b. Penggunaan angka laba untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan
distribusi deviden dimasa datang. c.
Penggunaan untuk perhitungan pajak . d.
Penggunaan laba sebagai pengawasan perusahaan yang berhubungan dengan kepentingan umum.
e. Penggunaan laba sebagai sarana bagi ekonomi untuk mengevaluasi sumber
daya.
G. Kecukupan Modal Capital Adquacy Ratio CAR Pada Bank
1. Pengertian CAR
Definisi Kecukupan modal dapat di artikan sebagai jumlah modal minimal yang harus di miliki oleh suatu bank sehingga kepentingan para deposan dapat
di lindungi dari ancaman terjadinya Insolvensi kegiatan usaha perbankan, namun demikian sejauh ini belum ada ukuran baku terhadap modal yang sehat
capital adequacy yang berlaku secara universal, ini sisebabkan antara lain: a.
adanya perbedaan dalam menerjemahkan komponen-komponen yang dapat di kategorikan sebagai modal.
b. Pengertian adequacy yang relative jumlah modal 10 dari keseluruhan
aktifa dinilai cukup bagi suatu bank, namun tidak cukup bagi bank lain. c.
Perbedaan dalam pengukuran risiko Insolvensi, risiko insolvensi banyak di pengaruhi oleh kualitas protofolio.
Capital Adequacy Ratio atau CAR adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus di miliki oleh Bank.
Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko ATMR atau di tambah dengan risiko oprasional ini tergantung pada
kondisi bank yang bersangkutan. Manajemen permodalan Capital Adequacy Ratio dan LDR dan BI
menetapkan standar penilaian permodalan dengan menggunakan CAR. CAR untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada serta menutup
kemungkinan kerugian dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat surat berharga. Semakin besar ketentuan minimum CAR yang di tetapkan oleh BI
maka semakin besar pula modal yang harus di sediakan.
2. Ketentuan Standar CAR
Ketentuan setandar Capital Adequacy Ratio CAR pada perbankan nasional pada saat ini adalah sebesar 8 persen nilai ini di peroleh dengan
memperhitungkan kebutuhan
modal di
dasarkan pada
ATMR AktivaTertimbang Menurut Risiko pengertian aktiva dalam perhitungan ini
mencakup aktiva yang tercantum dalam neraca on balance sheet maupun aktiva yang bersifat administratif off balance sheet sebagaimana tercermin
pada kewajiban yang masih bersifat kontijen dan atau komitmen yang di sediakan oleh bank bagi pihak ketiga.
Penghitungan kebutuhan modal bank di lakukan sebagai berikut:
a. Kebutuhan modal minimum bank dihitung berdasarkan ATMR yang
merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dan ATMR aktiva administrativ.
b. ATMR aktiva neraca di peroleh dengan cara mengalikan nilai nominal
aktiva yang bersangkutan dengan bobot resiko masing-masing aktiva. c.
ATMR aktiva administratif di peroleh dengan cara mengalihkan nilai nominal rekening administratif yang bersangkutan dengan risiko.
d. Rasio modal bank di hitung dengan cara membandingkan modal bank
modal inti dan modal pelengkap dengan ATMR. e.
Dari hasil perbandingan tersebut pada huruf d akan dapat di ketahui apakah bank yang bersangkutan memenuhi ketentuan penyediaan modal
minimum bank atau tidak
31
Islamic Financial Services Board menerbitkan standar rasio kecukupan modal minimum capital adequacy ratioCAR sebesar 8 persen yang berlaku
efektif tahun 2007.
32
Bank Indonesia pun demikian menetapkan standar kecukupan moda CAR sebesar 8 persen, artinya jika bank memiliki modal Rp
31
Dalan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia LPFEUI, 1999, Edisi kedua, h.116-117
32
http:www2.kompas.com Modal Inti Tier 1 +Modal Pelengkap Tier 2
Sehingga CAR = ATMR on balance sheet + ATMR of balance sheet
8 Milyar maka ia diperkenankan untuk menghimpun dana hingga sebesar Rp 92 milyar dari masyarakat. Pada 1993, CAR pada BMI tercatat sebesar 75,9
dan pada 1994 turun menjadi 41,9 . ini berarti bahwa BMI masih mempunyai kesempatan yang cukup besar untuk menghimpun dana masyarakat. Tapi ini
juga berarti bahwa bank masih tergantung pada modal sendiri, karena modal sendiri masih sebesar 41,9 dari dana yang tersedia di tangan untuk
dipinjamkan.
33
H. Macam-macam Risiko