Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Terhadap Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2010 di Univesitas Sumatera Utara

(1)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurul Erma Susanti binti Soekarno Tempat/ Tanggal Lahir : Kedah. Malaysia/ 10 July 1991

Agama : Islam

Alamat : No. 2104, Apartment Sri Lagenda,

Jalan Sri Lagenda, 07000 Langkawi, Kedah Darul Aman Malaysia.

Riwayat Pendidikan : 1. Tadika Glory (1995)

2. Sekolah Kebangsaan Langkawi ( 1998) 3. Sekolah Menengah Sains Pokok Sena ( 2004) 4. Nirwana College ( 2009)

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2010) Riwayat Organisasi :

1. Setiausaha Persatuan Mahasiswa Malaysia Universitas Sumatera Utara (PM-USU)

2. Ahli Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia Indonesia Cawangan Medan (PKPMI-CM)


(2)

LAMPIRAN 2

Lembar Penjelasan

Kepada Yth,

Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2010

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nurul Erma Susanti bt. Soekarno NIM : 100100295

Alamat : Jln.dr. mansyur, No 7, Medan

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan yang

sedang melakukan penelitian berjudul “ Gambaran gangguan ansietas dan gangguan

depresi terhadap pembuatan Karya Tulis Ilmih pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

angkatan 2010 di Universitas Sumatera Utara”.

Iinformasi yang akan diambil untuk penelitian ini akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Penelitian ini tidak akan mendatangkan akibat yang merugikan bagi saudara / saudari sebagai responden. Jika tidak bersetuju untuk menjadi responden, maka tiada ancaman bagi saudara /saudari tetapi jika bersetuju, maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Atas perhatian dan kesediaan saudara /saudari menjadi responden, saya ucapakan terima kasih.


(3)

LAMPIRAN 3

Persetujuan Penelitian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang bernama Nurul Erma Susanti Soekarno, NIM

100100295, dengan judul penelitian “Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan

Depresi Terhadap Pembuatan Karya Tulis Ilmiah pada Mahasiswa Fakultas

Kedokteran Angkatan 2010”

Saya mengerti bahawa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap saya. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Medan, ___________ 2013

Responden,

Nama :


(4)

LAMPIRAN 4

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN GANGGUAN ANSIETAS DAN GANGGUAN DEPRESI TERHADAP PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) PADA

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN ANGKATAN 2010 DI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Identitas responden

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Kehidupan : Rumah kos / rumah bersama orang tua/ lain-lain

Jenis penelitian KTI : diskriptif / analitik / ekperimental


(5)

Lembar pertanyaan gangguan ansietas. Tidak sama sekali Ringan, tetapi tidak terlalu mengganggu Sedang, kadang tidak menyenangkan Berat, sangat mengganggu Mati rasa /

kesemutan

0 1 2 3

Kepanasan 0 1 2 3

Kelemahan kaki 0 1 2 3

Tidak tenang / gelisah

0 1 2 3

Rasa takut akan terjadinya perkara buruk

0 1 2 3

Pusing 0 1 2 3

Jantung berdebar-debar

0 1 2 3

Mudah terombang-ambing

0 1 2 3

Ketakutan 0 1 2 3

Gugup 0 1 2 3

Rasa tersedak 0 1 2 3

Tangan gementaran 0 1 2 3

Goyah / tidak kukuh 0 1 2 3

Ketakutan dengan perasaan tidak terkendali

0 1 2 3

Sulit untuk bernafas 0 1 2 3

Takut kematian 0 1 2 3

Ketakutan 0 1 2 3

Gangguan pencernaan

0 1 2 3

Pingsan / pusing 0 1 2 3

Wajah merah 0 1 2 3


(6)

Lembar pertanyaan gangguan depresi.

Skoring sama seperti soalan diatas.

No. Jenis Respon Penilaian

1. Kesedihan Saya rasa sedih setiap masa 0, 1, 2, 3

2. Pesimis Saya merasa masa depan saya tidak ada harapan dan hanya akan bertambah buruk

0, 1, 2, 3

3. Kegagalan masa lalu

Apabila dilihat kembali masa lalu, saya dapat melihat banyak kegagalan

0, 1, 2, 3

4. Hilang kesenangan Saya tidak merasakn kesenangan dari sesuatu yang saya nikmati

0, 1, 2, 3

5. Perasaan bersalah Saya merasa cukup bersalah pada sebagian besar waktu

0, 1, 2, 3

6 Perasaan dihukum Saya merasa saya sedang dihukum 0, 1, 2, 3

7. Tidak suka diri sendiri

Sya berasa kecewa dengan diri sendri 0, 1, 2, 3

8. Kritikan terhadap diri sendiri

Saya menyalahkan diri sendiri untuk segala sesuatu yang buruk terjadi

0, 1, 2, 3

9. Ada perasaan / keinginan bunuh diri

Saya ingin membunuh diri saya 0, 1, 2, 3

10. Menangis Saya merasa ingin menangis tetapi tidak bisa 0, 1, 2, 3

11. Gelisah Saya begitu gelisah sehingga sulit untuk tetap diam

0, 1, 2, 3

12. Hilang minat Sulit tertarik pada hal apa pun 0, 1, 2, 3

13. Ketidaktegasan Saya merasa sulit untuk membuat keputusan yang seharusnya saya perlu

0, 1, 2, 3

14. Diri tidak berharga Saya tidak merasakan diri saya berguna seperti sebelumnya

0, 1, 2, 3

15. Kurang energi Saya tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktiviti

0, 1, 2, 3

16. Perubahan pola tidur

Saya tidur hamper sepanjang hari 0, 1, 2, 3

17. Lekas marah Saya marah sepanjang waktu 0, 1, 2, 3

18. Perubahan nafsu makan

Nafsu makan saya jauh lagi besar dari biasanya

0, 1, 2, 3

19. Kesulitan konsentrasi

Saya menemukan saya tidak bisa berkonsentrasi pada apa pun

0, 1, 2, 3

20. Keletihan / kelelahan

Saya terlalu lelah atau letih dalam melakukan banyak hal yang seharusnya saya bisa melakukan


(7)

LAMPIRAN 5

DATA INDUK

NO. J.KELAMIN KEHIDUPAN JENIS T.A T.D GANGGUAN GANGGUAN

PENELITIAN ANSIETAS DEPRESI

1 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 5 7 cemas ringan

depresi minimal 2 perempuan

rumah

keluarga analitik 5 1 cemas ringan

depresi minimal 3 lelaki rumak kos deskriptif 1 2 cemas ringan

depresi minimal 4 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 12 5

cemas ringan sedang

depresi minimal 5 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 7 1 cemas ringan

depresi minimal 6 perempuan rumak kos deskriptif 20 42 cemas sedang depresi berat 7 perempuan rumak kos eksperimental 3 2 cemas ringan

depresi minimal 8 lelaki rumak kos deskriptif 22 27 cemas sedang depresi sedang 9 perempuan rumak kos deskriptif 28 14 cemas berat depresi ringan 10 perempuan rumak kos deskriptif 6 9 cemas ringan

depresi minimal 11 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 39 38 cemas berat depresi berat 12 perempuan

rumah

keluarga analitik 7 10 cemas ringan

depresi minimal 13 perempuan rumak kos deskriptif 1 2 cemas ringan

depresi minimal 14 perempuan rumak kos deskriptif 8 22

cemas ringan

sedang depresi sedang 15 perempuan rumak kos deskriptif 10 14

cemas ringan

sedang depresi ringan 16 perempuan rumak kos deskriptif 18 19 cemas sedang depresi ringan 17 perempuan rumak kos deskriptif 7 6 cemas ringan

depresi minimal 18 perempuan rumak kos deskriptif 14 16

cemas ringan

sedang depresi ringan 19 perempuan rumah deskriptif 26 14 cemas berat depresi ringan


(8)

keluarga

20 lelaki rumak kos deskriptif 4 5 cemas ringan

depresi minimal 21 lelaki rumak kos deskriptif 15 24

cemas ringan

sedang depresi sedang 22 perempuan rumak kos deskriptif 3 8 cemas ringan

depresi minimal 23 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 20 17 cemas sedang depresi ringan 24 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 46 33 cemas berat depresi berat 25 perempuan rumak kos deskriptif 7 1 cemas ringan

depresi minimal 26 lelaki rumak kos deskriptif 8 15

cemas ringan

sedang depresi ringan 27 perempuan rumak kos deskriptif 6 6 cemas ringan

depresi minimal 28 perempuan rumak kos analitik 18 3 cemas sedang

depresi minimal 29 perempuan rumak kos deskriptif 17 13 cemas sedang

depresi minimal 30 perempuan rumak kos analitik 15 9

cemas ringan sedang

depresi minimal 31 lelaki rumak kos analitik 6 5 cemas ringan

depresi minimal 32 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 26 31 cemas berat depresi berat 33 perempuan rumak kos deskriptif 16 7 cemas sedang

depresi minimal 34 perempuan

rumah

keluarga analitik 8 5

cemas ringan sedang

depresi minimal 35 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 7 15 cemas ringan depresi ringan 36 perempuan rumak kos deskriptif 31 15 cemas berat depresi ringan 37 perempuan rumak kos deskriptif 9 14

cemas ringan

sedang depresi ringan 38 perempuan rumak kos deskriptif 35 33 cemas berat depresi berat 39 perempuan

rumah


(9)

keluarga

42 perempuan

rumah

keluarga analitik 9 9

cemas ringan sedang

depresi minimal 43 lelaki rumak kos analitik 18 23 cemas sedang depresi sedang 44 lelaki rumak kos deskriptif 14 7

