Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Metode Penelitian

Henny Syahriza Lubis : Perbandingan Algoritma Greedy Dan Dijkstra Untuk Menentukan Lintasan Terpendek, 2009. USU Repository © 2009 Algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintahnya dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apapun dengan catatan untuk setiap masalah, memiliki kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma yang akan dipergunakan untuk mencari lintasan terpendek dalam hal ini adalah algoritma Greedy dan algoritma Dijkstra, algoritma Dijkstra merupakan algoritma yang paling terkenal untuk mencari lintasan terpendek yang diterapkan pada graph berarah dan berbobot, di mana jarak antar verteks adalah bobot dari tiap arc pada graph tersebut. Selain algoritma Dijkstra, algoritma Greedy merupakan salah satu metode untuk memecahkan masalah optimasi, juga merupakan program yang dapat memecahkan masalah langkah demi langkah, yang pada setiap langkahnya mengambil pilihan yang terbaik yang diperoleh saat itu tanpa memperhatikan konsekuensi ke depannya dengan gagasan dasar adalah membangun solusi besar diatas solusi kecil.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah bagaimana mengimplementasikan algoritma Greedy dan algoritma Dijkstra sehingga diperoleh algoritma yang tepat dan akurat untuk menyelesaikan masalah lintasan terpendek.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam melakukan perbandingan algoritma Greedy dan algoritma Dijkstra dilakukan beberapa batasan sebagai berikut: 1. Algoritma Greedy dan Dijkstra yang digunakan dibatasi pada permasalahan shortest path saja, dengan input graph yang terdiri dari jumlah titik, nama dan koordinat titik. Letak titik dapat dibangkitkan secara acak maupun manual. Henny Syahriza Lubis : Perbandingan Algoritma Greedy Dan Dijkstra Untuk Menentukan Lintasan Terpendek, 2009. USU Repository © 2009 2. Bobot antar titik yang ditentukan hanyalah bobot jarak. Dengan mengabaikan bobot-bobot lainnya. Sehingga jalur terpendek berdasarkan jarak terpendek antar titik. 3. Keluaran yang dihasilkan adalah hasil dari algoritma Greedy dan Dijkstra yang diimplementasikan dalam suatu program sederhana dengan menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pencarian lintasan terpendek manakah yang lebih baik dari implementasi algoritma Greedy dan algoritma Dijkstra.

1.5 Kontribusi Penelitian

Dengan membandingkan algoritma Greedy dan algoritma Dijkstra dapatlah diketahui metode mana yang baik untuk menentukan maksimal lintasan terpendek dari suatu titik ke titik yang lain. Hal ini dapat diaplikasikan dalam peta suatu daerah, sistem saluran air PDAM, sistem aliran listrik PLN dan sebagainya.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menguraikan konsep algoritma Greedy dan Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek. 2. Mengimplementasikan algoritma Greedy dan Dijkstra ke dalam suatu program. Henny Syahriza Lubis : Perbandingan Algoritma Greedy Dan Dijkstra Untuk Menentukan Lintasan Terpendek, 2009. USU Repository © 2009 3. Melakukan analisa untuk membandingkan kinerja setiap algoritma berdasarkan kelebihan dan kemudahannya. 4. Membuat kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.

1.7 Tinjauan Pustaka