengamatan yang dilakukan berulang kali pada saat ini. Salah satu alasan utama adalah meluasnya Information and Communication Technology (ICT). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi globalisasi. Salah satu diantaranya adalah manfaat informasi dan komunikasi teknologi. (ICT).
Dunia bisnis dan sebagai bagian besar masyarakat, percaya pada ICT, terutama seba- gai alat untuk mengkomunikasikan data dan informasi yang berharga, yang dikumpul- kan dan diterjemahkan untuk memenuhi operasional organisasi dan pengambilan kepu- tusan yang penting. Dengan perkembangan internet, ada peningkatan pada sejumlah peluang yang memungkinkan industri berhasil secara finansial.
ICT adalah sumber penting dalam kegiatan bisnis sehubungan dengan luasnya perkem- bangan jaringan komunikasi, sistem distribusi terpadu, dan sistem data base yang memberi kemudahan bisnis untuk beroperasi dalam arahan global. ICT memberi kemu- dahan berkomunikasi antar industri melalui teknologi state-of-the-art, terdiri dari per- alatan telekomunikasi seperti kamera high-tech, ISDN networks, menghasilkan kece- patan yang tinggi pada transmisi data.
Saat ini banyak industri diseluruh dunia terlibat dalam globalisasi melalui ICT, hal ini telah menyebabkan peningkatan persaingan antar industri-industri. Oleh karena ini, ke- untungan untuk konsumer adalah harga yang sudah dipatok di internet lebih murah di- bandingkan dengan harga di toko.
Faktor-faktor lain yang telah memberi kontribusi terhadap pergerakan globalisasi adalah e-commerce dan e-business.
E-commerce dimaksudkan sebagai suatu perubahan informasi melalui fasilitas elek- tronik pada semua tingkat permintaan (supply chain), berhubungan dengan perdagan- gan barang-barang melalui fasilitas dan pelayanan elekronik. Sebaliknya E-busines di- maksudkan sebagai perubahan informasi melalui fasilitas elektronik sehubungan den- gan kegiatan bisnis internal dan eksternal pada suatu organisasi. E-commerce memberi konsumsi yang luas ke seluruh dunia dengan tingkat produk yang tinggi dan mening- katkan penjualan dan keuntungan.
Disisi lain ICT membuat adanya keterbatasan. Salah satu diantaranya adalah persetu- juan terhadap seseorang untuk bisa mengakses internet. Sebagai contoh, banyak orang di negara berkembang tidak memiliki akses sendiri dari komputer ke internet, artinya ada keterbatasan bagi sebagian orang untuk dapat menggunakan layanan dari or- ganisasi yang menyediakan informasinya melalui website.
Biaya untuk membuat bisnis berbasis internet merupakan hambatan utama yang harus dihadapi dan diatasi oleh perusahaan-perusahaan baru jika mereka memutuskan untuk menggunakan pendekatan ini. Salah satunya adalah beban pemasangan dan instalasi perangkat keras untuk dapat mengakses internet; penyusunan uraian perangkat lunak, yang sangat penting untuk mengamankan transaksi online.
Di sejumlah negara berkembang masih banyak masalah untuk dapat mengakses jarin- gan komunikasi global. Infrastruktur yang lemah dan sambungan telepon yang kurang bagus atau lambat merupakan faktor utama distribusi, sama pentingnya dengan suplai listrik yang bisa dipercaya.
Penggunaan internet untuk email (surat elektronik) sering kali dibatasi karena bisa menghabiskan waktu dan uang untuk mencoba mencari informasi yang relevan di internet. Selain itu untuk mengunduh (download) dan membutuhkan memori yang be- sar dari internet, misalnya grafis atau gambar yang menunjukkan kinerja pendidikan dan materi kesehatan, bisa sangat sulit, walaupun bias, membutuhkan waktu yang ti- dak sebentar.
Rintangan-rintangan diatas sudah dikenali dan sedang dibuat pendekatan baru untuk bisa digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Di sejumlah provinsi terpencil di In- dia, teknologi nirkabel (wireless) sedang digunakan, mereka memanfaatkan bis umum Rintangan-rintangan diatas sudah dikenali dan sedang dibuat pendekatan baru untuk bisa digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Di sejumlah provinsi terpencil di In- dia, teknologi nirkabel (wireless) sedang digunakan, mereka memanfaatkan bis umum
1.5 Kelebihan dan kekurangan globalisasi
Tabel berikut menyajikan kelebihan dan kekurangan globalisasi yang sering diungkap- kan:
Kelebihan Globalisasi Kekurangan Globalisasi
Kondisi ekonomi negara-negara erat Ada beban sosial dan beban ekonomi hubungannya dengan ekonomi interna- pengaruh dari globalisasi. Liberalisasi sional secara konsisten berkembang perdagangan menguntungkan bagi indus- jauh lebih cepat dibanding negara- tri-industri yang mempunyai daya saing negara yang mencoba melindungi diri. dan merugikan industri-industri yang ti- Ekonomi terbuka yang diatur dengan baik dak mempunyai daya saing; globalisasi telah berkembang dengan tingkat per- juga mengharuskan negara-negara ang- tumbuhan sekitar 2½ persen lebih tinggi gota untuk melakukan restrukturisasi dan dibanding tingkat pertumbuhan ekonomi reformasi ekonomi. Meskipun hal ini bisa yang tertutup dari kekuatan globalisasi.
memberi keuntungan jangka panjang, ada biaya-biaya dan beban-beban baru
yang harus diselesaikan dan muncul dalam jangka pendek, beban sosial untuk mereka yang terpengaruh sangat tinggi.
Negara-negara yang memiliki pertumbu- Sejumlah negara tidak mampu mengam- han ekonomi yang lebih besar lebih bil keuntungan dari globalisasi dan stan- mampu meningkatkan standar hidup dan dar hidupnya menurun jauh dibawah ne- mengurangi kemiskinan. India telah gara-negara kaya. Selisih pemasukan mengurangi tingkat kemiskinan sebesar antara 20% negara-negara kaya dan mi- setengah dari sebelumnya dalam dua skin bertambah dari 30 banding 1 pada dekade. Cina telah mengurangi jumlah tahun 1960 sampai 82 banding 1 pada rakyat miskin pedesaan dari 250 juta tahun 1995. orang pada tahun 1978 hingga menjadi
34 juta orang pada tahun 1999. Biaya impor yang lebih murah menyebabkan lebih banyak produk yang bisa diakses oleh banyak orang, melalui persaingan, bisa membantu mendukung efisiensi dan produktivitas.
Peningkatan kesejahteraan melalui eko- Peningkatan perdagangan dan perjalanan nomi yang didapat dari globalisasi telah telah memfasilitasi penyebaran penyakit Peningkatan kesejahteraan melalui eko- Peningkatan perdagangan dan perjalanan nomi yang didapat dari globalisasi telah telah memfasilitasi penyebaran penyakit
meningkatkan tingkat harapan hidup. negara. Krisis AIDS telah menurunkan Lebih dari 85 persen populasi dunia bisa tingkat harapan hidup di sejumlah negara memiliki harapan hidup sampai enam pu- di Afrika hingga kurang dari 33 tahun, luh tahun (dua kali lebih panjang dari penundaan penanganan masalah tersebut tingkat harapan hidup rata-rata 100 ta- disebabkan karena tekanan ekonomi dan hun lalu!)
telah memperburuk keadaan. Globalisasi juga memungkinkan pengenalan terha- dap rokok dan tembakau di negara- negara berkembang, dan masalah utama kesehatan dan beban finansial sehubun- gan dengan hal tersebut.
Peningkatan pendapatan global dan pe- Meningkatnya saling ketergantungan nurunan rintangan investasi telah antar negara dalam era globalisasi mem- memicu peningkatan investasi luar negeri buat negara-negara tersebut lebih rentan langsung dan mempercepat pertumbu- terhadap masalah ekonomi seperti krisis hannya di berbagai negara.
ekonomi Asia di akhir 1990-an. Peningkatan kesadaran lingkungan dan Lingkungan telah dibahayakan spt indus-
pertanggungjawabannya berkontribusi tri-industri pertanian, kehutanan, per- pada hasil lingkungan yang positif dengan tambangan, perikanan, eksploitasi kode- mendorong penggunaan teknologi yang kode lingkungan secara berlebihan dan lebih efisien dan kurang mencemari serta korupsi merusak perilaku negara memfasilitasi impor bahan-bahan peng- berkembang. Perusahaan biji benih per- ganti yang bisa diperbaharui untuk tanian merusak perbedaan biologis bumi, menggantikan sumber daya alam yang dan membahayakan kehidupan petani. mulai langka.
Peningkatan institusi global yang saling Kekuatan utama ekonomi memiliki pen- terkait dan ketergantungan, seperti Or- garuh besar dalam institusi globalisasi, ganisasi Perdagangan Dunia dan Bank seperti Organisasi Perdagangan Dunia Dunia, mampu menyelesaikan pertikaian (WTO), dan ini bisa bertentangan dengan antar negara, selain itu tekanan ekonomi kepentingan negara berkembang di dan politik internasional memungkinkan dunia. Tingkat perlindungan pertanian untuk dipecahkan dengan pendekatan oleh negara-negara kaya juga diperkira- “berdasarkan aturan”, dibandingkan den- kan sekitar lima kali lebih besar daripada gan pendekatan kekuatan ekonomi atau bantuan yang mereka berikan pada ne- politik yang lebih besar
gara miskin.
Perkembangan teknologi secara Liberalisasi perdagangan dan perkem- dramatis mengurangi beban dan bangan teknologi mengubah ekonomi ne- harga dan mengubah cara dunia berko- gara, merusak komunitas pertanian tra- munikasi, belajar, melakukan bisnis dan disional dan memungkinkan impor barang menanggulangi penyakit. Antara tahun pabrik dengan murah. Hal ini bisa men-
1990 dan 1999, tingkat buta huruf de- yebabkan pengangguran jika tidak ditan- wasa di negara berkembang menurun gani dengan seksama, karena pekerjaan dari 35 persen menjadi 29 persen.
di bidang ekonomi tradisional menjadi langka dan orang-orang mungkin tidak
lagi menghargai kemampuan untuk me- lakukan suatu pekerjaan.
