Lokasi Penelitian Pencemaran Logam Berat

3.Pelarut yang digunakan adalah HNO 3 65 p p.a.dan pengoksidasinya adalah HClO 4 85 p p.a dan H 2 SO 4 98 p p.a 4.Analisis konsentrasi logam krom total dilakukan dengan instrumen spektrofotometer serapan atom graphite furnace. 5.Analisis data yang diperoleh diolah secara statistik.

1.7 Lokasi Penelitian

Preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA-USU Medan dan analisis kuantitatif logam krom total dilakukan di Laboratorium Perusahaan Sinar Oleo Chemical Industry SOCI MAS Medan Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Logam Berat

Banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal dari pertambangan, peleburan logam, dan jenis industri lainnya dan dapat juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pupuk atau antihama yang mengandung logam. Darmono,2001 Pencemaran logam berat dalam lingkungan bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik pada manusia, hewan, tanaman, maupun lingkungan. Terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia di muka bumi ini. Logam berat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu : 1. Logam berat esensial yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan , logam tersebut bisa menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan lain sebagainya. 2. Logam berat tidak esensial yakni logam yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik, seperti Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain-lain. Widowati,W.2008 Pencemaran yang disebabkan logam berat sangat perlu mendapat perhatian karena adanya sifat-sifat logam berat yang tahan pelapukan non degradable dan mudah diabsorbsi oleh biota laut baik secara langsung maupun melalui rantai makanan. Ada tiga cara unsur logam berat dapat masuk ke dalam tubuh biota laut yaitu melalui permukaan tubuh, terserap insang, dan rantai makanan. Pencemaran suatu Universitas Sumatera Utara perairan oleh unsur-unsur logam berat selain dapat mengganggu ekosistem juga secara tidak langsung dapat merusak perikanan dan kesehatan manusia.Sumadhiharga,1995 Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa macam penyakit pada manusia akibat memakan makanan yang mengandung logam berat seperti kanker, gangguan saluran cerna, ginjal, dan lain-lain. Pencemaran merkuri di Minamata Jepang 1953-1960 dan Nigata Jepang 1968 berasal dari limbah industri plastik yang memakai katalisator merkuri chlorida menyebabkan tingginya kadar merkuri pada ikan yang berasal dari hasil laut sekitarnya dan menyebabkan masyarakat yang mengkonsumsinya keracunan merkuri. Akibatnya timbul berbagai penyakit seperti depresi, gangguan jiwa dan cacat. Tercatat pada periode 1953-1960 di Minamata 111 orang meninggal dan Nigata 1968 5 orang meninggal dan 25 cacat Palar,1994 Hasil penelitian yang dilakukan oleh pihak LON Lembaga Oceanologi Nasional – LIPI pada tahun 1983 menunjukkan bahwa kadar merkuri dalam perairan Teluk Jakarta telah mencapai 0,027 ppm, berarti hampir empat kali dari jumlah hasil penelitian yang dilakukan dua tahun sebelumnya. Tercatat satu orang telah meninggal dan beberapa orang mengalami kelumpuhan, lidah keluh, dan sama sekali tidak memiliki daya. Sastrawijaya,1991 Proses perjalanan logam berat dari sumber pencemar hingga sampai ke tubuh manusia digambarkan dalam gambar 1 Suwirma, 1988. Universitas Sumatera Utara Batuan laut sungai Fitoplankton zooplankton tambak irigasi Ikan,bentos,dll Pertanian ikan Manusia Air minum industri Limbah logam berat

2.2 Logam Kromium Cr