d. Tekanan kelompok
Kebanyakan pemakai mulai mengenal narkoba dari teman sekelompoknya. Bila kelompok pemakai narkoba menekankan anggotanya berbuat hal yang sama
maka penolakan terhadap tekanan tersebut dapat mengakibatkan anggota yang menolak akan dikucilkan dan akan dikeluarkan dari kelompok.
C. Gambaran Resiliensi Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam Hal Penyalahgunaan Zat
Menurut Reivich. K dan Shatte. A yang dituangkan dalam bukunya “The Resiliency Factor” menjelaskan resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi
dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam
kehidupan. Bertahan dalam keadaan tertekan, dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan adversity atau trauma yang dialami dalam kehidupannya Reivich.
K Shatte. A, 2002 . Resiliensi dipandang oleh para ahli sebagai kemampuan untuk bangkit kembali dari situasi atau peristiwa yang traumatis. Siebert 2005
dalam bukunya The Resiliency Advantage memaparkan bahwa yang dimaksud dengan resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dengan baik perubahan
hidup pada level yang tinggi, menjaga kesehatan di bawah kondisi penuh tekanan, bangkit dari keterpurukan, mengatasi kemalangan, merubah cara hidup ketika cara
yang lama dirasa tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada, dan menghadapi permasalahan tanpa melakukan kekerasan
.
Universitas Sumatera Utara
Mahasiswa dalam menjalani tahun pertama masa perkuliahan dihadapkan dengan berbagai persoalan yang menyebabkan stres. Dimana hal ini bisa menjadi
pemicu bagi mahasiswa untuk terjerumus kedalam penggunaan narkoba..
Transisi seseorang dari SMA kemudian masuk kedunia kampus atau menjadi seorang mahasiswa dapat menimbulkan stres bagi individu tersebut.
Mereka yang biasanya tinggal bersama dengan keluarga, budaya yang dianut sejak kecil, bahasa sehari-hari, dan dengan komunitasnya. Harus pindah kelingkungan
yang baru, jauh dari keluarga, bergabung dengan budaya yang mereka belum tahu aturan yang terdapat didalamnya, yang mereka temukan ditempat tinggalnya yang
baru. Ditambah lagi mereka harus meninggalkan lingkungan akademisnya, yang dimana mereka telah sukses, dan kemudian bergabung dengan komunitas pelajar
yang baru, yang menuntut skill akademik dan dasar pengetahuan yang sangat berbeda dengan apa yang mereka jalani dibangku SMA Magolda dalam
Mc.Gillin, 2003. Hal tersebut tentunya memberi tekanan terhadap mahasiswa. Sehingga
menuntut mereka untuk mencari kelompok yang baru. Presley, Leichliter, Meilman 1999 mengatakan bahwa hasil survey nasional terhadap
penyalahgunaan alkohol dan narkoba pada tahun pertama masa perkuliahan adalah dikarenakan faktor stres yang dialami oleh mahasiswa tersebut, sehingga
mereka menggunakan alkohol dan narkoba untuk mencari dan membangun dukungan sosial dengan teman dalam Mc.Gillin, 2003.
Tentu saja, tidak semua mahasiswa di kampus atau mahasiswa yang tinggal bersama dengan mahasiswa lain, akan berpikir untuk menggunakan
Universitas Sumatera Utara
narkoba. Pengaruh teman sebaya tidak selalu menjadi hal yang negatif. Tekanan dari teman sebaya untuk menggunakan narkoba atau tidak, tergantung pada posisi
seseorang dalam kelompok, atau orientasinya berada dikelompok tersebut Oetting Beauvais,1986.
Dari sekian banyak mahasiswa yang terhanyut dalam narkoba, masih banyak juga mahasiswa yang bertahan untuk tidak sama sekali bersentuhan
dengan narkoba. Dillon et all 2007, dalam penelitiannya menemukan bahwa masih banyak remaja yang duduk dibangku SMA dan Universitas, yang memiliki
akses untuk memperoleh narkoba, tetapi sama sekali tidak pernah mencoba atau bersentuhan dengan barang haram tersebut.
Jessor dan Jessor 1978, mengatakan bahwa perilaku untuk menolak dan membuat keputusan untuk tidak menggunakan narkoba, meskipun dengan
ketersediaan akses yang cukup mudah untuk mendapatkannya, dikatakan sebagai resiliensi. Resiliensi merupakan aksi atau tindakan untuk menjadi resilien.
Mahasiswa yang berhasil untuk menjadi resilien terhadap penggunaan narkoba, bukanlah mahasiswa yang hanya dihadapkan kepada faktor resiko atau
mudahnya untuk terjerumus kedalam penggunaan narkoba tersebut. Tetapi lebih dari itu mereka juga memiliki protective factor yang menjadikan mereka lebih
kuat untuk menghindar dari penggunaan narkoba Dillon et all, 2007. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa resiliensi terhadap
penggunaan narkoba pada mahasiswa adalah kemampuan mahasiswa tersebut untuk menolak mengunakan narkoba, walaupun dalam keadaan tekanan stres
masalah akademik serta tekanan dari teman sebaya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan
hasil penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Menurut Azwar 2000 metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan
karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskripstif, tidak bermaksud mencari
penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah resiliensi paada mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam hal penyalahgunaan zat.
B. Defenisi Operasional
Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan tidak menyerah pada keadaan-keadan yang sulit dalam hidupnya, serta berusaha untuk
belajar dan beradaptasi dengan keadaan tersebut dan kemudian bangkit dari keadaan tersebut dan menjadi lebih baik.
Resiliensi pada penelitian ini akan diungkap melalui Skala Resiliensi yang dikemukakan oleh Reivich Shatte 2002 dan telah diadaptasi peneliti dengan
Universitas Sumatera Utara