Di samping masalah tindak kekerasan dan diskriminasi diatas, terdapat juga masalah eksploitasi yaitu suatu tindakan
sewenang-wenang seperti penindasan, pemerasan, pemakasaan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain
untuk kepentingan pribadi baik secara fisik, non fisik , ekonomi, sosial, dan seksual.
Dari uraian permasalahan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masalah-masalah tersebut tidak bisa terlepas dari
masyarakat Jakarta, maka prospek profesi penyuluh sosial kedepannya akan menjadi prospek yang besar untuk dunia
pekerjaan. Karena tugas seorang penyulu sosial adalah untuk member motivasi kepada mereka yang mengalami penyandang
masalah kesejahteraan sosial PMKS.
C. Peluang Profesi Penyuluh Sosial di Jakarta
Peluang atau kesempatan yang diberikan oleh Departemen Sosial itu sangat lebar untuk jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Sosial,
meskipun harus dituntut untuk menjadi PNS Pegawai Negeri Sipil, yang diadakan atau dilakukan oleh pemerintah dan pendaftarannya pun secara
online melalui internet, tidak bisa secara langsung mendaftar di Departemen Sosial, setelah menjadi PNS maka yang mengatur selanjutnya
adalah Departemen Sosial bagian Penyuluhan Sosial pusat.
Kesempatan atau peluang untuk profesi penyuluh sosial ini sangat dibuka lebar oleh pemerintah kususnya daerah kusus ibu kota Jakarta
karena masyarakat menghadapi masalah-masalahnya ini, atau masalah yang dihadapi oleh masayarakat Jakarta ini adalah kompleks, sehingga
masalah-masalah tersebut tidak mudah hilang Begitu saja, tetapi masalah- masalah itu akan tetap timbul. Dikarenakan masyarakat Jakarta masih
belum bisa memahami penyandang masalah kesejahteraan sosial kususnya bagi masyarakat di golongan kebawah
1
. Seperti yang dihadapi oleh seorang pasienklien penyandang
masalah kesejahteraan sosial, dia enggan untuk diberikan penyuluhan karena dia merasa percuma “toh nanti juga akan kembali lagi kesemula”
2
. Klien ini adalah Wanita Tuna Susila WTS, mereka ada alas an tersendiri
kenapa tidak mau di berikan penyuluhan, mereka menganggap bahwa apa yang dia kerjakan adalah sebagai pencari nafkah sehingga apapun yang dia
lakukan yang penting dia dapat makan untuk kesehariannya. Ada juga klien yang mengaku bahwa dia adalah seorang pengemis,
ketika diberi penyuluhan dia mau menerima karena penyuluh tersebut memberikan wawasan terhadap dia, bahwa pengemis itu tidak baik, dan
juga terlihat sebagai sampah masyarakat
3
. Kenapa tidak mencari pekerjaan yang lebih baik, ini dikarenakan pekerjaan atau mengemis itu lebih mudah
dari pada bekerja seperti orang-orang pada umumnya. Dan juga dia merasa
1
Wawancara Pribadi dengan ibu Mimin selaku kepala TU DEPSOS, Jakarta, 25 Mei 2010
2
Wawancara Pribadi dengan klien NN, Jakarta, 26 Mei 2010
3
Wawancara Pribadi dengan Ibu Munawati selaku penyuluh sosial, Jakarta, 25 Mei 2010
bahwa mencari pekerjaan itu sulit, apalagi bagi orang yang miskin seperti ini.
Masalah-masalah itulah yang akan dihadapi oleh penyuluh sosial, sehingga ini akan menjadi peluang kita sebagai penyuluh sosial. Dan
tinggal bagaimana kita mengolah kemampuan kita demi bersaing dengan pesaing kita. Jangan sampai kita sebagai alumnus Bimbingan dan
Penyuluhan Islam BPI kalah dengan orang yang biasa-biasa saja, tentunya kita sudah dibekali ilmu dari masa kuliah dahulu. Berarti peluang
penyuluh sosial ini cukup terbuka lebar bagi alumnus BPI untuk menjadi tenaga penyuluh sosial.
Ini bisa dikatakan bahwa BPI itu harus atau wajib menjadi tenaga penyuluh sosial di karena Departemen Sosial sangat membutuhkan orang-
orang yang dapat berkomunikasi dengan baik, dan mengetahui dasar-dasar penyuluhan sosial, sehingga ini membuka peluang bagi alumnus BPI untuk
menjadi seorang tenaga penyuluh sosial. Departemen sosial atau pemerintah
membutuhkan bantuan
penyuluh sosial
dikerenakan pemerintah sudah mulai kawatir tidak dapat menyelesaikan masalah-
masalah masyarakat yang sangat kompleks, maka dari itu penyuluhan sosial dianggap dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, khususnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS, yang terdiri dari orang miskin, anak terlantar, penderita
HIVAIDS, kecacatan, keterpencila, korban bencana, korban tindak kekerasan, dan lain sebagainya.
Penyuluhan sosial ini baru di departemen sosial oleh karena itu peluang ini sangat menjajikan dan juga belum banyak yang menjadi tenaga
penyluh sosial atau bisa dikatakan antara tenaga penyuluh dengan masalah yang dihadapi itu tidak balance atau seimbang. Maka dari itu Departemen
Sosial tentunya masih perlu banyak lagi tenaga penyuluh sosial untuk membantu tenaga-tenaga penyuluh yang sudah ada.
Tentunya yang sangat dibutuhkan adalah untuk daerah-daerah rawan, perbatasan, di pegunungan, dan dipedalaman desa, dan lalin
sebagainya. Maka dari itu, bila jurusan BPI ingin menjadi tenaga penyuluh sosial maka dari awal harus mempersiapkan siri untuk menghadapi
rintangan dan tantangan yang ada khususnya di daerah-daerah rawan bencana, daerah-daerah gugus pulau, dan di daerah pegunungan.
D. Tantangan Profesi Penyuluh Sosial di Jakarta dan Upaya