Komunikasi modern dan penyebaran Komunikasi modern telah menyebar- informasi secara global telah berkontri- kan kesadaran akan perbedaan antar ne- busi pada tumbangnya rezim tidak de- gara, dan meningkatkan tuntutan mi- mokratis dan pertumbuhan demokrasi grasi ke negara yang lebih kaya. liberal di seluruh dunia.
Penggunaan standar tempat kerja oleh Persaingan global bisa memicu “perta- perusahaan global untuk fasilitas pro- rungan sampai akhir” dalam tingkat gaji duksi internasional mereka di negara- dan standar kerja. Persaingan tersebut negara berkembang membuat kontribusi juga bisa menimbulkan “pemerasan otak”
penting pada penghargaan untuk standar 2 pekerja ahli, dimana para profesional kerja internasional. Gaji yang dibayarkan berkualitas seperti doktor, insinyur, dan oleh perusahaan multi nasional di ne- spesialis IT, bermigrasi ke negara maju gara-negara berpenda-patan rendah dan untuk mengambil keuntungan seperti gaji menengah berkisar antara 1,8 sampai 2,0 yang lebih tinggi dan karir yang lebih be- kali gaji rata-rata di negara-negara sar serta prospek hidup. Hal ini mengha- tersebut.
silkan berkurang-nya pekerja berkualitas di negara berkembang.
Migrasi internasional memicu pengenalan Budaya dan bahasa nasional yang
lebih besar akan keberagaman dan asli bisa terkikis oleh budaya globalisasi penghargaan terhadap identitas kultural modern. yang meningkatkan demokrasi dan akses atas hak asasi.
Sumber: United Nations Development Prgogramme, 2004 http://www.undp.org
1.6 Sudut pandang berbeda tentang globalisasi
Para pemikir yang lain memiliki pandangan tentang globalisasi yang hampir seluruhnya bertolak belakang yang dimunculkan dalam debat selama beberapa tahun terakhir ini. Ada sejumlah sudut pandang terhadap batasan dan kemungkinan yang dimiliki oleh komunitas ekonomi global.
Pandangan liberal atau integratif
2 Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi http://www.ilo.org
Pandangan kaum ini menyatakan bahwa negara-negara makin terkait ke jaringan perdagangan, investasi dan perpindahan teknologi melalui pasar global dan bahwa jar- ingan tersebut menguntungkan karena jaringan-jaringan itu berkontribusi pada keselu- ruhan efisiensi dan perkembangan ekonomi dunia, dengan demikian bisa berkontribusi pada kesejahteraan materi penduduk dunia. Pandangan ini kadang disebut sebagai pandangan “liberal” atau “integratif” dunia .
Pandangan radikal
Kaum radikal menyatakan bahwa globalisasi tidak hanya sangat nyata, tapi konse- kuensinya juga bisa dirasakan dimana saja. Pasar global, menurut mereka, jauh lebih berkembang dibanding pasar pada dua atau tiga dekade lalu, dan tidak dibedakan den- gan batas negara. Negara-negara telah kehilangan sebagian besar kekuasaan yang du- lunya mereka miliki dan para politisi telah kehilangan sebagian besar kemampuan mereka untuk mempengaruhi keadaan.
Pandangan ini menyatakan bahwa globalisasi ekonomi tidak selamanya baik dan bahwa globalisasi tersebut bisa menyingkirkan nilai-nilai demokrasi jika tidak diiringi dengan hubungan politik demokratis antara masyarakat dan warga negara di negara-negara yang berbeda. Jika pandangan pertama menekankan nilai-nilai efisiensi dan pertumbu- han ekonomi, pandangan kedua ini menekankan nilai-nilai partisipasi politik dan tekad diri sebagai dasar masyarakat global.
Pandangan nasionalis ekonomi
Pandangan ketiga adalah pandangan “nasionalis ekonomi”. Dari sudut pandang ini, dunia tidak dipandang sebagai kumpulan investor dan pedagang antar negara yang mencari kesejahteraan melalui efisiensi dan juga tidak dipandang sebagai masyarakat warga negara dunia yang ingin mengembangkan demokrasi, tapi sebagai negara- negara yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan kesejahteraan. Pandangan ini menyatakan bahwa pengembangan ekonomi dan sosial penting bagi kekuatan dan status sebuah Negara, dan negara-negara boleh menggunakan kekuasaan mereka un- tuk memanipulasi ekonomi dan mendorong perkembangan industri yang cepat.
Masalah-masalah dan pengaruh-pengaruh globalisasi menimbulkan perasaan yang kuat, menggoda orang untuk memandangnya lewat kacamata hitam-putih, sementara sebenarnya globalisasi merupakan sebuah jaring yang sangat rumit yang terdiri dari banyak hal.
Dialog dan diskusi penyeimbang
Ketika mendiskusikan tentang globalisasi dan isu kompleks lainnya, seringkali berguna untuk memperjelas dialog dengan format yang jelas tentang komunikasi dan diskusi.
