Definisi Pekerja Anak Menurut ILO

47 peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial dan memperkuat dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan dunia kerja. 49

3.1.1 Definisi Pekerja Anak Menurut ILO

Fokus perhatian ILO bukan hanya mengenai pekerja dewasa tetapi juga fenomena pekerja anak di seluruh dunia. Tidak semua pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak diklarifikasikan sebagai hal yang negatif dan harus dihilangkan. Partisipasi anak dan remaja dalam dunia kerja yang tidak mengganggu kesehatan dan pengembangan pribadi atau mengganggu pendidikan mereka umumnya dianggap sebagai sesuatu yang positif. Hal ini termasuk kegiatan seperti membantu orang tua di sekitar rumah, membantu bisnis keluarga atau mendapatkan uang saku di luar jam sekolah dan selama liburan sekolah. Jenis kegiatan seperti dijelaskan di atas dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan anak-anak dan untuk kesejahteraan keluarga mereka; kegiatan-kegiatan tersebut melatih keterampilan dan pengalaman, serta membantu mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif selama kehidupan dewasa mereka. Istilah pekerja anak didefinisikan sebagai pekerjaan yang menghalangi anak- anak dari kebahagiaan masa kecil mereka, potensi dan martabat mereka, dan yang berbahaya bagi perkembangan fisik dan mental mereka. Hal itu mengacu pada pekerjaan yang 50 :  Membahayakan mental, fisik, sosial atau moral dan berbahaya dan membahayakan anak-anak.  Mengganggu sekolah mereka  Menghilangkan kesempatan mereka dalam bersekolah  Menyebabkan mereka putus sekolah  Mereka dituntut untuk bersekolah namun dibebani dengan jam kerja yang panjang dan berat. 49 ILO. 01 September 2008. Sekilas tentang ILO. Diakses dari http:www.ilo.orgglobalpublicationsWCMS_098256lang--enindex.htm , pada tanggal 16 Maret 2016 50 Ibid. 48 Bentuk yang paling ekstrim dari pekerja anak adalah melibatkan anak-anak dalam perbudakan, terpisah dari keluarga mereka, terkena bahaya serius dan penyakit dan diharuskan mampu menjaga diri mereka sendiri di jalan-jalan kota-kota besar pada usia yang sangat dini. Bentuk- bentuk dari “pekerjaan” yang kemudian dikategorikan sebagai “pekerja anak” dapat dilihat dari usia anak, jenis dan jam kerja yang dilakukan, kondisi yang ada dalam lingkungan pekerja anak serta tujuan yang ingin dicapai oleh tiap negara. Namun demikian, jawabannya bervariasi dari satu negara dengannegara lain, dan antar sektor dalam negara yang bersangkutan. ILO mendata presentase dari sektor-sektor kegiatan perekonomian di mana terdapat pekerja anak yang berkontribusi di dalamnya. Data tersebut dapat dilihat dalam diagram berikut. 49 Diagram 3.1 Distribusi Pekerja Anak pada Cabang-cabang Aktivitas Perekonomian 2012-2013 Sumber : ILO. 2012. “Making Progress Against Child Labour.” http:www.ilo.orgwcmsp5groupspublic---ed_norm---ipecdocuments publicationwcms _221513.pdf diakses pada 19 Agustus 2016 Sektor pertanian merupakan sektor dengan presentase terbesar yang di mana pekerja anak berkontribusi. Sektor pertanian tersebut mencakup kegiatan pertanian, kehutanan, dan perikanan.Sektor industri termasuk pertambangan dan penggalian, manufaktur, konstruksi, dan pekerjaan umum listrik, gas dan air.Sektor jasa terdiri dari sektor perdagangan; restoran dan hotel; transportasi, penyimpananpergudangan, dan komunikasi; keuangan, asuransi, real-estate, dan jasa perusahaan; dan pusat layanan perseorangan maupun kelompok.

3.2 Ketetapan ILO Mengenai Pekerja Anak