BAB 3 LAPORAN KASUS
Seorang balita berumur satu tahun sembilan bulan datang dibawa oleh orang tuanya berobat ke Instalasi Anak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
pada tanggal 06 Agustus 2009 dengan maksud untuk melanjutkan kemoterapi. Pada saat yang bersamaan pasien mengalami demam dan pasien juga mengalami batuk
tidak berdahak.
Dari hasil yang tertera direkam medik pasien tanggal 06 Agustus 2009, pasien tersebut merupakan “pasien lama” Unit Hematoonkologi yang menderita
penyakit Akut Limfositik Leukemia FABL
2
diagnosa ditegakkan dari hasil pemeriksaan lab dan berdasarkan hasil Bone Marrow Punction BMP yang telah
dilakukan terhadap pasien . Pada kemoterapi pertama, pasien diberi obat kemoterapi Gambar 7. Pasien anak penderita leukemia yang
sedang menjalani perawatan kemoterapi
……………..
Universitas Sumatera Utara
Vincristine, Doxorubicin, dan Dexamethasone oral, dan saat ini pasien akan menjalani kemoterapi kedua.
Dokter memberi obat Paracetamol 3x175 mg pulv dan Ambroxol syr 3x cth ½ untuk menurunkan demam dan mengobati batuk pada pasien dulu sempat
diberikan Mucotein dan Kenalog . Dari hasil pemeriksaan fisik pasien yang tertera dalam rekam medik,
didapatkan status presens tanda vital pasien dengan tingkat kesadaran yang baik, suhu tubuh 37,8
C. Berdasarkan data rekam medik juga dicatat bahwa refleks cahaya positif, pupil kedua mata isokor, konjungtiva palpebra inferior terlihat pucat, tidak
dijumpai pembesaran kelenjar getah bening, Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 06 Agustus 2009 yang tertera dalam
rekam medik, didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik Divisi Hematologi
Pemeriksaan Unit
Hasil Nilai Normal
Hemoglobin grdl
9.28 9.5-12.5
Hematokrit 27.7
38 Leukosit
mm
3
1020 6000-17500
Platelet mm
3
50300 100.000-150.000
Laju endap Darah mmjam
10 0-10
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium diketahui bahwa pasien mengalami anemia normositter normokrom, leukopenia, dan trombositopenia.
Universitas Sumatera Utara
Anamnesis mengenai rongga mulut pasien, orang tua pasien mengatakan bahwa pasien sering tidak mau makan, dan ketika dilihat rongga mulutnya, terdapat
bercak putih yang ketika dikumur-kumurkan bercak itu sedikit berkurang. Timbulnya bercak putih tersebut disadari oleh orang tua pasien setelah mendapatkan kemoterapi.
Orang tua pasien juga melaporkan bahwa gigi-geligi anaknya rapuh. Atas keterangan orang tua pasien juga diketahui bahwa kerap terjadi pendarahan pada gusi pasien,
apalagi ketika gigi pasien disikat, akibatnya orang tua pasien tidak lagi menyikat gigi pasien, orang tua pasien juga sering mengoleskan madu pada bibir pasien
dikarenakan orang tua pasien melihat bibir pasien kering. Orang tua pasien mengatakan bahwa dokter memberi obat Nystatin untuk mengobati bercak-bercak
putih tersebut, dan Biknat yang dilarutkan dengan HCL 3 kali sehari, sebagai obat kumur untuk pasien.
Gambar 8. Bercak keputihan pada mukosa pipi, palatum, dan lidah pasien, dapat dihapus menggunakan tongueblade
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pemeriksaan intra oral, terlihat bercak keputihan pada mukosa pipi, palatum, dan lidah. Bercak keputihan ini hilang ketika dihapus dengan menggunakan
tongue blade dan kemudian meninggalkan permukaan yang berwarna merah. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan intra oral, ditegakkan diagnosis bahwa
bercak keputihan itu merupakan kandidiasis oral. Gambar 9. Bercak putih pada ujung lidah
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 DISKUSI