Diskusi dari bahasa Yunani mempunyai arti sebagai alat pemukul dan penggegar otak, perundingan, berarti melempar, mengutip, memecahkan. David Bohm mengaitkan diskusi dengan sebuah aktifitas dimana kita melemparkan pendapat kita dan seterusnya berusaha untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran pendapat kita. Pada proses ini, seluruh pandangan biasanya terkutip dan terpecah-pecah menjadi beberapa bagian
Tujuan dari sebuah dialog dan diskusi biasanya sangat berbeda, mari perhatikan tabel berikut:
Dialogue Discussion
meluruskan tujuan yang telah menanyakan pembelajaran disampaikan
Menyampaikan, menjual, mendapatkan persetujuan
meyakinkan
memadukan beberpa persepek- Membuka dan menguji tif
asumsi
mengevaluasi dan memilih yang Membenarkan / memper- terbaik
tahankan asumsi
Dalam pembelajaran tim, diskusi diperlukan sebagai pelengkap dialog. Dalam diskusi bila ada pandangan berbeda disampaikan dan dipertahankan, hal ini akan berguna un- tuk melengkapi analisa pada situasi keseluruan.
Ketika dialog, pendapat berbeda disampaikan dengan tujuan untuk menemukan sudut pandang yang baru. Sementara diskusi bertujuan untuk memilih sebuah keputusan. Dalam dialog, isu yang kompleks diteliti. Ketika tim diharuskan membuat persetujuan, dilakukan diskusi. Biasanya hasil analisa, pendapat alternatif dibobot dan disiapkan pendapat yang dipilih. (yang terpilih bisa alternatif awal atau bisa juga pendapat baru yang dihasilkan dari diskusi).
Diskusi yang produktif menghasilkan kesimpulan atau aktifitas. Disisi lain dalam dialog pembicaraan bisa bercabang, tidak mencari kesepakatan, tetapi memperkaya terhadap isu yang kompleks. Namun keduanya (diskusi dan dialog) dapat mengarahkan pada aksi baru, tetapi aksi tersebut sering kali fokus pada diskusi, yang muncul sebagai pro- duk dari dialog. Tujuan diadakannya dialog adalah untuk memperlihatkan ketidak logi- san fikiran kita, untuk melihat hal ini dan kebiasaan dalam berfikir, menjadi pengama- tan berfikir kita.
Didalam dialog orang mulai mengamati sifat bahasa kolektif dan berfikir kolektif. Ke- banyakan berfikir kolektif merupakan hal yang orisinil. Mereka juga mulai mengamati perbedaan antara berfikir sewaktu proses secara terus-menerus dan berfikir hasil proses. Berfikir kolektif adalah berfikir secara terus-menerus dilakukan seperti daun yang mengapung ke atas permukaan meja pencucian. Kami memetik daun, karena kami lalai melihat alur berfikir kolektif yang dimuncul.
Tim belajar sebaiknya menguasai perubahan yang terjadi antara dialog dan diskusi. Hal ini seperti seni melihat hutan dan pohon, seni melihat hal yang kompleks mulai dari struktur dasar dan yang menyebabkan timbulnya perubahan. Kita pun harus mengatur hal-hal yang kompleks ke dalam sebuah cerita yang masuk akal dan menjelaskan per- masalahan serta bagaimana membuat perubahan. Karena kompleksitas makin mening- kat, ada beberapa saran bagi tim yang perlu diperhatikan antara:
Berbagi dalam pengembangan melalui pembelajaran tim (seni melihat hutan) Mengetahui bagaimana pentingnya dan bagaimana mengurangi perhatian (seni melihat pohon)
Sekarang lakukan tugas kelompok QU 1-1. AS 1/6 “Mendukung atau menentang globalisasi” yang akan saudara temukan di bawah Bagian Latihan di akhir unit pembelajaran ini. Ikuti cata- tan petunjuk sehubungan dengan jurnal pelajaran dan bukti portofolio
2 Globalisasi dan strategi pengembangan bangsa
2.1 Globalisasi sebagai konsep luas
Seperti yang telah kita lihat, globalisasi merupakan sebuah konsep luas yang mencakup proses-proses dimana pasar sub nasional (misalnya pasar lokal, pasar provinsi, atau pasar daerah) dan pasar nasional digabungkan ke dalam pasar lain pada dimensi global. Dimensi ini mencakup tenaga kerja, keuangan, makanan dan bahan mentah, jasa dan pasar lainnya.
FINANCIAL MARKETS
LAND
MARKETS
LABOUR MARKETS
FOOD MARKETS
COMMODITY MARKETS SERVICE MARKETS INTERNATIONAL MARKETS
Siapa saja pemain utamanya?
Masyarakat ekonomi global mencakup investor, bankir dan ahli keuangan, dan juga manajer, ilmuwan, insinyur, pendidik dan ahli profesional lain. Masyarakat tidak selalu berbicara menggunakan bahasa yang sama namun seringnya mereka memiliki gaya Masyarakat ekonomi global mencakup investor, bankir dan ahli keuangan, dan juga manajer, ilmuwan, insinyur, pendidik dan ahli profesional lain. Masyarakat tidak selalu berbicara menggunakan bahasa yang sama namun seringnya mereka memiliki gaya
Sekarang mari kita lihat hubungan antara kebersaingan dengan produktivitas dalam globalisasi dan strategi pengembangan bangsa
2.2 Perubahan konsep kebersaingan dan produktivitas
Daya saing adalah isu hangat dalam globalisasi di banyak negara dan perusahaan. OECD 3 3 mendefinisikan daya saing sebagai “Batas tingkatan dimana sebuah negara bisa, dengan persyaratan pasar bebas dan adil, memproduksi barang dan jasa yang lu- lus dari ujian pasar internasional, sambil terus menerus mempertahankan dan memper- luas pendapatan nyata untuk masyarakatnya dalam jangka panjang”. Hal ini hanya bisa dicapai melalui peningkatan produktivitas.
Faktor dan persyaratan kebersaingan
Peningkatan daya saing, internasionalisasi dan kerumitan pasar, globalisasi manufaktur dan peningkatan kepedulian akan masalah-masalah sosial dan ekologi membuat pen- ingkatan produktivitas semakin penting.
Delapan faktor utama yang mempengaruhi kebersaingan suatu negara, perusahaan multi nasional dan perusahaan bisnis:
• Ekonomi daerah. Semakin banyak persaingan yang ada dalam ekonomi daerah, semakin produktif dan semakin kompetitif lah perusahaan domestik dan
semakin tinggi juga nilai tambah produktivitas dan kesejahteraan negara. • Internasionalisasi. Keterbukaan untuk kegiatan ekonomi internasional men-
ingkatkan kinerja ekonomi suatu negara. Kebersaingan memimpin ekspor sering dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Keterpaduan yang lebih tinggi dengan ekonomi internasional menghasilkan alokasi sumber daya yang le- bih produktif dan standar hidup yang lebih tinggi.
• Pemerintah. Kebijakan pemerintah berkonsentrasi pada penciptaan lingkungan yang kompetitif bagi perusahaan-perusahaan dan pada penyediaan kondisi ma-
kro ekonomi dan sosial yang bisa diprediksi dan dengan demikian meminimalisir resiko eksternal bagi kegiatan ekonomi.
• Keuangan. Sektor keuangan yang berkembang baik, terpadu secara interna- sional dalam sebuah negara mendukung kebersaingan internasional negara
tersebut. • Infrastruktur. Infrastruktrur yang baik mendukung kegiatan ekonomi. Infra-
struktur yang baik mencakup tersedianya sumber daya alam dan sistem bisnis fungsional, teknologi informasi, transportasi, komunikasi dan pendidikan serta perlindungan lingkungan yang efisien.
3 Organisasi untuk Economic Co-operation and Development
• Manajemen. Produk dan jasa yang kompetitif mencerminkan kemampuan manajerial, berorientasi jangka panjang, kemampuan untuk beradaptasi pada
perubahan dalam lingkungan kompetitif, tingkat kewirausahaan dan kemampuan keterpaduan serta pembedaan kegiatan bisnis.
• Ilmu pengetahuan dan teknologi. Keuntungan kompetitif bisa dibangun dalam penerapan teknologi yang ada dengan inovatif dan efisien. Investasi
dalam penelitian dan kegiatan inovatif untuk menciptakan pengetahuan baru sangat penting bagi sebuah negara yang berada dalam tahap pengembangan ekonomi kearah yang lebih dewasa.
• Kualitas masyarakat. Tenaga kerja terlatih dengan sikap positif meningkatkan
produktivitas dan kebersaingan sebuah negara. Pendidikan, kemampuan teknis pekerja, kualitas manajemen dan efisiensi, semuanya berkontribusi pada keber- saingan. Semua ini berarti bahwa untuk membuat sebuah strategi yang kom- petitif diperlukan lebih banyak perubahan koordinasi dalam pengembangan sumber daya manusia dibandingkan dengan beberapa usaha profil tinggi dalam satu atau dua bidang.
Harus ditekankan disini bahwa keterbukaan pada pasar global dan internasionalisasi ekonomi memainkan peran penting dalam produktivitas dan pencapaian kompetitif.
Faktor produktivitas
Sejumlah tren penting telah terlihat dalam lingkungan bisnis yang akan mengarah pada perubahan dramatis strategi dan pendekatan produktivitas saat ini. Tren-tren tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
• globalisasi dan ekonomi yang terpadu; • pengaruh pengembangan teknologi; • kemunculan sistem kerja baru; • pergeseran dari praktek pribadi secara tradisional ke Manajemen SDM interna-
sional. • Perubahan gaya kepemimpinan : dari birokrasi ke kewirausahaan.
2.3 Kontribusi produktivitas pada perkembangan nasional
Produktivitas merupakan masalah utama bagi strategi pengembangan nasional karena pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi. Produktivitas ini penting sebagai sumber pendapatan dan sebagai tujuan integratif kerjasama tenaga kerja/manajemen dan partisipasi pekerja, yang merupakan kriteria untuk kebersaingan perusahaan dan strategi jangka panjang pemerintah, pegawai dan pemilik perusahaan untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong hak asasi manusia dan demokrasi eko- nomi.
Sudah diketahui bahwa perusahaan-perusahaan produktif terkait erat dengan dorongan pada:
• kualitas kerja yang lebih baik; • partisipasi; • prinsip-prinsip ekonomi pasar; • kreativitas dan inisiatif individu; • Gaya dan praktek manajemen yang berorientasi pada manusia.
Tujuan produktivitas, produk yang dibuat dapat diterima oleh semua pihak terkait, menjadi instrumen penting sebagai penyebaran kesejahteraan, hubungan idustri yang baik dan partisipasi demoktratis pekerja.
2.4 Paradigma baru pengembangan produktivitas
Kenyataan ekonomi saat ini memicu berfikir ulang tentang konsep produktivitas. Secara tradisional, produktivitas dipandang sebagai konsep efisiensi (jumlah hasil dikaitkan dengan usaha atau sumber daya yang digunakan), sementara produktivitas dipandang sebagai sebuah konsep efisiensi dan efektifitas, efisiensi berarti bagaimana perusahaan memenuhi perubahan yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan pelanggan, dengan kata lain bagaimana perusahaan menciptakan dan menawarkan nilai pelanggan.
Produktivitas sekarang dipandang sebagai sesuatu yang tergantung pada produk dan jasa (kegunaan, keunikan, kualitas, kenyamanan, ketersediaan, dsb) dan efisiensi pro- duksi dan distribusinya pada pelanggan.
Agar relevan dengan lingkungan yang dinamis dan berubah, usaha peningkatan produk- tivitas harus menitik beratkan pada:
• Melakukan hal yang benar (mengetahuai “apa” yang akan diproduksi dan didis- tribusikan) denagn terus menerus mengkaji ulang; mengenali perubahan kebu-
tuhan dan harapan konsumen dan masyarakat; serta pembuatan dan perancan- gan produk dan jasa yang paling bisa memuaskan dan sesuai harapan.
• Melakukan hal yang benar (mengetahui “bagaimana”) dengan terus menerus meningkatkan proses produksi dan distribusi; mengirimkan barang dan jasa
dengan cara yang paling efisien sambil meminimalisir pengaruh negatifnya ter- hadap lingkungan sosial dan ekologi.
Karena pasar yang sangat dinamis, peningkatan produksi dan teknologi informasi yang cepat, perubahan dalam ketersediaan sumber daya dan perubahan kebutuhan dan harapan pelanggan, inovasi produk terus menerus, sehingga proses dan pengaturan memegang peranan penting terhadap produktivitas. Konsep ini akan dikembangkan pada semester 2 memelalui modul 2 unit pembelajaran 7
3 Aliansi dan jaringan kerja
Tren-tren mengenai kebersaingan yang lebih tinggi melalui pertumbuhan produktivitas dan pengembangan pasar secara paradoks mengharuskan perusahaan membentuk ali- ansi kerjasama dan jaringan kerja agar mampu bersaing dengan lebih baik melalui ker- jasama.
Untuk menghadapi perubahan tren yang sangat cepat dalam bidang ekonomi interna- sional, perusahaan-perusahaan harus menggunakan praktek manufaktur “agile (was- pada)”—yaitu mereka harus lebih terbiasa dengan perubahan dan perbedaan kebutuhan pelanggan mereka; bisa mengatur ulang sistem distribusi penyedia, pekerja dan mana- jer mereka dengan cepat; serta menggunakan jaringan telekomunikasi dan transportasi berkecepatan tinggi untuk mendapatkan dan memilah-milah informasi dan untuk men- dapatkan masukan dan mendistribusikan produk.
3.1 Jenis-jenis aliansi
Ada banyak struktur aliansi berbeda yang bisa digunakan untuk mencapai berbagai tu- juan berbeda dan memenuhi perbedaan kerangka waktu. Struktur-struktur yang paling umum akan dibahas disini. Hampir semua aliansi bisa dikelompokkan dalam penga- turan horizontal atau vertikal. Ya, sejumlah aliansi memang cukup komprehensif se- hingga bisa memiliki komponen horizontal sekaligus vertikal dalam strukturnya.
Aliansi horizontal
Aliansi horizontal mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang bisnis yang sama. Perusahaan-perusahaan tersebut jarang sekali bergerak di bidang jasa, tapi saat ada yang demikian, perusahaan tersebut biasanya bertujuan untuk mencapai skala tertentu, untuk menyesuaikan dengan perubahan atau untuk menangani bidang- bidang keahlian.
Aliansi vertikal
Aliansi vertikal adalah hubungan antara organisasi-organisasi dari bidang bisnis yang berbeda. Aliansi ini adalah jenis aliansi yang umum ditemukan diantara perusahaan- perusahaan jasa karena bisa diatur sebuah kolaborasi yang bisa memberikan solusi lengkap pada pelanggan. Dengan sedikit kemungkinan persaingan antar anggota ali- ansi, perusahaan-perusahaan tersebut bisa menggabungkan kemampuan mereka untuk bersaing dengan organisasi (perusahaan) lain yang lebih besar dan lebih luas.
Aliansi strategis
Aliansi strategis, secara luas dijelaskan sebagai sebuah perjanjian kontrak antara peru- sahaan-perusahaan untuk bekerja-sama dalam mencapai satu tujuan tertentu tanpa mempedulikan bentuk hukum atau organisasi aliansi tersebut. Definisi ini mencakup teramat banyak perjanjian yang berkisar mulai dari persetujuan dengan jabat tangan sampai ke merger, dan join-venture.
