BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit jaringan lunak mulut yang mulai banyak ditemukan, terutama sekali disebabkan karena kemajuan ilmu
pengetahuan yang menghasilkan berbagai obat baru seperti antibiotik spektrum luas dan karena gangguan sistem kekebalan seperti penderita HIVAIDS atau penderita
kanker yang menjalani kemoterapi.
1-5
Kandidiasis oral merupakan infeksi superfisial pada mulut yang disebabkan oleh jamur dari genus Kandida.
1-3,6
Sejauh ini, Kandida albikan merupakan yang paling patogen dari semua spesies Kandida dan menjadi etiologi utama kandidiasis
oral.
1,6,7
Fakta bahwa kandidiasis oral merupakan infeksi jamur yang paling banyak ditemukan tidaklah mengherankan mengingat hampir 50 dari rongga mulut
manusia yang sehat membawa jamur ini sebagai komponen normal mikroflora mulut.
2,6
Sebenarnya Kandida pada rongga mulut individu yang sehat merupakan organisme komensal yang hidup bersama dengan mikrobial flora mulut dalam
keadaan seimbang.
1,2,7,8
Tetapi, jika terjadi gangguan pada keseimbangan antara Kandida dengan anggota mikrobial mulut lainnya, maka organisme ini dapat
Universitas Sumatera Utara
berproliferasi, berkolonisasi, menginvasi jaringan dan menghasilkan infeksi oportunistik yang dikenal sebagai kandidiasis oral.
1,2,8
Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan antara Kandida dengan mikrobial lainnya, seperti pada keadaan xerostomia,
pemakaian gigi palsu, merokok, penyakit sistemik seperti diabetes, kondisi imunosupresif seperti HIV, keganasan seperti leukemia, defisiensi nutrisi, dan
pemakaian obat-obatan seperti antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, kortikosteroid, dan kemoterapi.
1-7
Dari faktor-faktor tersebut, yang akhir-akhir ini sering dipelajari adalah kandidiasis oral yang diakibatkan oleh efek samping dari
perawatan kanker dengan kemoterapi. Ana Maria Rabelo De Carvalho Parahym, dkk, dalam penelitiannya terhadap
pasien anak yang menderita kanker pada tahun 2006-2007 di Universitas Oswaldo Cruz, menyatakan bahwa dari 122 pasien yang mendapat perawatan radioterapi dan
kemoterapi, terdapat 5 anak menderita kandidiasis oral.
4
Haylen González Gravina, dkk, dalam penelitiannya pada pasien anak dan dewasa yang menderita kanker di Universitas Hospital di Maracaibo juga melaporkan
bahwa dari 23 pasien anak umur antara 7 – 12 tahun, terdapat 20 anak memiliki kandidiasis oral, sedangkan dari 8 sampel balita usia 0 – 2 tahun, 6 diantaranya
memiliki kandidiasis oral.
8
Selain itu, V. Ramirez-Amador juga telah melakukan penelitian terhadap pasien anak yang mendapat perawatan kemoterapi sejak Januari 1993 hingga Mei
1994, dan mendapat kesimpulan bahwa dari 25 pasien laki-laki dan 25 pasien perempuan, dimana 36 anak diantaranya menderita leukemia; 10 anak dengan
Universitas Sumatera Utara
leukemia akut mieloblastik, 20 anak dengan leukemia akut limpoblastik, dan 6 anak dengan leukemia kronik, terdapat kandidiasis oral pada 11 anak.
9
Hal yang sama juga dilaporkan oleh Fernandes gomes Monica, dkk, yang melakukan penelitian terhadap seorang anak berumur 14 tahun, yang telah menjalani
perawatan kemoterapi sejak lima tahun yang lalu karena penyakit leukemia limpoblastik akut yang dideritanya. Fernandes menemukan berbagai manifestasi oral
yang salah satunya adalah kandidiasis oral.
10
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kandidiasis oral merupakan efek samping dari kemoterapi yang secara umum
dapat timbul. Mekanisme perkembangan dari penyakit mulut yang berhubungan
dengan Kandida tersebut sangat kompleks dan bersifat multifaktorial.
1.2 Rumusan Masalah