Henny Syahriza Lubis : Perbandingan Algoritma Greedy Dan Dijkstra Untuk Menentukan Lintasan Terpendek, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 3.27 Tampilan Menu Editor Jalan 54
Gambar 3.28 Tampilan Menu Editor Hapus 54
Gambar 3.29 Tampilan Menu Editor Tambah Caption 55
Gambar 3.30 Implementasi Form Graph Algoritma Dijkstra 55
Gambar 3.31 Implementasi Form Hasil Komputasi Algoritma Dijkstra 56
Gambar 3.32 Implementasi Form Graph Algoritma Greedy 56
Gambar 3.33 Implementasi Form Hasil Komput asi Algoritma Greedy 56
Gambar 3.34 Grafik Lama Proses Pencarian Lintasan Terpendek Algoritma Greedy dan Dijkstra
58
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan, sering dilakukan perjalanan dari suatu tempat atau kota ke tempat yang lain dengan mempertimbangkan efisiensi, waktu dan biaya sehingga
diperlukan ketepatan dalam menentukan jalur terpendek antar suatu kota. Hasil penentuan jalur terpendek akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
untuk menunjukkan jalur yang ditempuh. Hasil yang didapatkan juga membutuhkan kecepatan dan keakuratan dengan bantuan komputer.
Secara umum, pencarian jalur terpendek dapat dibagi menjadi 2dua metode, yaitu: metode konvensional dan metode heuristik. Metode konvensional
merupakan metode yang menggunakan perhitungan matematik biasa, pada pencarian lintasan terpendek hanya dapat diselesaikan untuk 5lima sampai 10sepuluh
verteks, untuk verteks yang lebih banyak metode heuristik lebih variatif dan waktu perhitungan yang diperlukan lebih singkat, karena metode heuristik menggunakan
metode pendekatan dan melakukan pencarian.
Untuk menggunakan atau memfungsikan sebuah komputer harus terdapat program yang terdistribusi di dalamnya, tanpa program tersebut komputer hanyalah
menjadi sebuah kotak yang tak berguna. Program yang terdapat pada komputer sangat bervariasi dan setiap program tersebut pasti menggunakan algoritma.
Henny Syahriza Lubis : Perbandingan Algoritma Greedy Dan Dijkstra Untuk Menentukan Lintasan Terpendek, 2009. USU Repository © 2009
Algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintahnya dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir.
Masalah tersebut dapat berupa apapun dengan catatan untuk setiap masalah, memiliki kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma.
Algoritma yang akan dipergunakan untuk mencari lintasan terpendek dalam hal ini adalah algoritma Greedy dan algoritma Dijkstra, algoritma Dijkstra
merupakan algoritma yang paling terkenal untuk mencari lintasan terpendek yang diterapkan pada graph berarah dan berbobot, di mana jarak antar verteks adalah bobot
dari tiap arc pada graph tersebut. Selain algoritma Dijkstra, algoritma Greedy merupakan salah satu metode untuk memecahkan masalah optimasi, juga merupakan
program yang dapat memecahkan masalah langkah demi langkah, yang pada setiap langkahnya mengambil pilihan yang terbaik yang diperoleh saat itu tanpa
memperhatikan konsekuensi ke depannya dengan gagasan dasar adalah membangun solusi besar diatas solusi kecil.
1.2 Perumusan Masalah