Ketetapan ILO Mengenai Pekerja Anak

49 Diagram 3.1 Distribusi Pekerja Anak pada Cabang-cabang Aktivitas Perekonomian 2012-2013 Sumber : ILO. 2012. “Making Progress Against Child Labour.” http:www.ilo.orgwcmsp5groupspublic---ed_norm---ipecdocuments publicationwcms _221513.pdf diakses pada 19 Agustus 2016 Sektor pertanian merupakan sektor dengan presentase terbesar yang di mana pekerja anak berkontribusi. Sektor pertanian tersebut mencakup kegiatan pertanian, kehutanan, dan perikanan.Sektor industri termasuk pertambangan dan penggalian, manufaktur, konstruksi, dan pekerjaan umum listrik, gas dan air.Sektor jasa terdiri dari sektor perdagangan; restoran dan hotel; transportasi, penyimpananpergudangan, dan komunikasi; keuangan, asuransi, real-estate, dan jasa perusahaan; dan pusat layanan perseorangan maupun kelompok.

3.2 Ketetapan ILO Mengenai Pekerja Anak

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa fungsi ILO sebagai lembaga yang menjamin terlindungi dan terpenuhinya hak-hak buruh atau pekerja, termasuk 50 pekerja anak. Terdapat 2 dua ketetapan utama yang dijadikan pedoman ILO dalam menangani pekerja anak, yaitu Konvensi Usia Minimum 1973 138 dan Konvensi Bentuk-bentuk Pekerja Anak Terburuk dan Berbahaya 1999 182. Konvensi Usia Minimum, 1973 Nomor. 138 merupakan konvensi yang menetapkan usia minimum umum anak untuk diterima bekerja. Konferensi Umum ILO ini diselenggarakan di Jenewa oleh Badan Pimpinan Kantor Perburuhan Internasional, dan setelah mengadakan sidangnya yang ke-58 pada tanggal 6 Juni 1973, memutuskan usulan-usulan tertentu sehubungan dengan usia minimum anak untuk diterima bekerja, yang merupakan butir keempat dalam agenda sidang. Minimum anak bekerja adalah umur 15 tahun umur 13 tahun untuk pekerjaan ringan dan usia minimum untuk pekerjaan berbahaya adalah umur 18 tahun 16 tahun di bawah kondisi tertentu. Terdapat pengecualian pada negara berkembang yakni umur empat belas tahun anak diperbolehkan untuk bekerja usia dua belas tahun untuk pekerjaan ringan. Konvensi mengenai Usia Minimum untuk diperbolehkan bekerja mulai berlaku pada 19 Juni 1976. Konferensi diatas menghasilkan ketetapan Usia Minimum Industri Konvensi tahun 1919, Usia Minimum Laut Konvensi 1920, Usia Minimum Pertanian Konvensi, 1921, Usia Minimum penghias dan juru api Konvensi, 1921, Usia Minimum non-Industri konvensi 1932, Usia Minimum Laut konvensi Revisi, 1936, Usia Minimum Industri konvensi Revisi, 1937, Usia Minimum non Industri Kerja konvensi Revisi, 1937 , Usia Minimum Nelayan konvensi 1959, dan Usia Minimum Underground Kerja konvensi 1965. Selain itu, konferensi diatas juga menimbang bahwa penting untuk membangun instrumen umum, yang secara bertahap akan menggantikan konvensi yang sudah ada dan berlaku, dengan maksud untuk mencapai penghapusan total pekerja anak, dan telah menetapkan bahwa usulan-usulan ini harus berbentuk Konvensi internasional. 51 51 ILO. C138 - Minimum Age Convention, 1973 No. 138.Diakses dari http:www.ilo.orgdynnormlexenf?p=NORMLEXPUB:12100:0::NO::P12100_ILO_CODE:C138 pada tanggal 23 April 2016. 51 Sedangkan Konvensi Bentuk-bentuk Pekerja Anak Terburuk dan Berbahaya 1999 182 lebih membahas mengenai hal-hal yang diprioritas dalam pekerja anak adalah untuk menghilangkan bentuk-bentuk terburuk pekerja anak, seperti yang didefinisikan oleh Pasal 3 Konvensi ILO Nomor. 182, antara lain: A. segala bentuk perbudakan atau praktek-praktek serupa perbudakan, seperti penjualan dan perdagangan anak, jeratan hutang dan penghambaan dan kerja paksa atau wajib, termasuk perekrutan paksa atau wajib untuk dimanfaatkan dalam konflik bersenjata; B. pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak dalam kegiatan prostitusi, untuk produksi pornografi, atau untuk pertunjukan-pertunjukan porno; C. pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk kegiatan terlarang, khususnya untuk produksi dan perdagangan obat-obatan sebagaimana diatur dalam perjanjian internasional yang relevan; D. pekerjaan yang, karena sifat atau keadaan di mana ia dilakukan, dapat membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral anak-anak. Bekerja sebagai buruh yang membahayakan kesejahteraan fisik, mental atau moral anak, baik karena sifatnya atau karena kondisi di mana itu dilakukan, dikenal sebagai pekerjaan berbahaya. 52

3.3 Pandangan ILO Mengenai Undang-undang Pekerja Anak di Bolivia