Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009
BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI , PEMERIKSAAN KLINIS FUSI
Gigi fusi merupakan suatu anomali jaringan keras gigi. Mayoritas gigi fusi bersifat asimptomatis, walaupun jarang terjadi namun dapat menyebabkan masalah
klinis yang berhubungan dengan penampilan estetis, ruang, kondisi periodontal, erupsi dan karies.
9,10
2.1 Definisi
Gigi fusi adalah suatu kelainan perkembangan, didefinisikan sebagai penyatuan atau penggabungan email, dentin atau email dentin dari dua benih gigi
yang berdekatan sehingga menghasilkan struktur dental abnormal.
11-13
Penyatuan gigi ini menyebabkan pengurangan satu gigi dari jumlah yang normal pada lengkung
rahang yang dipengaruhi.
4
Anomali ini dapat bersifat unilateral atau bilateral dan dapat mengenai semua jenis gigi.
9,10
Gambar 1
Gambar 1. Gigi fusi bilateral dari gigi gigi insisivus bawah desidui.
14
Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009
Gigi fusi juga dikenal dengan istilah gigi ganda, pembentukan ganda, gigi yang menyatu, atau penggandaan gigi yang merupakan kelainan perkembangan
primer gigi. Keberadaan gigi ganda desidui juga dapat menyebabkan penundaan resorpsi akar karena masa akar yang lebih besar dan peningkatan relatif area
permukaan akar terhadap mahkota gigi permanen penggantinya.
4
Grahnen dan Granath 1961 melaporkan bahwa fusi lebih sering terjadi pada gigi desidui daripada permanen, dan umumnya pada segmen anterior, terutama
antara gigi insisivus lateralis dan kaninus mandibula pada gigi desidui.
13,16
Gigi fusi seringkali dihubungkan dengan masalah, estetis, periodontal ruang yang berlebih dan
pembentukan karies pada garis fusi. Gigi fusi yang terjadi dengan gigi supernumerari sangat sulit untuk dibedakan dengan gigi geminasi karena gambaran klinis yang
hampir sama.
9,10,13
Chaudhry dkk 1997 menyimpulkan bahwa anomali penggandaan gigi mempengaruhi susunan dan interdigitasi gigi, kesimetrisan lengkung, estetis, dan
masalah periodontal.
4
2.2 Etiologi
Etiologi gigi fusi masih belum diketahui. Shafer 1974 dkk berspekulasi bahwa tekanan yang dihasilkan oleh sejumlah gaya fisik akan memperlama kontak
antara gigi yang sedang berkembang dan mengakibatkan gigi fusi. Spouge 1973 menyatakan bahwa konsep demikian hanya bersifat spekulatif, kemungkinan
Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009
mayoritas kondisi gigi fusi timbul secara kebetulan. Lowell dan Soloman 1964 meyakini bahwa gigi fusi berasal dari sejumlah aksi fisik yang menyebabkan benih
gigi desidui berkontak, sehingga menghasilkan nekrosis jaringan di antaranya. Hal ini memungkinkan organ enamel dan papila dental kedua gigi menyatu dan membentuk
gigi fusi.
3,4,9-11,13
Penyatuan dapat terjadi secara sempurna atau tidak sempurna, berdasarkan tahap perkembangan ketika penyatuan terjadi.
9,13,15
Bila fusi terjadi secara sempurna maka secara klinis akan menghasilkan satu mahkota yang besar tanpa pemisahan
groove yang jelas Gambar 2. Kasus tersebut merupakan fusi sempurna dan diyakini terjadi saat tahap awal odontogenesis, kemungkinan sebelum kalsifikasi
jaringan gigi. Fusi tidak sempurna adalah penyatuan parsial benih gigi dan secara klinis ditandai dengan indentasi atau groove yang membagi mahkota. Bentuk fusi ini
kemungkinan terjadi setelah pembentukan mahkota.
3
Beberapa penulis mengemukakan bahwa faktor herediter juga berperan
dan adanya perbedaan rasial pada insidens cukup jelas.
11,14,15
Gambar 2. Gigi Fusi sempurna
16
Nuraina Dini Dinata : Fusi Gigi Pada Pasien Anak, 2009. USU Repository © 2009
2.3 Pemeriksaan klinis