80
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1. Perum Perumnas
Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional Perum Perumnas didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, yang kemudian
penyempurnaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988 tentang Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional Perum Perumnas.
Maksud dan tujuan didirikannya Perum Perumnas adalah untuk menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa kegiatan-kegiatan produktif di bidang
pelaksanaan pembangunan perumahan rakyat beserta sarana dan prasarananya serta melakukan pemupukan dana. Dengan tujuan melaksanakan kebijaksanaan dan
program pemerintah di bidang pembangunan perumahan rakyat beserta sarana dan prasarananya yang mampu mewujudkan lingkungan permukiman sesuai dengan
rencana pembangunan wilayah atau kota. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perum Perumnas menyelenggarakan usaha-usaha, sebagai berikut:
1. Menyiapkan perencanaan proyek-proyek pembangunan perumahan rakyat dalam
arti luas dan prasarana lingkungan. 2.
Mengusahakan pembiayaan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya. 3.
Menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan perumahan rakyat dan prasarana lingkungan yang mencakup
81
penguasaan dan pematangan tanah, pembangunan perumahan, pembangunan prasarana lingkungan, perbaikan lingkungan dan kegiatan-kegiatan lainnya.
4. Mengelola tanah-tanah yang dikuasai dengan kewenangan untuk:
a. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah.
b. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan usaha.
c. Menyerahkan bagian-bagian dari tanah berikut rumahbangunannya dan atau
memindah tangankan menjual tanah yang sudah dimatangkan kepada pihak ketiga.
5. Melaksanakan dan mengusahakan unit-unit produksi bahan bangunan dan usaha
penunjang lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas pokok perusahaan dan melakukan hubungan kerja serta hal-hal lainnya.
3.2. Perum Perumnas Regional I
Perum Perumnas Regional I merupakan nama unit usaha terbaru yang dibentuk pada tahun 1999, yang sebelumnya disebut Perumnas Cabang I. Unit usaha
ini memulai kegiatannya sejak tahun 1976 dengan dibangunnya proyek pertama di: 1.
Kota Medan, yaitu di lokasi Helvetia seluas 100 Ha untuk rumah sejumlah 4.804 unit.
2. Kota Padang, yaitu di Air Tawar seluas 10 Ha untuk rumah sejumlah 368 unit.
Perkembangan kebutuhan rumah makin besar sehingga Perumnas Regional I dapat membangun di sebagian kota besar, sedang dan kecil di wilayah Banda Aceh,
Sabang, Pematang Siantar, Pekan Baru, Tanjung Pinang, Batam, Bukit Tinggi,
82
Payakumbuh, dll. Secara total di 31 kota dengan 70 lokasi. Selama 31 tahun telah terbangun rumah sejumlah 64.203 unit dengan berbagai tipe termasuk diantaranya
Rumah Susun Sederhana. Perum Perumnas yang hadir di kota Medan pada tahun 1975 terus berkiprah
membangun rumah dan mengembangkannya di seluruh Kota Medan, dengan pembagian wilayah sebagai berikut:
1. Medan bagian barat di lokasi Helvetia tahun 1975 sd 1983 pada tanah seluas 97
Ha telah dibangun 4.827 unit. 2.
Medan bagian timur di lokasi Denai tahun 1979 sd 1990 pada tanah seluas 173 Ha telah dibangun 10.228 unit.
3. Medan bagian selatan di lokasi Simalingkar tahun 1983 sd 1991 pada tanah
seluas 151 Ha telah dibangun 8.178 unit. 4.
Pusat Kota Medan di lokasi Sukaramai tahun 1979 sd 1993 pada tanah seluas 5,21 Ha telah dibangun 506 unit.
83
Sumber: Perum Perumnas Regional I
Gambar 4.1. Wilayah Kerja Perum Perumnas Regional 1
Jenis pembangunan rumah dan prasarana yang dilakukan Perum Perumnas adalah:
1. Pembangunan di Medan bagian barat, timur, dan selatan adalah rumah tipe RS
dan RSh serta beberapa tipe Maizonet pada lahan yang baru dibebaskan. 2.
Pembangunan di pusat Kota Medan berupa bangunan Rumah Susun Sederhana Milik Rusunami sebagai wujud peran serta Perum Perumnas dalam program
peremajaan kota.
84
Sumber: Perum Perumnas Regional I
Gambar 4.2. Lokasi Perumnas di Kota Medan
Pada tahun 2006 pembangunan rumah yang telah dilakukan oleh Perum Perumnas Regional I sebanyak 263 unit dan pada tahun 2007 sebanyak 590 unit
kerjasama dengan Dekopin 218 unit. Sumber pendanaan Perum Perumnas berasal dari dana perusahaan modal
sendiri dan dana perbankan. Dalam melakukan pembangunan perumahan terdapat berbagai permasalahan, khususnya permasalahan yang dialami oleh Perum Perumnas
Regional I di Sumatera Utara, yaitu: 1.
