BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan.................................................................... 91 B.
Saran ............................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI
Sara Yosephina Bangun Abul Khair
Rafiqoh Lubis Teknologi merupakan suatu komponen penting yang tidak dapat di
lepaskan dari kehidupan manusia. Mengapa disebut penting?, hal ini dikarenakan teknologi mempunyai pengaruh yang penting dalam perkembangan peradaban
manusia baik dalam hal positif maupun negatif. Dampak negatif yang timbul dari perkembangan teknologi tersebut adalah munculnya suatu kejahatan atau
perbuatan melawan hukum yang bersifat teknologi di dunia siber. Salah satu perkembangan teknologi yang mempengaruhi sistem pembuktian dalam perkara
pidana adalah keberadaan Surat Elektronik atau yang lebih dikenal dengan sebutan e-mail. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat
“Kedudukan Bukti Surat Elektronik email Dari Presfektif Hukum Acara Pidana Indonesia” sebagai judul skripsi penulis.
Kedudukan surat elektronik sebagai alat bukti memang tidak ada diatur di dalam KUHAP, akan tetapi beberapa Undang-undang khusus di luar KUHAP
sudah mulai memperhitungkan kedudukan surat elektronik email sebagai alat bukti. Berdasarkan latar belakang di atas diangkatlah beberapa permasalahan
yaitu: Bagaimanakah sebenarnya pembuktian tindak pidana menurut KUHAP, serta Bagaimanakah pengaturan mengenai bukti surat elektronik dalam hukum
pidana di Indonesia dikaitkan dengan beberapa Undang-undang.
Penelitian skripsi ini merupakan penelitian hukum normatif atau penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap Perundang-undangan
dan kepustakaan hukum yang berhubungan dengan skripsi. Data skunder yang berupa dokumen-dokumen resmi, buku-buku karya ilmiah pendapat sarjana,
artikel-artikel, dan sebagainya. Kemudian data dioleh secara kualitatif.
Dari penulisan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa Indonesia menganut sistem pembuktian Undang-undang secara negatif, yang juga perlu diketahui
adalah alat bukti yang digunakan merupakan hal penting dalam proses pembuktian perkara pidana, dimana mengenai hal tersebut diatur dalam pasal 184
KUHAP. Surat elektronik email merupakan suatu hal yang baru dalam peradilan di Indonesia. Email merupakan bagian dari dokumen elektronik yang saat ini
mulai dipergunakan sebagai alat bukti dalam perkara pidana pidana. Keberadaan email sebagai alat bukti memang tidak ada sama sekali diatur dalam KUHAP.
Tetapi dalam beberapa Undang-undang khusus di luar KUHAP, seperti: Undang- undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Undang-undang Nomor 15
Tahun 2003 Tentang Tindak Pidana Terorisme, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, Undang-udang Nomor 8 Tahun
2010 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Keberdaan email sebagai alat
bukti yang termasuk dalam dokumen elektronik sudah diakui.
Mahasiswi Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Pembimbing I, Staff Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Pembimbing II, Staff Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN