BAB 2 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN METODE
PENYINGKIRAN KARIES
Karies merupakan penyebab utama nyeri dan hilangnya gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan dimulai dari permukaan gigi pit, fisur dan daerah
interproksimal meluas ke arah pulpa
1
Jika dibiarkan, gigi akan kehilangan struktur, fungsi estetik, mastikatorik, fonetik dan biologisnya.
6
Preparasi kavitas merupakan suatu langkah penting sebelum tindakan restorasi gigi. Awalnya preparasi kavitas gigi menggunakan hand drill, kemudian
dikembangkan berdasarkan mekanisme kerja mesin jahit Singer pada tahun 1871 oleh James Morrison menjadi high speed drill.
5,6,8
Penggunaan high speed drill sangat efektif untuk penyingkiran jaringan karies.
8
Saat ini, perawatan karies konvensional pengeboran dilakukan dengan hand piece berkecepatan tinggi untuk mengakses lesi
dan berkecepatan rendah untuk menyingkirkan karies. Metode ini dapat membuang karies dengan cepat dan effisien, tetapi dapat menyebabkan pembuangan dentin sehat
atau dentin yang terinfeksi, namun mampu untuk remineralisasi.
5,6
Penyingkiran karies dengan metode konvensional biasanya dikaitkan dengan nyeri dan mengganggu kenyamanan pasien. Getaran pada tulang kemungkinan
menghasilkan panas dan menyebabkan cedera mekanis ke pulpa sehingga dianggap sebagai kelemahan utama dalam pengeboran.
6
Pengeboran gigi juga dapat membuang jaringan gigi sehat yang berlebihan.
8
Oleh sebab itu, berkembang metode alternatif
Universitas Sumatera Utara
seperti pembuangan karies secara abrasi udara, polising udara, ultrasonik, sonoabrasi, laser, restorasi atraumatik, enzim kimia dan juga kimia-mekanis.
6,7
Metode abrasi udara
Metode abrasi udara dikembangkan oleh Robert Black pada tahun 1945 sebagai metode alternatif psedo-mekanis untuk membuang jaringan karies dan
terbukti bermanfaat pada pasien anak yang cemas disebabkan bunyi. Metode ini menggunakan partikel alumina aluminium oksida - Al
2
O
3
dengan kecepatan tinggi melalui aliran udara untuk membuang karies. Relatif tidak menyebabkan rasa sakit
jika dibandingkan dengan metode pengeboran, namun dapat menyebabkan kehilangan sensasi taktil dan kemampuan partikel alumina untuk menyingkirkan
struktur gigi yang sehat maupun lesi karies harus diperkirakan. Pasien berpotensi menghirup partikel alumina saat perawatan sehingga perlu pertimbangan untuk
menentukan penggunaan metode ini.
6,9,10
Teknik ini memerlukan rubber dam serta peralatan tambahan di dalam ruangan praktek untuk pembuangan partikel alumina. Dapat digunakan pada setiap
lokasi karies dengan ukuran 0, 1 dan 2, sedangkan karies dentin yang lebih besar tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan brittle fracture.
6,9,10
Universitas Sumatera Utara
Metode polising udara
Polising udara adalah metode menggunakan bahan abrasif yaitu campuran larutan natrium bikarbonat dengan partikel trikalsium fosfat yang diaplikasikan ke
permukaan gigi menggunakan tekanan udara melalui alat water jet. Water jet membantu bahan abrasif agar tidak melewati permukaan yang sedang dirawat.
Namun metode ini mempunyai kerugian yaitu dapat merusak restorasi ataupun gigi sehat, sehingga beberapa peneliti menyarankan penggunaan metode ini hanya untuk
menyingkirkan karies dentin pada akhir preparasi kavitas.
6
Metode ultrasonik
Metode ini tergantung pada pemindahan tenaga kinetik dari molekul air di permukaan gigi melalui alat pemotong yang abrasif dengan kecepatan tinggi.
Keuntungannya yaitu pembuangan jaringan minimal, tidak berbunyi, tidak ada getaran, tidak menimbulkan panas dan tekanan. Namun kemampuan alat tersebut
terbatas, lambat dan tidak mampu menyingkirkan karies dentin lunak.
