3
dan AFKR-3 untuk kemudian ditumbuhkan dalam skala besar pada medium glucose yeast-extract peptone GYP dan potato dextro broth PDB
Mahesa, 2009. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari jenis jamur endofit selain AFKR-1,3 dari tumbuhan Arcangelisia
flava L. Merr yang memiliki kemampuan untuk mengubah struktur berberin. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diketahui
jamur endofit lainnya dari Arcangelisia flava L. Merr yang memiliki kemampuan untuk mengubah struktur kimia berberin.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah jamur endofit selain AFKR-1,3 yang diisolasi dari tumbuhan Arcangelisia flava L. Merr dapat melakukan biotransformasi terhadap
senyawa berberin? 2. Bagaimanakah kondisi reaksi biotransformasi oleh jamur endofit yang
diisolasi dari tumbuhan Arcangelisia flava L. Merr ? 3. Bagaimana
mengisolasi dan
mengkarakterisasi produk
hasil biotransformasi berberin?
4. Bagaimana struktur kimia produk biotransformasi berberin?
1.3 Hipotesis
Berberin dapat dibiotransformasi menjadi produk turunannya dengan bantuan jamur endofit yang diisolasi dari tumbuhan Arcangelisia flava L.
Merr.
4
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menskrining jamur endofit selain AFKR-1,3 yang diisolasi dari
Arcangelisia flava L. Merr yang mampu melakukan biotransformasi senyawa berberin.
2. Mengetahui kondisi reaksi biotransformasi oleh jamur endofit yang diisolasi dari Arcangelisia flava L. Merr.
3. Mengetahui bagaimana mengisolasi dan mengkarakterisasi produk hasil biotransformasi berberin.
4. Mengetahui struktur kimia produk hasil biotransformasi berberin.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jamur endofit mana yang dapat melakukan biotransformasi berberin pada
suatu kondisi, serta dapat mengetahui bagaimana perubahan struktur kimia hasil biotransformasi senyawa berberin oleh mikroorganisme jamur endofit
tersebut.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Akar Kuning Arcangelisia flava L. Merr
Gambar 1. Tumbuhan Arcangelisia flava L. Merr. www.stuartxchange.com
2.1.1 Klasifikasi www.plantamor.com Tumbuhan yang secara empiris banyak digunakan untuk mengatasi
gangguan pencernaan ini juga telah dikenal memberikan manfaat dalam pengobatan secara alami. Secara taksonomi Arcangelisia flava L.
Merr dapat diklasifikasikan: Kingdom
: Plantae Subkingdom
: Tracheobionta Superdivisi
: Spermatophyta Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida SubKelas
: Magnoliidae Ordo
: Ranuculales
6
Famili : Menispermaceae
Genus : Arcangelisia
Spesies : Arcangelisia flava L. Merr
2.1.2 Sinonim Unesco, 1998 Arcangelisia lemniscata Miers Becc, Arcangelisia loureiri Pierre
Diels
2.1.3 Nama daerah Indonesia Unesco, 1998 Areuy ki koneng Sunda, sirawan Jawa, daun bulan Maluku
2.1.4 Kandungan Kimia Tumbuhan Tumbuhan Archangelisia flava L. Merr memiliki berbagai kandungan
kimia. Pada batang tumbuhan ini terkandung senyawa furanoditerpen seperti 6-hydroxyarchangelisin, 2-dehydroarchangelisinol, tynophyloll,
6-hydroxyfibleucin, fibleucin, fibraurin, serta 6-hidroksifibraurin Toshinobu et al., 1985. Selain furanoditerpen, pada batang tumbuhan
ini juga terkandung alkaloid seperti berberin, jatorrhizin, palmatin dan kolumbamin Verpoorte et al., 1982 .
o o
N OCH
3
OCH
3
+
HO H
3
CO N
OCH
3
OCH
3
+
a b
7
H
3
CO H
3
CO N
OCH
3
OCH
3
+ +
H
3
CO HO
N OCH
3
OCH
3
c d
Gambar 2. Struktur senyawa dari a berberin, b jatorrhizin, c palmatin, d kolumbamin.
2.1.5 Manfaat dan Kegunaan Tumbuhan Tumbuhan akar kuning banyak digunakan dalam pengobatan tradisional
untuk mengatasi gangguan saluran cerna, sebagai ekspektoran, serta tonik. Dekok dari batang tumbuhan ini digunakan untuk mengatasi sakit
kuning, cacingan, serta diare. Selain itu, dekok dari batang tumbuhan ini dapat digunakan untuk membersihkan luka, koreng. Getah dari
tumbuhan ini diminum untuk mengatasi demam sedangkan bunga dari tumbuhan ini digunakan untuk mengatasi disentri Unesco, 1998.
2.2 Jamur Endofit