Penyuluhan Sosial LANDASAN TEORI

B. Penyuluhan Sosial

1. Pengertian Penyuluh Sosial Penyuluhan sosial adalah suatu proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunkasi, motivasi dan edukasi oleh penyuluh sosial baik secara lisan, tulisan maupun peragaan kepada kelompok sasaran sehingga muncul pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan kesejahteraan social. 4 Penyuluh sosial adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan bidang pembangunan kesejahteraan sosial yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang SK Mensos Nomor 61HUK2008 tentang petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial dan Angka Kreditnya dan SKB Mensos dan BKN Nomor 41HUK-PPS2008 Nomor : 13 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Pelaksanaan jabatan Fungsional Penyuluh Sosial dan Angka Kreditnya. 5 Penyuluh sosial berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional Penyuluh Sosial pada unit kerja Departemen Sosial, DinasInstansi yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di bidang kesejahteraan sosial ProvinsiKabupatenKota Menurut Kep Menpan Nomor : PER06M.PAN42008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial dan Angka Kreditnya, Bab II Pasal 23. 6 4 Peraturan bersama menteri sosial dan kepala badan kepegawaian Negara nomor 41HUK- PPS2008, nomor 13 tahun 2008, tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional penyuluh sosial dan angka kreditnya, Departemen Sosial RI Sekretariat Jendral Pusat Penyuluhan Sosial, 2008. h- 4. 5 Modul TOT Pelatihan Bagi Pelatih Sertifikasi Keahlian Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial, Jakarta : Pusat Penyuluhan Sosial Departemen Sosial RI, 2009, h. 202-203. 6 Ibid. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa penyuluh sosial adalah suatu pekerjaan yang dijalankan berdasarkan ilmu keahlian khsusus, “Penyuluh Sosial”, dan juga suatu jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan bidang pembangunan kesejahteraan sosial. 2. Syarat-syarat Penyuluh sosial Penyuluh sosial sebagai tenaga professional perlu menguasai ilmu pengetahuan, seni dan teknologi serta berbagai metodologi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perilaku hidup bersih dan sehat secara lebih efektif dan efisien. Adapun syarat minimal bagi seorang penyuluh sosial untuk melakukan tugasnya secara professional adalah : a. Berpendidikan dan lulus dari suatu pendidikan, pelatihan tertentu yang diakui secara resmi. b. Memiliki kompetensi, keahlian dan keterampilan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan teknologi, serta metode pendidikan, pelatihan dan penelitian. c. Menguasai secara mendalam materi substansi yang berkaitan dengan ilmu sosial dan yang berkaitan. d. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam mempergunakan berbagai metode ilmu sosial, ilmu perilaku, kampanye sosial, komunikasi, informasi, edukasi dan motivasi, pemasaran sosial, mobilisasi sosial,yang terkait dengan penyuluhan sosial. e. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan keahlian dasar dan pengembangan profesi penyuluhan sosial. f. Selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan komunikasi pada tingkat lokal, nasional, regional, globaluniversal dengan cara membaca, menulis, meneliti, mengembangkan dan berinteraksi serta berdialog atas dasar ilmiah. 7 Dan ada hal-hal lain yang harus dilakukan oleh penyuluh sosial yaitu selalu berpedoman pada prinsip etikakode etik tersebut di atas bahwa sebagai seorang penyuluh sosial : a. Tidak membeda-bedakan individu berdasarkan ras, warna kulit, bangsa, agama, usia, jenis kelamin, atau status sosial ekonomi dalam menyumbangkan usaha kesejahteraan sosial. b. Menghargai kebebasan individu, martabat, dan harga diri setiap individu, dan akan menggunakan keterampilan yang didasari dengan nilai-nilai tersebut di atas secara konsisten. c. Mematuhi prinsip penghargaan kepada individu, kelompok dan masyarakat yang disuluh. d. Apabila terlibat melakukan praktek yang tak beretika mal-praktek, maka akan bertanggung jawab untuk menerima tindakanhukum selayaknya sesuai dengan pertimbangan mal-praktek yang dilakukan. e. Penyuluh sosial harus dapat menggugah hati orang untuk dapat menerima perubahan dalam interaksi edukatif yang dinamik. f. Penyuluh sosial perlu saling asah, saling asih, dan saling asuh dalam proses pertumbuhan dan perubahan. 7 Ibid., h. 124-125. g. Penyuluh sosial harus memilki sifat jujur, kuat, disiplin, integritas diri yang kuat, sopan, ramah tamah, suka menolong orang lain, terbuka terhadap kritik-kritik, sabar, dapat mengendalikan emosi serta responsive terhadap perubahan-perubahan situasi dan kondisi. 8

C. Pentingnya Penyuluhan Sosial bagi Masyarakat