cemas ringan sedang

depresi minimal 45 lelaki

rumah

keluarga analitik 22 19 cemas sedang depresi ringan 46 lelaki rumak kos deskriptif 20 10 cemas sedang

depresi minimal 47 perempuan rumak kos deskriptif 10 3

cemas ringan sedang

depresi minimal 48 perempuan rumak kos deskriptif 12 14

cemas ringan

sedang depresi ringan 49 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 5 11 cemas ringan

depresi minimal 50 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 16 20 cemas sedang depresi sedang 51 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 15 16

cemas ringan

sedang depresi ringan 52 lelaki rumak kos deskriptif 13 21

cemas ringan

sedang depresi sedang 53 perempuan

rumah

keluarga analitik 6 3 cemas ringan

depresi minimal 54 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 3 0 cemas ringan

depresi minimal 55 perempuan

rumah

keluarga analitik 25 11 cemas sedang

depresi minimal 56 perempuan rumak kos deskriptif 18 17 cemas sedang depresi ringan 57 perempuan rumak kos eksperimental 15 17

cemas ringan

sedang depresi ringan 58 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 6 3 cemas ringan

depresi minimal 59 perempuan rumak kos analitik 4 5 cemas ringan

depresi minimal 60 perempuan rumak kos deskriptif 9 10

cemas ringan sedang

depresi minimal 61 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 9 7

cemas ringan sedang

depresi minimal 62 perempuan rumak kos deskriptif 18 15 cemas sedang depresi ringan 63 lelaki rumah deskriptif 23 22 cemas sedang depresi sedang


(10)

keluarga

64 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 8 8

cemas ringan sedang

depresi minimal 65 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 22 21 cemas sedang depresi sedang 66 perempuan rumak kos eksperimental 23 23 cemas sedang depresi sedang 67 perempuan rumak kos eksperimental 13 19

cemas ringan

sedang depresi ringan 68 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 14 12

cemas ringan sedang

depresi minimal 69 perempuan rumak kos analitik 7 4 cemas ringan

depresi minimal 70 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 12 11

cemas ringan sedang

depresi minimal 71 perempuan

rumah

keluarga analitik 16 12 cemas sedang

depresi minimal 72 perempuan

rumah

keluarga deskriptif 15 16

cemas ringan

sedang depresi ringan 73 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 33 17 cemas berat depresi ringan 74 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 5 3 cemas ringan

depresi minimal 75 perempuan rumak kos deskriptif 22 32 cemas sedang depresi berat 76 perempuan rumak kos deskriptif 7 8 cemas ringan

depresi minimal 77 perempuan rumak kos analitik 18 8 cemas sedang

depresi minimal 78 lelaki rumak kos deskriptif 32 38 cemas berat depresi berat 79 perempuan rumak kos analitik 20 21 cemas sedang depresi sedang 80 lelaki

rumah

keluarga deskriptif 8 11

cemas ringan sedang

depresi minimal


(11)

LAMPIRAN 6 DATA SPSS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.963 42

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pertanyaan 1 .65 1.040 20

pertanyaan 2 .50 .688 20

pertanyaan 3 .40 .754 20

pertanyaan 4 1.45 .945 20

pertanyaan 5 1.75 1.020 20

pertanyaan 6 .75 .716 20

pertanyaan 7 1.25 .910 20

pertanyaan 8 .50 .688 20

pertanyaan 9 1.15 1.040 20

pertanyaan 10 1.05 .999 20

pertanyaan 11 .35 .671 20

pertanyaan 12 .70 .979 20

pertanyaan 13 .40 .681 20


(12)

pertanyaan 15 .45 .826 20

pertanyaan 16 .35 .489 20

pertanyaan 17 1.05 1.099 20

pertanyaan 18 .65 .875 20

pertanyaan 19 .30 .733 20

pertanyaan 20 .25 .550 20

pertanyaan 21 .70 .801 20

pertanyaan 22 .30 .470 20

pertanyaan 23 .45 .759 20

pertanyaan 24 .60 .821 20

pertanyaan 25 .60 .995 20

pertanyaan 26 .60 .821 20

pertanyaan 27 .40 .883 20

pertanyaan 28 .55 .759 20

pertanyaan 29 .60 .681 20

pertanyaan 30 .10 .447 20

pertanyaan 31 .65 .813 20

pertanyaan 32 .50 .761 20

pertanyaan 33 .40 .940 20

pertanyaan 34 .75 .851 20

pertanyaan 35 .45 .759 20

pertanyaan 36 .80 1.056 20

pertanyaan 36 .70 .801 20

pertanyann 38 1.00 1.076 20

pertanyaan 39 .60 .754 20

pertanyaan 40 .60 .681 20

pertanyaan 41 1.05 .887 20


(13)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

pertanyaan 1 26.75 448.724 .648 .962

pertanyaan 2 26.90 469.884 .268 .964

pertanyaan 3 27.00 464.842 .398 .963

pertanyaan 4 25.95 444.997 .815 .961

pertanyaan 5 25.65 445.924 .729 .962

pertanyaan 6 26.65 459.292 .604 .962

pertanyaan 7 26.15 444.450 .862 .961

pertanyaan 8 26.90 464.200 .461 .963

pertanyaan 9 26.25 441.039 .830 .961

pertanyaan 10 26.35 460.134 .402 .963

pertanyaan 11 27.05 459.208 .650 .962

pertanyaan 12 26.70 449.695 .667 .962

pertanyaan 13 27.00 459.789 .620 .962

pertanyaan 14 26.55 444.892 .779 .961

pertanyaan 15 26.95 465.418 .344 .963

pertanyaan 16 27.05 468.050 .476 .963

pertanyaan 17 26.35 435.713 .903 .960

pertanyaan 18 26.75 451.987 .688 .962

pertanyaan 19 27.10 463.568 .452 .963

pertanyaan 20 27.15 470.661 .310 .963

pertanyaan 21 26.70 458.747 .553 .962

pertanyaan 22 27.10 468.832 .457 .963

pertanyaan 23 26.95 455.418 .690 .962

pertanyaan 24 26.80 458.905 .534 .963

pertanyaan 25 26.80 447.432 .711 .962

pertanyaan 26 26.80 452.168 .731 .962

pertanyaan 27 27.00 453.053 .653 .962

pertanyaan 28 26.85 458.555 .591 .962

pertanyaan 29 26.80 458.800 .655 .962

pertanyaan 30 27.30 469.379 .453 .963

pertanyaan 31 26.75 460.303 .499 .963


(14)

pertanyaan 33 27.00 447.579 .751 .961

pertanyaan 34 26.65 452.871 .684 .962

pertanyaan 35 26.95 456.682 .650 .962

pertanyaan 36 26.60 437.305 .904 .960

pertanyaan 36 26.70 459.168 .540 .962

pertanyann 38 26.40 450.147 .592 .962

pertanyaan 39 26.80 466.379 .350 .963

pertanyaan 40 26.80 461.432 .563 .962

pertanyaan 41 26.35 452.766 .657 .962

pertanyaan 42 27.20 470.695 .421 .963

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

27.40 478.358 21.871 42

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid lelaki 22 27.5 27.5 27.5

perempuan 58 72.5 72.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

kehidupan responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid rumak kos 46 57.5 57.5 57.5

rumah bersama keluarga 34 42.5 42.5 100.0


(15)

jenis penelitian responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid deskriptif 57 71.3 71.3 71.3

analitik 19 23.8 23.8 95.0

eksperimental 4 5.0 5.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

gangguanansietas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid cemas ringan 23 28.8 28.8 28.8

cemas ringan sedang 24 30.0 30.0 58.8

cemas sedang 22 27.5 27.5 86.3

cemas berat 11 13.8 13.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

gangguandepresi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid depresi minimal 41 51.3 51.3 51.3

depresi ringan 19 23.8 23.8 75.0

depresi sedang 12 15.0 15.0 90.0

depresi berat 8 10.0 10.0 100.0


(16)

jenis kelamin * gangguanansietas Crosstabulation gangguanansietas Total cemas ringan cemas ringan sedang cemas sedang cemas berat jenis kelamin

lelaki Count 5 8 7 2 22

% within

gangguanansietas 21.7% 33.3% 31.8% 18.2% 27.5%

perempua n

Count 18 16 15 9 58

% within

gangguanansietas 78.3% 66.7% 68.2% 81.8% 72.5%

Total Count 23 24 22 11 80

% within

gangguanansietas 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

jenis kelamin * gangguandepresi Crosstabulation gangguandepresi

Total depresi

minimal depresi ringan

depresi sedang

depresi berat

jenis kelamin lelaki Count 10 4 7 1 22

% within

gangguandepresi 24.4% 21.1% 58.3% 12.5% 27.5%

perempuan Count 31 15 5 7 58

% within

gangguandepresi 75.6% 78.9% 41.7% 87.5% 72.5%

Total Count 41 19 12 8 80

% within


(17)

kehidupan responden * gangguanansietas Crosstabulation gangguanansietas Total cemas ringan cemas ringan sedang cemas sedang cemas berat kehidupan responden

rumak kos Count 13 14 14 5 46

% within gangguanansie tas

56.5% 58.3% 63.6% 45.5% 57.5%

rumah bersama keluarga

Count 10 10 8 6 34

% within gangguanansie tas

43.5% 41.7% 36.4% 54.5% 42.5%

Total Count 23 24 22 11 80

% within gangguanansie tas

100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

kehidupan responden * gangguandepresi Crosstabulation Gangguandepresi

Total depresi

minimal depresi ringan

depresi sedang depresi berat kehidupan responden

rumak kos Count 22 12 8 4 46

% within

gangguandepresi 53.7% 63.2% 66.7% 50.0% 57.5%

rumah bersama keluarga

Count 19 7 4 4 34

% within

gangguandepresi 46.3% 36.8% 33.3% 50.0% 42.5%

Total Count 41 19 12 8 80

% within


(18)

jenis penelitian responden * gangguandepresi Crosstabulation gangguandepresi Total depresi minimal depresi ringan depresi sedang depresi berat jenis penelitian responden

deskriptif Count 27 16 7 7 57

% within

gangguandepresi 65.9% 84.2% 58.3% 87.5% 71.3%

analitik Count 13 1 4 1 19

% within

gangguandepresi 31.7% 5.3% 33.3% 12.5% 23.8%

eksperimenta l

Count 1 2 1 0 4

% within

gangguandepresi 2.4% 10.5% 8.3% 0.0% 5.0%

Total Count 41 19 12 8 80

% within

gangguandepresi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

jenis penelitian responden * gangguanansietas Crosstabulation Gangguanansietas Total cemas ringan cemas ringan sedang cemas sedang cemas berat jenis penelitian responden

deskriptif Count 16 19 13 9 57

% within

gangguanansietas 69.6% 79.2% 59.1% 81.8% 71.3%

analitik Count 6 3 8 2 19

% within

gangguanansietas 26.1% 12.5% 36.4% 18.2% 23.8%

eksperimental Count 1 2 1 0 4

% within

gangguanansietas 4.3% 8.3% 4.5% 0.0% 5.0%


(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

Daftar Pustaka

American Psychological Association, 2013. Anxiety. Available from

http://www.apa.org/topics/anxiety/index.aspx [ Accessed 3 June 2013]

American Psychological Association, 2013. Depression. Available from

http://www.apa.org/topics/depress/index.aspx [ Accessed 3 June 2013]

American Thoracic Society, 2013. Beck Anxiety Inventory (BAI). Available from

http://www.thoracic.org/assemblies/srn/questionaires/bai.php [Accessed 20 Mei 2013]

American Thoracic Society, 2013. Beck Depression Inventory II. Available from http://www.thoracic.org/assemblies/srn/questionaires/bdi-ii.php [Accessed 20 Mei 2013]

Anxiety and Depression Association of America (ADAA), 2010-2013. Depression.

Available from http://www.adaa.org/understanding-anxiety/depression [Accessed 1 Mei 2013]

Basant K.Puri, P. J. (2002). Textbook of Psychiatry. London: Churchill Livingstone.

Kaplan, H. I. (1998). Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widya Medika.

Kartono, K. (2002). Patologi Sosial 3, Gangguan-gangguan Kejiwaan. Jakarta: Rajawali Pers.


(25)

Kessler R, D. O. (2005). Prevalence and treatment of mental disorders 1990-2003. N Engl J Med, 2515-2523.

Kusumanto, R. I. (1981). Depresi, Suatu problema Diagnosa dan Terapi pada praktek umum. Jakarta: Yayasan Dharma Graha.

Lazarus, R. S. (1991). Progress on a cognitive-motivational-relational theory of emotion. american: Psycologist.

Mansjoer, A., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta : Aesculapius

Michael M. Grant, P. (n.d.). Beck Anxiety Inventory. Myrtle Beach: Coastal Center F=for Cognitive Therapy, PA.

Mirasmis, W. (1995). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.

Medscape, William R Yates, MD, MS, 2012. Anxiety Disorders. Available from

http://emedicine.medscape.com/article/286227-overview#a0101 [ Accessed 27 April 2013]

Mayo Foundation for Medical Education Research (MFMER), 2012. Depression (Major Depression). Available from

http://www.mayoclinic.com/health/depression/DS00175 [Accessed 15 Mei 2013]

Mayo Foundation for Medical Education Research (MFMER), 2012. Anxiety. Available from

http://www.mayoclinic.com/health/anxiety/DS01187 [Accessed 28 April 2013]


(26)

National Institute of Mental Health, 2011. Depression. Available from

http://www.nimh.nih.gov/health/publications/depression/complete-index.shtml#pub6 [Accessed 5 Mei 2013]

Notoatmodjo, P. D. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

P.L, R. (1999). Stress and Health (3rd ed.). Brookes/Cole.

Psych Central, John M. Grohol, Psy. D., 2013. An Introduction to Anxiety Disorders.

Available from http://psychcentral.com/disorders/anxiety/ [ Accessed 28 April 2013]

Psych Central, John M. Grohol, Psy. D., 2006. Types and Symptoms of Depression.

Available from http://psychcentral.com/lib/2006/types-and-symptoms-of-depression/ [Accessed 16 Mei 2013]

RCMAR Measurement Tools, Aaron T. Beck, 1996. Beck Depression Inventory- 2nd

edition (BDI-II). Available from

http://www.musc.edu/dfm/RCMAR/Beck.html [Accessed 20 Mei 2013]

Richard P. Halgin, S. K. (n.d.). Abnormal Psychology (Clinical Perspective on Psychological Disorders) (6th ed.). Mcgraw-Hill International Editon.

Sergio Baldassin et al. (2008), The characteristics of depressive symptoms in medical students during medical education and training

Available from http:// www.biomedcentral.com/1472-6920/8/60/prepub [Accessed 2 October 2013]


(27)

Stuart, G. d. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Tjakrawerdaya, D. (1987). Rasa Bersalah Sebagai Motif Mekanisme Difensi Pada Gangguan Cemas Secara Menyeluruh. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharmawangsa.

Videbeck, S. (2008). Buku Ajar sKeprawatan Jiwa. Jakarta: ECG.

Wahyuni, A. (2011). Statistika Kedokteran. Jakarta Timur: Bamboedoea Communication.

WebMD, LLC, 2005-2013. Type of Depression. Available from

http://www.webmd.com/depression/guide/depression-types [Accessed 18 Mei 2013]

WebMD, Marina Katz, MD, 2012. Anxiety Disorders. Available from

http://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-anxiety-disorders [ Accessed 13 Mei 2013]


(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. KERANGKA KONSEP

Gambar 3.1. : Kerangka konsep bagi gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap pembuatan karya ilimiah tulis (KTI) dalam kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2010.

- Jenis penelitian responden:

 Diskriptif

 Analitik

 Experimental - Kehidupan

- Jenis kelamin

Gangguan ansietas dan gangguan depresi


(29)

3.2. Definisi Operasional

Table 3.2. : Variabel dan Definisi Operasional

No. Variabel Definisi operasional

Cara ukur

Alat ukur Hasil ukur Skala ukur 1. Jenis

penelitian Kategori penelitian yang dilakukan oleh responden berdasarkan metode yang digunakan dalam dua kelompok besar yaitu penelitian survei atau penelitian ekperimental.

Angket Kuesioner 1. deskriptif 2. analitik 3.ekperimental

Nominal

2. Gangguan ansietas Gangguan mood yang berlebihan yang menggangu pikiran, persaan dan perilaku seseorang dalam kehidupan seharian.

Angket Kuesioner 1. kecemasan ringan (0-7) 2. kecemasan ringan sedang (8-15) 3. kecemasan sedang (16-25) 4. kecemsan berat (26-63) Ordinal


(30)

3. Gangguan depresi Suasana kehidupan responden sehari harian yang dilihat dari segi tempat tinggal responden.

Angket Kuesioner 1. depresi minimal (0-13) 2. depresi ringan (14-19) 3. depresi sedang (20-28) 4. depresi berat (29-63)

Ordinal

4. Kehidupan Sifat (keadaan) laki-laki atau perempuan mahasiswa Fakultas Kedokteran yang menjadi responden kepada penelitian.

Angket Kuesioner Berdasarkan tempat tinggal responden: 1. rumahan kos 2. rumahan bersama keluarga

Nominal

5. Jenis kelamin Sifat (keadaan) laki-laki atau perempuan mahasiswa Fakultas Kedokteran yang menjadi responden

Angket Kuesioner Berdasarkan jenis kelamin: 1. lelaki 2. perempuan


(31)

a. Gangguan Ansietas dan gangguan depresi

Tiap gangguan mempunyai 21 pertanyaan baik untuk gangguan ansietas dan juga gangguan depresi jadi disini total pertanyaan yang harus dijawab oleh responden sebanyak 42 pertanyaan. Hal ini kerana telah menggunakan alat ukur yang diberi nama The Beck Anxiety Inventory (BAI) dan The Beck Depression Inventory II (BDI-II). Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-3 yang artinya adalah :

0 = tidak ada gejala

1 = gejala ringan

2 = gejala sedang

3 = gejala berat

Kemudian masing-masing nilai angka (score) dari kedua-dua kelompok gejala tersebut akan dijumlahkan dan dari hasil perjumlahan akan diketahui derajat bagi gangguan ansietas dan gangguan depresi bagi tiap-tiap responden yang diteliti.

