3. Hasil Tambahan
Penelitian ini juga memperoleh beberapa hasil tambahan yang dapat memperkaya hasil penelitian, yaitu gambaran resiliensi pada mahasiswa
universitas sumatera utara dalam hal penyalahgunaan zat, berdasarkan jenis kelamin dan pengguna dan bukan pengguna zat.
a. Gambaran Resiliensi Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam Hal
Penyalahgunaan Zat berdasarkan Jenis Kelamin. Gambaran resiliensi pada mahasiswa universitas sumatera utara dalam hal
penyalahgunaan zat dilihat berdasarkan jenis kelamin, yang dapat dilihat pada tabel 20. Sebelum dilakukan pengolahan kategorisasi jenjang berdasarkan jenis
kelamin, berikut tabel 20 yang menunjukkan analisa deskriptif terhadap jenis kelamin.
Tabel 20. Analisa Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin N
Minimum Maksimum
Mean Std. Deviasi
Laki-laki 44
37 86
62.02 14.78
Perempuan 46
41 86
65.69 11.12
Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki memiliki nilai mean sebesar 62.02 dan standart deviasi sebesar 14.78,
sedangkan subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan memiliki nilai mean sebesar 65.69 dan standart deviasi sebesar 11.12. Bedasarkan analisa
deskriptif pada tabel 19, maka dapat diperoleh kategorisasi jenjang menurut jenis kelamin subjek penelitian. Berikut tabel 20 yang merupakan penyajian
kategorisasi jenjang untuk jenis kelamin subjek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Kategorisasi Resiliensi Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
dalam Hal Penyalahgunaan Zat berdasarkan Jenis Kelamin.
Jenis Kelamin Rentang Skor
Kategorisasi Frekuensi
N Presentase
Laki-laki X 47
Rendah 12
27.27 47
≤ X 77 Sedang
26 59.1
77 ≤ X
Tinggi 6
13.63 Perempuan
X 55 Rendah
5 10.87
55 ≤ X 77
Sedang 34
73.91 77
≤ X Tinggi
7 15.22
Berdasarkan tabel 21 diatas dapat dilihat bahwa subjek yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan lebih banyak berada dalam rentang skor sedang,
yaitu 59,1 untuk subjek laki-laki dan sebanyak 73.91 untuk subjek perempuan. Sementara untuk kategori tinggi subjek penelitian berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 27.27, untuk subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 10.87. Sedangkan untuk kategori rendah subjek penelitian
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13.63 dan subjek penelitian berjenis kelamin perempuan sebanyak 15.22.
b. Gambaran Resiliensi Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam Hal
Penyalahgunaan Zat berdasarkan status Pengguna atau Bukan Pengguna Zat. Gambaran resiliensi pada mahasiswa universitas sumatera utara dalam hal
penyalahgunaan zat dilihat berdasarkan status penggunauna atau bukan pengguna zat, yang dapat dilihat pada tabel 22. Sebelum dilakukan pengolahan kategorisasi
jenjang berdasarkan status pengguna atau bukan pengguna zat, berikut tabel 21 yang menunjukkan analisa deskriptif terhadap status pengguna atau bukan
pengguna zat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22. Analisa Deskriptif Berdasarkan
status Pengguna atau Bukan Pengguna Zat
Status N
Minimum Maksimum
Mean Std. Deviasi
Pengguna 31
37 81
53.29 14.54
Bukan Pengguna 59
55 86
69.47 7.87
Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang menggunakan zat memiliki nilai mean sebesar 53.29 dan standart deviasi sebesar 14.54, sedangkan
subjek penelitian yang bukan pengguna zat memiliki nilai mean sebesar 69.47 dan standart deviasi sebesar 7.87. Bedasarkan analisa deskriptif pada tabel 21, maka
dapat diperoleh kategorisasi jenjang menurut status pengguna atau bukan pengguna zat pada subjek penelitian. Berikut tabel 20 yang merupakan penyajian
kategorisasi jenjang untuk status pengguna atau bukan pengguna zat. Tabel 23.
Kategorisasi Resiliensi Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam Hal Penyalahgunaan Zat berdasarkan Status Pengguna atau Bukan
Pengguna Zat.
Status Rentang Skor
Kategorisasi Frekuensi
N Presentase
Pengguna X 39
Rendah 2
6.45 39
≤ X 68 Sedang
21 67.74
68 ≤ X
Tinggi 8
25.81 Bukan
Pengguna X 62
Rendah 8
13.56 62
≤ X 77 Sedang
40 67.8
77 ≤ X
Tinggi 11
18.64
Berdasarkan tabel 23 diatas dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang merupakan pengguna dan bukan pengguna zat lebih banyak berada dalam rentang
skor sedang, yaitu 67,74 untuk subjek pengguna zat dan sebanyak 67.8 untuk subjek yang bukan pengguna zat. Sementara untuk kategori tinggi subjek
penelitian pengguna zat sebanyak 25.81, untuk subjek penelitian yang bukan pengguna sebanyak 18.64. Sedangkan untuk kategori rendah subjek penelitian
Universitas Sumatera Utara
pengguna zat sebanyak 6.45 dan subjek penelitian yang bukan pengguna zat sebanyak 13.56.
c. Alasan Penggunaan Zat
Dari 31 orang subjek penelitian yang merupakan pengguna zat diperoleh sebanyak 10 respon alasan menggunakan zat. Adapaun alasan-alasan itu dapat
dilihat pada tabel 24. Tabel 24. Alasan Mahasiswa Menggunakan Zat
No. Alasan
Frekuensi N 1.
Karena ada masalah 4
12.90 2.
Ikut teman 6
19.36 3.
Coba-coba penasaran 6
19.36 4.
Sudah tidak bisa berhenti kecanduan 5
16.13 5.
Merasa nyaman saat menggunakan, pikiran jadi tenang
2 6.45
6. Senang-senang
2 6.45
7. Kurang perhatian orang tua
1 3.23
8. Untuk mencari inspirasi
2 6.45
9. Pencerahan otak dan kepuasan pribadi
2 6.45
10. Obat penenang 1
3.23
Total 31
100
Berdasarkan data dari tabel 24 diatas, diperoleh sebanyak 4 orang 12.9 yang mengatakan karena ada masalah sebagai alasan menggunakan zat, 6 orang
19.36 mengatakan ikut teman, 6 orang 19.36 mengatakan coba-coba penasaran, sebanyak 5 orang 16.13 mengatakan sudah tidak bisa berhenti
kecanduan, sebanyak 2 orang 6.45 mengatakan bahwa mereka merasa nyaman saat menggunakan dan pikiran menjadi tenang, alasan untuk senang-
senang sebanyak 2 orang 6.45, kurang perhatian dari orang tua sebanyak 1 orang 3.23, sedangkan alasan untuk mencari inspirasi dan pencerahan otak
Universitas Sumatera Utara
kepuasan pribadi sama-sama dipilih oleh 2 orang 6.45, dan alasan yang kesepuluh yaitu digunakan sebagai obat penenang sebanyak 1 orang 3.23.
Dilihat dari presentasi yang tertera pada tabel 23 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alasan mereka menggunakan zat lebih banyak karena, ikut
teman dan coba-coba. Sementara alasan tertinggi kedua subjek penelitian menggunakan zat adalah karena sudah ttidak bisa berhenti lagi kecanduan.
4. Pembahasan