Demam Rematik DR 1. Definisi DR 2. Etiologi DR 3. Patogenesis

2.5.2. Faktor Risiko

Faktor risiko yang berpengaruh pada timbulnya PJR dibagi menjadi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik, antara lain :

a. Demam Rematik DR

a.1. Definisi DR

Menurut WHO, definisi DR adalah sindrom klinis sebagai salah satu akibat infeksi kuman Streptococcus beta hemolitycus grup A, yang ditandai oleh satu atau lebih manifestasi mayor karditis, poliartritis, chorea, nodul subkutan, dan eritema marginatum dan mempunyai ciri khas untuk kambuh kembali. 14 Menurut Stollerman, DR adalah penyakit radang yang terjadi akibat sekuele akhir infeksi faring dengan Streptococcus beta hemolitycus grup A. Penyakit ini terutama mengenai jantung, sendi, sistem saraf pusat, kulit, dan jaringan subkutan. 19

a.2. Etiologi DR

Infeksi Streptococcus beta hemolitycus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya DR, baik pada serangan pertama maupun serangan ulang. Untuk menyebabkan serangan DR, Streptococcus beta hemolitycus grup A harus menyebabkan infeksi pada faring, bukan hanya kolonisasi superfisial. 16 Strain tertentu dari Streptococcus beta hemolitycus grup A terdiri dari antigen membran sel yang mengadakan reaksi silang dengan antigen jaringan jantung manusia. Serum dari penderita demam rematik mengandung antibodi terhadap antigen ini. 21 Tri Ayu Melani : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Rematik PJR Yang Dirawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010.

a.3. Patogenesis

Beberapa penelitian berpendapat bahwa DR yang mengakibatkan PJR terjadi akibat sensitisasi dari antigen Streptococcus beta hemolitycus grup A sesudah 1-4 minggu infeksi Streptococcus beta hemolitycus grup A di faring. 17 Streptococcus adalah bakteri gram positif berbentuk bulat, berdiameter 0,5-1 mikron dan mempunyai karakteristik dapat membentuk pasangan atau rantai selama pertumbuhannya. 21,22 Streptococcus beta hemolitycus grup A ini terdiri dari dua jenis, yaitu hemolitik dan non hemolitik. Yang menginfeksi manusia pada umumnya jenis hemolitik . 22 Lebih kurang 95 pasien menunjukkan peninggian titer antistreptolisin O ASTO, antideoksiribonukleat B anti DNA-ase B yang merupakan dua jenis tes yang biasa dilakukan untuk infeksi kuman Streptococcus beta hemolitycus grup A. 18 DR merupakan manifestasi yang timbul akibat kepekaan tubuh yang berlebihan hipersensitivas terhadap beberapa produk yang dihasilkan oleh Streptococcus beta hemolitycus grup A. Kaplan mengemukakan hipotesis tentang adanya reaksi silang antibodi terhadap Streptococcus beta hemolitycus grup A dengan otot jantung yang mempunyai susunan antigen mirip antigen Streptococcus beta hemolitycus grup A. Hal inilah yang menyebabkan reaksi autoimun. 17 Dalam keadaan normal, sistem imun dapat membedakan antigen tubuh sendiri dari antigen asing, karena tubuh mempunyai toleransi terhadap self antigen, tetapi pengalaman klinis menunjukkan bahwa adakalanya timbul reaksi autoimun. Reaksi autoimun adalah reaksi sistem imun terhadap antigen sel jaringan sendiri. Tri Ayu Melani : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Rematik PJR Yang Dirawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2004-2008, 2010. Antigen tersebut disebut autoantigen, sedang antibodi yang dibentuk disebut autoantibodi. Reaksi autoantibodi dan autoantigen yang menimbulkan kerusakan jaringan dan gejala-gejala klinis disebut penyakit autoimun, sedangkan bila tidak disertai gejala klinis disebut fenomena autoimun. 23 Oleh karena itu pada umumnya para ahli sependapat bahwa DR termasuk dalam panyakit autoimun. 17

a.4. Manifestasi Klinis DR