Land System PTG 1. Vegetasi 2. Jalur Hijau Mangrove 3. Tanah

c. Land System PTG c.1. Vegetasi Land system PTG di Jawa Barat dan Banten ini secara umum ditumbuhi oleh vegetasi pantai seperti kelapa Cocos nucifera, ketapang Terminalia cattapa, waru Hibiscus tiliaceus, malapari Pongamia pinnata dan bidara laut Ximenia americana. Ekosistem mangrove hanya dijumpai di sekitar muara-muara sungai saja dengan luas dan kerapatan individu perhektarnya tidak terlalu besar. Jenis-jenis mangrove yang dijumpai di land system ini adalah A. marina, S. alba, B. cylindrica, E. agallocha dan C. tagal. Pada tingkat pohon hanya dijumpai dua jenis tumbuhan saja, yaitu A. marina dengan kerapatan sekitar 14 indha dan diameter batang berkisar antara 10 - 15 cm dan S. alba yang mempunyai kerapatan sekitar 1 indha. Total kerapatan untuk tingkat pohon sekitar 15 indha. Untuk tingkat pancang jenis-jenis yang dijumpai adalah A. marina dengan kerapatan sekitar 30 indha, C. tagal sekitar 6 indha, B. cylindrica dan E. agallocha dengan kerapatan masing-masing sekitar 2 indha. Sedangkan untuk tingkat semai jenis-jenis yang dijumpai adalah C. tagal dengan kerapatan sekitar 24 indha dan E. agallocha dengan kerapatan sekitar 7 indha. Total kerapatan untuk tingkat pancang adalah 40 indha dan untuk semai 31 indha. Vegetasi bawah yang dijumpai di land system ini adalah jerujon Acanthus ilicifolius, paku laut Acrostichum aureum, seruni Widelia biflora, teki laut Cyperus maritima, dan katang-katang Ipomoea pes-caprae Berdasarkan informasi dari penduduk setempat, disamping jenis mangrove yang ada saat ini, dahulunya land system ini ditumbuhi juga oleh jenis R. mucronata dan A. marina.

c.2. Jalur Hijau Mangrove

Jalur hijau mangrove hanya dijumpai di muara-muara sungai atau di sempadan sungai secara diskontinyu dengan lebar kurang dari 20 m dan panjang berkisar antara 10 sampai 50 m. Rusaknya vegetasi mangrove ini disebabkan oleh pengkonversian lahan ini menjadi persawahan yang dimulai sejak tahun 1980, yang saat ini berubah menjadi tegalan.

c.3. Tanah

Tanah yang dijumpai adalah Tropaquents dengan bahan induk tanah berasal dari sedimen aluvium dan pasir pantai marine muda. Tanah Tropaquents ini bertekstur liat dengan konsistensi agak lekat sampai lekat. Drainase tanah buruk dengan warna tanah abu-abu dan chroma 2 atau kurang. pH tanah berkisar antara 5,0 sampai 8,0. Potensi pirit dijumpai pada kedalaman 30 - 50 cm dan 50 - 90 cm, dengan kandungan pirit pada masing-masing kedalaman tersebut adalah 1,39 dan 1,90.

c.4. Air