Biaya jaringan listrik, BP PJU tinggi dan dibebankan kepada konsumen rata- rata Rp. 1,7 jutaunit.
85
2. Untuk RSh daya yang dipakai 900 Va seharusnya cukup 450 Va,
mengakibatkan biaya penyambungan dan harga langganan mahal. 3.
Biaya jaringan air minum + BP UJL tinggi rata-rata 2,6 jutaunit. 4.
Sulit mendapatkan lahan yang terjangkau untuk pembangunan RSh, khususnya di perkotaan.
5. Pembangunan RSh masih dikenakan retribusi IMB.
Dalam menangani permasalahan yang ada, usaha yang telah dilakukan dan rekomendasi yang diberikan berupa:
1. Berusaha bekerjasama dalam suatu kesepakatan MoU agar PLN turut
menanggung beban biaya jaringan. 2.
Adanya ketentuan untuk RSh daya listrik yang dipasang adalah 450 Va. 3.
Menekan biaya jaringan dan sambungan air minum untuk RSh dengan cara subsidi silang dengan rumah menengah dan mewah.
4. Mengupayakan efisiensi pada komponen-komponen lain selain tanah dan
lebih menggalakkan pembangunan Rusunawa. 5.
Ketentuan batas minimal tidak kena BPHTB adalah sebesar batas harga jual rumah RSh yang ditetapkan Rp. 49.000.000,-.
6. Biaya perizinan IMB untuk RSh agar dihapuskan.
86
Perumnas Martubung Medan
Perumnas Martubung berada di Kecamatan Medan Labuhan, dengan luas wilayah ±46 km², lokasi Perumnas Martubung ini berada 8 m di atas permukaan laut
8 m dpl dan berbatasan dengan: 1.
Sebelah Timur : Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
2. Sebelah Barat
: Kecamatan Medan Marelan. 3.
Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Deli.
4. Sebelah Utara
: Kecamatan Medan Belawan. Setelah Perum Perumnas berhasil membangun rumah beserta sarana dan
prasarananya, dan mengembangkan wilayah Kota Medan bagian barat, timur, dan selatan serta pusat kota, maka mulai tahun 1995 pengembangan Perum Perumnas
diarahkan ke wilayah Kota Medan bagian utara yaitu ke kawasan Martubung. Perum Perumnas Martubung atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sebagai Perumnas
Griya Martubung mempunyai lahan seluas 276,56 Ha yang terdiri dari tiga lokasi yang berdekatan, yaitu:
1. Martubung I seluas 106,31 Ha.
2. Martubung II seluas 40,20 Ha.
3. Martubung III seluas 130,05 Ha.
Pada tahun 2004 Perumnas Martubung II ditetapkan sebagai Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri Lisiba-BS melalui SK Walikota Medan No. 640594.K
tanggal 27 Mei 2004.
87
Lokasi Martubung mempunyai akses yang sangat bagus dan posisi yang menguntungkan, diantaranya:
1. Terletak hanya ± 12 km dari pusat Kota Medan.
2. Merupakan kawasan pengembangan Medan Bagian Utara dan berada dalam
daerah pusat kegiatan ekonomi antara Medan – Belawan. 3.
Posisi jalan utama K.L Yos Sudarso Medan – Belawan berada ± 1 km dari lokasi.
4. Pintu masukkeluar jalan Tol Belmera berada ± 1,2 km dari lokasi yang
merupakan akses langsung ke pusat Kota Medan, Tanjung Morawa dan Pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan terbesar di Sumatera.
5. Kawasan Industri Medan KIM I dan II yang merupakan kawasan industri
terbesar di Kota Medan dan sekitarnya terletak ± 1 km dari lokasi. Pembangunan di lokasi Griya Martubung sudah dilaksanakan sejak tahun
1995 sampai dengan sekarang dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Martubung I a.
Pembangunan rumah dimulai dari tahun 1995 sampai sekarang telah terbangun sebanyak 3.729 unit yang terdiri dari tipe RSh dan RS, dan sudah
dihuni. b.
Pada tahun 2007 sedang dikerjakan satu blok Rumah Sederhana RS dengan jumlah ± 291 unit.