Table 3.3. Derajat kecemasan mengikut rentang skor

Derajat kecemasan Rentang skor

Kecemasan ringan 0 – 7

Kecemasan ringan sedang 8 – 15

Kecemasan sedang 16 – 25

Kecemasan berat 26 – 63


(32)

Derajat depresi Rentang skor

Depresi minimal 0 – 13

Depresi ringan 14 – 19

Depresi sedang 20 – 28


(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yakni untuk mengetahui gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap pembuatan karya limiah tulis (KTI) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2010 di Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional studi, dimana pengamatan dilakukan sesaat dalam satu waktu untuk mengetahui gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap pembuatan karya ilmiah tulis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2010 yang diperoleh melalui pengisian kuesioner yang telah disediakan.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama April – Desember 2013, sedangkan pengambilan data dilakukan selama bulan September – Oktober 2013. Penelitian ini dimulai dari penelusuran daftar pustaka, penyusunan proposal penelitian, konsultasi dengan dosen pembimbing, seminar proposal, dan dilanjutkan dengan penelitian lapangan mulai dari pengumpulan data hingga ke penulisan hasil laporan.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Pemilihan lokasi ini adalah karena Fakultas Kedokteran ini mempunyai jumlah mahasiswa yang relatif banyak sehingga sampel dan populasi yang diperlukan untuk penelitian ini dapat ditemukan dan belum pernah diadakan penelitian mengenai


(34)

gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap pembuatan karya ilmiah tulis dalam mahsiswa sebelum ini di Fakultas Kedokteran USU .

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi target dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Manakala populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah mahsiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2010 yang lagi dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah (KTI) di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.3.2. Sampel

Teknik penarikan sampel untuk penelitian ini adalah dengan simple randon sampling. Metode ini adalah tehnik penarikan sampel secara acak sederhana dimana setiap anggota atau unit populasi yang mempunyai sampling frame dapat kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.

Sampel pada penelitian ini telah ditentukan berdasarkan kriteria inklusi yaitu karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Apapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010 yang dalam pembuatan karya ilmiah tulis (KTI).

4.3.3. Besar Sampel

Perkiraan besar sampel digunakan menurut rumus (Wahyuni, 2011). Pemilihan rumus ini berdasarkan populasi mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2010 yang sudah diketahui yaitu sebanyak 409 orang.


(35)

Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir P = harga proposi di populasi

Z²1-α/2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu

n = N Z² 1-α/2 P. (1-P)

(N-1) d² + Z² 1-α/2 P. (1-P)

n = 409 × 1,96² × 0,5 × (1-0,5) (409-1) × (0,1)² + (1,96)² 0,5 × (1-0,5)

n = 77,93 = 80

Oleh sebab itu, sebanyak 80 sampel akan diambil untuk penelitian ini.

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari sampel dengan menggunakan penyebaran angket yaitu kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terlebih dahulu. Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada sampel agar dapat mengungkapkan kondisi-kondisi yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Kemudian tersebut diberikan kepada sampel untuk diisi. Ada beberapa foumulir yang akan disertakan dengan instrumen penelitian.

Formulir A :

Formulir ini berisi tentang penjelasan kepada responden tentang penelitian yang akan dijalankan yang memuatkan tandatangan peneliti.


(36)

Formulir B :

Adalah informed consent yaitu surat persetujuan yang memuat tanda tangan responden untuk meminta persetujuan dari responden untuk dijadikan sampel penelitian.

Formulir C :

Kuesioner yang akan diisi oleh responden.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari bagian pendidikan FK Universitas Sumatera Utara, yakni berupa informasi dan jumlah mahasiswa FK USU angkatan 2010.

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan kuesioner ini dapat dipercayai. Ini dilakukan dengan memberi kuesioner kepada 20 orang subjek yang mempunyai karakterisktik yang hamper sama dengan sampel penelitian. Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan hasil pengukuran adalah relative konsisten dari waktu ke waktu dengan menggunakan rumus Koefisien Reliabilitas Alpha. Hasil dari SPSS telah menunjukkan kuesioner ini valid dan reliabilitas dengan conbach’s alpha 0.963.


(37)

4.6. Pengolahan dan Analisa Data

Data dari hasil kuesioner akan diperiksa oleh peneliti. Kuesioner yang lengkap akan diteliti dan dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti. Data yang diperoleh akan dianalisis melalui beberapa tahapan.

Tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan bahawa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk.

Tahap kedua adalah proses coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudahkan waktu mengadakan tabulasi dan analisis. Tahap ketiga adalah tentang entry data yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program computer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science)

Tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui adanya kesalahan atau tidak. Hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap pembuatan karya tulis ilmiah. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan September – Oktober 2013, diikuti oleh 80 mahasiswa yang telah bersedia mengikuti penelitian dan menjawab dengan lengkap seluruh pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang dibagikan.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan Dr. Mansyur No. 5, Medan. Merupakan sebuah Universitas Negeri yang terbesar dengan meliputi beberapa fakultas lainnya. Fakultas kedokteran USU dipilih oleh peneliti sebagai penelitian kerna bilangan mahasiswa yang sedang melakukan karya tulis ilmiah dalam angkatan 2010 yaitu seramai 409 orang. Disamping itu, peneliti juga merupakan salah seorang mahasiswa USU sehingga memudahkan penelitian.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Jumlah responden yang terlibat dalam studi ini adalah sebanyak 80 orang responden yang terdiri daripada mahasiswa angkatan 2010 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Jumlah sampel ini adalah sama dengan jumlah sampel yang diperlukan yaitu 80 orang. Responden yang dipilih adalah mahasiswa angkatan 2010 yang sedang melakukan penulisan karya tulis ilmiah. Responden dipilih secara acak di antara seluruh mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Kedokteran USU. Kuesioner telah di edarkan sebanyak 90 orang kepada seluruh mahasiswa dan hanya 80 orang responden dipilih secara acak mengikuti nombor yang ditulis sebagai tanda atau kode pada kuesioner. Dari keseluruhan responden yang ada, diperoleh


(39)

penelitian responden. Data lengkap tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel yang ada di bawah ini.

5.1.2.1. Deskriptif Karekteristik Dasar Responden

Deskriptif karekteristik dasar responden dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Dasar Responden

Frekuensi Persen%

Jenis Kelamin

Lelaki 22 27.5

Perempuan 58 72.5

Kehidupan

Rumah kos 46 57.5

Rumah bersama orang tua 34 42.5

Jenis penelitian

Deskriptif 57 71.3

Analitik 19 23.8

Eksperimental 4 5

Total 80 100

Berdasarkan jenis kelamin, yang paling tinggi adalah perempuan dengan persentase 72.5% yaitu merupakan 58 orang perempuan. Diikuti dengan lelaki yaitu seramai 22 orang dengan persentase 27.5%.

Seterusnya dari segi kehidupan, kebanyakan mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Kedokteran USU yang menetap sebagai rumah kos dengan persentase 57.5% yaitu sebanyak 46 orang dan selebihnya seramai 34 orang atau 42.5% adalah mahasiswa yang tinggal bersama orang tua masing-masing.

Rata-rata mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Kedokteran USU melakukan jenis penelitian deskriptif dengan persentase 71.3% dimana frekuensinya 57 orang, diikuti dengan penelitian jenis analitik dengan persentase 23.8% yaitu 10 orang dan selebihnya hanya 5% atau 4 orang yang melakukan eksperimental.


(40)

5.1.3. Tingkat ansietas

Penilaian tingkat ansietas pada mahasiswa dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Tingkat Ansietas

Tingkat Ansietas Frekuensi Persen %

Cemas ringan 23 28.8

Cemas ringan sedang 24 30

Cemas Sedang 22 27.5

Cemas Berat 11 13.8

Total 80 100

Dari keseluruhan responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 80 orang responden. Terdapat 23 orang dengan persentase 28.8% yang mengalami cemas ringan. Manakala 24 orang yaitu 30% mengalami cemas ringan sedang dan bagi cemas sedang sebanyak 22 orang mahasiswa dengan persentase 27.5% mengalaminya. Terakhir sebanyak 11 orang atau 13.8% mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Kedokteran USU mengalami cemas berat.

5.1.4. Tingkat depresi

Penilaian tingkat gangguan depresi dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Tingkat Depresi

Tingkat Depresi Frekuensi Persen %

Depresi minimal 41 51.3

Depresi ringan 19 23.8

Depresi Sedang 12 15

Depresi Berat 8 10

Total 80 100

Keseluruhan responden sebanyak 80 orang, yang mengalami depresi minimal dengan persentase 51,3% atau 41 orang mahsiswa, manakala depresi ringan sebanyak


(41)

mengalami depresi sedang dan hanya 8 orang dengan persentil 10% mengalami depresi berat.

5.1.5. Tingkat Ansietas dan Depresi berdasarkan Karakterisktik Dasar Responden

Penilaian tingkat ansietas berdasarkan karakteristik dasar dari tabel silang dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4. Tingkat ansietas berdasarkan karakteristik dasar

Tingkat Ansietas

Cemas % Cemas

Ringan % Cemas % Cemas % Total %

Ringan Sedang Sedang Berat

Jenis Kelamin

Lelaki 5 21.7 8 33.3 7 31.8 2 18.2 22 27.5

Perempuan 18 78.3 16 66.7 15 68.3 9 81.8 58 72.5

Kehidupan

Rumah kos 13 56.5 14 58.3 14 63.6 5 45.5 46 57.5

Rumah bersama

orang tua 10 43.5 10 41.7 8 36.4 6 54.5 34 42.5

Total 23 24 22 11 80

Tabel ini menunjukkan setiap tingkat ansietas dari ringan sampai ke berat semunya banyak terdapat pada mahasiswa perempuan dan mahasiswa yang tinggal di rumah kos. Total dari keseluruhannya dimana perempuan dengan persentase 72.5% seramai 58 orang dan mahsiswa dari rumah kos dengan persentase 57.5% sebanyak 46 orang yang paling banyak mengalami ansietas.


(42)

Penilaian tingkat depresi berdasarkan karakteristik dasar dari tabel silang dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5. Tingakat depresi berdasarkan karakteristik dasar

Tingkat Depresi

Depresi % Depresi % Depresi % Depresi % Total %

Minimal Ringan Sedang Berat

Jenis Kelamin

Lelaki 10 24.4 4 21.1 7 58.3 1 12.5 22 27.5

Perempuan 31 75.6 15 78.9 5 41.7 9 87.5 58 72.5

Kehidupan

Rumah kos 22 53.7 12 63.2 8 66.7 4 50 46 57.5

Rumah bersama

orang tua 19 46.3 7 36.8 4 33.3 4 50 34 42.5

Total 41 19 12 8 80

5.1.6. Karakteristik Dasar Jenis Penelitian berdasarkan Tingkat Ansietas dan Depresi

Penilaian jenis penelitian berdasarkan tingkat ansietas dan depresi pada tabel 5.6.

Tabel 5.6. Karakteristik dasar berdasarkan tingkat ansietas dan depresi

Jenis Penelitian Responden Deskriptif % Analitik % Eksperimental % Total % Tingkat Ansietas

Cemas Ringan 16 28.1 6 31.6 1 25 23 28.8 Cemas Ringan Sedang 19 33.3 3 15.8 2 50 24 30 Cemas Sedang 13 22.8 8 42.1 1 25 22 27.5 Cemas Berat 9 22.8 2 10.5 0 0 11 13.8 Tingkat Depresi

Depresi Minimal 27 47.4 13 68.4 1 25 41 51.3 Depresi Ringan 16 28.1 1 5.3 2 50 19 23.8


(43)

5.2. Pembahasan

5.2.1. Tingkat Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi

Menurut Peplau dalam Videbeck (2008) ada 4 tingkat kecemasan dimana kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Kecemasan memiliki dua aspek yaitu aspek sehat dan membahayakan, dimana tergantung pada tiap tingkatan. Penelitian ini memperlihatkan tingkat gangguan ansietas mengenai faktor resiko terjadinya gangguan seperti yang terlihat pada data statistik.

Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa tingkat gangguan ansietas responden paling banyak berada pada cemas ringan sedang yaitu sebanyak 24 orang (30%), diikuti dengan cemas ringan sebanyak 23 orang (28.8%), kemudian cemas sedang dengan persentil 27.5% sebanyak 22 orang dan terakhir cemas berat sebanyak 11 orang (13.8%). Disini dapat dikatakan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010 rata-rata mengalami cemas ringan sedang ketika melakukan karya tulis ilmiah. Menurut Videbeck (2008), cemas ringan bisa berhubungan dalam kehidupan seharian yang normal manakala yang membahayakan adalah dari cemas sedang hingga berat. Kecemasan dari tingkat ringan ke berat tergantung pada pola pikiran masing-masing untuk menangani situasi tertentu. Dalam penelitian ini penulis berpendapat bahwa rata-rata mahasiswa ini masih dalam tingkat kecemasan yang fisiologis tetapi cenderung jatuh pada tingkat yang berbahaya yaitu sedang atau berat. Menurut Rice PL(1999), depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental seseorang. Pada tabel 5.3 terlihat tingkat gangguan depresi pada mahasiswa adalah depresi minimal dengan persentil 52.3% sebanyak 41 orang, diikuti depresi ringan sebanyak 19 orang (23.8%) dan depresi sedang sebanyak 12 orang (15%). Terakhir yang paling rendah adalah depresi berat hanya 8 orang (10%) yang mengalaminya. Rata-rata mahasiswa yang mengalami gangguan depresi merupakan dari tingkat depresi minimal. Menurut WHO, depresi ringan merupakan mood yang rendah datang dan pergi dengan


(44)

penyakit datang setelah kejadian stress yang spesifik, manakala depresi sedang dimana mood yang rendah berlangsung terus dan individu mengalami sistem fisik walaupun beda tiap individu dan terakhir depresi berat dimana individu mengalami gangguan dalam kehidupan sehariannya. Dalam penelitian ini, penulis berpendapat bahwa mahasiswa ini rata-rata mengalami gangguan depresi minimal dimana masih bisa dikawal oleh emosi dan pikiran masing-masing ketika melakukan karya tulis ilmiah.

5.2.2. Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.1 kita dapat lihat bahwa jenis kelamin responden rata-rata terdiri daripada perempuan. Jenis kelamin ini adalah penting untuk mengetahui gambaran gangguan ansietas dan depresi terhadap mahasiswa yang melakukan karya tulis ilmiah.

Pada tabel 5.4 dan 5.5 didapati kebanyakkan perempuan yang mengalami gangguan baik ansietas maupun depresi dengan persentil 72.5% yaitu 58 orang. Menurut Kessier et. al (1994) rasio antara perempuan dibanding lelaki untuk mengalami gangguan ansietas adalah 3:2 (Yates,2012). Bagi depresi, menurut Sergio Baldassin (2008) menyatakan jenis kelamin paling tinggi cenderung mengalami depresi adalah perempuan. Beberapa teori menurut ADAA dimana perempuan mudah mengalami depresi kerna faktor genetik, hormon dan brain chemistry contoh seperti PMS (premenstrual syndrome) dan ketika postpartum dan faktor terakhir adalah tekanan pikiran atau stress. Maka menurut peneliti, sejalan dengan pendapat penelitian diatas bahwa jenis kelamin dapat mempengaruhi gangguan ansietas dan depresi dimana perempuan lebih banyak mengalaminya kerna emosi dan pikiran perempuan mudah sensitif dari rangsangan luar yang baru atau terasa asing bagi


(45)

5.2.3. Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Berdasarkan Kehidupan

Menurut UUPLH(1982), lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainya (Sihaan, 2004).

Berdasarkan tabel 5.4 dan 5.5 menunjukkan mayoritas mahasiswa yang berkehidupan sendirian lebih berpengaruh terjadi gangguan ansietas dan gangguan depresi dibanding dengan kehidupan bersama keluarga. Responden yang tinggal rumah kos paling tinggi gambaran gangguannya dengan persentil 57.5% sebanyak 46 orang. Menurut Kaplan dalam Tarigan (2003), peristiwa kehidupan dan stress lingkungan sering terjadi gangguan depresi dan juga kecemasan. Jadi menurut peneliti, mahasiswa yang tinggal rumah kos lebih mudah mengalami gangguan ansietas dan depresi kerna kurang mendapat perhatian atau dukungan keluarga serta mempunyai lingkungan yang persendirian dimana kebiasaan anak kos kurang bergaul sama masyarakat.

5.2.4. Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Berdasarkan Jenis Penelitian Responden

Menurut Natoatmodjo (2010), metode penelitian dijadikan 3 kelompok dimana deskriptif, analitik, dan eksperimental. Pada tabel 5.6 menunjukkan rata-rata mahasiswa banyak melakukan penelitian jenis deskriptif yaitu sebanyak 57 orang. Berdasarkan persentil paling tinggi pada jenis penelitian responden terhadap tiap-tiap tingkat ansietas dan depresi pada tabel 5.6 menunjukkan mahasiswa yang melakukan penelitian jenis eksperimental mempunyai persentil paling tinggi dengan persentil 50% dalam tingkat ansietas manakala pada tingkat depresi menunujukkan penelitian analitik paling tinggi dengan persentil 68.4%. Hal ini jelas seperti yang kita ketahui


(46)

dimana penelitian jenis analitik dan eksperimental lebih sulit dilakukan berbanding penelitian jenis deskriptif. Jadi mahasiswa lebih mudah merasakan cemas dan depresi ketika melakukan karya tulis mereka.


(47)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan, mahasiwa Fakultas Kedokteran angkatan 2010 USU mengalami 30% cemas ringan sedang, 28.8% cemas ringan, 27.5% cemas sedang, dan 13.8% cemas berat untuk gangguan ansietas

2. Bagi gangguan depresi, 51.3% depresi minimal, 23.8% depresi ringan, 15% depresi sedang, dan 10% depresi berat.

3. Perempuan lebih ramai mengalami ansietas dan depresi dengan persentil 72.5%.

4. Mahasiswa yang tinggal dirumah kos lebih mudah mengalami ansietas dan depresi dengan persentil 57.5%.

5. Mahasiswa yang melakukan jenis penelitian eskperimental mengalami tingkat ansietas yang paling tinggi dengan persentil 50% manakala pada tingkat depresi mahasiswa yang melakukan jenis penelitian analitik paling tinggi dengan persentil 68.4%.


(48)

6.2. Saran

Berdasarkan proses penelitian yang telah dijalankan oleh peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi responden yaitu mahasiswa yang bakal melakukan karya tulis ilmiah disarankan agar lebih bersedia untuk melakukan karya tulis ilmiah supaya dapat mencegah dari terjadinya gangguan ansietas dan depresi yang membahayakan.

2. Bagi petugas kesehatan, dapat dilakukan penyuluhan tentang cara mengatasi gangguan ansietas dan depresi terhadap masyarakat sekitar.

3. Penulis menyedari bahwa penelitian ini belum sempurna, jadi untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian pada masa akan datang dapat dilakukan pada populasi yang lebih besar dan menyeluruh serta melakukan pertanyaan yang lebih mendalam seperti riwayat keluarga dalam gangguan ansietas dan depresi. Selain itu, peneliti juga dapat meneliti lebih lanjut tentang masalah gangguan ansietas dan gangguan depresi yang semakin meningkat dikalangan masyarakat.


(49)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ANSIETAS

Maramis (1995) menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman, kekhawatiran, yang timbul kerana dirasakn akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Ansietas adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati disertai pelbagai gejala sumatif, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi seseorang (Mansjoer, 1999).

Kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang dihadapi. Suatu perasaan yang menyakitkan bagi kecemasan, seperti gelisah, kebingungan dan sebagainya yang berhubung dengan aspek subyektif emosi. Kerna itu disepanjang perjalanan hidup manusia, mulai lahir sampai menjelang kematian, rasa cemas tetap ada ( Lazarus, 1991) .

Menurut American Psychological Association (APA) kecemasan adalah emosi yang ditandai dengan perasaan ketegangan, pikiran cemas dan perubahan fisik seperti tekanan darah meningkat. Orang dengan gangguan kecemasan biasanya memiliki gangguan pikiran atau masalah yang berulang. Mereka mungkin menghindari situasi tertentu dari khawatir. Mereka juga memiliki gejala fisik seperti berkeringat, gementar, pusing atau detak jantung yang cepat.

Tjakrawerdaya (1987) mengemukakan bahwa kecemasan atau ansietas adalah efek atau perasaan yang tidak menyenangkan berupa ketegangan, rasa tidak aman dan ketakutan yang timbul kerana dirasakan akan terjadi sesuatu yang mengecewakan tetapi tidak disadari oleh bersangkutan.

Maka disini disimpulkan bahwa ansietas adalah perasaan ketakutan dan kekhawatiran dari respon emosi dimana keperibadiannya masih utuh serta perilaku sedikit terganggu tetapi masih dalam batas normal.


(50)

2.1.2. Etiologi Kecemasan

Berbagai teori dikembangkan untuk menjelaskan tentang faktor predisposisi kecemasan (Stuart & Sundeen, 1998 )

a) Teori Psikoanalitik

Dalam pandangan psikoanalitik ansietas adalah konflik emosional yang tejadi antara dua elemen kepribadian–id dan superego. Id memiliki dorongan perasaan dan impuls primitif seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego atau aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

b) Teori Interpersonal

Menurut pandangan interpersonal ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan yang menimbulkan kelemahan fisik. Orang dengan harga diri rendah terutama mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.

c) Teori Perilaku

Menurut pandangan perilaku ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku yang lain menganggap ansietas sebagai suatu dorongan untuk belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari dari kepedihan.


(51)

dengan kehidupan dininya dihadapkan pada ketakutan yang berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan selanjutnya.

d) Teori Keluarga

Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas dengan depresi.

e) Teori Biologis

Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepines. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Penghambat asam aminobutirik-gamma neuroregulator ( GABA ) juga mungkin memainkan peran utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas, sebagaimana halnya dengan endorphin. Terdapat beberapa sistem neurotransmiter yang berperan yaitu seroninergik dan noradrenergik. Selain itu telah dibuktikan bahwa kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai faktor predisposisi terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stresor.

2.1.3. Tipe – tipe Gangguan Ansietas

Gangguan kecemasan meliputi:

1. Gangguan fobia

Fobia adalah perasaan ketakutan terhadap sesuatu benda atau situasi tertentu sehingga orang akan selalu berusaha menghindarkan diri. Fobia beda dengan gangguan kecemsan umum kerana fobia memiliki respon takut yang


(52)

diidentifikasi dengan penyebab spesifik. Fobia biasanya dihubungkan dengan berbagai rangsangan seperti situasi, binatang atau benda sehari-hari. Fobia ini terbahagi dalam 3 macam, yaitu: (1) Fobia simple, biasanya pada binatang, ketinggian, tempat gelap dan lain-lain. (2) Fobia sosial, sama seperti kecemasan sosial, yaitu kecemasan yang tidak rasional kerana adanya orang lain. (3) Agrofobia , yaitu ketakutan yang berpusat pada tempat-tempat umum (Yates, 2012).

2. Gangguan panik

Kecemasan yang ditandai dengan serangan singkat atau tiba-tiba. Penderita ini sangat mudah rasa cemas dan cenderung khawatiran. Biasanya akan mengarah ke gementar, kebingungan, pusing, mual, dan kesulitan bernafas. Serangan panik ini muncul secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya setelah 10 menit, tetapi ada juga yang dapat berlangsung selama berjam-jam. Gangguan panik biasanya terjadi setelah pengalaman menakutkan atau stress yang berkepanjangan, tetapi bisa juga secara spontan. Bagi penderita ini biasanya akan mengkonsumsi minuman alkohol, menelan obat-obatan dan secara sedar selalu akan menghindari situasi yang akan menimbulkan panik sebagai usaha untuk tenangkan diri (Yates, 2012).

3. Gangguan kecemasan umum

Gangguan kronis yang ditandai dengan kelebihan, kecemasan yang bertahan lama dan kekhawatiran tentang kejadian yang tidak spesifik dalam kehidupan, benda dan situasi. Penderita ini sering merasa takut dan khawatir tentang kesehatan, uang, keluarga, pekerjaan atau sekolah, bahkan mereka mengalami kesulitan untuk identifikasi rasa takut tertentu dan kendalikan kekhawatirannya (Yates, 2012).


(53)

4. Stress pasca trauma

Kecemasan yang dihasilkan dari trauma sebelumnya yaitu kejadian yang mengancam keselamatan jiwa. Misalnya, perkosaan, pertempuran militer atau kecelakaan serius. Reaksi penderita traumatik berupa ketakutan hebat, cemas, depresi, mudah terkejut dan lain-lain (Yates, 2012).

5. Gangguan obsesif-kompulsif

Gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran atau tindakan yang berulang-ulang bersamaan timbulnya perasaan was-was dan keraguan tentang apa yang dikerjakan. Individu seperti ini akan melakukan tindakan berulang-ulang untuk menghilangkan kecemasan yang timbul. Penderita sadar bahwa pikiran dan perbuatannya tidak dapat diterima nalar dan logika yang sehat, tetapi ia tidak dapat menghilangkannya, jika tidak melakukannya akan timbul kecemasan (Yates, 2012).

2.1.4. Klasifikasi Tingkat Kecemasan

Menurut Peplau dalam Videbeck (2008) ada 4 tingkat kecemasan, dimana setiap tingkatan mempunyai karakteristik dalam persepsi yang berbeda, yaitu:

a. Cemas ringan :

Biasanya berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa dalam kehidupan seharian yang normal. Pada tingkat ini lapangan persepsi melebar dan individu akan lebih berhati-hati. Individu terdorong untuk belajar menghasilkan perhubungan dan kreativitas. Kebiasannya ditandai dengan sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, muka berkerut, dan bibir bergetar.


(54)

b. Cemas sedang :

Lapangan persepsi pada masalah turun dimana individu lebih fokus pada hal-hal yang penting pada saat itu dan mengesampingkan perkara yang tidak penting. Ditandai dengan sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, gelisah, susah tidur, dan perasaan tidak enak.

c. Cemas berat :

Lapangan persepsi sangat sempit. Seseorang lebih sering memikirkan hal yang kecil sahaja dan mengabaikan hal yang penting. Hal ini membuatkan seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih banyak penyerahan tuntutan dari orang lain. Kebiasaan ditandai dengan nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, ketegangan, dan perasaan cepat terancam.

d. Panik :

Pada tahap ini persepsinya telah terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan dirinya lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun diberi pengarahan. Ditandai dengan sakit dada, pucat, tidak dapat berpikir logis, mengamuk, marah, ketakutan, dan persepsi kacau.

2.1.5. Gejala-gejala Ansietas

Gejalanya bervariasi tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang dihadapi, tetapi gejala umum termasuk (Katz, 2012) :

a) Perasaan panik, ketakutan dan kegelisahan b) Tidak terkendali, pikiran obsesif


(55)

e) Gangguan tidur

f) Tangan atau kaki dingin atau berkeringat g) Sesak nafas

h) Palpitasi

i) Sulit konsentrasi j) Pusing

k) Mual l) Tegang otot

m) Tidak mampu berdiam atau tenang n) Mudah lelah

o) Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki

2.1.6. Faktor resiko

Faktor ini dapat meningkatkan resiko terkena gangguan kecemasan, antaranya adalah (MFMER, 2012) :

i. Jenis kelamin :

Perempuan lebih mungkin untuk didiagnosis dengan gangguan kecemasan dibanding lelaki. Menurut Kessier et al., (1994) rasio antara perempuan dibanding lelaki untuk gangguan ansietas adalah 3:2 (Yates, 2012)

ii. Trauma sewaktu kecil iii. Stress kerana penyakit :

Memikir kondisi kesehatan atau penyakit serius dapat menyebabkan kekhawatiran.

iv. Stress penumpukkan :

Sebuah peristiwa besar atau penumpukan situasi kehidupan yang penuh stress yang dapat picu kecemasan yang berlebihan,

v. Keturunan dari keluarga dengan riwayat ansietas vi. Penyalahgunaan obat-obat atau alkohol


(56)

2.2. DEPRESI 2.2.1. Definisi

Menurut Kartono (2002), depresi adalah kemuraman hati yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh ; sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendri dan trauma psikis. Jika depresi itu psikotis sifatnya, maka disebut melankolik.

Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya perasaan yang secara dominan muncul adalah perasaan yang tidak berdaya dan kehilangan harapan (Rice PL, 1999).

Kasumanto (1981) menyatakan depresi adalah suatu perasaan sedih yang psikopatologis yang disertai perasaan sedih, hilang minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit sahaja, dan kurang akitvitas. Depresi dapat merupakan suatu gejala atau kumpulan gejala (sindroma).

