Fungsi Ginjal Ginjal REN

14 medulla dari sebelah dalam. Bagian medulla ini tersusun atas lima belas 15 sampai enam belas 16 massa berbentuk piramida yang disebut piramis ginjal. Puncak-puncaknya langsung mengarah ke hilus dan berakhir di kalises. Kalises ini menghubungkannya dengan pelvis ginjal. Gambar 2.1 Ginjal

2.3.1 Fungsi Ginjal

Fungsi ginjal adalah pengaturan keseimbangan air, pengaturan konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam-basa darah, pengeluaran bahan buangan dan pengaturan kelebihan garam. Jadi, sistem pengaliran air kemih urine sesudah penyaringan oleh glumerulus, sisa metabolisme ini akan dikeluarkan melalui beberapa tahap yaitu seperti pada Gambar 2.2 di bawah ini: 15 Gambar 2.2 Sistem Pengaliran Air Kemih Sumber: Irianto, 2008: 226 Pada kaliks ginjal air kemih keluar dengan ritme getar peristaltik. Ritme getar peristaltik terjadi dengan adanya otot melingkar dan memanjang. Kandung kencing umumnya mempunyai volume sebesar 760 cc. Seseorang yang kandung kencingnya tidak mencapai volume 760 cc, di akibatkan karena stress hold kemampuan alat tubuh untuk menerima rangsangan. Antara kandung kencing dan uretra terdapat suatu cincin dimana jika terjadi kontraksi atau dorongan, cincin akan terbuka dan air kemih memancar. Setiap menit kira-kira 1 liter darah yang mengandung 500 ccm plasma mengalir melalui semua glumeruli dan sekitar 100 ccm dari itu disaring keluar. Plasma yang berisi garam, glukosa dan benda halus lainnya disaring. Sel dan protein plasma terlalu besar untuk dapat menembus filter atau saringan dan tetap tinggal dalam aliran darah. Bila kita membandingkan jumlah yang disaring oleh glumeruli setiap hari dengan jumlah yang biasanya dikeluarkan kaliks mayor ureter vesica Urinaria kandung kencing uretra kaliks minor Kemudian keluar dari tubuh 16 ke dalam air kemih, kita akan dapat melihat besar daya selektif sel tubula seperti pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Daya Selektif Sel Tubuh terhadap Barang yang Disaring dan Dibuang Bahan Disaring Dibuang Air 150 liter 1,5 liter Garam 700 gram 15 gram Glukosa 170 gram _ Urea 50 gram 30 gram Sumber: Irianto, 2008:227 Beberapa faktor yang mempengaruhi volume urin Irianto, 2008: 227: Kekentalan dari cairan tubuh, bila kita banyak minum maka: a. Tekanan darah cenderung naik, vas aferens berdilatasi sehingga GFR naik dan volume urin meningkat. b. Konsentrasi air dalam plasma meningkat, ADH tidak disekresikan oleh hipofisis sehingg volume urin meningkat. Atau sewaktu kekurangan minum atau muntaber ataupun berkeringat banyak, maka akan terjadi hal sebaliknya. a. Di udara yang dingin, rangsang dingin akan menyebabkan refleks penciutan vasokontriksi pembuluh darah kulit sehingga warna kulit menjadi pucat dan keringat berkurang. volume darah dan tekanan darah juga akan cenderung naik sehingga GFR naik. Jika kadar ADH menurun, rennin menurun maka volume urin pun akan meningkat. b. Beberapa pengobatan yang memperbanyak pengeluaran urin diuretika bekerja dengan menghambat reabsorpsi NaCl di bagian asendens loop of 17 henle dan bagian tubuh distalis dengan tanpa diikutioleh molekul air, sehingga dihasilkan urine yang banyak. Diuratika ini sering digunakan untuk pengobatan hipertensi antara lain karena dapat mengurangi volume darah. c. Alkohol merintangi sekresi ADH sehingga volume urine meningkat. d. Kopi, obat asma aminofilin obat jantung digitalis semuanya meningkatkan kardiak output sehingga GFR naik dan volume urine meningkat. e. Sewaktu stres psikis, tekanan darah dapat meningkat sehingga GFR naik dan volume urine meningkat.

2.3.2 Struktur Ginjal