Return On Equity ROE

4. Kategori 4 100 yaitu aktiva dalam kategori risiko tinggi seperti: seluruh tagihan swaktu , semua aktiva tetap, peralatan, dan lainnya yang sejenis. 34 Dalam menelaah ATMR pada bank syariah terlebih dahulu harus di pertimbangkan bahwa aktifa bank syariah dapat di bagi atas: 35 1. Aktifa yang didanai oleh modal bank dan atau liabilitas wadiah atau qard dan sejenisnya 2. Aktiva yang didanai oleh rekening bagi hasil Profit and Loss Sharing Investment Account yaitu mudhorobah Mudhorobah muqayadah yang di catat pada rekening administrative off balance sheet

J. Return On Equity ROE

Return on equity atau yang sering di sebut rentabilitas modal, adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut. Di lain pihak laba yang di perhitungkan untuk mengukur REO adalah laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Pemilik sebagai orang yang sangat bertanggung jawab terhadap keberadaan perusahaan tentunya menginginkan rentabilitas yang tinggi untuk itu maka 34 Hatif Hadikoesomo, Deposito Mudhorobah Sebagai Kuasi Modal Bagi Bank Syariah; Suatu tinjauan teoritis dan kemungkinan penerapanya, makalah pendidikan sekolah staf dan pimpinan BI angkatan XXV, Jakarta:2002, Perpustakaan Riset BI, h.15.td 35 Tazkiya Institute dan BI, Kajian Regulasi dan Prodak Perbankan Syariah sebagai Bahan Rancangan Undang-Undang Perbankan Syariah, Jakarta: 2003, h.37-40. td. pemilihan untuk sumber-sumber pembelanjaan yang di lakukan hendaknya dapat mempertinggi rentabilitas modal sendiri. REO juga dapat di artikan laba yang di tahan atau di Investasikan kembali, laba tersebut bias menghasilkan tingkat keuntungan. Sementara itu sutrisno 2000:267 menyatakan ROE yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang di miliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendirilaba yang di perhitungkan adalah laba bersih setelah di potong pajak atau earning after taxes .

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk juga menerima dukungan dari masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham perseroan senilai Rp. 84 miliar pada saat penandatanganan akta Pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp. 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya berselang dua tahun setelah didirikan, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Pada akhir tahun 1990-an, negara Indonesia dilanda krisis moneter yang memporak-porandakan pula sebagian besar perekonomian negara-negara di Asia