6
Gambar 3. Preparasi abrasi udara.
11
Gambar 2. Pandangan preparasi abrasi udara dari atas.
10
Universitas Sumatera Utara
Metode sonoabrasi
Metode sonoabrasi adalah modifikasi metode ultrasonik, menggunakan frekuensi tinggi, mempunyai gerakan memotong berbentuk elips. Alat pemotong
berbentuk torpedo panjang dibelah dua, hemispera kecil dan hemispera besar. Penggunaan alat pemotong tergantung pada bentuk outline kavitas yang perlu
dipersiapkan, dan penyingkirkan jaringan karies dentin lunak.
6
Metode laser
Pendekatan lainnya adalah perkembangan laser batu delima yang diperkenalkan oleh Maiman sekitar tahun 1960. Pada penelitian awal diketahui bahwa
laser batu delima ini memproduksi sejumlah panas yang dapat menyebabkan kerusakan pulpa gigi. Namun sekarang tersedia tipe baru dari laser untuk
menyingkirkan jaringan keras gigi yaitu Excimer laser emisi ultraviolet 337 nm. Metode ini tidak menggunakan sentuhan impuls energi lasing sehingga lebih
menguntungkan dibanding dengan pengeboran biasa. Rasa sakit, bunyi dan tekanan hanya sedikit. Getaran yang minimum dan juga menghasilkan daerah steril pada
permukaan yang dipreparasi. Perawatan penyingkiran karies dengan sinar laser berguna untuk karies dengan lokasi 1 dan 3, karena dapat diakses dengan mudah dan
kebanyakan kasus pada waktu preparasi tidak menggunakan anastesi.
6,9
Metode restorasi atraumatik
Sangat jelas bahwa, kebanyakkan percobaan terdahulu menggunakan pendekatan konservatif dalam penyingkiran karies. Isu ini mencetuskan
Universitas Sumatera Utara
perkembangan metode penyingkiran karies yang sekarang dikenal sebagai Atraumatic Restorative Treatment ART atau perawatan restorasi atraumatik. Metode ini
menggunakan ekskavasi untuk menyingkirkan karies dan menggunakan bahan restorasi yang adhesif. Kekurangan pada prosedur ini adalah potensi meninggalkan
sisa karies dentin yang terinfeksi. Prosedur ART tidak dapat dilakukan jika karies
tidak dapat dicapai dengan instrumen tangan, terdapat pembengkakan, karies yang besar, dan gigi yang disertai rasa sakit karena infeksi. Metode ini dapat dilakukan
pada semua ukuran kecuali ukuran 0.
6
Gambar 4. Prosedur preparasi restorasi atraumatik. Dari kiri atas ke kanan menunjukkan: Alat- alat yang digunakan seperti kaca mulut, eksplorer, pinset, ekskavator senduk, hanchet dan carver. Gigi
diisolasikan dan pembukaan dari kavitas dibesarkan dengan menggunakan hanchet. Dengan menggunakan ekskavator, karies disingkirkan. Bersihkan kavitas dari debridmen dan setelah kavitas
bersih dan kering, diaplikasikan dentine conditioner untuk meningkatkan retensi dari bahan restorasi adhesif. Kavitas diisi dengan bahan adhesif. Dengan menggunakan instrument plastis dilakukan
pembentukkan tambalan dan membuang bahan yang berlebihan. Perawatan selesai.
12
Universitas Sumatera Utara
Metode enzim
Goldenberg dan Keil pada tahun 1989 telah berhasil menyingkirkan karies dentin 2 - 5 jam setelah diaplikasi dengan menggunakan enzim koagulasi yang
dilepaskan oleh bakteri Achromobacter Sp. Pada sisa lapisan dentin yang sehat tidak ditemukan bakteria pada kolagen dasar dentin yang terekspose dengan enzim ini.
Meskipun metode ini berhasil tetapi waktu kerja yang lambat dalam penyingkiran karies menyebabkan metode ini jarang digunakan.
6
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 PREPARASI SECARA KIMIA-MEKANIS