b Bantuan sosial koban bencana sosial;
c Bantuan sosial korban tindak kekerasan sosial;
d Bantuan sosial pekerja migrant;
e Jamainan kesejahteraan sosial; dan
f Pengelolaan sumber dana sosial.
2. Kegiatan Untuk dapat melaksanakan program perlu ditindak lanjuti dengan
merumuskan kegiatan-kegiatan dari setiap program. Dan kegiatan pokok penyuluhan sosial ialah :
1 Peningkatan penyuluhan kesejahteraan sosial khusunya di daerah
kumuh, perbatasan, terpencil, rawan konflik, rawan bencana dan gugus pulau.
2 Peningkatan kualitas dan kuantitas penyuluhan sosial melalui media
massa, cetak dan elektronik. 3
Peningkatan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial melalui pelatihan teknik komunikasi.
D. Target yang ingin dicapai Departemen Sosial
Adapun target yang ingin dicapai oleh Departemen Sosial adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup
masyarakat.
2. Memulihkan fungsi sosial para penyandang masalah kesejahteraan sosial
dalam rangka mencapai kemandirian. 3.
Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesjahteraan.
4. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial dunia
usaha dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan.
5. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan.
6. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan pelayanan
kesejahteraan sosial.
E. Upaya yang ingin dicapai Departemen Sosial
Upaya yang ingin dicapai oleh Departemen Sosial dalam pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi sosial adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami
disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Rehabilitasi sosial dilaksanakan secara pesuasif, motivatif, koersif, baik
dalam keluarga, masyarakat maupun panti sosial.
Di dalam pelaksanaannya rehabilitsi sosial diberikan kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam bentuk :
a. Pemberian motivasi dan diagnosis psikososial
b. Perawatan dan pengasuhan
c. Pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan
d. Bimbingan mental spiritual
e. Bimbingan fisik
f. Bimbingan sosial dan konseling psikososial
g. Pelayanan aksesibilitasi
h. Bantuan dan asistensi sosial
i. Bimbingan resosialisasi
j. Bimbingan lanjutan
k. Rujukan
2. Jaminan Sosial
Jaminan sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin seluruh warga Negara Republik Indonesia agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Jaminan sosial diberikan dalam bentuk asuransi kesejahteraan sosial dan bantuan langsung berkelanjutan,
dan atau tunjangan berkelanjutan. Adapin sasaran jaminan sosial adalah: 1.
Fakir miskin, anak yatim piatu terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang cacat fisik dan mental, ekspenderita penyandang penyakit
kronis yang mengalami masalah ketidakmampuan sosial ekonomi.
2. Para pejuang, perintis kemerdekaan, dan keluarga pahlawan. Pada
kelompok ini diberikan jaminan sosial berbentuk tunjangan berkelanjutan.
Asuransi kesejahteraan sosial diberikan dalam bentuk bantuan iuran oleh pemerintah sebagai premi asuransi untuk melindungi warga
Negara yang tidak mampu membayar premi agar mampu memelihara dan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya.
Bantuan langsung berkelanjutan diberikan secara terus menerus untuk memperthankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk
mengembangkan kemandirian. Jaminan sosial dalam bentuk tunjangan berkelanjutan deberikan pemerintah kepada para pejuang, perintis
kemerdekaan, dan keluarga pahlawan dalam bentuk tunjangan kesehatan dan tunjungan pendidikan.
3. Pemberdayan Sosial
Pemberdayaan sosial adalah semua upaya yang diarahkan bagi warga Negara Republik Indonesia yang mengalami masalah sosial agar
mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri, dan meningkatkan peran serta perorangan maupun kelembagaan sebagai potensi dan sumber
daya dalam penyelanggaraan pelayanan kesejahteraan sosial. Sasaran pemberdayaan sosial yaitu perseorangan , keluarga,
kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial. Selain itu, pemeberdayaan sosial juga ditunjukkan pula kepada
perseorangan dan lembaga sebagai potensi dan sumber daya penyelenggara kesejahteraan sosial.
Pemberdayaan sosial dilakukan melalui : a.
Peningkatan kemauan dan kemampuan. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan motivasi, memberikan bimbingan sosial dan pelatihan
keterampilan kerja. b.
Penggalian potensi dan sumber daya. Potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial berasal dari dalam diri PMKS Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial baik internal sebagai sasaran program, maupun eksternal. Potensi dan sumber daya ini harus ditemukan dan
didayagunakan untuk memberdayakan mereka sehingga mampuan mencapai taraf kesejahteraan.
c. Penggalian nilai-nilai dasar. Nilai adalah sesuatu yang diyakini baik
secara kolektif oleh masyarakat yang dapat digunakan dalam pendorong munculnya kemauan, etos kerja, kepedulian, partisipasi,
alokasi sumber, kasih sayang, kehormatan, keadilan, kesamaanhak, demokrasi, dst, adalah nilai-nilai dasar yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial. d.
Pemberian akse. PMKS terutama warga miskin banyak mengalami masalah dengan keterbatasan akses baik terhadap pelayanan sosial,
pendidikan, kesehatan, ekonomi, bahkan politik. Hal tersebut menjadikan mereka tidak dapat memecahkan masalah atau memenuhi
kebutuhannya untuk hidup sejahtera.
e. Pemberian bantuan usaha. Pemberdayaan diantara dilakukan melalui
pemberian pengetahuan, keterampilan, modal usaha, dan lainnya yang dibutuhkan. Pemberian bantuan usaha adalah bagian yang penting
dalam pemberdayaan agar mereka memiliki daya atau kamampuan untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
4. Perlindungan Sosial
Perlindungan sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial. Perlindungan
sosial dimaksud dilaksanakan untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan atau
masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal. Perlindungan sosial dilaksanakan melalui
bantuan sosial, advokasi sosial dan atau bantuan hokum.
56
BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA