d. Sebagai alat pelaksana peraturan pengendalian ekspansi aktiva yang tidak
tepat.
E. Pengakuan Pendapatan
Saat pengakuan pendapatan merupakan penentuan yang sangat kritis bagi suatu perusahaan, mengingat kesalahan dalam penentuan metode pengakuan
pendapatan yang di gunakan akan berakibat pada kelayakan laba priodik. Proses terbentuknya pendapatan berjalan bersamaan dengan semua tahap kegiatan
operasi perusahaan dan pengaruh tiap tahap kegiatan terhadap pendapatan adalah sebanding dengan biaya yang melekat pada elemen kegiatan tersebut.
Pendapatan dan biaya bank merupakan suatu ukuran seberapa besar kegiatan oprasional perbankan yang telah di lakukan selama satu priode. Besarnya
pendapatan bank mencerminkan sejauh mana manajemen telah berprestasi dalam menciptakan semakin giat manajemen dalam menciptakan pendapatan bagi bank.
Pada dasarnya pengakuan pendapatan erat hubungan dengan dua hal yaitu arus masuk dan waktu. Berdasarkan hal ini timbul pengakuan pendapatan dengan
metode cash basis dan metode accrual basis.
25
1. Metode Cash Basis
Pengakuan pendapatan dengan metode cash basis, hanya di lakukan jika terdapat ketidak pastian yang besar mengenai pengumpulan piutang yang
25
Tuti Lestari, ”Dampak Perlakuan Akuntansi Pendapatan dan Beban Terhadap Laba yang di peroleh”,
Bandung: 2000, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tridarma, h.24.
timbul dari penjualan barang dan jasa, misalnya belum berpindahnya hak atas barang. Dalam metode cash basis pendapatan di akui pada saat kas di
terima atau di bayarkan. Pendapatan dari penjualan dapat diakui setelah di terima uang secara
tunai bias di laukukan dalam kondisi jika nilai aktiva yang di terima sebagai pembayaran produk yang di serahkan tidak dapat di ukur secara tepat dan
jika masih ada biaya yang materi jumlahnya yang masih di lakukan dan biaya-biaya ini tidak dapat di taksir jumlahnya secara tepat.
26
2. Metode Accrual Basis
Untuk mencapai tujuanya laporan keuangan di susun berdasarkan atas dasar akrual basis. Dengan dasar ini, pengeruh transaksi dan peristiwa lain di
akui pada saat terjadi perpindahan barang dan jasa bukan pada saat uang di terima dan di catat dalam catatan akuntansi dan di laporkan dalam priode
akuntansi yang bersangkutan.
27
Ikatan Akuntansi Indonesia, dalam standar Akuntansi Keuangan, 1996, hal.1.2, menyatakan yang di kutip oleh Tuti Lestari Menyatakan bahwa
28
“Pengakuan aktiva Kewajiban, Pendapatan, dan beban serta perubahanya di akui pada saat terjadi, tidak pada saat uang di terima
26
Ibid, h.25
27
Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah Berdasarkan PSAK dan PAPSI,
Jakarta: Grasindo, 2005, h. 29.
28
Tuti Lestari, Dampak Perlakuan Akuntansi Pendapatan dan Beban Terhadap Laba yang di peroleh
, Lok Cit. h.25
atau di bayarkan, dan di catat dan berpengaruh pada laporan keuangan pada priode berjalan.”
Pendapatan dari transaksi penjualan dapat di akui pada saat perpindahan barang dan jasa bias di lakukan bila harga produk sudah pasti, prodak telah
berada di luar perusahaan dan aktiva baru sudah menggantikanya, biaya pembuatan produk dan biaya pelepasan sudah dapat ditemukan.
Dasar akrual menyatakan bahwa dalam menentukan laba priodik dan posisi keuangan suatu unit usaha, akuntansi mendasarkan diri pada
pengukuran dan penandingan secara ekonomik pendapatan dan beban. Menurut Sprouse dan Moonitz yang di kutip Tuti Lestari mengemukakan
konsepnya sebagai berikut
29
“Pendapatan harus di hubungkan dengan priode di mana kegiatan ekonomi di perlukan guna menghasilkan dan mengeluarkan barang
atau jasayang telah selesai, dengan syarat bahwa pengakuan secara objektif atas hasil kegiatan tersebut telah di capai. Kedua kndisi ini
yaitu pencapaian kegiatan ekonomi utama dan objektivitas pengukuran, dapat di penuhi pada tahapan kegiatan yang berbeda
pada kasus yang berbeda, kadang-kadang pada saat pengiriman barang atau penyerahan jasa atau dalam kasus lain dapat terjadi
pada titik waktu yang lebih awal”.
Konsep di atas menganjurkan bahwa pendapatan dapat di akui pada saat pencapaian kegiatan ekonomi utama dan pengukuranya telah di tentukan
secara objektif. Alternatif lain dalam masalah pengakuan pendapatan pada saat pencapaian kegiatan ekonomi utama adalah dengan konsep saat krisis
telah di ambil atau pekerjaan yang sulit telah di lakukan.
29
Ibid.
Untuk menentukan kapan pendapatan dari hasil kegiatan perusahaan tersebut diakui, di perlukan suatu keputusan yang tepat sehingga memenuhi
syarat-syarat tertentu yang sesuai dengan jenis, sifat, serta aktivitas perusahaan, missalnya pendapatan dan beban bunga di akui secara akrual
kecuali pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainya yang non perfoming. Artinya pendapatan dari aktiva produktif non perfoming yang
belum di terima tidak dapat di akui sebagai pendapatan dalam priode laporan.
Secara umum pendapatan di akui pada saat realisasinya. Yang dapat di jabarkan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Pendapatan dari transaksi penjualan produk di akui pada tanggal
penjualan, biasanya tanggal penyerahan produk kepada langganan menjadi patokan.
b. Pendapatan atas jasa yang di berikan oleh perusahaan jasa di akui pada
saat jasa tersebut di lakukan dan dapat dibuatkan fakturnya. Dalam hal adanya uang muka di akui sebagai hutang.
c. Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva atau sumber ekonomi
perusahaan oleh pihak lain seperti pendapatan bunga, sewa, royalti, di akui sejalan dengan berjalanya waktu atau pada saat di gunkanya
aktiva yang bersangkutan. d.
Menurut PSAK No. 23 Pendapatan dari penjualan barang di akui bila kondisi-kondisi sebagai berikut terpenuhinya yaitu:
1. Perusahaan telah memindahkan risiko secara siknifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. 2.
Perusahaan tidak lagi mengelola atas barang yang di jual. 3.
Jumlah pendapatan tersebut dapat di ukur dengan andal. 4.
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang di hubungkan dengan transaksi akan mengelir kepada perusahaan tersebut.
5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan
transaksi penjualan dapat di ukur dengan andal. Pendapatan dari penjualan aktiva di luar barang dagangan seperti,
penjualan aktiva tetap atau surat berharga di akui pada tanggal penjualan
Dari teori pendapatan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat pengakuan pendapatan adalah:
1. Captured terikat. Di mana pendapatan tersebut di akui kalau
pendapatan tersebut sudah terikat pada si pembeli yang biasanya di dasarkan pada suatu perjanjian antara pembeli dan penjual yan di buat
sedemikian rupa sehingga kalau salahsatu pihak membatalkanya akan mendapatkan sangsi yang berat. Dengan demikian bias dikatakana
bahwa perjanjian itu tidak akan di batalkan. 2.
Measubrable dapat diukur. Di mana barang atau jasa yanga dijual dapat diukur karena adanya kepastian dan biasanya pengukuran
tersebut di jabarkan dalam bentuk uang dalam hal ini pengukuranya adalah rupiah.
3. Erned terhimpun. Di mana prestasi dari sipenjual telah hampir di
nikmati pembeli atau dengan kata lain penjual sudah berhak atas pendapatan tersebut tanpa melihat apakah sudah di bayar atau belum.
F. Laba