Menurut American Psychological Association (APA), depresi adalah gangguan mental yang umum lebih sekadar kesedihan. Orang dengan depresi mungkin mengalami kurangnya minat dan kesenangan dalam kegiatan sehari-hari, berat badan turun atau meningkat, insomnia atau tidur berlebihan, kurangnya energy, ketidakmampuan untuk konsentrasi, perasaan tidak berharga atau bersalah berlebihan dan pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahawa depresi adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa putus asa, sedih, tidak termotivasi atau tidak tertarik pada kehidupan secara umum. Ketika perasaan ini berlangsung

selama periode waktu singkat, mungkin dikenali sebagai kasus “the blues”. Tapi

ketika perasaan seperti berlangsung selama lebih dari 2 minggu dan ketika perasaan mengganggu aktivitas seharian kemungkinan episode depresi utama.


(57)

2.2.2. Penyebab Depresi

Menurut Kaplan dalam Tarigan (2003), faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas : faktor biologis, faktor genetik, dan faktor psikososial.

1) Faktor biologi

Dalam penelitian biopsikologi, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmiter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan depresi. Beberapa peneliti juga menemukan bahawa gangguan depresi melibatkan patologik dan sistem limbiks serta ganglia basalis dan hipotalamus.

2) Faktor genetik

Depresi lebih sering terjadi pada orang yang dalam anggota keluarganya juga memiliki kondisi ini. Pada penelitian anak kembar terhadap gangguan depresi berat, pada anak kembar monozigot adalah 50% sedangkan dizigot 10-25%.

3) Faktor psikososial

 Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan:

Suatu pengamatan klinik menyatakan bahawa peristiwa atau kejadian yang penuh ketegangan sering mendahului episode gangguan depresi.

 Faktor keperibadian premorbid:

Tipe keperibadian seperti oral dependen, obsesi kompulsif, histerik mempunyai resiko besar mengalami depresi.

 Faktor psikoanalitik dan psikodinamik:

Freud menyatakan suatau hubungan dimana kemarahan pasien depresi diarahkan kepada diri sendri kerana mengidentifikasikan terhadap objek yang hilang. Freud percaya bahawa introjeksi merupakan suatu cara ego


(58)

untuk melepaskan diri terhadap objek yang hilang. Depresi sebagai suatu efek yang dapat melakukan sesuatu terhadap agresi yang diarahkan kedalam dirinya. Apabila pasien depresi menyedari bahawa mereka tidak hidup sesuai denganyang dicita-citanya akan mengakibatkan mereka putus asa.

 Teori kognitif:

Asikal H.S, dalam Tarigan (2003) telah mengidentifikasikan 3 pola kognitif utama yang disebut sebagai triad kognitif, yaitu:

a) pandangan negatif pada masa depan

b) pandangan negatif terhadap diri sendiri, individu anggap dirinya tidak mampu, bodoh, pemalas, dan tidak berharga.

c) pandangan negatif terhadap pengalaman hidup

2.2.3. Tipe-tipe Gangguan Depresi

Terdapat 3 tipe dari gangguan depresi, yaitu (Grohol, 2006) : 1) Gangguan depresi mayor

Menurut Institut Nasional Kesehatan Mental, penyakit depresi ini ditandai dari kombinasi gejala yang menganggu kemampuan untuk bekerja, tidur, belajar, makan, dan menikmati kegiatan yang menyenangkan. Kebiasaanya akan merasa sedih, kesepian atau putus asa selama beberapa hari. Tetapi depresi berat berlangsung lama dan dapat mencegah dari berfungsi normal. Sebuah episode depresi klinis mungkin terjadi hanya sekali dalam seumur hidup tetap lebih sering ia berulang spanjang hidup seseorang. Selain itu, dengan depresi berat, salah satu gejala harus berupa mood depresi atau kehilangan minat. Gejala ini hadir biasanya dalam sehari atau hampir setiap hari paling kurang 2 minggu.


(59)

penyalahgunaan narkoba, obat-obat atau dalam kondisi medis seperti hipotiroidisme.

2) Depresi kronis

Dikenal juga sebagai „dysthymia‟, ditandai dengan gejala jangka

panjang (2 tahun atau lebih) yang mungkin tidak cukup parah untuk menonaktifkan seseorang, tetapi dapat mencegah fungi normal atau perasaan baik. Orang dengan disaritmia mungkin pernah mengalami satu atau lebih episode depresi berat selama hidupnya.

3) Gangguan bipolar

Disebut sebagai manik-depresi dimana ditandai dengan perubahan siklus

mood dari tertinggi berat (mania), atau tertinggi ringan (hypomania) ke posisi terendah berat (depresi). Selama fase manik, seseorang bisa mengekspresikan secara abnormal atau berlebihan kegembiraan, mudah marah, kebutuhan tidur kurang, peningkatan berbicara, meningkat energi, dan perilaku sosial tidak pantas. Selama fase depresi, seseorang mengalami gejala yang sama seperti penderita depresi berat. Perubahan situasi dari manik ke depresi sering bertahap, meskipun kadang-kadang dapat terjadi secara tiba-tiba.

2.2.4. Gejala Gangguan Depresi

Terdapat beberapa gejala gangguan depresi yang umum, yaitu (Grohol, 2006):

a) Perasaan sedih atau tidak bahagia

b) Cepat marah dan mudah putus asa bahkan atas hal-hal yang kecil c) Kehilangan minat dalam aktivitas normal


(60)

e) Perubahan nafsu makan : biasanya depresi bisa menyebabkan orang kurang nafsu makan dan berat badan turun, tetapi ada juga yang sebaliknya

f) Kegelisahan : misalnya mundar mandir, tidak mampu daduk diam g) Lambat berfikir, bicara dan gerakan tubuh

h) Keraguan dan penurunan konsentrasi i) Kelelahan dan berkurangnya energi j) Perasaan diri tidak berharga atau bersalah

k) Sulit berfikir, buat keputusan dan ingat hal-hal tertentu l) Menangis tanpa alasan yang jelas

m) Terus menerus mengalami gejala fisik yang tidak respon terhadap pengobatan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan sakit kronis

Beberapa gejala depresi pada anak-anak dan remaja yang sedikit berbeda dengan dewasa, yaitu :

I. Pada anak yang lebih muda, gejala depresi termasuk kesedihan, lekas marah, putus asa, dan khawatir.

II. Pada remaja dapat mencakup kecemasan, hindari interaksi sosial, sering juga terjadi perubahan dalam pemikiran dan pola tidur. III. Tugasan sekolah juga bisa menimbulkan depresi pada anak-anak

dan remaja.

2.2.5. Faktor Resiko

Depresi sering dimulai pada remaja 20an atau 30an, tetapi bisa terjadi pada usia berapa pun. Dua kali lebih banyak perempuan dibanding lelaki yang didiagnosis dengan depresi, hal ini mungkin kerana perempuan lebih sering


(61)

Meskipun penyebab pasti dari depresi belum diketahui, para peneliti telah mengidentifikasikan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya derpresi termasuklah :

a) Mempunyai keturunan dalam keluarga yang mengalami depresi b) Seorang wanita

c) Mengalami pengalaman traumatik sebagai seorang anak d) Mengalami peristiwa kehidupan yang penuh stress

e) Memiliki anggota keluarga atau teman yang sedang depresi f) Baru setelah melahirkan (postpartum depresi)

g) Memiliki penyakit serius : seperti kanker, diabetis atau HIV/AIDS h) Memiliki ciri keperibadian tertentu seperti harga diri yang rendah

dan sering tergantung pada orang lain.

i) Salah guna narkoba, alkohol, atau obat terlarang

2.3. Alat Pengukur Kecemasan

Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah ringan,sedang, berat, atau panik dengan menggunakan alat ukur (instrumen) yang dikenal dengan nama The Beck Anxiety Inventory (BAI). Alat ukur ini terdiri dari pilihan ganda 21-item yang mengukur kecemasan pada orang dewasa dan remaja. Bisa digunakan antra umur 17-80 tahun. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antra 0-3 yang artinya adalah :

0 = tidak ada gejala

1 = gejala ringan

2 = gejala sedang


(62)

The Beck Anxiety Inventory (BAI) hanya membutuhkan tingkat dasar membaca dan dapat diselasaikan dalam waktu 5-10 menit. Instrumen ini dapat diberikan dan dinilai oleh para profesional, tetapi harus ditafsirkan hanya oleh para professional dengan pelatihan klinis yang tepat dan berpengalaman. Masing –masing nilai angka (score)

dari kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil perjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu:

Total nilai (score) : 0-7 = kecemasan ringan

8-15 = kecemasan ringan sedang

16-25 = kecemasan sedang

26-63 = kecemasan berat

2.4. Alat Pengukur Depresi

Bagi mengukur derajat depresi seseorang sama ada mengalami gangguan depresi atau tidak dengan menggunakan alat ukur yang dikenal sebagai The Beck Depression Inventory (BDI). Alat ukur ini yang pertama telah dikeluarkan pada tahun 1961, kemudian telah dihasilkan alat ukur kedua yaitu (BDI-1A) pada tahun 1978 dan yang terakhir dihasilkan (BDI-II) pada tahun 1996. Maka dalam penilitian ini akan digunakan alat ukur (BDI-II) dimana mempunyai 21-item persoalan berdasarkan gejala. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) 0-3. Total nilai (score) :

0 – 13 = depresi minimal 14 -19 = depresi ringan


(63)

2.5. Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah merupakan hasil atau keluaran dari suatu kegiatan penelitian ilmiah. Karya ilmiah inilah yang nantinya akan dipublikasi dalam bentuk karya tulis ilmiah. Tulisan ilmiah merupakan tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan metode ilmiah. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah :

1. Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah 2. Menyusun kerangka pemikiran

3. Merumuskan hipotesis

4. Menguji hipotesis secara emperik 5. Manarik kesimpulan

2.5.1. Penelitian Kesehatan

Penelitian kesehatan berorientasikan atau memfokuskan kegiatan pada masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan/kedokteran dan sistem kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang utama, yaitu yang pertama, kesehatan individu yang sedang mengalami masalah kesehatan atau sakit, serta berorientasikan klinis/pengobatan dan rehabilitasi yang disebut kedokteran. Sub bidang yang kedua, berorietasikan pada kesehatan kelompok atau masyarakat yang sehat agar tetap sehat, dan bersifat pencegahan dan peningkatan, yang disebut kesehatan masyarakat. Sub bidang kesehatan masyarakat ini pun terdiri dari berbagai komponen, seperti epidemiologi, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi masyarakat dan sebagainya. Kedua sub bidang ini masing-masing mempunyai gejala dan masalah yang berbeda, yang memerlukan penelitian (Notoatmodjo, 2010)


(64)

2.5.2. Jenis Penelitian Kesehatan

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar, yakni (Notoatmodjo, 2010):

1. Metode Penelitian Survei (Survey Research Method)

Penelitian survei adalah suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (masyarakat), sehingga sering disebut penelitian non eksperimen. Dalam survei, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasiyang dianggap mewakili populasinya. Dalam penelitian survei, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan.

Penelitian survei digolongkan lagi menjadi dua, yaitu penelitian survei bersifat deskriptif dan analitik. Dalam penelitian survei deskriptif adalah untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyrakat. Sering juga disebut sebagai penelitian penjelajahan (exploratory study). Dalam survei diskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (how). Sedangkan survei analitik untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why), oleh sebab itu disebut penelitian penjelasan (explanatory study).

2. Metode Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, penelti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variabel. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi. Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya percobaan atau trial atau


(65)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Seperti yang diketahui, penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran. Jadi setiap mahasiswa harus mempunyai sebuah karya tulis ilmiah hasil karya sendiri untuk lulus dalam bidang kedokteran ini. Bukan mudah untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah yang bagus. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya pengetahuan tentang metadologi penelitian, kurangnya pengalaman terutama dalam praktek penelitian secara benar dan minimnya waktu dan dana penelitian.

Bagi para pemula, membuat karya tulis ilmiah ini masih dapat dirasakan sukar tetapi jika memahami dengan baik prosedurnya akan merasakan hal yang sebaliknya. Tulisan ilmiah merupakan tulisan yang berdasarkan dari hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Penelitian ini muncul apabila peneliti ingin mencari kebenaran atau mencari solusi dari masalah yang dihadapinya.

Pada pengamatan peneliti, kebanyakan mahasiswa termasuk peneliti sendiri merasakan cemas dan mengalami depresi apabila ingin mengerjakan karya tulis ilmiah ini. Hal ini mungkin dari beberapa faktor antaranya merasa cemas tiap kali berjumpa dosen pembimbing, merasa kurang yakin dengan setiap hasil pembuatan karyanya, mengalami kegelisahan dalam hasil penelitiannya dan sebagainya. Ansietas dan depresi merupakan bentuk emosional yang terbanyak pada remaja.

Ansietas adalah suatu mood ketakutan yang samar-samar dan tidak jelas dikuti dengan keluhan badaniah. Manakala depresi adalah gangguan mood (keadaan emosional internal yang lebih dalam). Ansietas dan depresi sering bertumpang tindih, hal ini terkait dengan simptom-simptom yang dimilikinya yaitu masalah tidur,


(66)

konsentrasi dan kelelahan serta simptom psikomotor/arousal. Maka disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk melihat gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap pembuatan karya tulis ilmiah (KTI) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2010 di Universitas Sumatera Utara.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi pada mahasiswa yang sedang dalam pembuatan KTI.

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. TUJUAN UMUM

Tujuan umum untuk penelitian ini adalah :

Mengetahui gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap pembuatan karya ilmiah tulis (KTI) dalam kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2010 di USU.

1.3.2. TUJUAN KHUSUS

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap mahasiswa yang sedang melakukan tugas KTI berdasarkan karakteristik (kehidupan dan jenis kelamin)


(67)

yang dibuat oleh responden dari segi deskriptif, analitik ataupun eksperimental.

3. Mengetahui gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi terhadap mahasiswa yang sedang melakukan tugas KTI berdasarkan tingkat ansietas dan depresi yang paling banyak.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan peneliti sendiri untuk:

1. Memberikan informasi mengenai gambaran gangguan ansietas dan gangguan depresi dalam kalangan mahasiswa yang sedang melakukan tugas KTI. 2. Memberi masukan kepada mahasiswa lain yang bakal membuat KTI agar

lebih upaya menangani dirinya sendiri.

3. Dari hasil penelitian ini juga dapat diketahui seberapa persen mahasiswa yang mengalami gangguan ansietas dan depresi selama periode pembuatan KTI. 4. Hasil penelitian ini juga dapat dilanjutkan untuk bahan penelitian lanjutan

yang sejenis ataupun penelitian lainnya yang memakai penelitian ini sebagai bahan acuannya.


(1)

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Persetujuan...I Abstrak………...II Abstract……….III Kata pengantar……….IV Daftar Isi………...IV Daftar Gambar………..VIII Daftar Tabel………...IX Daftar Istilah………..X Daftar Lampiran………..XI

BAB 1 PENDAHULUAN………..1

1.1. Latar Belakang………..1

1.2. Rumusan Masalah……….2

1.3. Tujuan Penelitian………..2

1.3.1. Tujuan Umum………2

1.3.2. Tujuan Khusus………...3

1.4. Manfaat Penelitian………3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………4

2.1. Ansietas……….4

2.1.1. Definisi………...4

2.1.2. Etiologi Kecemasan………...5

2.1.3. Tipe-tipe Gangguan Ansietas………...6

2.1.4. Klasifikasi Tingkat Ansietas………..8

2.1.5. Gejala-gejala Ansietas………...9

2.1.6. Faktor Resiko………...10

2.2. Depresi………11

2.2.1. Definisi………...11

2.2.2. Penyebab Depresi………...12

2.2.3. Tipe-tipe Gangguan Depresi………....13

2.2.4. Gejala Gangguan Depresi………14

2.2.5. Faktor Resiko………...15

2.3. Alat Pengukur Kecemasan………..16

2.4. Alat Pengukur Depresi………17

2.5. Karya Tulis Ilmiah………..18

2.5.1. Penelitian Kesehatan………18

2.5.2. Jenis Penelitian Kesehatan………...19

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL………20

3.1. Kerangka Konsep Penelitian………...20

3.2. Definisi Operasional………....21


(2)

4.1. Jenis Penelitian………25

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian……….25

4.2.1. Waktu Penelitian………..25

4.2.2. Tempat Penelitian……….25

4.3. Populasi dan Sampel………...26

4.3.1. Populasi………26

4.3.2. Sampel………..26

4.3.3. Besar Sampel………26

4.4. Metode Pengumpulan Data……….27

4.4.1. Data Primer………..27

4.4.2. Data Sekunder………..28

4.5. Uji Validitas dan Realiabilitas………28

4.6. Pengolahan dan Analisa Data………..29

BAB 5 HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...30

5.1. Hasil Penelitian………....30

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………..30

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden………..31

5.1.3. Tingkat Ansietas………..……….32

5.1.4. Tingkat Depresi………..………..32

5.1.5. Tingkat Ansietas dan Depresi Berdasarkan Karakteristik Dasar Responden……….…………...33

5.1.6. Karakteristik Dasar Jenis Penelitian berdasarkan Tingkat Ansietas dan Depresi………34

5.2. Pembahasan……….35

5.2.1. Tingkat Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi………...35

5.2.2. Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Berdasarkan Jenis Kelamin………..36

5.2.3. Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Berdasarkan Kehidupan………...37

5.2.4. Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Berdasarkan Jenis Penelitian Responden……….37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………39

DAFTAR PUSTAKA………...41


(3)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Konsep bagi Gambaran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi Terhadap Pembuatan Karya Tulis Ilmiah dalam Mahsiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010………..20


(4)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.2. Variabel dan Definisi Operasional………21

Tabel 3.3. Derajat Kecemasan Mengikut Rentang Skor………23

Tabel 3.4. Derajat Depresi Mengikut Rentang Skor………..23

Tabel 5.1. Karakteristik Dasar Responden………...………...30 Tabel 5.2. Tingkat Ansietas……….………....31

Tabel 5.3. Tingkat Depresi……….……….31

Tabel 5.4. Tingkat ansietas berdasarkan karakteristik dasar………...32

Tabel 5.5. Tingakat depresi berdasarkan karakteristik dasar……….………..33


(5)

DAFTAR ISTILAH

KTI = Karya Tulis Ilmiah FK = Fakultas Kedokteran

USU = Universitas Sumatera Utara

UUPLH = Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup BAI = Beck Anxiety Inventory

BDI-II = Beck Depression Inventory-II APA = American Psychological Association GABA = Gamma- Aminobutyric Acid

MFMER = Mayo Foundation for Medical Education and Research ADAA = Anxiety and Depression Association of America


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Lembar Penjelasan Lampiran 3 Informed Consent Lampiran 4 Kuesioner Penelitian Lampiran 5 Data Induk

Lampiran 6 Data SPSS

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Lampiran 8 Surat Komisi Etik