83
Lanjutan Tabel 5.18
Buruk within Kualitas
Bahan Bangunan 33.3
66.7 100.0
within Jumlah Anggota Sekarang
40.0 100.0
35.3 of Total
11.8 23.5
35.3 Total
within Kualitas Bahan Bangunan
23.5 23.5
29.4 23.5
100.0 within Jumlah
Anggota Sekarang 100.0
100.0 100.0
100.0 100.0
of Total 23.5
23.5 29.4
23.5 100.0
Tabel 5.19. Chi-Square Test Perubahan Elemen Rumah terhadap Jumlah Anggota Keluarga Sekarang
Value df
Asymp. Sig. 2-sided
Pearson Chi-Square 11.745a
3 .008
Likelihood Ratio 15.344
3 .002
Linear-by-Linear Association
9.483 1
.002 N of Valid Cases
17 a 8 cells 100.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.41.
5.4. Diskusi
Berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan, ternyata pada umumnya para penghuni menambah ruang baru dengan cara merubuhkan rumah inti
dan kemudian membangunnya kembali, atau rumah inti tetap dipertahankan dan hanya menambah ruang baru, baik permanen, semi permanen, maupun tidak
permanen tergantung dari kemampuan ekonomi penghuni rumah. Mengutip
Tipple, et.al. 2000, pendapatan penghasilan memiliki efek
penting terhadap keputusan untuk melakukan perubahan. Kondisi finansial yang lebih baik, memberi peluang untuk mengadakan perubahan rumah lebih besar. Penghuni
yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih tinggi mempunyai peluang untuk
84
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga mempunyai penghasilan yang cukup besar Sueca, 2005. Dengan penghasilan 2.000.000 dan pekerjaan responden
yang pada umumnya adalah pedagangwiraswasta 35, telah memberi kesempatan bagi penghuni untuk melakukan perubahan pada rumah mereka.
Pertambahan jumlah anggota keluarga turut mempengaruhi perubahan rumah tinggal. Dari hasil penelitian, para responden pada awal menghuni rumah dominan
mempunyai anggota keluarga 3-4 orang. Namun, selanjutnya jumlah anggota keluarga bertambah menjadi 5 orang. Terkait Tipple 2000, hal ini membuktikan
bahwa komposisi rumah tangga juga berpengaruh terhadap perubahan.
85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Perumnas Martubung 1, maka hasil yang diperoleh adalah:
1. Perubahan fisik rumah tinggal adalah dengan menambah ruang baru, terutama
dapur yang biasanya menyatu dengan ruang makan. 2.
Dari aspek fungsi ruang mengalami multi fungsi karena adanya perubahan aktivitas.
3. Untuk elemen rumah, yang paling sering dirubah adalah lantai, yaitu dari
lantai semen diganti menjadi lantai keramik. Adapun faktor-faktor penyebab adanya perubahan fisik rumah tinggal adalah:
1. Kemampuan ekonomi penghuni yang cukup tinggi.
2. Jumlah anggota keluarga bertambah.
Selain faktor-faktor tersebut di atas, terdapat beberapa faktor lain yang ditemukan pada lokasi penelitian, yaitu:
1. Perubahan dilakukan karena keinginan atau selera penghuni yang
menginginkan rumahnya berbeda dengan yang lain. 2.
Adanya kegiatan usaha, seperti membuka warung dan katering.