Maka, aliansi strategi mencakup semua hubungan yang ada di dalam pasar. Aliansi dibuat sebagai alat yang efektif untuk mendapatkan akses ke pasar baru dan ke keahl- ian khusus atau untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di pasar. Mungkin akan ada masalah dalam menemukan sumber-sumber untuk menjalani satu arah strategis tertentu dan, dengan demikian, dibutuhkanlah seorang partner. Biasanya, aliansi seperti ini muncul saat sebuah perusahaan tertentu memiliki kesempatan mela- kukan penelitian teknologi yang menarik, namun kekurangan dana untuk melanjut- kannya atau saat perusahaan tersebut kekurangan dana untuk menembus negara lain.
Perusahaan-perusahaan bisa memperkuat hubungannya dengan pelanggan, penyedia (suplier), distributor, akademisi, dan bahkan dengan pesaingnya karena semuanya bisa memberikan pengaruh yang besar yang menentukan apakah perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan strategisnya atau tidak. Maka, aliansi strategis dibuat saat dua peru- sahaan atau lebih bekerja sama dan menggabungkan usaha mereka untuk mendapat- kan keuntungan kompetitif yang tidak mungkin dicapai jika mereka berjuang sendiri- sendiri.
Konsep aliansi strategis telah menginspirasi banyak produsen yang berharap untuk bisa menjaring banyak suplier dan distributor dalam kerangka kerja sama untuk meningkat- kan proses dan produktivitasnya.
Hasilnya, gabungan dalam bisnis tidak lagi terbatas pada aliansi dua perusahaan saja, seperti joint-venture. Sekarang kita bisa melihat sekumpulan perusahaan mengga- bungkan diri untuk mencapai satu tujuan umum.
3.2 Jaringan bisnis
Jaringan bisnis adalah sebuah kelompok yang terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang sudah berhasil dan bekerjasama serta bergabung untuk mencari peluang bisnis baru. UKM-UKM ini bergabung bersama untuk membuat sebuah massa kritis untuk mencapai keuntungan kompetitif dalam hal skala, cakupan, dan ke- cepatan seperti yang dimiliki oleh organisasi yang lebih besar dan lebih luas. Proyek- proyek yang disepakati biasanya bertujuan agar bisa lebih kompetitif di pasar lokal dan internasional. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi harus membangun seman- gat kepercayaan dan fleksibilitas yang terus-menerus digabungkan untuk peluang bisnis lebih jauh.
Sekarang, perusahaan-perusahaan segala ukuran harus lebih tergantung pada jaringan komunikasi dan transportasi dunia dan mendirikan “organisasi virtual” agar bisa tetap responsif dan fleksibel. Untuk menerapkan praktek manufaktur “agile”, mereka harus menyusun perusahaan-perusahaan mereka menjadi sebuah tim baru untuk menghadapi peluang-peluang baru.
Organisasi-organisasi virtual tidak lagi terbatas oleh keharusan adanya tempat secara geografis atau lokasi di kota sebagaimana perusahaan-perusahaan lain yang terkait dalam produksi massa, mereka harus bisa memiliki keberadaan global untuk menda- patkan cakupan ekonomi, komponen penghubung sistem produksi distribusi di banyak Organisasi-organisasi virtual tidak lagi terbatas oleh keharusan adanya tempat secara geografis atau lokasi di kota sebagaimana perusahaan-perusahaan lain yang terkait dalam produksi massa, mereka harus bisa memiliki keberadaan global untuk menda- patkan cakupan ekonomi, komponen penghubung sistem produksi distribusi di banyak
Maka, sampai batas yang luas, kebersaingan perusahaan-perusahaan secara interna- sional terletak pada kemampuan pemimpin perusahaan tersebut untuk memfasilitasi dan mendukung perusahaannya dalam menanggapi dasar-dasar keuntungan komparatif ini dengan cepat dan efektif.
Dengan menggunakan struktur jaringan, sebuah perusahaan bisa mengoperasikan bis- nis berkelanjutan secara produktif sekaligus inovatif, dengan menitikberatkan pada hal- hal yang dikuasainya dengan baik dan mengontrak perusahaan lain. Selain itu, perusa- haan ini juga bisa memasuki bisnis baru dengan mengeluarkan sedikit biaya dan men- dapatkan keuntungan maksimal, dengan segala kompetensi uniknya.
Sebuah syarat penting untuk pengembangan jaringannya adalah kemajuan teknologi komunikasi dan komputer. Organisasi jaringan kerja tidak bisa beroperasi dengan efektif kecuali jika anggotanya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan ce- pat, akurat, dan tidak mempedulikan jarak yang jauh.
Kesimpulannya, globalisasi dan perubahan teknologi, disandingkan dengan perturan 4 dan demografi tenaga kerja, telah menciptakan kenyataan kompetitif yang baru dan mengharuskan sikap efektif dan adaptif terus menerus. Struktur jaringan kerja me- mungkinkan produktivitas sekaligus fleksibilitas.
Sekarang siapkan diri saudara untuk melakukan kunjungan la- pangan. Silahkan lihat QU-1.1-AS 2/6 Kunjungan lapangan “PERUSAHAAN MULTINASIONAL DALAM KONTEKS” yang akan saudara temukan dibawah Bagian Tugas di akhir unit pembela- jaran ini
4 Mencoba untuk membuat pasar lebih efisien dengan menghilangkan atau mengurangi perselisihan
4 Pengembangan berkelanjutan
Pengembangan berkelanjutan terkait erat dengan proses globalisasi. Masalah-masalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dukungan terhadap pengembangan berkelanjutan memiliki cakupan global termasuk masalah-masalah dan tantangan- tantangan terkait dengan keberlangsungan planet ini sebagai tempat tinggal bagi masyarakat manusia.
4.1 Definisi pengembangan berkelanjutan: apakah yang di-
maksudkan oleh kita pengembangan berkelanjutan?
Laporan komisi Brindtland (The Brundtland Commission Report) menguraikan pengem- bangan berkelanjtan “sebagai pengembangan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa merusak sesuatu sehingga generasi yang akan datang dapat memenuhi kebutu- hannya.
Dalam arti luas, keberlanjutan berarti bahwa masukan dalam arti bahan mentah dan energi serta luaran misalnya sisa material dan panas seharusnya dan mampu dimuncul- kan kembali (regeneratif) dan mampu serap oleh ekosistem..
Istilah pengembangan berkelanjutan merujuk pada kemampuan produsen dan pem- buat barang untuk memenuhi kebutuhan produk saat ini sekaligus pada waktu yang bersamaan mempertahankan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut di masa depan. Khususnya, jika tujuannya untuk menurunkan tingkat penggunaan sum- ber daya alam, mengurangi jumlah polusi yang diciptakan, dan menyediakan cukup banyak produk seperti makanan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Konsep kemampuan berkelanjutan diketahui merupakan sifat alami ekonomi, lingkun- gan dan masyarakat yang saling tergantung. Hasilnya adalah usaha-usaha pengem- bangan berkelanjutan dilakukan oleh semua sektor masyarakat, termasuk konsumen, pemerintah dan industri.
4.2 Tonggak pengembangan berkelanjutan
Pengembangan berkelanjutan telah mencuat dalam debat-debat beberapa tahun be- lakangan ini: meskipun demikian, berfikir tersebut bukanlah hal yang baru. Sepanjang sejarah, berbagai budaya telah menyadari perlunya keseimbangan antara lingkungan, masyarakat dan ekonomi. Berfikir modern tentang pengembangan berkelanjutan di- bangun di atas berfikir ini, dan menempatkan berfikir tersebut dalam konteks masyara- kat saat ini.
Gerakan pengembangan berkelanjutan dimulai dari keprihatinan yang diekspresikan pada tahun 1970-an dan 1980-an tentang pola produksi dan konsumsi seperti yang ter- Gerakan pengembangan berkelanjutan dimulai dari keprihatinan yang diekspresikan pada tahun 1970-an dan 1980-an tentang pola produksi dan konsumsi seperti yang ter-
Pada tahun 1980-an terbit sebuah publikasi penting: “Masa Depan Kita” yang juga dikenal sebagai Bruntland Report. Tulisan ini merupakan tulisan pertama yang men- ghubungkan berfikir-berfikir pengembangan berkelanjutan dan memberikan arahan untuk kemungkinan solusi global yang bisa dicapai.
Pada tahun 1992, para pemimpin dunia bertemu di Rio de Janeiro dalam Konferensi PBB tentang Lingkungan, yang juga dikenal dengan nama Earth Summit. Konferensi tersebut menunjukkan tekanan masalah lingkungan saat ini dan juga bertujuan untuk mempersiapkan dunia agar mampu menghadapi tantangan abad berikutnya. Topik- topik yang dibicarakan berkaitan dengan pembuatan kesepakatan tentang masalah- masalah kritis seperti perubahan iklim dan reboisasi.
Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pengembangan pada tahun 1992, the Earth Summit memprioritaskan dalam Agenda 21 untuk menimbulkan nilai dan sikap
menghargai lingkungan.
Dengan dasar pada pertemuan Rio de Janeiro, para pemimpin dunia bertemu lagi di Kyoto pada tahun 1997, 160 negara menyepakati ancaman global yang disebut Proto- kol Kyoto, untuk membatasi produksi gas akibat rumah kaca dalam kesepakatan itu disetujui bahwa sejumlah negara bertanggung jawab untuk 25 % emisi gas karbon global.
Saat Johannesburg Summit yang dilaksanakan pada tahun 2002 pandangan itu diper- luas sehingga mencakup keadilan sosial dan pertarungan melawan kemiskinan sebagai prinsip utama bahwa pengembangan/perkembangan bisa dipertahankan.
4.3 Mengapa pengembangan berkelanjutan penting?
Aktifitas manusia memiliki pengaruh sangat besar pada lingkungan dunia. Aktifitas manusia termasuk aktifitas industri seperti, pabrik, pertanian, pertambangan, kehu- tanan dan perikanan. Ada kesadaran secara nasional, daerah dan global bahwa jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan oleh aktifitas manusia harus dikurangi dalam skala besar.
Di sejumlah daerah di dunia, pengaruh globalisasi mengancam kelangsungan hidup masyarakat sekitar, khususnya kaum minoritas dan lemah, dan juga mengancam hutan dan habitat lain yang menjadi tumpuan hidup masyarakat.