88
2. Martubung II
a. Pembangunan rumah dimulai dari tahun 2003, dan sampai tahun 2006 telah
terbangun sebanyak 437 unit yang terdiri dari tipe RSh dan hampir semuanya telah dihuni.
b. Pada tahun 2007 sedang dikerjakan dua tahap pembangunan rumah dan
prasarananya, masing-masing 144 unit dan 284 unit, yang terdiri dari tipe RSh dan RS.
c. Kementrian Negara Perumahan Rakyat pada tahun 2007 telah membangun
dua Twin Blok Rusunawa dengan jumlah kamar sebanyak 192 unit yang rencananya ditujukan untuk pekerja dan masyarakat umum lainnya.
d. Akhir 2007 diadakan MoU antara Perum Perumnas Regional I dengan
Dekopin, pembangunan tahap I direncanakan sebanyak ± 200 unit, terdiri dari rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah MBR sasaran III, II, dan I,
yaitu dengan harga jual mulai 25 juta, 35 juta sampai 49 juta. 3.
Martubung III Lokasi Martubung III Masih berupa lahantanah mentah belum dimatangkan,
kondisi eksisting tanah tersebut berupa lahan pertanian dan perladangan. Selain pembangunan rumah, rusunawa dan prasarananya, di Perumnas Griya
Martubung juga tersedia berbagai fasilitas untuk mendukung keberadaan perumahan dan permukiman ini serta aktivitas penghuninya, antara lain:
1. Sudah tersedia aliran listrik dari PT. PLN, air minum dari PDAM, sambungan
telepon dari PT. TELKOM serta jaringan gas dari PN. Gas Negara.
89
2. Pada bagian utara Martubung I terdapat danau buatan ± 9 Ha yang berpotensi
untuk dijadikan salah satu pusat rekreasi air di Medan bagian utara. Fasilitas lain yang sudah ada:
a. Dalam lokasi: sekolah TK, SD, SMP, pertokoan Ruko, Puskesmas,
rumah ibadah Musholla, Masjid Raya, Gereja, taman bacaan, pasar tradisional, lapangan sepek bola, taman bermain, dll.
b. Di sekitar lokasi: pasar tradisional ± 200 m dari lokasi, supermarket ± 1
km, klinik kesehatan ± 100 sd 500 m, daerah perdagangan, perkantoran dan rumah sakit ± 1 km.
c. Sarana transportasi berupa angkota kota yang menggunakan kendaraan
roda empat jenis minibus sudah masuk ke dalam lokasi yang terdiri dari ± 8 delapan trayek dengan tujuan ke seluruh penjuru Kota Medan, dengan
frekuensi pelayanan yang sangat bagus dan beroperasi dari sejak subuh sampai hampir tengah malam.
90
Sungai KETERANGAN
Batas Kecamatan Jalan Aspal
Batas Kota Jalan Kereta Api
KABUPATEN
Kantor Camat
MEDAN KOTA BELAWAN
MEDAN LABUHAN MEDAN MARELAN
MEDAN DELI
MEDAN PERJUANGAN MEDAN TIMUR
MEDAN BARAT MEDAN HELVETIA
MEDAN SUNGGAL
MEDAN SELAYANG MEDAN BARU
MEDAN PETISAH MEDAN DENAI
MEDAN AREA MEDAN
MEDAN POLONIA MEDAN AMPLAS
MEDAN JOHOR MEDAN TUNTUNGAN
MEDAN TEMBUNG MEDAN MAIMUN
MEDAN TEMBUNG
Ke Lubuk Pakam
K e
Ka ba
n Ja
he Ke B
injai
NAMORAMBE
KOTA MEDAN
DELISERDANG
KABUPATEN DELISERDANG
KABUPATEN DELISERDANG
Lokasi Penelitian
Sumber: Bappeda Kota Medan 2007
Gambar 4.3. Peta Kota Medan
91
Sumber: Perum Perumnas Regional I
Gambar 4.4. Peta Orientasi Kota Mandiri Pesona Laguna
92
Sumber: Perum Perumnas Regional I
Gambar 4.5. Master Plan Kota Mandiri Pesona Laguna
93
Sumber: Google Earth
Gambar 4.6. Site Plan Perumnas Martubung I
94
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008 Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 4.7. Entrance Perumnas Martubung 1 Gambar 4.8 Danau Laguna
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 4.9. Fasilitas Umum
Keterangan: :
T29 :
T36 :
T54 Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 4.10. Lokasi Masing-masing Tipe
Keterangan: :
Sudut Kiri
: Sudut
Kanan :
Tengah Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 4.11. Jenis Lokasi Sampel
Tabel 4.1. Lokasi Sampel T29 Terpilih
TIPE 29 Lokasi
Perubahan
Sedikit
Sedang
Banyak
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 4.12. Lokasi Sampel Tipe 29
Tabel 4.2. Lokasi Sampel T36 Terpilih
TIPE 36 Lokasi
Perubahan
Sedikit
Sedang
Banyak
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 4.13. Lokasi Sampel Tipe 36
69
Tabel 4.3 Lokasi Sampel T54 Terpilih
TIPE 54 Lokasi
Perubahan
Sedikit
Sedang
Banyak
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
57
Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar 4.14. Lokasi Sampel Tipe 54
58
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN