Mangrove Hutan hujan tropis

II. BENIH HUTAN DAN PRODUKSI BIJI

Menurut Schmidt 2000 beberapa ciri khas pada buah dan benih pada lingkungan tropis dan subtropis masing-masing dijelaskan di bawah ini:

1. Mangrove

Mangrove atau hutan bakau tumbuh di lingkungan berair yang setiap hari digenangi air laut. Benih bersifat sangat rekalsitran, tidak memiliki masa dormansi dan biasanya berkecambah sejak masih berada di atas pohon. Benih ini sangat sensitif terhadap pengeringan dan memiliki viabilitas yang sangat pendek. Benih vivipar ini sebenarnya merupakan anakan yang secara khusus tersebat melalui air pasang, contoh: Rhizophora, Sonneratia, Avicenia dan Bruguiera.

2. Hutan hujan tropis

Hutan hujan dicirikan oleh curah hujan tahunan yang tinggi, variasi iklim yang kecil, lantai hutan lembab dengan variasi iklim mikro yang kecil. Pembukaan kanopi merubah secara drastis iklim mikro demikian pula dengan pola regenerasinya. Regenerasi dan tipe benihnya dapat dikelompokkan ke dalam jenis hutan klimaks dan jenis pionir Jenis hutan klimaks memiliki benih yang beradaptasi untuk perkecambahan di lantai hutan lembab. Umumnya jenis ini sangat rekalsitran sensitif terhadap pengeringan dan memiliki viabilitas yang sangat pendek dan berkecambah sangat cepat pada kondisi pencahayaan yang rendah. Benih umumnya berukuran besar, sebagian besar jenis-jenis di hutan klimaks memiliki produksi benih yang tidak menentu dan tidak terduga dan hanya pada saat tertentu. Jenis-jenis tersebut biasanya berbuah hanya pada umur yang lanjut. Jenis pionir beradaptasi terhadap permudaan pada pembukaan tajuk yang terjadi setelah pohon tumbang. Benih biasanyatermasuk tipe ortodoks dan memiliki dormansi. Stimulasi cahaya atau suhu yang berfluktuasi dapat mematahkan dormansi semai yang membutuhkan cahaya. Jenis pionir biasanya berumur pendek dan berbuah teratur dan banyak pada umur muda. Beberapa jenis memiliki pembungaan dan pembuahan yang panjang dan terjadi setiap saat Budi Utomo : Ekologi Benih, 2006 USU Repository © 2006 sepanjang tahun, diduga sering mendapat stimulir dari kondisi lingkungan di sekitarnya, misalnya kekeringan sesaat. Benih umumnya tersebar melalui angin atau binatang. Banyak jenis pionir yang rawan terhadap pemangsa sebelum ia tersebar. Beberapa genus pionir hutan hujan adalah: Paraserianthes Pasifik, Albizia, Afzelia Afrika, Caliandra, Sesbana, Leucaena Amerika, Deris, Gmelina Asia Selatan, Grevilla, Acacia, Eucalyptus Australia.

3. Savana dan hutan musim lainnya