DIAGNOSA BANDING GIGI FUSI

Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009

BAB 3 DIAGNOSA BANDING GIGI FUSI

Shafer, Hine, dan Levy 1974 mengklasifikasikan gigi yang menyatu atau gigi ganda berdasarkan asalnya yaitu gigi fusi dan geminasi yang merupakan anomali morfologi gigi yang terjadi akibat dari gangguan perkembangan selama pembentukan gigi. 16 Fusi dapat dibedakan dari geminasi melalui gambaran klinis yaitu dari jumlah gigi dan gambaran radiografi dari akar gigi yang terpisah atau satu akar tunggal. 7,13,19 Gigi geminasi adalah anomali perkembangan bentuk gigi yang timbul dari kegagalan usaha satu benih gigi tunggal untuk memisah, sehingga menghasilkan dua mahkota bifid. 5,6 Anomali ini jelas sangat berbeda dengan fusi, karena fusi adalah penyatuan dari dua atau lebih benih gigi yang berdekatan sehingga berkontak dan menyatu sehingga menghasilkan struktur dental yang abnormal. 9 Derajat pemisahan gigi geminasi bisa sempurna atau tidak tergantung pada invaginasi di mahkota dan atau di akar. 15 Hal ini juga terjadi pada fusi, dapat secara sempurna atau tidak berdasarkan tahap perkembangan ketika penyatuan terjadi. 3 Pemisahan yang sempurna pada gigi geminasi disebut dengan penggandaan, menghasilkan gigi supernumerari yang memberikan gambaran yang hampir sama dengan pasangannya, masing-masing gigi memiliki satu akar dan satu saluran akar. 15 Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009 Jumlah gigi dihitung menjadi dua gigi yang disebut dengan gigi supernumerari Gambar 5. Jika pemisahannya tidak sempurna, maka dihasilkan satu mahkota yang besar dan memiliki satu saluran akar. 4 Secara klinis berupa mahkota yang lebih besar dari gigi tetangganya dan jumlah gigi dikatakan normal karena tidak terjadi pengurangan jumlah gigi yang ada Gambar 6. 1,6 Sedangkan pada fusi yang terjadi secara sempurna gambaran klinisnya hampir sama dengan geminasi yang tidak sempurna, menghasilkan mahkota yang lebih besar dari gigi tetangganya, dan sangat sulit untuk membedakan gigi fusi yang menyatu bersama gigi supernumerari dengan gigi geminasi yang terjadi secara sempurna. Gambar 5.Gambaran klinis dan radiografis gigi geminasi sempurna. 6 Prevalensi gigi geminasi lebih sering terjadi pada pada gigi desidui daripada gigi permanen yaitu sekitar 1 pada gigi desidui dan 0,1 pada gigi permanen dalam kelompok Kaukasia. 5 Hal ini sama keadaannya dengan gigi fusi, ini lebih sering Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009 ditemukan pada gigi desidui terutama pada gigi insisivus dan kaninus maksila daripada permanen tidak terdapat perbedaan jenis kelamin. Anomali gigi fusi dan gigi geminasi ini dapat menimbulkan beberapa masalah klinis, terutama bila gigi anterior terlibat, menyebabkan susunan gigi yang tidak teratur, masalah ruang, asimetris lengkung, penampilan yang tidak estetis, keterlibatan periodontal dan terhambatnya erupsi gigi tetangganya. 5 Gambar 6. Gigi geminasi yang tidak sempurna pada insisivus lateral kiri bawah. 14 Kedua anomali perkembangan ini secara klinis dan radiografis tampak sama dan sulit untuk dibedakan. Keduanya dapat dibedakan melalui parameter berikut: Definisi gigi fusi adalah Penyatuan dari dua atau lebih benih gigi yang berdekatan di bagian email, dentin, 9 sedangkan definisi gigi geminasi adalah pemisahan satu benih gigi menghasilkan dua mahkota bifid. 5,6 Gambaran klinis yang membedakan antara kedua keadaan tersebut adalah bila fusi terjadi secara sempurna maka secara klinis akan menghasilkan satu mahkota yang besar tanpa pemisahan groove yang jelas, tetapi fusi tidak sempurna penyatuannya parsial sebagian benih gigi dan secara klinis ditandai dengan Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009 indentasi atau groove yang membagi mahkota. 3 Sedangkan pada geminasi pemisahan yang sempurna maka gigi dihitung menjadi dua gigi yang disebut dengan gigi supernumerari yang memberikan gambaran yang hampir sama dengan pasangannya, menghasilkan dua mahkota. Jika pemisahan tidak sempurna, maka dihasilkan satu mahkota yang besar 4,18 . Fusi mempunyai dua akar dan dua saluran akar dan geminasi mempunyai satu akar dan satu saluran akar. Posisi gigi fusi biasanya terletak pada Gigi insisivus lateralis dan kaninus mandibula. 16 dan posisi gigi geminasi pada gigi insisivus dan kaninus maksila. 5 Akibat yang ditimbulkan pada gigi fusi adalah masalah estetis, perio-dontal, ruang yang berlebih diastema dan pembentukan karies pada garis fusi 9,10,11 , gigi geminasi dapat menyebabkan masalah susunan gigi yang tidak teratur, masalah ruang, asimetris lengkung, penampilan yang tidak estetis, keterlibatan periodontal dan terhambatnya erupsi gigi tetangganya. 5 Gigi geminasi lebih sering menyebabkan crowding. 11 Jumlah gigi fusi adalah bila penyatuan yang sempurna dihitung satu gigi, jika tidak sempurna maka terdapat groove dan di hitung dua gigi, sama halnya ketika gigi fusi menyatu dengan gigi supernumerari maka dihitung tetap dua gigi. Sedangkan jumlah gigi pada geminasi adalah bila pemisahan yang sempurna menghasilkan gigi supernumerari 18 , jika tidak sempurna maka jumlah gigi dikatakan normal atau tidak terjadi pengurangan jumlah gigi yang ada. 6,13 Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 7. Geminasi kiri dan fusi kanan pada gigi insisivus sentralis kiri 20 Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009

BAB 4 PERAWATAN GIGI FUSI